Kelas : Antan A
Nim : 23301
Tugas 1.
Jawab :
1. Konflik Poso
Permasalahan antara dua agama ini terjadi selama bertahun-tahun. Perselisihan politik itu awalnya
terjadi karena masalah agama. Pada tahun 1990-an, Poso dipenuhi oleh penduduk beragama Islam.
Namun, seiring berjalannya tahun, banyak orang luar yang datang ke Poso sehingga agama Kristen
menjadi dominan. Kurangnya peran pemerintah membuat konflik ini berlangsung selama puluhan tahun
dengan jumlah korban jiwa sangat tinggi. Perselisihan agama ini berakhir di tahun 2001 setelah adanya
mediasi oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Kelas : Antan A
Nim : 23301
Tugas 2.
Jawab ;
1. Sudah
2. Yunus 2:2a katanya: ”Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku”.
3. Pesan yang dapat saya ambil dari Yunus 2:2a yaitu, dalam segala kesusahan ataupun masalah
Tuhan akan selalu bersama dengan kita. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita dalam kondisi
seburuk apapun itu, dan Tuhan akan datang menjadi penghibur untuk menguatkan iman kita
kepadanya.
4. Tidak
5. Berkat yang saya dapat adalah iman saya semakin kuat, lebih dekat lagi dengan Tuhan, dan selalu
mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Nama : Saut Marcellino Sirait
Kelas : Antan A
Nim : 23301
Tugas 3.
1. Berdasarkan kesaksian penulis kitab Kejadian pasal 1 & 2 apakah anda yakin dan percaya bahwa
alam semesta diciptakan oleh Allah dan bukan tercipta dengan sendirinya?
2. Berdasarkan tinjauan Sains/Ilmu Pengetahuan diperoleh gambaran proses penciptaan alam semesta,
lalu bagi orang beriman apakah hal ini tidak bertentangan? Dapatkah disimpulkan bahwa
pandangan para ahli Sains ini dapat menjelaskan bagaimana proses Allah menciptakan alam
semesta secara rasional tanpa harus mempertentangkan keduanya?
3. Berdasar pendapat para ahli Bibliologi diyakini bahwa kitab Kejadian ditulis oleh Musa yg tidak
menyaksikan sendiri peristiwa penciptaan alam semesta, bagaimana anda percaya bahwa itu benar
adanya?
4. Teori-teori penciptaan juga dibuat oleh para ahli Sains, mereka juga tidak melihat sendiri peristiwa
penciptaan, apakah anda dapat meyakini bahwa realitas penciptaan alam semesta memang
demikian? Lalu apa gunanya teori-teori ini?
Jawan :
1. Saya yakin penciptaan itu dibuat oleh Allah, karena sudah tertulis di kitab kejadian yang dimana
Allah menciptakan alam semesta selama 6 hari dan hari ke-7 Allah beristirahat.
2. Kedua pandangan tersebut sama-sama benar hanya pengertiannya saja yg berbeda.
3. Saya percaya itu benar, karna musa menerima pewahyuan dari Allah.
4. Tidak percaya, guna teori tersebut adalah menjabarkan sudut pandang para ahli tetang penciptaan.
Nama : Saut Marcellino Sirait
Kelas : Antan A
Nim : 23301
Tugas 4.
Jawab :
1. Gereja Katolik Santa Maria Assumpta Paroki Babarsari
2. Perbedaan :
1. Cara berdoa
Umat Katolik berdoa dengan diawali dan diakhiri dengan Tanda Salib, yakni gerakan
menyentuh kening, dada, dan kedua sisi bahu. Sedangkan umat Kristen tidak berdoa seperti itu,
umat Kristen hanya melipat tangan dan menutup kedua matanya tanpa ada gerakan-gerakan
khusus yang harus diikuti.
2. Kitab Suci
Umat Kristen Protestan hanya terikat pada satu Kitab Suci saja, yakni Alkitab. Kitab tersebut
merupakan satu-satunya buku Tuhan, pedoman hidup, dan kitab penuh ajaran dan larangan yang
datang dari Allah. Untuk itu, umat Kristen sangat mematuhi setiap firman yang tertulis di dalam
Alkitab tersebut. Berbeda dengan Kristen Protestan, umat Katolik tidak mendasarkan
kepercayaan mereka hanya pada satu kitab saja. Tidak hanya Alkitab, umat Katolik juga terikat
oleh beberapa tradisi Gereja Katolik Roma dan kitab tambahan yang disebut Deuterokanonika.
3. Gereja
Umat Kristen Protestan dan Katolik juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai
gerejanya. Bagi umat Katolik, Gereja Katolik merupakan satu-satunya gereja sejati di seluruh
dunia, dan berada di bawah kepemimpinan Paus di Roma. Hal ini berbeda dengan Kristen
Protestan. Bagi umat Kristen, tidak ada satu gereja utama yang menjadi gereja sejati. Ada
berpuluh-puluh ribu gereja di seluruh dunia dan seluruh gereja tersebut dianggap setara secara
resmi.
4. Pemuka agama
Pemuka agama pada umat Katolik biasa disebut sebagai Pastor. Merekalah yang biasa berkotbah
dan memimpin jalannya hari raya keagamaan yang besar. Pastor hanya berasal dari kaum laki-
laki dan dilarang melakukan hal-hal duniawi seperti menikah. Sedangkan pemuka agama pada
umat Kristen Protestan adalah Pendeta. Mereka juga yang memimpin jalannya acara keagamaan
dan ibadah setiap minggunya. Berbeda dengan Pastor, siapa pun bisa menjadi Pendeta, entah itu
laki-laki maupun perempuan. Seorang Pendeta juga diberi kebebasan untuk menikah.
5. Sakramen
Perbedaan lain antara Kristen Protestan dan Kristen Katolik terletak pada jumlah sakramen yang
dilakukannya. Umat Katolik melakukan tujuh buah sakramen, yakni Baptis, Krisma, Ekaristi,
Perkawinan, Pengurapan, Imamat, dan Pengakuan dosa. Gereja Katolik percaya bahwa
sakramen-sakramen tersebut dilembagakan oleh Yesus Kristus dan dapat menganugerahkan
rahmat Tuhan. Sedangkan umat Kristen Protestan hanya mengakui dua sakramen, yakni
Pembaptisan dan Perjamuan kudus, atau yang disebut Ekaristi dalam Gereja Katolik. Kedua hal
ini merupakan ritual simbolik yang menandakan penerimaan tubuh Kristus ke dalam hidup
setiap umatnya dan diterima melalui iman dan kepercayaan.
6. Perjamuan Tuhan
Pandangan terhadap Ekaristi dari umat Katolik dan Kristen Protestan pun sedikit berbeda.
Ekaristi merupakan ritual untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus dengan murid-
murid-Nya sebelum mati disalibkan. Di Gereja Protestan, mereka yang telah dibaptis dapat
diizinkan untuk memimpin Perjamuan Tuhan. Hal itu tidak dibolehkan di Gereja Katolik. Selain
itu, pada Gereja Katolik, roti dan anggur yang diterima merupakan perwujudan Kristus dan
karenanya dapat didoakan. Namun bagi umat Protestan, roti dan anggur merupakan simbol
untuk memperingati tubuh dan darah Kristus yang mau disalibkan demi menyelamatkan
manusia dari dosa.
7. Nama baptis
Umat Katolik yang telah dibaptis wajib memiliki nama baptis untuk disematkan di depan nama
mereka. Nama baptis ini diberikan berdasarkan orang kudus yang telah memiliki gelar berupa
Santo atau Santa. Beberapa contoh nama baptis adalah Maria, Ursula, Petrus, Michael, dan lain-
lain. Umat Kristen Protestan tidak diwajibkan memiliki nama baptis setelah dibaptis. Banyak
umat Kriten yang sejak lahir memiliki nama-nama dari Alkitab, seperti Daniel, Zefanya, dan
lain-lain.
Persamaan :
1. Iman kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
2. Mengimani Yesus adalah Bapa.
3. Mengimani Yesus adalah Manusia.
4. Mempercayai Yesus Juruselamat.
5. Menggunakan Kitab Injil dan Perjanjian Baru.
3. Kesimpulan yang saya dapat yaitu, dapat mengetahui persamaan dan perbedaan dalam ibadah
Katolik dan Kristen Protestan. Kedua – duanya mengakui Allah yang sama , Para Nabi , Kitab Suci
dan Syahdat yang sama.
4. Dokumentasi
Nama : Saut Marcellino Sirait
Kelas : Antan A
Nim : 23301
Tugas 5.
Jawab :
1. Oikumene merupakan gerakan yang bercita-cita untuk mempersatukan gereja-gereja Kristen di
dunia. Dengan kesatuan gereja sebagai visi utamanya, gerakan Oikumene berharap dapat
menciptakan gereja Kristen esa yang seluruh anggotanya tertuju pada satu arah dan tujuan yang
sama, yakni iman dan kepercayaan terhadap Tuhan. Saat visi ini berhasil dicapai, umat kristiani di
seluruh dunia akan memiliki kekuatan lebih besar untuk bisa menjalankan fungsi gereja sepenuhnya
yang terdiri dari koinonia (persekutuan), diakonia (pelayanan kasih), dan marturia (kesaksian).
Persatuan umat yang kokoh juga dianggap sebagai salah satu bentuk pengabdian tertinggi kepada
Tuhan karena sesuai dengan doa Yesus Kristus yang tertuang dalam Yohanes ayat 20-21.
3. Sejak menjadi gerakan persekutuan gereja di awal abad ke-20, Oikumene terus melakukan berbagai
upaya untuk dapat meningkatkan kesatuan dan persatuan antarumat kristiani di seluruh dunia.
Gerakan ini bersifat interdenominasi sehingga merangkul seluruh gereja dan lembaga Kristen di
bawah keyakinan bahwa Tuhan memperlakukan umat kristiani sebagai satu umat yang sama, tanpa
kecuali.
Meski tidak semua kelompok Kristen memproklamasikan diri sebagai anggota gerakan Oikumene,
gerakan ini tetap berperan sebagai agen negosiasi di antara beragam denominasi gereja di berbagai
belahan dunia. Pertimbangannya juga kerap digunakan oleh organisasi interdominasi dunia seperti
World Council of Churches saat menentukan hukum-hukum spesifik dalam kepercayaan agama
Kristen, termasuk pembaptisan, ekaristi, dan kependetaan.
Selain menjadi agen negosiasi antargereja, Persekutuan Oikumene juga menjadi bagian dari
sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya di BINUS UNIVERSITY. Persekutuan
Oikumene BINUS menjadi wadah bagi seluruh mahasiswa Kristen interdominasi dengan tujuan
menghasilkan lulusan Kristen beriman, terampil, berkarakter, dan mampu mengenal Tuhan secara
personal maupun komunal.