Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novi Nera Br Butar Butar

NIM : 171000075
Kelas :A
Tugas : Agama ke-2

2.3.2. Evaluasi dan bahan diskusi

1. Penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri pengertian agama Kristen sebagai


agama penyataan dan perbedaannya dengan agama non penyataan.
2. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri proses penulisan dan
pengilhaman Alkitab serta kanonisasi Alkitab.
3. Implikasi Alkitab sebagai media penyataan Allah dalam kehidupan orang Kristen
sehari-hari yang dilengkapi dengan penjelasan tentang contoh-contoh praktis.

Jawaban

1. Menurut saya pengertian agama Kristen sebagai penyataan adalah dimana agama
Kristen didasarkan kepada penyataan Allah tentang diriNya, manusia dan hubungan
antara Allah dengan manusia, dikenal dengan 2 pernyataan yaitu pernyataan umum dan
pernyataan khusus.
Pernyataan Umum : pernyataan yang diberikan oleh Allah kepada semua manusia
tanpa terkecuali. Dia tidak membedakan agama, ras, suku, bangsa dan bahasa. Allah
menyatakan bahwa Dialah yang menciptakan manusia yang serupa dengan
diriNya.Tetapi dalam pernyataan ini manusia tidak mungkin mengenal Allah dengan
benar, apalagi mendapatkan keselamatan maka Allah memberikan penyataan khusus
kepada manusia
Pernyataan Khusus, contohnya : Hukum Taurat, kesaksian para nabi dan cerita tentang
pengenalan Yesus Kristus dari lahir hingga kebangkitanNya untuk menebus dosa
manusia. Pernyataan ini diberikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penyataan ini
sering kali dinyatakan secara khusus sekali ke pribadi masing-masing orang melalui
pertolongan dan pengampunan Tuhan dalam masalah dikehidupan sehari-hari. Bahkan
kadang pernyataan ini tidak masuk akal, namun hanya karena imanlah kita dapat
menangkap pernyataan Allah kepada kita.
Perbedaan agama Kristen sebagai agama penyataan dengan agama non penyataan yaitu
pengenalan akan Allah, Allah dikenal baik oleh manusia dalam agama non penyataan
sedangkan dalam agama Kristen sebagai agama penyataan, manusia hanya menyadari
adanya Allah dan apa yang baik dan buruk (lewat karya penciptaan, sejarah kehidupan
manusia dan hati nuraninya) yang artinya manusia tidak mungkin mengenal Allah dengan
benar.
2. Alkitab pada awalnya hanya dikatakan sebagai kitab kuno lainnya. Bahkan sering kali
isi Alkitab dianggap sebagai kitab yang tidak rasional. Oleh karena adanya anggapan
seperti itu maka tergeraklah untuk mencari serta membuktikan bahwa isi dari Alkitab
adalah nyata dan bukan karangan semata. Ada banyak nubuat dalam Alkitab yang
digenapi ratusan tahun kemudian. Buktinya nubuat dalam Perjanjian lama ada yang
diulang kembali dalam Kitab Perjanjian Baru. Jadi, Alkitab memang benar-benar firman
Allah karena proses untuk menjadi sebuah Alkitab pun melewati proses yang lama dan
rumit dan tak sembarangan orang bisa ikut dalam penulisan Alkitab. Proses penulisan dan
pengilhaman Alkitab memerlukan proses yang lama sebelum menjadi Alkitab yang kita
baca sekarang. Penulisan Alkitab dilakukan oleh para nabi yang dalam penulisannya
diberikan ilham oleh Allah. Pada saat penulisan Alkitab pun Roh Kudus membimbing
para nabi agar tulisan itu adalah firman Allah tanpa ada kesalahan. Maksudnya tanpa ada
pengaruh budaya lingkungan dan pikiran para nabi itu sendiri. Setelah tulisan firman
Allah telah selesai dibuat para nabi, barulah beberapa ratus tahun kemudian ditemukan
kembali dan dikumpulkan. Dalam pengumpulan tersebut dilakukan jugalah proses
penyeleksian atau Kanonisasi. Yang dimaksud Kanonisasi Alkitab adalah pengukuran
tulisan-tulisan para nabi apakah tulisan tersebut benar-benar firman Allah (pernyataan
dari Allah) atau bukan. Proses ini berlangsung cukup lama karena untuk menjadikan
Alkitab sebagai kitab suci memang harus lewat seleksi yang ketat dan mendetail.

3. Ada beberapa implikasi Alkitab sebagai media pernyataan Allah, yakni :


Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan oleh Allah, jadi tidak boleh disamakan
dengan tulisan-tulisan kuno lain, misalnya buku sejarah. Karena di dalamnya
berisi penyataan Allah.
Tulisan di dalam Alkitab secara harfiah tidak berkuasa, namun Allah yang di
dalamnyalah yang memiliki makna ilahi. Bukan tulisannya, bukan kitab-kitabnya,
ataupun Alkitabnya. Maka dari itu, sikap terhadap Alkitab tidak perlu berlebihan,
misalnya memperlakukan Alkitab sebagai jimat.
Seluruh bagian dari Alkitab tidak boleh dikurangkan atau dilalaikan dan dianggap
berotoritas rendah antara kitab satu dengan yang lain karena semua bagian kitab
adalah yang diilhamkan oleh Allah. Jadi kita tidak boleh menganggap Injil Matius
lebih rendah dari Injil Yohanes atau yang lainnya
Seluruh kesaksian Alkitab menjadi dasar kepercayaan dan prilaku kristiani
dewasa ini, dengan Alkitab orang Kristen mendapatkan sesuatu yang menjadi
pedoman bagi kehidupannya sehari-hari. Contohnya melalui Alkitab kita diajar
Allah untuk menerapkan kasih dalam kehidupan kita sehari-hari, maka tiada
keraguanlagi untuk mengasihi orang lain seperti musuh kita.
Alkitab disebut sebagai media pernyataan Allah dalam kehidupan orang Kristen
sehari hari, karena melalui Alkitablah kita mengetahui bahwa Allah itu ada, dan
Allahlah yang menyertai kita, menolong kita dalam kehidupan sehari hari.
Contohnya, disaat kita sedang mengalami masalah atau pergumulan hidup, kita
berdoa kepada Allah dan semua nasihat yang terbaik dari Allah bisa kita temukan
dalam Alkitab.

Anda mungkin juga menyukai