Anda di halaman 1dari 13

“IMPLIKASI PEMAHAMAN ALKITAB YANG BENAR BAGI

PERINTIS DALAM PERINTISAN JEMAAT”

MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TAWANGMANGU


Silas Dismas Yoel Mandowen
Email: dismasmandowen@gmail.com

ABSTRACT
Seeing the increasing number of mistakes made in the interpretation of the Bible which
results in an understanding that is contrary to the Bible, in this case a pioneer who as a person
who builds a new church needs to have a good understanding of the Bible so that in addition
to providing a good understanding, a pioneer able to answer all the needs of the congregation
according to Bible truth.
The Bible is an inspiration from God which is implied in the Bible which is difficult for
human reason to understand, so to understand it a person needs to study diligently, so that he
can correctly understand what the Bible means.
Keywords: pemahaman Alkitab yang benar, perintis yang unggul, jemaat yang sehat rohani
1. PENDAHULUAN

Setiap orang dipanggil untuk melayani Kristus, namun demikian pada tulisan ini
implikasi pemahaman Alkitab yang benar akan dibatasi pada mereka yang terlibat dalam
pelayanan perintisan saja. Tujuan pembatasan ini adalah untuk memfokuskan pembahasan
agar tidak terjadi kesalah pahaman. Implikasi pemahaman Alkitab yang benar dalam tulisan
ini dibatasi pada perintis saja. Mengapa demikian ? karena pada dasarnya Alkitab sering
ditafsirkan dengan secara bebas tanpa melihat apa yang menjadi arti sebenarnya. berkaitan
dengan hal tersebut, Implikasi pemahaman Alkitab yang benar menjadi topik yang menarik
untuk dibahas mengingat semakin banyaknya data dilapangan tentang pemahaman Alkitab
yang salah sehingga menimbulkan doktrin atau pengajaran yang bertentangan dengan Alkitab
itu sendiri.1
Contohnya pemahaman atau penafsiran akan Kitab Kejadian 1:28 yang salah maka
muncullah paham yang keliru tentang “mandat tersebut” dimana segala sesuatu berpusat
pada diri manusia itu, sehingga pengeksploitasianpun dibenarkan. Bahkan akhir – akhir ini
dampak dari pemahaman yang salah terhadap Alkitab itu mulai berdapak pada pelayan –
pelayan Tuhan zaman sekarang dan terlebihnya berdampak kepada jemaat Tuhan. sehingga
Kekristenan dipandang sebagai sumber dari pengeksploitasian itu sendiri.2

1
David Eko Setiawan and Anton Ishariyono, “The Essense of Spirituality of Christ Servant and Its Implication for
the Servant of God Today” 2 (2020).
2
Teologi Dan Ekologi (jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016).
Dari contoh kasus diatas maka pada bagian ini penulis menfokuskan diri pada kasus –
kasus pengekploitasian yang ada dipapua, terutama yang berada dikabupaten nabire, contoh
kasus Pertama: Penebangan hutan yanng dilakukan oleh perusahan perusahan yang
beroperasi didaerah tersebut, sedangkan daerah – daerah tersebut itu sendiri selama ini
merupakan daerah keramat yang dirawat oleh masyarakat dan suku yang mendiami daerah
tersebut, daerah tersebutpun sendiri merupakan lahan sagu sebagai sumber penghidupan
mereka. Ironisnya daerah tersebutpun juga ikut dibabat habis. Kedua penambangan ilegal
yang dilakukan oleh perusahan – perusahan yang tidak memiliki ijin.3
Penulis melihat bahwa hal ini merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena bagi penulis
berdasarkan data diatas maka, degradasi nilai makna dan tujuan Alkitab dalam perintisan
jemaat adalah sebuah fakta. Sebagai akibatnya jemaatpun ikut mempraktekan dan
menerapkan akan ajaran yang diberikan oleh perintis atau hamba Tuhan tersebut. 4 penelitian
ini bertujuan untuk menunjukan bagaimana pentingnya pemahaman Alkitab yang benar bagi
seorang perintis dalam sebuah perintisan jemaat dan implikasinya bagi hamba Tuhan saat ini.
Perlu diketahui bahwa gereja dewasa ini membutuhkan para perintis yang memiliki
pengalaman hidup yang kaya akan Firman Tuhan yang mampu menjawab tantangan gereja
dan masyarakat saat ini. Jika kita melihat dunia hari ini, ada begitu banyak masalah yang
dihadapi baik itu masalah sosial, ekonomi, politik,spiritual dan sebagainya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perintisan jemaat saat ini tidak hanya membutuhkan perintis – perintis
yang sekedar memiliki pengalaman dalam merintis jemaat, tetapi perintisan saat ini
membutuhkan perintis yang memiliki pemahaman yang baik akan Alkitab. Itulah sebabnya
penting bagi kita untuk memahami dasar dari pemberitaan / pewartaan berita suka cita itu,
maka kita dapat berdiri menghadapi gelombang perlawanan dunia ini.
2 . Metode penelitian
Motode Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Peneliti berusaha
menjawab permasalahan penelitian dengan mencari sumber-sumber literatur yang berkorelasi
dengan masalah penelitian. Sumber-sumber tersebut adalah buku-buku teks, Kemudian
peneliti menganalisis sumber-sumber yang terkait dengan menggunakan analisis
dokumen/analisis isi yang merupakan kajian yang menitik beratkan interpretasi bahan tertulis
berdasarkan konteksnya untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian. Beberapa
sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku karya.5
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah pertama: untuk menjelaskan pentingnya pemahaman
Alkitab yang benar bagi seorang perintis. Kedua: memahami status akan perintis. Ketiga:
memahami apa itu perintisan jemaat, mengapa harus melakukan perintisan jemaat dan apa
tujuan dari perintisan jemaat itu.
3
. read:https://www.jeratpapua.org/2015/03/10/masalah-eksploitasi-sumber-alam-di-papua-/
4
Spirit Ekologi Integral (jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017).
5
David Eko Setiawan, “Dampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosial,” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan
Kristen Kontekstual 2, no. 1 (2019): 83–93.
PEMBAHASAN.
Kurangnya pemahaman Alkitab yang benar bagi seorang perintis sangat berpengaruh
kepada orang yang dipimpinnya, sehingga sanggatlah perlu bagi seorang perintis memiliki
pemahaman yang benar akan Alkitab dalam perintisan jemaat.
PENTINGNYA PEMAHAMAN ALKITAB YANG BENAR
Para perintis tidak dapat diipisahkan dari dunia pelayanan, mereka bukan saja dituntut
untuk bertanggung jawab dalam penyelenggaraan sebuah pelayanan perintisan, tetapi juga
wajib memiliki pemahaman yang baik dalam memahami Alkitab. Karena sangat disayangkan
ternyata terdapat banyak fakta bahwa ada sebagian perintis yang tetap melaksanakan
tugasnya sebagai perintis meskipun pemahaman akan Alkitabnya sangatlah kurang, karena
kurangnya pemahaman yang baik akan Alkitab maka terciptanya suatu pemahaman yang
berbeda dari apa yang sebenarnya dikatakan oleh Alkitab.6
Pentingnya pemahaman Alkitab yang benar bagi para perintis karena tanpa Alkitab maka
perintisanpun tidak mungkin. Karena tanpa Alkitab orang Kristen tidak memiliki Injil untuk
diberitakan bagi bangsa – bangsa.7 Seringkali kita menemukan perintis – perintis yang pandai
atau kreatif dalam merintis sebuah jemaat namun tidak memiliki pemahaman Alkitab yang
benar, sehingga tercipta suatu pengertian yang keliru terhadap Alkitab dan bagi jemaat yang
dipimpin. Sehingga itu sebagai seorang perintis sangatlah perlu untuk memiliki pemahaman
yang baik terhadap Alkitab.
korelasi antara Alkitab dan perintisan, tanpa Alkitab perintisan jemaat bukan hanya tidak
mungkin, tapi sungguh tidak dapat dibayangkan. Karena Alkitablah yang memberikan kita
tanggung jawab untuk membuka atau melakukan perintisan jemaat, dan memberikan kepada
kita Injil untuk diberitakan, dan memberitahu kita bagaimana memberitakannya. “Injil
adalah kekuatan Allah” (Roma.1:16) sebab Allah menghendaki semua orang diselamatkan.8
Kita bisa menggambarkan perintisan ini dalam bentuk sebuah diagram yang berikut:
Misalnya, lingkaran di tengah menggambarkan sebuah, karunia sebagai seorang perintis . Ia
hanya boleh dalam lingkaran-lingkaran di sekelilingnya sehingga mereka disempurnakan dan
dibangun dalam iman. Kemudian mereka melanjutkan kegiatan yang sama dengan merintis
keorang-orang lain dengan pemahaman akan Alkitab yang benar. Dengan cara inilah jemaat
dapat bertumbuh dan berkembang. Inilah cara Tuhan menjangkau sejumlah besar orang
dalam waktu yang sesingkat mungkin dan dengan dalam waktu singkatpun para rasul
mendirikan banyak gereja dimana – dimana.
Pentingnya pengetahuan kita akan identitas yang ditetapkan Allah bagi gereja dimasa lalu
bersumber dari Alkitab. Misi yang patut dikerjakan gereja pada masa kini untuk

6
Setiawan and Ishariyono, “The Essense of Spirituality of Christ Servant and Its Implication for the Servant of
God Today.”
7
.Ibid,hlm.10-20
8
Benarkah Injil Untuk Semua Orang (jogjakarta: diandra creaive, 2018).
mengekspresikan identitasnya juga diambil dari kesaksian Alkitab. Alkitab juga menjadi
pijakan bagi gereja untuk memandang masa depannya. 9
Alkitab menegaskan bahwa tulisan – tulisan yang diilhamkan Allah berguna untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran ( 2 Timotius 3:16 ). Tulisan – tulisan tertampung dalam Alkitab, tetapi
ada juga yang tidak. Untuk menjalankan tugasnya dengan baik yakni menjadi replika Yesus
Kristus patutlah gereja memahami Alkitab. Alkitab menjaga gereja, Alkitab ( lebih tepatnya
Firman Allah ) berfungsi sebagai pengatur cara berpikir dan berbicara.10

TUJUAN PEMAHAMAN ALKITAB YANG BENAR


Tujuan dari pentingnya pemahaman Alkitab yang benar khususnya bagi para perintis adalah.
1 . Agar perintis tidak memberikan atau menanamkan sesuatu yang salah bagi jemaat yang
dipimpinnya.
2 . Agar perintis mampu menjawab setiap persoalan jemaat sesuai dengan apa yang ada
dalam Alkitab.
Mengapa perlu adanya pemahaman yang benar bagi Alkitab ?. Pertama, Injil dapat
diartikan sebagai keseluruhan Alkitab yang meliputi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Keseluruhan Alkitab disebut Injil karena berisi Kabar Baik. Keseluruhan berita yang ada di
dalam Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) berisi tindakan Allah yang
menyelamatkan manusia dari dosa kepada hidup melalui Yesus Kristus yang telah
dinubuatkan oleh para nabi.
Kedua, Injil dapat diartikan sebagai berita khusus tentang pembebasan Allah bagi
umat-Nya. Seperti Nabi Yesaya pernah menubuatkan berita pembebasan bagi umat-Nya dari
pembuangan (Yes. 40:9). Kabar nubuatan tentang pembebasan bangsa Israel dari perbudakan
di Mesir inipun juga dapat disebut sebagai Injil atau kabar baik. Ketiga, Injil dapat diartikan
sebagai Hidup dan Pekerjaan Yesus yang adalah Sang Mesias sang pembebas. Hidup dan
pekerjaan Yesus itu sendiri telah dinubuatkan oleh para nabi di dalam PL. Di dalam hidup
dan karyaNya, Allah hadir membebaskan manusia. Hal ini dapat selaras dengan nubuatan
Nabi Yesaya tentang pelayanan Sang Mesias yang membebaskan (Yes. 6:1; Luk. 4:18-19).
Jadi hidup dan karya Yesus adalah kabar baik atau Injil.
Keempat, Injil dapat diartikan sebagai keempat kitab yaitu Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes. Empat kitab yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes merupakan Injil. Mengapa
demikian? Karena di dalam keempat kitab tersebut secara khusus berbicara tentang pribadi
dan karya Yesus. Melalui pribadi dan karya-Nya, setiap manusia yang percaya kepada-Nya
mengalami pembebasan. Maka keempat kitab tersebut dapat disebut sebagai Kabar Baik atau
Injil.11 Dalam hal inipun Kalis Stevanus menjelaskan hal itu sebagai berikut: “Berita Injil
adalah berita sukacita bahwa Allah di dalam kasih-Nya yang tidak terbatas menyediakan
9
Alkitab Di Dunia Modern (jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993).
10
MENG-HARI-INI-KAN INJIL DI BUMI PANCASILA (jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017).
pengampunan bagi manusia berdosa berdasarkan karya penebusan Yesus Kristus di kayu
salib. Hanya melalui Yesus Kristus, tiada jalan lain yang dapat membawa seseorang kembali
berdamai dengan Allah (Kis. 4:12; Yoh. 3:16; 1 Tim. 1:15). Tanpa karya Yesus Kristus,
manusia berdosa akan berhadapan dengan Allah sebagai hakim yang adil”.12
PENTINGNYA PENAFSIRAN DAN PENERJEMAHAN
Menafsirkan Alkitab berarti usaha untuk memahami terlebih dahulu maksud keseluruhan,
dan kemudian masuk untuk memahami bagian – bagian tertentu dari Alkitab untuk memberi
penerangan kepada jemaat Tuhan. penafsiran dan penerjemahan sangat penting, khususnya
dalam menafsirkan Alkitab yang sebagai Wahyu dari Allah atau diilhamkan oleh Allah. begitu
sukar untuk dimengerti oleh akal manusia, karena ketika belajar Alkitab maka itu berarti kita
sedang belajar mengenal Allah. Begitu banyak orang yang berusaha menafsir maksud dan
tujuan dari ayat – ayat Alkitab, tetapi tidak sedikit pula yang menyimpang dari kebenaran
sehingga menjadi ajaran – ajaran yang sesat dan tidak sesuai dengan Firman Allah sendiri.
Penafsiran dan penerjemahan Alkitab yang salah akan menjadi masalah yang besar
khususnya bagi penafsir itu dan orang lain.
Menurut Dr. Jhon Stott menyatakan, karena Injil berasal dari Allah, kita harus
menjaganya, karena dimaksudkan untuk orang modern, kita harus menafsirkannya. Kita
harus terus menerus mempelajari Alkitab dengan kepekaan. Hanya dengan demikianlah kita
dapat berharap penuh kepercayaan dan relevansi untuk menghubungkan firman dengan
dunia.13 Dari pandangan para pakar diatas dapat dikita lihat bahwa semuanya memiliki
kesamaan dimana perintisan jemaat dimulai ketika para perintis mulai merencanakan dan
melaksanakan pemberitaan Injil secara serius kepada orang – orang yang belum percaya
kepada Tuhan Yesus disuatu daerah.
Kerangka bagi penafsiran Alkitab adalah kisah yang dikandungnya, yaitu misi Allah, serta
pembentukan suatu umat yang ikut serta di dalamnya, Melainkan menafsirkan perikop-
perikop tertentu diletakkan di dalam kisah agung Firman Allah. alasan-alasan untuk
menafsirkan Alkitab berhubungan dengan misi Allah sebagai inti kisah alkitabiah.
Menurutnya kisah Alkitab adalah kisah misi Allah! Allah telah menganugerahkan suatu
kanon, susunan kisah, dogma, puisi dan nubuat yang secara keseluruhan menceritakan kisah
misi Allah di dalam dan bagi seluruh dunia, kisah umat Allah yang dipanggil serta diutus oleh
Allah untuk ikut serta di dalam misi-Nya itu. Maka penafsiran setiap perikop Alkitab
menuntut agar kisah utamanya juga diperhatikan
TUJUAN PENAFSIRAN DAN PENERJEMAHAN
Tujuan dari penafsiran dan penerjemahan adalah untuk mengungkapkan dengan jelas
makna yang sesungguhnya dari sebuah teks sehingga dapat memberikan pengertian yang
jelas bagi teks tertentu yang disampaikan oleh para pelayan Tuhan.Jadi begitu pentingnya
penafsiran dan penerjemahan bagi kita sebagai orang percaya dan bagi khususnya hamba –
11
Setiawan, “Dampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosial.”
12
Lihatlah Sang Juru Selamat Dunia (jogjakarta: diandra creaive, 2018).
13
Yushak Soesilo, “Gereja Dan Pluralisme Agama Dalam Konteks Di Indonesia,” Antusias (n.d.): 14.
hamba Tuhan yang dipersiapkan untuk melayani Tuhan, harus mampu menafsirkan isi
Alkitab dan menyampaikan kepada jemaat dan menghindari penyimpangan – penyimpangan.
Firman Allah memang tidak mungkin membuat kekeliruan, karena apa yang dikata-Nya
adalah benar tetapi penafsirnya adalah manusia biasa
Memang benar bahwa mengungkapkan kata – kata Allah dalam tulisan, melalui karunia
inspirasi biblis merupakan langkah pertama menuju inkarnasi sabda Allah. Pada
kenyataannya, kata – kata yang tertulis ini merupakan sarana komunikasi dan persatuan yang
kekal antara umat terpilih dengan Tuhan yang esa. Dilain pihak, karena aspek profetik dari
tulisan – tulisan tersebut, maka kita bisa mengenali pemenuhan rencana Allah, ketika sabda
menjadi daging dan tinggal diantara kita.
PERINTIS
Perintis adalah orang yang pertama kali melakukan, mengusahakan sesuatu, istilah
“perintis” sering memaksudkan orang yang pergi kesuatu daeraha yang baru dan membuka
jalan agar orang – orang lain bisa mengikutinya. Contohnya Kekristenan Yesus disebut
sebagai perintis karena Dia diutus kebumi untuk melakukan suatu pelayanan dan membuka
jalan agar manusia dapat diselamatkan. salah satu instrumen pertumbuhan gereja dapat dilihat
dari pertambahan gereja baru yang berdiri. Bila ingin terjadi multiplikasi gereja, maka harus
ada perintis.
Seorang perintis adalah seorang yang berada dibawah penguasa, dia adalah pelayan
bentara dari Tuhan Yesus Kristus. Dan sekaligus adalah prajurit. Bila ia diperintahkan oleh
komandannya, ia harus patuh. Bila komandannya menyuruh dia pergi, dia pun harus pergi.14
MISI
Perintisan jemaat tidaklah terlepas dari sebuah misi, misi itu sendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu missio yang berarti pengutusan. Dalam bahasa Inggris/Jerman/Perancis
mission Belanda missie, yang dalam gereja Protestan digunakan istilah zending. Dalam
bahasa Inggris bentuk tunggal mission berarti karya Allah, atau tugas yang diberikan oleh
Allah kepada kita. Sedangkan bentuk jamak missions menandakan kenyataan praktis atau
pelaksaan pekerjaan itu. Dari kata dasar diatas diajabarkan kedalam kata menjadi missionaris
yang berarti utusan Injil.15
DEFINISI PERINTISAN JEMAAT
Perintisan jemaat adalah suatu usaha merencanakan dan memulai pendirian jemaat
baru,Selain gereja lokal kitapun perlu membangun gereja – gereja baru. Gereja – gereja baru
ini tidak hanya merupakan produk atau tiruan dari gereja – gereja yang sudah ada, tetapi
mereka akan mewakili iman dari komunitas yang dibangun. Perintisan gereja adalah proses
dimana benih kehidupan dan pesan Yesus diwujudkan oleh komunitas – komunitas Kristen16

14
Metode Penginjilan (jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1993).
15
MISSIOLOGIA (jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014).
16
Misi Pertumbuhan Jemaat (jogjakarta: diandra creaive, 2018).
Segala usaha manusia harus didahului, didampingi, dan diakhiri dengan pemikiran makna
dan cara aktifitasnya. Apabila usahanya menyangkut orang lain, dan memang demikian
halnya dengan perintisan jemaat. Untuk menghindari diri dari macam – macam salah paham
perlulah para perintis menginsyafi sumber dan tujuan perintisan jemaat itu. Maka kita terlebih
dahulu menggali apa yang disaksikan oleh Alkitab tentang perintisan jemaat, “mengapa
perintisan jemaat” hanya dapat dinantikan dari penyediaan Alkitab.
Hal ini selaras dengan penyataan Robinson bahwa misi jemaat lokal ialah membawa
petobat baru kepada Tuhan Yesus dan kedalam kesatuan Tubuh Kristus untuk selanjutnya
memulai jemaat – jemaat baru lainnya17 Peter Wagner mengatakan bahwa perkembangan
sebuah dedominasi gereja sangat ditentukan oleh seberapa banyak usaha yang dicurahkan
bagi misi perintisan jemaat baru. Dedominasi – dedominasi gereja yang bertumbuh adalah
dedominasi – dedominasi yang menekankan penanaman jemaat baru18
Rasul Paulus telah memberikan contoh bagaimana cara melakukan perintisan jemaat baru
yang baik, dia adalah seorang misionaris Kristen yang sebab dalam kurung waktu satu
generasi, ia telah menagdakan perjalanan keseluruh wilayah dunia Laut Tengah dan berhasil
mendirikan jemaat – jemaat baru. Salah satu rahasia kesuksesan Paulus dalam perintisan
jemaat tersebut adalah penggunaan strategi kontekstual namun juga memiliki pemahaman
yang baik akan Alkitab.
Mengembangkan gereja melalui perintisan jemaat baru yang Alkitabiah semestinya
menjadi pusat perhatian dari setiap dedominasi gereja. Agar perkembangan setiap dedominasi
gereja dalam perintisan jemaat baru tidak mengalami permasalahan namun akan mengalami
kemajuan baik secara jasmani maupun rohani Gereja yang hidup adalah gereja yang
berkembang perkembangan disini menyangkut perkembangan kualitatif dan kuantitatif.
Perkembangan kualitatif dapat berupa bertumbuhnya jemaat – jemaat digereja lokal tersebut
secara rohani sehingga memiliki karakter seperti Kristus sehingga dapat menjadi garam dan
terang bagi komunitasnya. Selain itu gereja juga dapat berkembang secara kuantitatif berupa
pertambahan jiwa – jiwa yang diperoleh. Selain itu juga dapat berupa penambahan gereja –
gereja hasil perintisan, jika hal itu terjadi maka itu pertanda gereja tersebut hidup. Untuk
perintisan sebuah gereja bukanlah hal yang muda, dibutuhkan strategi untuk mewujudkannya.
Strategi tersebut harus dibangun dengan mempertimbangkan Alkitab, menemukan strategi
tidaklah muda sehingga adakalanya membuat sebagian gereja lokal menjadi malas untuk
mengembangkan dirinya. Misi perintisan jemaat baru tidak menjadi begitu penting, karena
kadang – kadang perintisan jemaat tersebut mengabaikan prinsip – prinsip Alkitabiah.19
Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian penulis adalah Bagi seorang perintis
sangatlah perlu untuk diketahui bahwa yang menjadi inti didalam suatu perintisan adalah
penyampaian / pewartaan akan berita suka cita ( Injil ) itu, seperti yang kita ketahui bahwa
tidak mungkin seseorang melakukan sesuatu hal yang tidak diketahui olehnya sendiri, begitu
halnya bagi seorang perintis maka sangatlah penting bagi seorang perintis untuk memahami
17
Kehidupan Gereja Yang Utuh (Bandung: lembaga literatur baptis, 2004).
18
Penanaman Gereja Untuk Tuaian Yang Lebih (jakarta: harvest publication house, 1995).
19
Misi Perintisan Jemaat (jogjakarta: diandra creaive, 2018).
dengan benar apa yang akan dilakukannya. Mengapa perlu ada implikasi yang benar tentang
Alkitab,siapa itu perintis, dan apa itu perintisan jemaat
Allah hendaknya menggunakan hubungan – hubungan kita sebagai jembatan untuk
menjangkau orang – orang yang dekat dengan kita, supaya mereka dibawah kedalam
keluarga-Nya yang kekal. Kita adalah garam dan terang dunia yang menolong orang melihat
arah tujuan mereka. Allah memakai kehidupan kita untuk menunjukan kepada orang lain
jalan-Nya, jadi bagaimana anda dapat menjembatangi orang – orang yang belum percaya?
Dalam artikel ini penulis membahas mengenai pentingnya implikasi pemahaman Alkitab
yang benar bagi perintis dalam perintisan jemaat. Perlu diketahui bahwa gereja dewasa ini
membutuhkan para perintis yang memiliki pengalaman hidup yang kaya akan Firman Tuhan
yang mampu menjawab tantangan gereja dan masyarakat saat ini. Jika kita melihat dunia hari
ini, ada begitu banyak masalah yang dihadapi baik itu masalah sosial, ekonomi,
politik,spiritual dan sebagainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa perintisan jemaat saat ini
tidak hanya membutuhkan perintis – perintis yang sekedar memiliki pengalaman dalam.
merintis jemaat, tetapi perintisan saat ini membutuhkan perintis yang memiliki
pemahaman yang baik akan Alkitab. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk memahami
dasar dari pemberitaan / pewartaan berita suka cita itu, maka kita dapat berdiri menghadapi
gelombang perlawanan dunia ini.

MODEL PERINTISAN JEMAAT


Model perintisan jemaat adalah sebuah pola pengutusan secara terencana dan
terstruktur demi tercapainya pendirian jemaat lokal baru didaerah yang baru dijangkau20
LANDASAN ALKITAB DALAM PERINTISAN JEMAAT
Sungguh perintisan harus didasarkan pada wahyu Allah yang dinyatakan dalam
Alkitab. Tanpa Alkitab maka orang Kristen tidak memiliki sesuatu untuk dikabarkan, tidak
ada kabar untuk diberitakan kepada mereka, tidak ada gagasan untuk memulai tugas itu, dan
tidak ada harapan keberhasilan apapun jadi, Alkitab yang memberi mandat, berita, model dan
kuasa yang dibutuhkan untuk melakukan perintisan.
1 . Matius 28:18 – 20 merupakan dasar dari semua hal yang bersangkutan dengan
pemberitaan, pendirian kerajaan Allah didunia ini. Dan yang merupakan inti dari amat
tersebut adalah “jadikanlah semua bangsa murid-Ku.
MENGAPA HARUS ADA PERINTISAN JEMAAT
A. Perintisan jemaat adalah pola Alkitabiah
Perintisan jemaat adalah usaha merencanakan dan memulai pendirian jemaat lokal baru.21
Implikasi pemahaman Alkitab dalam penelitian ini adalah usaha mengingatkan para perintis

20
Ibid.
21
Ibid.
jaman sekarang agar perlu memiliki pemahaman yang baik akan Alkitab dalam perintisan
jemaat. Perintisan jemaat merupakan prinsip yang sangat Alkitabiah maka prinsip – prinsip
yang ada dalam Alkitab perlu diperhatikan oleh para perintis.
Perintisan jemaat adalah tidak terpisah dari Amanat Agung, sehingga perintisan jemaat
merupakan pola Alkitabiah. Paulus merupakan seorang perintis yang sukses dan patut
diteladani.
1. sejarah
Jemaat mula – mula memahai Amanat Agung sebagai usaha untuk memulai jemaat
baru, dimana fakta ini didukung oleh data – data didalam Alkitab mengenai misi Paulus. Misi
pertama dipusakan diwilayah provinsi Galatia. Disitulah terbentuknya jemaat Anthiokia,
Ikhonium, Listra dan Derbe. Misi kedua: dipropinsi Makedonia daan Akhaya, Filipi,
Tesalonika dan Korintus. Misi yang ketiga dipropinsi Asia kecil yaitu Efesus.
Berdasarkan uraian sejarah mengenai misi perintisan jemaat Paulus yang pertama,
kedua, dan ketiga tampak bahwa dia adalah misionaris Kristen yang paling berhasil
sepanjang jaman. Hal itu terbukti bahwa dalam kurun waktu kurang dari satu generasi, ia
telah mengadakan perjalanan ke seluruh wilayah Laut Tengah, serta mendirikan jemaat-
jemaat Kristen yang aktif dan berkembang.22
2. Konteks
Didalam misi perintisan Paulus daerah – daerah yang dijadikan sebagai sasaran utama
misi perintisannya adalah, daerah – daerah perkotaan. Dimana daerah perkotaan adalah
daerah yang padat akan penduduknya. Paulus telah menjadikan kota-kota utama yang padat
penduduknya di Kekaisaran Romawi sebagai konteks misinya. Selain itu, Paulus juga
memiliki beberapa prinsip dalam misinya. Bagaimanakah prinsip-prinsip misi perintisan
jemaat Paulus itu? Bagian berikut akan menjelaskan prinsipprinsip misi perintisan jemaat
Paulus.
3. Prinsip – prinsip
Prinsip-prinsip misi perintisan jemaat Paulus adalah: Pertama, Roh Kudus adalah
pengendali misi perintisan jemaat Paulus. Keberhasilan misi perintisan jemaat Paulus tidak
lepas dari peran Roh Kudus sebagai Pribadi yang mengarahkan, menyertai dan memberi
kuasa dalam setiap perjalanan misinya. Kedua, doa dan puasa sebagai penggerak misi
perintisan jemaat Paulus. Rencana misi perintisan jemaat Paulus dilahirkan dari doa dan
puasa oleh para pemimpin jemaat di Anthiokia. Ketiga, Paulus selalu menindaklanjuti
(Follow up) Jemaat Rintisannya. Paulus telah banyak mendirikan jemaat pada perjalanan
misinya yang pertama, kedua, dan ketiga. Dia selalu berusaha untuk menindaklanjuti
pelayanannya kepada jemaat-jemaat yang telah dibangunnya.23

22
Setiawan, “Dampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosial.”
23
David Eko and Setiawan M Th, “MENEMUKAN SEBUAH MODEL MISI PERINTISAN JEMAAT ALKITABIAH-
KONTEKSTUAL BAGI SEBUAH GEREJA LOKAL BARU David Eko Setiawan M.Th Sekolah Tinggi Teologi
Tawangmangu” (n.d.).
4. Paulus Seorang Teolog
Paulus bukan sekadar sebagai pemberita injil yang sukses, namun dia juga seorang
teolog handal telah menghasilkan karya-karya besar. Suratsurat kiriman yang ditulis untuk
jemaat atau pribadi merupakan refleksi dari, pergumulan teologisnya. Ia menulis sebagai
teolog yang membantu gerejagereja lokal untuk memahami Injil secara lebih lengkap dan
konsisten.24
Suatu prinsip yang patut diperhatikan dan dijalankan oleh jemaat-jemaat lokal adalah:
Karunia-karunia diberikan untuk pembangunan jemaat. Karena pembangunan itu meliputi
pertumbuhan, pengembangan, dan perluasan, kita harus peduli akan rencana Tuhan dan
prinsip-prinsip-Nya untuk memperluas dan mengembangkan jemaat. Jemaat adalah sebuah
kesatuan di bumi saat ini dan melaluinya Tuhan ingin menyebarkan iman Kristen. Setiap
jemaat lokal harus selalu peduli akan penyebaran iman dengan menjangkau orang baru,
mengembangkan jemaat itu sendiri, dan mendirikan jemaat-jemaat lain. Kepala jemaat yang
bangkit (Tuan Yesus) telah memberikan karuniakarunia kepada jemaat-Nya. Selama karunia-
karunia ini digunakan dengan benar, jemaat akan bertumbuh.
Gereja – gereja yang sehat adalah gereja – gereja yang berlipat ganda, ada banyak
cara yang berbeda, tetapi gereja tetap ada untuk melipatgandakan dirinya sendiri. Tetapi hal
yang disayangkan adalah bahwa kebanyakan jemaat lokal tidak mengikuti teladan itu. Orang
orang Kristen sering berbicara tentang perlipatgandaan jemaat, tetapi mereka tidak suka
melakukannya. Mereka sering menghalangi setiap ide tentang hal mendirikan suatu “jemaat
cabang” dengan memakai seribu alasan yang telah mereka siapkan. Walaupun mereka sering
bersepakat bahwa mereka mungkin akan mendukung kegiatan mendidirikan jemaat baru
tetapi gagasan yang sebenarnya tidak pernah dilaksanakan. Anda tidak boleh membiarkan
jemaat Anda dituduh sebagai sebuah jemaat yang “setia, tetapi tak bertumbuh”, yang
mempunyai “kebenaran tanpa pertumbuhan“.
Cris Marantika: perintisan jemaat dimulai dari pemberitaan Injil oleh sebuah gereja
lokal dewasa ke suatu desa yang belum terjangkau sampai berdiri sebuah jemaat baru dalam
satu generasi. Gerald Rolands: pemberitaan Injil merupakan syarat mutlak bagi para
perintisann jemaat baru. Mengingat jemaat adalah orang – orang yang diselamatkan oleh
kasih karunia oleh iman kepada Yesus Kristus dan pekerjaan penebusan-Nya. Peter Wagner:
perintisan jemaat dimulai dari pemberitaan Injil oleh para perintis disuatu daerah baru belum
terjangkau oleh Injil.25
BAGAIMANA MENDIRIKAN JEMAAT
Untuk mendirikan sebuah jemaat, Hal ini seharusnya dimulai dari suatu kesadaran
surgawi yang ditanamkan dalam hati seorang atau beberapa orang percaya. Harus ada suatu
beban yang sungguh-sungguh dan terus-menerus, suatu kesadaran bahwa Tuhan sedang

24
David Eko Setiawan and Dwiati Yulianingsih, “Signifikansi Salib Bagi Kehidupan Manusia Dalam Teologi
Paulus,” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 2 (2019): 227–246.
25
Misi Perintisan Jemaat.
memimpin dan mendorong orang dalam rencana itu. Roh Kuduslah yang menanamkan ide
dan keinginan tersebut.
Keinginan tersebut harus didoakan. Dengan cara ini kita belajar mengakui
ketidakmampuan kita untuk meneruskan rencana itu. Kita juga belajar mengakui
ketergantungan kita secara mutlak kepada kebajikanNya. Yesus Kristus adalah Kepala
jemaat-Nya dan hanya Kepala yang mempunyai hak untuk memutuskan tindakan-tindakan
yang harus kita lakukan. Sementara berdoa, keinginan itu sedikit demi sedikit dijelaskanNya
kepada kita. Apa yang dimulai dari suatu keinginan yang umum kemudian secara bertahap
menjadi lebih khusus menurut tempat, waktu, dan kepemimpinan-Nya.
Untuk melaksanakan rencana tersebut, kita memerlukan pemimpinpemimpin yang
kuat dan yang berkarakter rohani. Biasanya, kita membutuhkan sebuah “tim pendiri jemaat”
atau “tim penanam jemaat”. Usaha-usaha yang dikerjakan sendiri oleh satu orang terlalu
sering tidak berhasil. Tuhan Yesus selalu bekerja bersama keduabelas murid-Nya. Rasul
Paulus selalu melayani bersama sebuah tim untuk menanam jemaat-jemaat baru. Tampaknya
cara ini adalah sebuah pola ilahi. Perintis atau penanam jemaat baru itu kadang-kadang harus
bersepakat tentang pokok-pokok yang mendasar bagi jemaat baru itu serta peraturan
peraturan dasar. Mereka perlu mencatat suatu pernyataan bersama tentang hal-hal apa yang
mereka percayai.
1. Perlunya suatu kesatuan yang mutlak bagi seorang perintis pada pokok pokok yang
paling mendasar tentang kepercayaan dan iman. Tidak boleh ada penyimpanan dari
kebenaran-kebenaran dasar itu, semua yang tercatat dalam Alkitab adalah dasar bagi
perintinsan maka kesatuan antara perintis dan apa yang ada didalam Akitab tidaklah
boleh dipisahkan.
2. Hal yang perlu adalah seorang perintis jangan pernah berusaha untuk bertumbuh
dengan “mencuri domba domba” dari jemaat-jemaat atau gereja-gereja yang lain!
Tujuan yang sebenarnya adalah Menjangkau orang-orang yang benar-benar belum
diselamatkan kemudian menyaksikan mereka bertobat, dibaptis, dan dimuridkan
dalam persekutuan jemaat lokal itu.26
PELAYANAN YANG EFEKTIF BAGI JEMAAT BARU
Kita baru pelajari bahwa pemberitaan Injil sangatlah penting sekali. Kita juga telah
belajar tentang hal lain yang sangat penting, yaitu bahwa orang percaya harus dimuridkan.
Jiwa-jiwa tidak hanya harus diselamatkan. Sesudah bertobat, mereka harus diajar untuk
menaati segala sesuatu yang telah perintahkan oleh Tuhan Yesus, kepada mereka sebagai
anggota sebuah jemaat. Hal yang harus kita perhatikan adalah bahwa orang percaya harus
dibantu dan dilatih untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus. Hal yang paling utama adalah
kita harus memberi pemahaman yang benar akan Alkitab bagi setiap jemaat – jemaat baru.
Setelah memiliki pemahaman yang baik akan Alkitab lanjut dimuridkan sehingga perintisan
gereja tidaklah sampai disitu saja.
Dengan menyadari kepentingan kepemimpinan rohani bagi jemaatNya, kita juga
harus memakai cara yang Dia gunakan. Satu-satunya cara dan metode yang dipakai oleh Tuan

26
Perkembangan Jemaat-jemaat Lokal, “Gereja Berhasil,” no. 12 (n.d.).
Yesus untuk mengajar dan melatih para pemimpin masa depan adalah pemuridan pribadi –
satu pemimpin memuridkan satu pria yang lain.27
Kesimpulan
Panggilan untuk melayani tidak hanya di bebankan kepada hamba Tuhan saja, tetapi
juga berlaku bagi semua orang percaya. Sehingga itu sebagai orang percaya perlu adanya
pemahaman Alkitab yang benar dan implikasinya. Salah satu penyebab bertumbuhnya
jemaat secara kualitas dan kuantitas disebabkan, hidup dengan tekun belajar firman Allah.28.
Perintis adalah orang yang pertama kali melakukan, mengusahakan sesuatu, seorang
perintis perlu menyadari akan siapa dirinya dan apa tugasnya sehingga tetap berada pada
jalurnya. Karena hal ini menyangkut meyerap orang – orang kedalam tubuh Kristus. Dan
perintisan jemaat bukanlah merupakan keinginan manusia melainkan keinginan Tuhan.
sehingga dalam hal ini sebagai seorang perintis perlu memiliki pemahaman yang benar akan
Alkitab.

27
Ibid.
28
Metode Penginjilan.
Kepustakaan
Eko, David, and Setiawan M Th. “MENEMUKAN SEBUAH MODEL MISI PERINTISAN
JEMAAT ALKITABIAH-KONTEKSTUAL BAGI SEBUAH GEREJA LOKAL BARU
David Eko Setiawan M.Th Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu” (n.d.).
Lokal, Perkembangan Jemaat-jemaat. “Gereja Berhasil,” no. 12 (n.d.).
Setiawan, David Eko. “Dampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosial.” BIA’: Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2, no. 1 (2019): 83–93.
Setiawan, David Eko, and Anton Ishariyono. “The Essense of Spirituality of Christ Servant
and Its Implication for the Servant of God Today” 2 (2020).
Setiawan, David Eko, and Dwiati Yulianingsih. “Signifikansi Salib Bagi Kehidupan Manusia
Dalam Teologi Paulus.” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 2 (2019):
227–246.
Soesilo, Yushak. “Gereja Dan Pluralisme Agama Dalam Konteks Di Indonesia.” Antusias
(n.d.): 14.
Alkitab Di Dunia Modern. jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.
Benarkah Injil Untuk Semua Orang. jogjakarta: diandra creaive, 2018.
Kehidupan Gereja Yang Utuh. Bandung: lembaga literatur baptis, 2004.
Lihatlah Sang Juru Selamat Dunia. jogjakarta: diandra creaive, 2018.
MENG-HARI-INI-KAN INJIL DI BUMI PANCASILA. jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.
Metode Penginjilan. jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1993.
Misi Perintisan Jemaat. jogjakarta: diandra creaive, 2018.
Misi Pertumbuhan Jemaat. jogjakarta: diandra creaive, 2018.
MISSIOLOGIA. jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.
Penanaman Gereja Untuk Tuaian Yang Lebih. jakarta: harvest publication house, 1995.
Spirit Ekologi Integral. jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.
Teologi Dan Ekologi. jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.

Anda mungkin juga menyukai