Anda di halaman 1dari 9

Nama : Adrian Mika

Haganta Sembiring
NIM : 210200198
Evaluasi 1
1. Menurut saya agama adalah suatu sistem yang merupakan hasil usaha manusia secara
konkrit untuk keluar dari yang fana, yang masuk ke dalam dunia yang baka, yang dimana untuk
mencapai hasil tersebut manusia harus memiliki suatu Iman kepercayaan dan peribadatan yang
sungguh sungguh terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhasil jugalah suatu perdamaian.

Peranan Agama Menurut saya adalah


1. Sebagai suatu sitem atau alat untuk mencapai perdamaian
2. Mengatur segala sesuatu hidup manusia sesuai dengan hukum agama masing masing
3. Untuk memperoleh kehidupan yang kekal
4. Sebagai pedoman hidup

2. Definisi agama Kristen menurut saya adalah suatu agama yang dimana memiliki iman dan
kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai juruselamat yang menganut doktrin Allah Tritunggal
yang dinyatakan di dalam Alkitab berdasarkan kesaksian para Rasul maupun Imam.
Perbedaan Agama Kristen dengan agama lain menurut saya terletak pada :
1. Iman Kepercayaan
Dalam agama Kristen ( Protestan atau Katolik) memiliki Iman Kepercayaan kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Sedangkan menurut Iman Kepercayaan agama Lain
jelasnya tentu berbeda, contohnya, dalam agama Hindu mereka percaya terhadap Brahma

2. Tempat ibadat serta tatacara ibadah


Dalam agama Kristen, orang orang atau yang biasa disebut umat akan beribadah di Gereja
setiap hari minggu, dan untuk tatacara ibadah jugak memiliki sedikit perbedaan dimana
agama Kristen pada umumnya tatacara ibadahnya ; berdoa, bernyanyi, pembacaan firman,
khutbah, berdoa, mengumpulkan persembahan, doa syafaat/ doa umat bagi Kristen Katolik,
lalu di tutup dengan pemberian berkat ( Kristen Katolik sebelum penerimaan berkat mereka
akan menerima komuni) sedangkan agama lain tentunya pasti akan berbeda
3. Buku Agama
Dalam agama Kristen Ajarannya terdapat dalam Alkitab, sedangkan agama lain tentu saja
berbeda

Walaupun agama Kristen dengan agama lain memiliki perbedaan, namun setiap agama
tersebut tentu saja mengajarkan hal hal yang baik dan positif bagi pengikutnya yang dimana
hal tersebut dapat menciptakan Perdamaian.

3. Peranan Agama terhadap Perkembangan dan Pembentukan kepribadian mahasiswa Kristen


sangat diperlukan, terkhususnya zaman globalisasi saat ini, yang dimana tentunya dengan zaman
yang sudah canggih ini dengan semua hal dengan mudah didaptkan dan kerjakan tentunya akan
mempengaruhi kepribadian mahasiswa Kristen yang dimana bila tidak diikutin dengan
Pengajaran agama, maka mahasiswa tersebut akan memiliki pribadi yang kurang bahkan bisa
jelek di mata masyarakat, seperti mahasiswa tersebut akan menjadi nakal, menjadi mahasiswa
yang anti social, namun jika diikutin dengan pengajaran agama, maka mahasiswa tersebut akan
menjadi mahasiswa Kristen yang baik, yang memiliki kepribadian yang bersosialisasi yang
tinggi, serta tidak mudah gentar dalam menghadapi dunia ini.
Evaluasi 2
1. Pengertian agama Kristen sebagai agama penyataan dan perbedaannya dengan agama non
pernyataan menurut saya adalah Kristen yang berarti pengikut Kristus Yesus merupakan
pernyataan bagi orang yang percaya kepadanya. Terlebih dari Alkiab, yang dipercaya sebagai
pernyataan firman Allah bagi umat Kristen. Agama Kristen didasarkan kepada
pernyataan ALLAH tentang dirinya kepada manusia. Dalam hal ini, dikenal dengan
pernyaaan khusus dan pernyataan umum. Yang dimaksud dari pernyataan khusus
adalah kesaksian para nabi dan cerita tentang pengenalan Yesus Kristus dari lahir hingga
kebangkitanNya untuk menebus dosa manusia. Sering dituliskan dalam bentuk tulisan
maupun lisan. Pernyataan ini biasanya mendalami tentang aturan aturan dan diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pernyataan umum yang diberikan kepada semua
umat manusia. Allah tidak membedakan agama, suku, ras, bahasa, dan bangsa. Allah
menyatakan bahwa Dialah yang menciptakan manusia yang serupa dengan diriNya (Kejadian
1:27) sehingga manusia harus melayani dan hanya menyembah Allah saja karena Allah
sangat mengasihi manusia yang berpegang pada perintahNya. Perbedaan agama
Kristen sebagai sebagai agama penyataan dengan agama-agama nonpernyataan adalah
pengenalan akan Allah. Allah dikenal baik oleh manusia dalam agama-agama non penyataan
sedangkan dalam agama Kristen sebagai agama penyataan, manusia hanya menyadari adanya
Allah apa yang baik dan buruk yang berarti manusia tidak mungkin mengenal Allah dengan
baik.

2. Pengilhaman adalah ajaran bahwa Alkitab telah diilhamkan oleh Allah sehingga menjadi
tolak ukur sempurna bagi iman dan perbuatan kita. Alkitab merupakan hasil tulisan manusia,
namun Alkitab memiliki suatu ciri khas, yaitu diilhamkan oleh Allah Inilah yang
memebedakan Alkitab dengan tulisan-tulisan manusia lainnya.

Kanon yang berari kitab-kitab yang telah di selidiki serta diakui dan di ilhamkan
Allah sendiri. Dalam kitab 2 Timotius 3 : 16a telah diartikan bahwa pengilhaman bermanfaat
untuk mengajar. Dalam hal tersebut dapat dinyatakan bahwa Alkitab memang sangat wajib di
ajarkan firman-Nya.

Sperti yang kita ketahui proses penulisan dan pengilhaman Alkitab memerlukan
proses yang sangatlah lama sebelum tersusun satu menjadi Alkitab yang kita baca sekarang.
Yang kita tahu juga amatlah banyak para nabi yang menyusun Alkitab dari Tahun jauh
sebelum masehi sampai tahun sesudah masehi. Penulisan Alkitab dilakukan oleh para nabi
yang dalam penulisannya diberikan ilham oleh Allah. Pada saat penulisan Alkitab pun Roh
Kudus membimbing para nabi agar tulisan itu adalah firman Allah tanpa ada kesalahan.

Apa yang dilakukan oleh manusia dalam proses pengumpulan kitab-kitab Alkitab
tidaklah sempurna, namun Allah, dalam kedaulatanNya, tanpa memandang kebodohan dan
keras kepala kita, telah membimbing Gereja mula-mula untuk mengenali kitab-kitab yang
diilhamkanNya.

3. Alkitab mengajarkan kita tentang Firmannya yang harus kita pedomani. Untuk berbagai
hal kita harus berpegang teguh dan berpengharapan kepad-Nya. Disaat kita punya goncangan,
hanya kepada Tuhanlah kita berdoa. Hal itu dapat menenangkan pemikiran kita dan Tuhan
pun tahu apa yang baik untuk kita lakukan. Implikasi Alkitab sebagai media penyataan Allah
dalam kehidupan orang Kristen sehari-hari adalah seluruh kesaksian Alkitab menjadi dasar
kepercayaan dan perilaku Kristen. Melalui Alkitab kita diajarkan Allah Bapa untuk
menerapkan kasih setianya dalam kehidupan kita sehari-hari, maka tiada keraguan lagi untuk
mengasihi orang lain seperti musuh kita.
Evaluasi 3
1. Orang Kristen adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Tritunggal, Pencipta
seluruh alam semesta. Jikalau kita merujuk kepada peristiwa ketika Yesus Kritus di Baptis
oleh Yohanes Pembaptis, bahwa turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-
Nya. Hal ini menandakan bahwa Yesus telah diurapi Allah Bapa (baca Lukas 4:18-19, yang
bunyinya : "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang." Ayat ini menjelaskan, bahwa Roh Allah ada di dalam diri Yesus,
sehingga Dia mempunyai kuasa untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, karena Bapa ada di
dalam diri Yesus. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pribadi Allah Bapa dapat kita lihat
dalam pribadi Yesus Kristus. Jadi kita dapat mengenal Allah Bapa adalah jikalau kita telah
mengenal Yesus Kristus (firman Allah yang hidup). Yang perlu kita ketahui, bahwa Roh
Allah yang diam dalam diri Yesus itulah yang disebut dengan Allah Bapa.

2. Walaupun kita mengetahui bahwa konsep Trinitas ini tidak dapat dijelaskan hanya
dengan akal, bukan berarti bahwa Allah Tritunggal ini adalah konsep yang sama sekali tidak
masuk akal. Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia telah
mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai rahasia/ misteri yang tak terucapkan. Di sinilah
peran iman, karena dengan iman inilah kita menerima misteri Allah yang diwahyukan
dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat menjadikannya sebagai dasar pengharapan, dan bukti
dari apa yang tidak kita lihat. St. Agustinus menjabarkan ringkasan tentang konsep
Trinitas. Secara khusus ia memberi contoh beberapa trilogi untuk menggambarkan Trinitas,
yaitu: 1) seorang pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi dan kasih itu sendiri. 2)
trilogi pikiran manusia, yang terdiri dari pikiran (mind), pengetahuan (knowledge) yang
olehnya pikiran mengetahui dirinya sendiri, dan kasih (love) yang olehnya pikiran dapat
mengasihi dirinya dan pengetahuan akan dirinya. 3) ingatan (memory), pengertian
(understanding) dan keinginan (will). Seperti pada saat kita mengamati sesuatu, maka
terdapat tiga hal yang mempunyai satu esensi, yaitu gambaran benda itu dalam ingatan/
memori kita, bentuk yang ada di pikiran pada saat kita melihat benda itu dan keinginan kita
untuk menghubungkan keduanya. Khusus untuk point yang ketiga ini kita dapat
melihat contoh lain sebagai berikut: jika kita mengingat sesuatu, misalnya menyanyikan
lagu kesenangan, maka terdapat 3 hal yang terlibat, yaitu, kita mengingat lagu itu dan
liriknya dalam memori/ ingatan kita, kita mengetahui atau memikirkan dahulu tentang lagu
itu dan kita menginginkan untuk melakukan hal itu karena kita menyukainya. Nah, ketiga
hal ini berbeda satu sama lain, namun saling tergantung satu dengan yang lainnya, dan ada
dalam kesatuan yang tak terpisahkan. Kita tidak bisa menyanyikan lagu itu, kalau kita tidak
mengingatnya dalam memori, atau kalau kita tidak mengetahui lagu itu sama sekali, atau
kalau kita tidak ingin mengingatnya, atau tidak ingin mengetahui dan menyanyikannya.

3. Allah Perjanjian Lama adalah Allah Trinitas adalah Allah Sempurna walaupun tidak
dinyatakan secara penuh. Karena demikian permasalahannya, maka tidak heran bahwa
banyak hal di dalam Perjanjian Lama hanya bisa dipahami dalam terang doktrin. Sejarah
Perjanjian Lama secara bertahap adalah Allah Trinitas yang sama dan bukan Allah yang
lain. Orang percaya di zaman Perjanjian Lama mengetahui bahwa Allah sejati adalah esa,
tetapi Malaikat Allah (yang diutus Allah) adalah Allah, juga terdapat pengenalan yang jelas
akan kehadiran Roh Kudus. Allah Tritunggal adalah tiga pribadi yang Esa. Yaitu
Allah Bapa, Allah Anak (YESUS KRISTUS), Allah ROH KUDUS. Istilah pribadi sama
sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam esensi. Semua pribadi pada diri Allah
memiliki atribut ilahi. Bapa adalah Allah, YESUS adalah Allah, ROH KUDUS adalah
Allah. Setiap pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya keselamatan
dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal.
Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa,
Anak, dan ROH KUDUS. Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus
ciptaan; dan ROH KUDUS melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka
mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.

4. Dalam arti singkat Bapa adalah Allah Pencipta. Allah sebagai Bapa yang memelihara,
yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan
begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa
(bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat
terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Keberadaan Allah yang agung dan tak
terbatas itu jauh diluar jangkauan kemampuan manusia untuk memahaminya dan harus
dipahami dan diterima dengan mata iman. Keberadaan Bapa sebagai pencipta dan
pemelihara adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan keberadaan kita. Tidak saja hidup
kita tergantung kepadaNya tetapi Dia juga berdaulat penuh atas hidup dan tujuan hidup kita.
Kewajiban kita adalah memuliakn nama Dia lewat kehidupan kita. Memanggil, memohon
dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang benar tersebut. Kita berdoa agar
Dia memelihara kita. Dari hal tersebut kita dapat memohon hal yang berguna bagi pribadi
kita untuk menjadi lebih baik.

5. Dalam arti singkat Anak (Kristus Yesus) adalah Allah penebus. Perjanjian Lama telah
menyatakan bahwa Kristus adalah manusia sejati yg mempunyai sifat ilahi. Dalam nubuat
nabi Yesaya menuliskan bahwa Yesus Kristus yg akan diberikan bagi manusia adalah
seorang anak, bayi laki-laki dan hal ini menunjukan Yesus Kristus sebagai manusia sejati.
Akan tetapi, nabi Yesaya juga menyebutkan nama-Nya dan dari nama-nama tsb. kita dapat
mengetahui bahwa anak itu bukanlah manusia biasa dan mempunyai sifat ilahi. Yesus
sebagai Raja damai berarti Ia sebagai sumber damai yang sejati yang memberikan damai
yang sesunggunya kepada dunia.
Dan yang kita ketahui bahwa Tuhan Yesus sebagai Oknum Kedua merupakan
penebus dosa umat manusia yang percaya kepadanya.

6. Keselamatan bersifat menyeluruh, holistic, meliputi rohani maupun jasmani kita.. Hidup
kekal itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini yaitu dalam bentuk kualitas hidup yang
baru sebagai anak-anahk Allah karena yang dituntut dari orang yang telah meneriam
keselamatan yaitu bersedia setia padaNya, berkorban, dibenci orang, menderita, kalau perlu
mati demi keselamatan itu dan menolak pekerjaan Iblis. Kita mengetahui bahwa holistik
adalah pengakuan dalam persatuan, maka dari itu pengakuan kita terhadap Tuhan adalah
satu dan keselamatan dalam kehidupan kita juga sudah punya pengakuan dari babtisan.
Bahkan di dalam kematian kita juga sudah mendapatkan keselamatan yang holistic.

7. Dalam arti singkat Roh Kudus adalah Allah Babtisan. Roh Kudus adalah nafas kita yang
bekerja dalam kehidupan kita, yang selalu mengarahkan kita ke jalan yang benar. Salah satu
arti istilah nafas adalah Roh dari Allah pencipta sehingga kalimat nafas yang Maha Kuasa
berarti Roh Allah / Roh Kudus. Roh Kudus adalah pemberi Kuasa Kebangkitan dan Hidup
Baru. Roh Kudus menghakimi dan mengampuni.
8. Berikut pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus:
1) Origenes dan golongan Arminians menagtakan bahwa Roh Allah lebih rendah dari Anak
dan Bapa.
2) Arians menyebutkan bahwa Roh Kudus adalah ciptaan allah sebagaimana Anak adalah
ciptaan bapa.
3) Golongan Marchianisme yang dinamis menegaskan bahwa Roh Kudus bukanlah Oknum
tetapi pengaruh/kuasa ilahi semata.
Tidak ada ayat Alkitab yang menjelaskan bahwa Allah Roh Kudus berkomunikasi dengan
Allah Bapa maupun Allah Anak.
Hal ini dikarenakan komunikasi adalah tanda adanya eksistensi dua pribadi yang berbeda.
Komunikasi juga adalah cara untuk mentransfer ide antara pihak yang satu dengan pihak
yang lain. Kemungkinan, komunikasi antara Allah Roh Kudus dan Allah Bapa dan Allah
Anak memang tidak tercatat di Alkitab. Sebagai manusia, kita juga dibaasi unuk
mengetahui rahasia Tuhan. Itu semua merupakan cobaan dari Tuhan apakah kita sebagai
pengikunya tetap teguh berada di jalannya atau tidak, supaya
kita tetap Percaya kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai