Anda di halaman 1dari 4

M.P. 1.3.

IMAN DAN KEBERSAMAAN DALAM JEMAAT :

A. Pengantar :
 Iman pertama-tama dan terutama menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Dalam iman
manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas memasuki hidup manusia
yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya.
 Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai
manusia secara pribadi juga.
 Dalam iman manusia menyerahkan diri kepada Sang Pemberi Hidup.
 Hidup beriman memperlihatkan dua aspek, yakni aspek pribadi dan aspek sosial. Di satu pihak,
iman merupakan hubungan pribadi kita masing-masing sebagai individu dengan Allah. Di lain
pihak, iman kita tidak mungkin berkembang tanpa kehadiran jemaat.
 Maka iman tidak hanya menyangkut relasi pribadi antara manusia dengan Allah, tetapi juga
menyangkut relasi kita dengan umat beriman yang lainnya.
 Iman kita akan semakin berkembang dewasa dan berkembang dengan baik melalui perjumpaan
dan kehadiran pribadi atau jemaat yang lain.

A. Peran Umat ( Keluarga, Lingkungan , Stasi / Paroki dan Keuskupan terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Iman Pribadi :
1. Keluarga :
Keluarga disebut sebagai Gereja Kecil, merupakan jemaat yang paling dasar.
Kita pertama kali mengenal kehidupan beriman melalui keluarga :
- Orang tua kitalah yang mengenalkan iman kepada kita.
- Orang tua juga bertanggung jawab agar kita anak-anaknya dapat memulai perjalanan hidup
dalam perhatian dan kasih, yang membuat kita menjadi yakin akan kasih Allah.
- Orang tua juga yang mulai mengenalkan Allah kepada kita.
- Mereka mempersiapkan diri kita sejak masih bayi untuk menerima penyucian melalui
penerimaan Sakramen Baptis.
- Dengan tekun dan penuh kesabaran mereka mengajari kita untuk berdoa dan mengenalkan
kepada kita nilai-nilai kebaikan, meneguhkan tekad moral serta memperoleh segala hal yang
dapat membuat hidup menjadi bermakna dan bahagia.
- Melalui bimbingan orang tua kita juga semakin mengenal dan memahami kebiasaan hidup
Kristiani.
Anggota keluarga yang lain juga ikut berperan dalam mengembangkan iman kita, sehingga
iman kita dapat tumbuh subur dalam keluarga yang semua anggota keluarganya saling
mendukung dalam kehidupan beriman.
2. Lingkungan :
Lingkungan merupakan kumpulan keluarga-keluarga Kristiani yang tinggal berdekatan dalam
suatu wilayah tertentu.
Keluarga-keluarga Kristiani dalam lingkungan sering mengadakan pertemuan untuk berdoa
bersama, mengadakan pendalaman iman maupun pendalaman kitab suci, mengadakan kegiatan
latihan koor, dan pertemuan untuk meningkatkan karya pelayanan sosial kepada keluarga-
keluarga Kristiani maupun kepada warga sekitar pada umumnya.
Dalam kegiatan di lingkungan tersebut mereka juga saling membagi pengalaman iman mereka
sehingga dapat saling belajar dari perjalanan dan pengalaman iman mereka, sehingga iman kita
pun semakin diteguhkan dan dikuatkan.
DKL, jika kita berperan secara aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan tersebut maka kita
yakin bahwa iman kita akan semakin berkembang berkat keterlibatan kita maupun berkat peran
serta saudara seiman.
3. Stasi, Paroki dan Keuskupan :
Stasi terdiri dari beberapa lingkungan. Stasi berada di bawah naungan Paroki yang dipimpin
oleh seorang pastor paroki dengan dibantu beberapa imam.
Paroki-paroki digembalakan oleh seorang Uskup dalam wilayah keuskupan. Kegiatan-kegiatan
yang ada di lingkungan, stasi, paroki dan keuskupan secara umum sama, hanya wilayah
cakupannya yang berbeda.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut pada prinsipnya sebagai perwujudan iman kepada
Yesus Kristus.
Beberapa contoh kegiatan berikut ini dapat dijadikan acuan bagi kita para remaja untuk ikut
terlibat secara aktif dan sekaligus dapat memberi gambaran kepada kita tentang pentingnya
peran jemaat dalam pengembangan iman; antara lain :
a. Pendalaman iman:
Melalui pendalaman iman, Gereja ingin menimba kekuatan agar hidup iman mereka
semakin diarahkan oleh Injil Yesus Kristus sehingga iman mereka berkembang.
b. Lektor : dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Ia juga
dapat membawakan ujud-ujud doa umat dan membawakan mazmur tangggapan, (kalau
tidak ada pemazmur).
c. Misdinar :
Putra altar atau misdinar (yang berarti ‘asisten misa’ dari Bahasa Belanda misdienaar)
adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi.
d. Perayaan Ekaristi :
Ekaristi adalah undangan untuk mendasarkan dan meletakkan perjalanan ziarah hidup
umat beriman pada perayaan kurban persembahan diri Kristus. Ekaristi dengan demikian
adalah teman perjalanan, namun juga sumber peneguh bagi pergulatan hidup manusia
dalam peziarahan hidupnya.

B. Sifat Iman Yang Personal dan Sosial:


 Iman itu pertama - tama merupakan Hubungan Pribadi antara Manusia dan Allah.
 Selain bersifat Pribadi (sebagai tanggapan pribadi manusia atas tawaran kasih Allah), iman
juga bersifat Sosial, artinya :
Iman itu diungkapkan dan diwujudkan dalam kebersamaan dengan jemaat.
 Jadi, kita perlu memiliki iman personal sekaligus iman sosial.
Dengan mengembangkan aspek sosial, iman kita akan semakin terlibat pada rencana Allah
untuk menyelamatkan manusia dan membuat kita semakin sosial. Dengan hanya memiliki iman
personal, kita mudah menjadi orang yang egois.

C. Pengelaman Iman Kristani dan Kebersamaan Di Dalam Jemaat (bertolak dari Teks Kitab Suci) :
 Teks Kitab Suci : Kis. 2 : 41 - 47 =
 Orang-orang yang mendengar pengajaran para rasul menjadi percaya dan beriman kepada
Yesus Kristus. Iman mereka dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima pembaptisan.
Setelah dibaptis mereka selalu bertekun dalam pengajaran para rasul, bertekun dalam
persekutuan, setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah, mereka memecahkan roti
secara bergilir di rumah masing-masing dan makan bersama-sama dengan gembira dan
tulus hati. Selain itu mereka juga saling memperhatikan dan saling berbagi milik mereka
sehingga tidak ada yang kekurangan.
 Hidup beriman bukan hanya bersifat pribadi, tetapi juga mempunyai aspek sosial.
Manusia tidak pernah dapat menghayati kehidupan berimannya hanya sendiri saja.
Bahkan, ia menjadi beriman karena peranan orang lain . Peranan Jemaat sangatlah penting
dalam perkembangan iman pribadi.
 Tanggung jawab umat Kristiani untuk mengembangkan iman pribadi dan sesama :
 Iman kita berkembang karena ada dalam Kebersamaan dengan Jemaat.
 Setiap orang beriman bertanggung jawab atas perkembangan iman umat yang lain.
Bagi umat katolik, hal ini berarti bahwa:Setiap orang Katolik bertanggung jawab
pada perkembangan dan pertumbuhan iman umat katolik yang lain.
 Dalam sejarah umat Allah , baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjioan
Baru, juga dalam sejarah gereja; Hidup Beriman selalu dikaitkan dalam
Kebersamaan seluruh Umat Allah.
 Rangkuman :
 Allah menyapa manusia secara Personal dan Komunal (sosial). Demikian pula, manusia
beriman menanggapi sapaan Allah itu secara pribadi dan sebagai jemaat.
 Sebutan umat Allah itu sendiri menunjukkan adanya tanggapan manusia kepada Allah
dalam kebersamaan sebagai kelompok.
 Kemungkinan orang bisa berkembang dan melakukan hal-hal yang besar. Dalam
kebersamaan, orang dapat saling meneguhkan , mengoreksi dan melengkapi hidup
berimannya. “Yaitu supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita
bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.”(Rom. 1 :12).
 Iman Kristiani seseorang akan lebih berkembang bila ia berada dalam hidup bersama
umat/gereja setempat. Hidup beriman seperti ini akan berpengaruh besar dalam
kehidupan masyarakat disekitarnya. (bdk. Kis. 2 :41 – 47).
 Agar iman kita selalu berkembang, maka kita harus berusaha untuk hidup bersama
secara harmonis dengan semua orang dan dalam jemaat beriman.(umat)
 Sebagai orang beriman kita mempunyai tanggung jawab pribadi untuk mengembangkan
iman kita sendiri. Namun karena perkembangan iman kita juga diupayakan oleh umat,
maka kita mempunyai tanggung jawab pula untuk ambil bagian dalam mengembangkan
iman sesama umat.
 Kita sebagai pribadi dapat membantu pengembangan iman orang lain dengan cara :
 Bersedia hadir dalam pertemuan-pertemuan umat,
 Berdoa bersama,
 Pendalaman iman dan,
 Terlibat dalam kegiatan-kegiatan bersama umat lainnya.

LKS III

MP. IMAN DAN KEBERSAMAAN DALAM JEMAAT

A. TUGAS PENGETAHUAN :
a. Mengamati Gambar :

Pertanyaan :
1. Gambar apa saja yang anda lihat di atas ?
2. Apa manfaat kebiasaan berdoa dalam keluarga bagi pengembangan imanmu?
3. Mengapa kita perlu mengikuti kegiatan rohani dalam kbg atau lingkunganmu?
4. Bentuk kegiatan paroki apa saja yang cocok bagi pengembangan iman anda sebagai remaja?

B. Membaca Ajaran Kitab Suci = Kisah Para Rasul 2: 41 – 47 :


Soal :
1. Bagaimana cara Jemaat pertama dalam mengembangkan iman mereka ?
2. Apa buktinya bahwa iman mereka semakin berkembang dalam kebersamaan dengan jemaat
lainnya ?
3. Mengapa kebersamaan dengan jemaat penting dalam mengembangkan iman ?
4. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengembangkan iman agar semakin dewasa (baik dalam
keluarga, di kbg, di lingkungan dan paroki ?

C. TUGAS KETERAMPILAN :
Mengumpulkan foto anda yang berhubungan dengan pengembangan imanmu !
Petunjuk :
Memilih dan mengumpulkan foto pribadi anda yang pernah terlibat dalam kegiatan rohani
untuk pengembangan imanmu selama ini dan berilah komentar singkat ! ( kumpulkan minimal
3 foto ).

Batas pengumpulan : minggu ke 2 bulan September

Anda mungkin juga menyukai