Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mario Reyven Suri

Nim : 045261359

Buatlah deskripsi pembinaan iman di Paroki di tempat Anda tinggal dan berilah data dan
dokumentasi berkenaan dengan hal tersebut!

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu karena yang akan saya
sampaikan disini merupakan pandangan dan pengalaman dari diri saya sendiri sebagai umat dari
gereja saya. Nama saya Mario Reyven suri, saya dari lingkungan Santo Antonius Padua berasal
dari Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kuta yang beralamat diJl. Kartika Plaza No.107, Kuta,
Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Saya dilahirkan di Probolinggo, Jawa Timur dan
pada usia 3 bulan saya dibabtis di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kuta dengan menggunakan
prosedur sakramen pembabtisan yang sudah ditentukan. Arti baptis adalah sarana yang tak
tergantikan bagi keselamatan. Melalui sakramen baptis, kita dibebaskan dari dosa asal dan
dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah. Melalui pembaptisan, kita menjadi umat Kristus,
dimasukkan ke dalam gereja dan ikut serta dalam perutusannya. Perintah untuk Sakramen Baptis
juga termuat dalam Injil Matius 28:19-20, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-
Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Mulai dari usia saya 5 tahun saya mengikuti
kegiatan sekami dan sekolah minggu yang merupakan wadah pembentukan iman sedari dini
yang dibentuk dari gereja saya.
SEKAMI adalah sebuah wadah berhimpun Anak-Remaja Katolik di seluruh dunia untuk
membangun iman dalam Yesus Kristus. Setiap tahunnyapun kami merayakan hari sekami yang
dimana banyak sekali perlombaan yang membuat kita menjadi semakin dekat dengan sesame
kami dan pastinya kegiatan tersebut untuk melatih kita untuk mengikuti ajaran Kristus dari hal-
hal yang sederhana. Setelah saya sd kelas 6 saya mengikuti pembelajaran komuni pertama
selama 3 bulan disetiap hari minggu. Pembelajaran yang saya terimapun sangat membantu saya
semakin dalam untuk mengenal Kristus. Banyak beberapa proses yang kita lakukan sebelum
menerima sakramen komuni, yaitu dengan dilakukan beberapa kali tes untuk meyakinkan apakah
diri kita sudah benar-benar layak dan pantas untuk dapat menerima Tubuh dan Darah Kristus.
Komuni adalah salah satu pernyataan iman katolik dengan cara menerima Tubuh dan Darah
Kristus dalam suatu Ekaristi kudus.

Injil Yohanes dalam Bab 6, tentang Roti Hidup, menyajikan perkataan Yesus: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-
Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia." (Yohanes 6:53-56). Santo Paulus mengimplikasikan suatu identitas antara roti dan anggur
Ekaristi yang terlihat dengan tubuh dan darah Kristus ketika ia menulis: "Bukankah cawan
pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah
Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? (1
Korintus 10:16)", dan pada ayat yang lain: "Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak
makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan" (1 Korintus
11:27).
Sebelum kami menerima sakramen komuni, kami melakukan sakramen tobat sesuai dengan
ketetntuang yang berlaku. Melalui pengakuan dosa, umat merefleksikan segala dosa dan
pelanggaran yang telah dilakukan agar layak memperoleh pembenaran dan pengampunan dosa
dari Allah. Pengakuan dosa tidak hanya diperuntukkan kepada Tuhan tetapi juga diperuntukkan
kepada sesama manusia. Setelah itu saya melakukan sakramen krisma yang dimana sebelumnya
pun kami mendapatkan pembekalan pembelajaran terleboh dahulu. Pada pembelajaran sakramen
krisma ini kami benar-benar dididik untuk menjadi orang katolik yang dewasa dari segala sisi
terutma dalam iman. Krisma adalah sakramen penguatan yang diberikan Gereja Katolik sebagai
salah satu bagian dari kategori inisiasi. Perlu diketahui inisiasi secara sederhana dapat diartikan
sebagai penerimaan anggota baru dalam kelompok. Jadi dengan adanya Krisma maka secara
resmi diterima dalam Gereja dengan ikatan lebih kuat dari Babtis. Ada dua makna dari sakramen
krisma, yaitu : 1. Sakramen pendewasaan dalam hal rohani sehingga mampu lebih bertanggung
jawab dengan iman Katolik karena anugerah Roh yang diberikan saat Krisma. 2. Sakramen
pengutusan yaitu sebagai manusia dewasa yang siap rohani dan jasmani dengan kekuatan Roh
Kudus menjadi saksi iman.

Dalam Sakramen Krisma juga ada Pengurapan dengan minyak Krisma yang berarti kita yang
sudah menerima Krisma Dikuduskan, Dikhususkan, dan menerima Kuasa untuk melakukan
tugas perutusan kita sebagai umat beriman (bdk 1 Samuel 10:1;1Samuel 16:13; 1 Raj 1:39).
Dengan menerima Sakramen Krisma, kita menerima Roh Kudus yang merupakan meterai, Tanda
bahwa kita ini milik Allah. Selain dari melakukan berbagai sakramen-sakramen tersebut. Dalam
pembinaan iman, banyak kegiatan yang dilakukan gereja saya, seperti melakukan sharing kitab
suci, berdoa diruang adorasi, pembekalan iman melalui kegiatan seminar atau retret, dan lain-
lain. Seperti yang kita tau saat ini sedang terjadi virus corona jadi digereja saya pun ada
pembatasan uman yaitu 500 orang saja. Di gereja saya sudah mengikuti protol kesehatan yang
sudah ditentukan. Karena virus inipun gereja saya menyediakan live streaming agar umat yang
tidak dapat datang ke gereja tetap dapat merasakan kehadiran Allah secara rohani didalam
dirinya. Bukan hanya live streaming untuk perayaan ekaristi saja , namun ada beberapa kali live
yang disediakan untuk merayakan dan mengenang beberapa peristiwa yang terjadi.

Rangkaian kegiatan pembinaan iman di gereja saya diantaranya :

1. Persekutuan doa karismatik katolik.

Persekutuan Doa Karismatik Katolik merupakan Gerakan didalam Gereja katolik Roma dengan
pelayanan ibadahnya memiliki karakter misa yang bersemangat, seperti pertemuan doa yang
bercirikan Berbicara dalam Bahasa Roh”. Memiliki kegiatan rutin mengenal sabda Tuhan.

2. Legio Maria.

Legio Maria merupakan Suatu perkumpulan yang dengan restu gereja dan bimbingan Bunda
Maria, telah menggabungakan diri ke dalam suatu laskar untuk meluaskan kerajaan kristus di
dunia. Legio Maria adalah kelompok kerasulan awam katolik yang melayani gereja secara
sukarela. Legio Maria merupakan organisasi kerasulan awam terbesar dalam gereja katolik.
3. Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI)

WKRI adalah ormas yang berbadan hukum. Umurnya sudah menginjak angka 85 tahun dan
tetap eksis di nusantara ini. Lahir pada tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta. St. Anna adalah
Santa Pelindung Organisasi WKRI. Visi: Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia
memiliki visi terciptanya organisasi kemasyarakat Wanita katolik yang mandiri, memiliki
kekuatan moral dan sosial yang handal, demi tercapainya kesejahteraan bersama serat tegaknya
harkat dan martabat manusia misi.

1. Memberdayakan seluruh jajaran Wanita katolik RI mulai dari unit yang terkecil.
2. Meningkatkan kualitas hidup sesuai nilai-nilai injil dan ajaran sosial Gereja di dalam
Wanita Katolik RI
3. Meningkatkan kualitas kehidupan berdasarkan keadilan sosial
4. Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender dalam semua aspek kehidupan.

4. Lektor. Dalam gereja Katolik lektor bertugas sebagai pembaca kitab suci pada sebuah liturgi.

5. Misdinar (Asisten Misa).

Misdinar bertugas membantu Imam dalam merayakan Ekaristi, misdinar juga berfungsi sebagai
Pelayan Tuhan yang melayani saat misa ataupun diluar misa (lingkungan). St. Tarsisius adalah
pelindung misdinar. Misdinar memiliki motto “kita disini untuk melayani bukan dilayani”.

6. Prodiakon.

Prodiakon adalah orang awam yang tugasnya ditetapkan oleh Pastor Paroki dan Uskup, antara
lain yang utama adalah membantu Pastor saat perayaan ekaristi yaitu membagikan Komuni
kepada umat, memimpin ibadat perayaan Sabda (lingkungan), dan mengantarkan komuni kepada
umat yang sedang sakit (RS atau Rumah).
7. Pengurus Lingkungan.

Pengurus Lingkungan merupakan Struktur organisasi lingkungan yang dibuat sebagai jembatan
antara umat lingkungan dengan gereja, terdiri dari:

- Ketua Lingkungan
- Sekretaris
- Bendahara
- Sie. Liturgi
- Sie. Sosial

Inilah garis beras struktur organisasi pengurus lingkungan secara garis besar.

8. Pengurus wilayah.

Merupakan perwakilan yang terdiri dari beberapa lingkungan dalam satu wilayah. Pengurus
wilayah adalah perwakilan dari setiap beberapa lingkungan kepada gereja paroki.

Dalam hal diatas Romo Paroki biasa menjadi pendamping Rohani atau moderator dari kelompok
kelompok tersebut.

Pembinaan berdasarkan Usia.

Pembinaan ini diberikan berdasarkan usianya. Maka, diparoki terdapat pembinaan dibagi
menjadi 3 yaitu:

9. Bina iman anak katolik (BIAK)

BIAK penting untuk membangun keutamaan Hidup Kristiani untuk menjadi dasar Iman,
pengharapan dan Kasih (Teologal). Dan jika anak mampu memenuhi keutamaan Teologal maka
anak juga mampu memenuhi keutamaan Kardinal (Kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan
juga penguasaan diri). Kegiatan yang mendekatkan Sabda Allah kepada anak-anak melalui cara
yang menyenangkan. Dalam hal ini orang tua memiliki peran penting dalam pembinaan imna
anak, seperti saat pandemic, anak banyak menghabiskan waktu bersama orang tua di rumah.
Orang tua sebaiknya mengambil peran penting dan aktif dalam membina iman dan mengajarkan
nilai-nilai kristiani kepada anak-anak. Agar anak dapat berperan aktif dalam masyarakat dan
gereja. Agar kelak anak-anak aktif dalam komunitas gereja.

10. Bina iman remaja (BIR)

BIR adalah tahap lanjutan dari BIAK karena pada tahap ini anak-anak mulai belajar katekese
dimana pembimbingnya guru agama di sekolah, serta Pembina iman anak dan remaja dari
paroki. Mekanisme ini meliputi divisi BIAK yang pelayanannya:

 Memfasilitasi
 Mendampingi
 Melaksanakan kegiatan:
o Pelatihan
o Sosialisasi BIR
o Retret
o Lomba cipta lagu
o Mengarang, dsb.
11. Orang Muda Katolik (OMK) dan dewasa. Secara khusus pembinaan OMK dipercayakan
kepada seksi kepemudaan yang dapat bekerja sama dengan seksi Liturgi, seksi katekese dan
seksi lainnya untuk memngelola orang muda dari berbagai aspek. Menurut komisi kepemudaan
KWI, usia OMK yaitu 13- 35 tahun dan belum menikah. Agar lebih terarah, maka kelompok ini
dibagi menjadi lebih khusus:

- Kelompok remaja 13-16 tahun


- Kelompok muda 17-24 tahun
- Kelompok professional 25-35

Pembaptisan Bayi

Penerimaan Komuni Pertama


Penerimaan Sakramen Krisma

Anda mungkin juga menyukai