Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AGAMA

IMAN DALAM KEBERSAMAAN JEMAAT

Disusun untuk memenuhi Tugas Agama Katolik


Kelas IX Tahun ajaran 2022/2023

DISUSUN OLEH:
AGNES CAROLINE T
KELAS IX-B / 01

SMP SANTA LUSIA


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Iman dalam
kebersamaan Jemaat”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran agama katolik. Karya
tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Boan Manalu, pada mata pelajaran
Agama Katolik, yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat
membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada bidang pelajaran yang sedang
ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini

Bekasi, 8 September 8, 2022

Agnes Caroline T
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang……………………………………………………............................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3. Tujuan………………………………………………………………………………..4
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………….5
2.1. Pengertian Iman……………………………………………………………………..5
2.2. Cara Mendalami Iman……………………………………………………………...5
2.3. Iman Jemaat Gereja Perdana………………………………………………………6
BAB 3 PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………..7
3.2. Saran………………………………………………………………………………....7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Manusia adalah makhluk personal sekaligus sosial. Ia dapat semakin berkembang
dalam bakat, talenta, kepribadian dan dalam membangun relasi serta kerja sama yang
baik dengan orang di sekitarnya. Dalam kebersamaan itu mereka akan saling bekerja
sama dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain. Di situ kita dapat belajar dari orang
lain dalam mengembangkan iman, sekaligus juga membantu mereka dalam
mengembangkan imannya pula supaya mencapai hidup yang kudus.
Mereka dapat semakin mengembangkan dirinya secara pikiran, psikis, dan rohani
dengan selalu bergaul dengan orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu sebagai bagian
umat Kristiani, mereka harus terlibat aktif dalam kegiataan iman jemaat Kristiani.

1.2. Rumusan Masalah.


 Apa itu iman?
 Mengapa iman itu penting?
 Bagaimana cara mendalami iman sebagai jemaat Kristiani?

1.3. Tujuan.
 Dapat mengetahui pengertian dan juga penjelasan mengenai suatu iman.
 Dapat memahami bahwa iman penting dalam kehidupan jemaat Kristiani.
 Dapat mengetahui cara-cara mendalami iman sebagai Jemaat Kristiani.
BAB 2
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Iman.


Iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman adalah
kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan perbuatan. Iman itu bersifat personal sekaligus sosial, yaitu iman itu
pertama-tama merupakan hubungan pribadi antara manusia dengan Allah. Iman itu
diungkapkan dan diwujudkan dalam kebersamaan dengan jemaat.
Iman akan semakin berkembang jika semua orang mau terlibat satu sama lain.
Gereja harus bersifat partisipatif, supaya semua orang merasakan rahmat kasih dari
Tuhan. Apabila Gereja itu hanya datang dan pergi saat ibadah saja, maka iman kita tidak
akan berkembang dengan baik. Begitupula apabila komunitas iman yang kita ikuti
bersifat eksklusif.

3.2. Cara Mendalami Iman.


Upaya mengembangkan iman untuk mencapai kedewasaan tidaklah cukup
dilakukan dengan kekuatan sendiri, namun perlu bantuan orang lain dan juga kekuatan
dari Allah. Sebab iman yang dikembangkan dalam kebersamaan, maka iman kita dapat
tumbuh lebih kuat. Kekuatan itu diperoleh karena sering berinteraksi dan berkomunikasi
dengan sesama.
Iman kita memang dikembangkan oleh umat lainnya, maka kita juga bertanggung
jawab untuk mengembangkan iman umat lain. Seperti dalam Matius 18:20. Dengan itu,
kita harus terlibat dalam setiap kegiatan iman bersama umat lain, dosa bersama bulanan,
Rosario, Ziarah, dan Rekreasi, dan sebagainya.
Sebagai remaja yang bertekun dalam iman, kita juga dapat memberikan aksi kita
dalam mendalami iman sebagai jemaat Kristiani yaitu melalui berbagai cara. Caranya
yaitu seperti Remaja Katolik dan pelayanan-pelayanan gereja, di antaranya menjadi
misdinar dan mengikuti kelompok Paduan Suara. Lalu ada juga Kegiatan Orang Muda
Katolik, yang dapat membentuk wadah inspirasi bagi orang muda untuk berdialog
bersama dalam membantu dalam pelayanan di lingkungan dan Gereja.
Kegiatan semacam itu tidak hanya memberi pengetahuan yang lebih tentang
Yesus Kristus yang di imani, tetapi juga mengajari kita untuk hidup dalam kehidupan
sosial serta belajar untuk mau berbagi dengan cara yang sederhana. Dan dari beberapa
pengalaman tersebut, kita dapat merefleksikan bahwa kehidupan iman akan terus
berkembang dan semakin luas, mulai dari lingkup yang kecil; keluarga, lingkungan,
gereja, lalu masyarakat.

3.3. Iman Gereja Jemaat Perdana.


Kita dapat mencontoh kehidupan perkembangan iman dari munculnya gereja
dimulai dari suatu tempat di Yerusalem. Jemaat-jemaat mula-mula berkumpul dan
mengadakan persekutuan di Bait Tuhan. Cara hidup jemaat menunjukkan kualitas hidup
yang ‘berbeda’ dari persekutuan lainnya, sekalipun berada di tengah situasi yang tidak
baik dan penuh tekanan, sehingga keberadaan mereka benar-benar menjadi kesaksian.
Dalam KIS 2:41-47 menjelaskan iman yang berkembang dalam kebersamaan.
Setelah mendengar pengajaran Para Rasul, banyak orang menjadi percaya dan meminta
diri untuk dibaptis. Lalu mereka bersama dan berdoa. Kebersamaan itu juga ditandai
dengan sikap saling berbagi harta milik dan membantu sesuai dengan keperluan masing-
masing. Mereka selalu bersama-sama bertekun dalam iman secara gembira dan dengan
tulus hati, sambil memuji Allah sehingga disukai semua orang.
BAB 3
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan.
Usaha untuk mengembangkan iman personal dalam kebersamaan dengan jemaat
terkadang memang tidak mudah. Kita harus bersungguh-sungguh memiliki hati nurani
untuk terlibat dalam setiap kegiatan, bukan sekedar ikut-ikutan. Sebab godaan seringkali
hadir dalam rasa malas, malu, alasan banyak pekerjaan, tidak punya waktu, dan
sebagainya. Oleh karena itu kita bisa belajar dari cara hidup jemaat perdana. Mereka
dapat mengembangkan imannya dengan baik karena sungguh-sungguh memiliki hati
untuk mengembangkan imannya secara personal dan sosial.
Dengan demikian kita dapat mengembangkan iman secara pribadi apabila kita
selalu memiliki prinsip beriman seperti jemaat perdana, yaitu terbuka terhadap orang
lain, bertumbuh dalam pengajaran iman, bersikap antusias dalam beribadah/berdoa,
saling mengasihi dengan yang lain, serta sehati sepikir untuk selalu memuji Tuhan.

3.2. Saran.
Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain.
Hal tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.

Anda mungkin juga menyukai