A. Pengertian Alkitab
Alkitab merupakan pusat dan intisari seluruh PAK. Namun dalam realitanya bagi
kebanyakan orang Kristen, Alkitab masih merupakan sebuah kitab yang tertutup. Kaum
Kristen kebanyakan kurang berminat untuk membaca dan mengenal seluruh isi Alkitab.
Cerita-cerita Alkitab tentang zaman kuno, terasa asing dan jauh dari hidup kita sekarang,
terlebih lagi isi sering tak mudah dimengerti karena latar belakangnya, gaya bahasanya,
zaman sekarang.1
Alkitab adalah satu-satunya Firman yang diilhamkan Allah, ditulis orang-orang yang
dipilih Allah di bawah penguasaan dan pimpinan Roh Kudus tanpa salah dalam segala
pernyataan dan merupakan otoritas tertinggi dalam iman, tingkah laku dan sejarah.2
Sepanjang dua puluh dua abad yang lalu orang Kristen telah mengakui bahwa Alkitab
sebagai Firman Tuhan sendiri. Pengalaman dan pengakuan ini tidak boleh dianggap
1
E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2014),
62
2
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006), 41-
42
3
E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2014),
62
1
hal sepele. Umat Kristen tetap berkeyakinan bahwa hanya dalam kitab ini saja
2. Hanya kitab ini saja yang menyampaikan Injil Tuhan Yesus Kristus, yaitu kabar baik
tentang Juruselamat yang masuk ke dunia untuk menebus segala dosanya supaya
yang diwujudkan Tuhan di antara bangsa-bangsa kepada kita hanya dalam Alkitab
saja.
Alkitab memberi kesaksian tentang Allah yang Esa yang telah menyatakan diri selaku
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Inti sari Alkitab berita tentang hubungan Allah dan
manusia yang dipulihkan kembali oleh kasih dan anugerah Tuhan yang tak ternilai.
Misalnya bagaimana Allah mencari manusia dan bagaimana manusia yang tersesat
itu dikembalikan kepada Sang Bapa. Selain itu juga tentang bagaimana Allah
4. Tanda ucapan syukur kepada Tuhan bahwa Alkitab sudah ditemukan kembali abad ke
XVI. Sejarah gereja membuktikan bahwa setiap kali gereja mengalami masa
Alkitab menjadi sumber, ukuran, pedoman dan penguji bagi iman kita.
Ketika hidup kita menjadi sukar dan hampir putus asa, Alkitablah satu-satunya
pegangan dan penolong kita. Di situlah baru kita mulai mengerti bahwa isi Alkitab
adalah Firman Tuhan kepada kita sendiri, yang menghiburkan dan menegakkan kita
4
E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2014),
62
2
kembali. Sebab dalam perkataan Alkitab itu kita sungguh-sungguh bertemu dengan
Allah, suatu pengalaman jiwa yang nyata dan bersifat pribadi. Allah memakainya
Inilah kepercayaan Kristen. Perlunya menolong jemaat supaya mereka tahu dan yakin
dengan sungguh-sungguh, bahwa Firman Kehidupan itu dapat didengar dan diterima
oleh kita hanya di dalam kesaksian Alkitab tentang Yesus Kristus saja.
Wajah Alkitab adalah Yesus Kristus. Hal paling penting adalah kesaksian tentang
Yesus Kristus. Di dalam Dia kita menemui Allah sendiri. Upayakan kita mengajar
jemaat selalu mencari dan berusaha melihat dan mengenal wajah Allah, yaitu Yesus
Kristus.
Alkitab.
Dalam hikmat-Nya Tuhan tidak menyatakan segala rahasia Kerajaan Sorga dengan
puncak dan pusatnya, ialah pribadi Yesus Krisus. Banyak yang belum dapat
dinyatakan Tuhan kepada kaum Israel, sebab masanya belum tiba. Mengajarkan
Alkitab cuma satu, pernyataan rahmat Allah dalam Kristus kepada dunia yang
Misalnya saat menjelaskan tentang kitab Yeremia, kita perlu jelaskan tentang riwayat
hidup, tabiat pribadi nabi itu dan tentang keadaan sejarah umum zaman itu.
3
D. Bagaimana Alkitab itu harus diajarkan?
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengajaran Alkitab antara lain:5
tuanya, misalnya mengenai kanak-kanak Musa, mengenai Samuel dalam Bait Allah
di Silo, Daud sebagai Gembala, Tuhan Yesus yang penuh kasih sayang.
Anak besar suka mendengar cerita yang penuh aksi dan gerakan yang hebat: Musa
Kaum pemuda dan pemudi ingin mempelajari pengertian dan cita-cita yang indah
perkembangan dan kemunduran kaum Israel, pengajaran Tuhan Yesus dan lain-
lain.
Tiap golongan umur perlu belajar tentang intisari dan maksud yang terutama dari
seluruh Alkitab, tetapi sebaiknya disesuaikan dengan pengertian, minat, dan sifat tiap-
tiap golongan.
Untuk menguraikan metode-metode itu sejelas-jelasnya perlu waktu yang lama, uraian
Alkitab berisi pernyataan Allah, terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab, Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Melalui
5
E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2014),
70
4
Alkitab, manusia mengetahui bahwa Allah adalah pencipta alam semesta dan mencipta
manusia “menurut gambar dan rupa Allah” (Kejadian 1:26). Berita Alkitab berpusatkan
pada puncak pernyataan Allah kepada manusia dalam diri Tuhan Yesus Kristus (Lukas
24:25-27).6
F. Proses Pengamatan
Pengamatan adalah proses pengumpulan fakta dari Kitab, bagian kitab dalam
mengapa dan bagaimana. Menurut Irving L. Jensen (1972), ada empat kegiatan utama
2. Memperhatikan pola dan perkembangan dalam struktur atau susunan bahasa dalam
kitab tersebut
Prinsip-prinsip untuk menganalisis dan menafsirkan fakta secara baik dan benar adalah
sebagai berikut:
a. konteks dekat, ayat dipahami dalam paragraf, paragraf dipahami dalam perikop,
6
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006), 43
7
Ibid, 46
5
b. Konteks jauh, pasal dipahami dalam kitab, kitab dipahami dalam kelompok kitab-
5. Komprehensif, penafsiran yang harus meyakini Alkitab sebagai kesatuan yang bulat.
H. Penerapan
3. Perubahan perilaku
7. Kepribadian
Penyampaian berita Alkitab kepada orang lain merupakan proses dalam menemukan
kebenaran Firman Tuhan secara induktif setelah diterapkan kepada diri sendiri. Ada 7
1. Studi Teks
8
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006), 43
6
7