Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN ALKITAB DALAM KEHIDUPAN KITA

Delyana Samuel
Jalan Poros Makale Makassar KM 11,5 Buntu Tangti , Mengkendek,
Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan 91871
Email : delyanasamuel1@gmail.com

Abstrak
Tujuan dan maksud alkitab adalah yang pertama, Alkitab mengambil tempat utama
dalam iman dan ibadah kita. Tidak ada kesaksian yang lain tidak ada Kristus yang lain. Selain
yang diberitakan para Rasul terhadap kita, kedua kesanggupan Allah kesaksian tentang kristus
yang dapat dipercaya, maka Allah sanggup menyampaikan pengetahuan yang benar tentang
Allah kepada kita, ketiga kejelasan Alkitab, kalua Alkitab benar-benar dimaksud sebagai
petunjuk jalan keselamatan bagi kita.
Pendahuluan
Alkitab bukan buku pegangan tentang ilmu pengetahuan, sejarah dan sebagainya,
tujuan Alkitab satu-satunya ialah agar kita dapat mengenal Allah dan Anak-Nya Yesus Kristus
dengan pengenalan sejati yang mendatangkan hidup yang kekal bagi kita manusia (Yohanes
17:3), dalam Alkitab juga kita dapat mengetahui bawa Yesus juga telah menebus dosa-dosa
kita. Alkitab bukan semacam diktat atau buku pelajaran teologi. Alkitab bertujuan untuk
memperlihatkan kepada kita cara hidup memuliakan Tuhan yang baik dan benar dimata Tuhan.
Paulus juga menjelaskan maksud Allah dalam memberi Kitab Suci sebagai berikut “ingatlah juga
bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau dari keselamatan oleh iman Yesus Kristus.
Tujuan mempelajari Alkitab bukanlah untuk menyimpulkan isinya dalam bentuk ajaran-
ajaran yang hendak dicocokkan satu dengan yang lain. Kita mempelajari Alkitab agar kita dapat
menghayati perbuatan dan perkataan Tuhan dalam kehidupan kita dan kita wujudkan dalam
perbuatan dan perkataan kita. Roh kudus bekerja untuk menyebarluaskan kehadiran Yesus,
memuliakan Yesus dan menyatakan-Nya kepada murid-murid-Nya.
Secara garis besar, isi Alkitab dan ajarannya cukup jelas, Allah menyatakan diri-Nya dan
bertemu dengan kita. Apa yang dikatakan dalam Alkitab itulah yang dikatakan Tuhan kita. Allah
serta Firman-Nya tidak terpisahkan. Tentu saja kita dapat bertemu dengan Allah ketika kita
mendekatkan diri kita kepada-Nya dengan cara beribadah,bersaksi dan berdoa kepada-Nya.
Allah selalu mau ketika kita ingin bersekutu kepada-Nya setiap saat, dimanapun kita berada
bukan hanya saat kita membaca Alkitab.
Dalam terang Alkitab kita dapat memahami dan menghayati pengalaman kita sehari-
hari, sehingga melaluinya kita dapat dipersekutukan dengan Allah. Peranan Alkitab dapat
dibandingkan dengan peranan sepasang kaca mata.melalui ajarannya pandangan kita terhadap
dunia ini dan hidup kita diperbaharui, sehingga kita dapat melihat dan memuliakan Allah dalam
kehidupan kita, dalam kehidupan kita, kita dapat mengetahui bagaimana cara mempelajari
Alkitab. Menurut banyak orang, cara pendekatan kepada Alkitab yang akademis dan yang
dipakai waktu beribadah berbeda dalam hal metode atau asas-asas yang dimanfaatkan dalam
mengartikan suatu nats.
Pendekatan akademis tidak berhubungan dengan kehidupan, sehingga terasa kurang
hidup. Debaliknya pendekatan rohani tidak mempunyai peganhgan dalam mengartikan suatu
nats sehingga apa saja yang timbul dalam benak pikiran dapat di terima lepas dari arti semula
nats yang bersangkutan. Perbedaan antara kedua pendekatan bukan dalam hal asas-asas
penafsiran, yang tetap berlaku, juga bukan dalam tujuan utama mempelajari Alkitab yang juga
berlaku.
Dalam mempelajari Alkitab ada beberapa factor yang mempengaruhi pendekatan mana
yang dipakai serta tujuan dan manfaat yang ingin dicapai. Firman Allah harus kita terapkan
disegala segi kehidupan kita, pribadi, keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan lain-lain. Kita
dipanggil untuk mengembangkan suatu pandangan kristiani tentang dunia, dalam hidup kita
secara pribadi dan secara Bersama. Melalui usaha itu kita mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan
dalam segala segi kehidupan kita, dan juga sebagai Tuhan bagi dunia.
Yang kita alami hari demi hari, adalah suatu persekutuan dengan Allah yang kadang-
kadang hangat dingin, kita mengalami juga perkembangan dalam pengenalan kita akan Allah
dan pengenalan itu dapat berkembang sepanjang umur kita. Telah kita lihat bahwa
perkembangan spritualitas kita dibantu oleh pelajaran Alkitab yang bersifat akademis maupun
rohani.
Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara mempelajari Alkitab
2. Kita dapat mengetahui Tujuan Alkitab dalam kehidupan kita
3. Mengetahui tujuan dan maksud dari pembelakaran Alkitab
Manfaat
Manfaat dari materi ini adalah kita diajak agar kita bisa selalu mempelajari Alkitab dalam
kehidupan kita dimana kita dapat mengetahui betapa pentingnya Alkitab dalam kehidupan kita
sehari-hari. Alkitab juga sangat membantu kita agar kita dapat mengetahu bagaimana peran
Allah dalam kehidupan kita, bagaimana Allah melindungi kita, bagaimana cara Allah
memperlihatkan betapa Allah mencintai kita umat-Nya.
Pembahasan
Dalam teknis pelaksanaannya, tidak boleh ada perbedaan mutlak antara cara kita
mempelajari Alkitab dalam ibadah pribadi dan dalam ruang kuliah. Kapan saja kita membaca
Alkitab, akal budi dan hati harus terlibat. Kita akan selalu menghayati dan menghormati arti
nats tersebut sebagai Firman yang berasal dari Allah.
Kesimpulan dan saran
Dalam materi ini kita dapat mengetahui bagaimana cara kita terhadap Firman Tuhan,
bagaimana cara kita mengambil tindakan terhadap pembelajaran Firman Tuhan. Kita dapat
mengetahui bagaimana peran Alkitab dalam kehidupan kita. Alkitab juga mengambil peran
utama dalam kehidupan umat Kristen marena melaluinya kita menerima pernytaan tentang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Daftar pustaka
David cupples. Beriman dan berilmu. Jakarta Gunung Mulia. 2001

Anda mungkin juga menyukai