Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN KEROHANIAN

AGAMA KRISTEN PROTESTAN TAHUN PELAJARAN


2016/2017

KATA PENGANTAR
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Berfirmanlah Allah: “Jadilah Terang”. Lalu terang itu jadi. Allah melihat terang itu baik, lalu
dipisahkannyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang dan gelap itu
malam….(kej. 1:1-50). Seperti cara pandang Allah melihat bahwa tidak wajib jika gelap dan
terang itu menjadi satu, demikian juga harapan dari kegiatan kerohanian Kristen protestan di
SMAN1 Siberut Utara ini.
Kegiatan kerohanian Kristen di SMAN1 Siberut Utara ini dibuat berdasarkan apa yang
sudah ada di beberapa Sekolah lain. Kami melihat itu baik, maka kami mengambilnya dan
melaksanakan kegiatan ini di SMAN1 Siberut Utara
Dengan adanya kegiatan kerohanian Kristen di SMAN1 Siberut Utara ini, kami berharap
bahwa Siswa-siswi yang beragama kristen semakin memiliki arah yang lebih jelas dan
pembinaan yang lebih terarah dan berkesinambungan, mereka tidak lagi melayang-layang di
atas kemudaan dan kebingungan harus berbuat apa dan memposisikan diri bagaimana. Karena
itu, evaluasi dan penyempurnaan terus menerus sangat dibutuhkan, agar jelas apakah kegiatan
kerohanian di SMAN1 Siberut Utara ini membawa terang atau sebaliknya membawa kegelapan
dalam perjalanan hidup mereka nantinya.
Visi
Membangun Kegiatan Kerohanian Remaja Kristen ini dalam Iman Kristen sebagai pribadi kuat
dan memiliki dalam dirinya kualitas dasar kemanusiaan.
Misi
Menciptakan pribadi yang bertanggungjawab secara pribadi dan bersama-sama membangun jiwa
kerohanian yang tidak menjenuhkan kekristenan dan budaya setempat dengan menggunakan
Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi.

Ma. Sikabaluan, 2017

Pembina
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini pemuda kristen (khususnya siswa
SMAN1 Siberut Utara) belum dapat menjawab panggilan Tuhan, misalnya bersosialisasi
terhadap masyarakat, peka terhadap keadaan masyarakat sekitar, dan berani hidup
ditengah masyarakat, khususnya di lingkungan Sekolah. Hal – hal tersebut merupakan
bukti bahwa Tuhan memanggil kita semua untuk ambil bagian dalam pelayanan kristiani,
walaupun upahnya tidak seberapa, tetapi ganjarannya sungguh luar biasa.
Berawal dari keprihatinan tersebut kami mencoba untuk menghidupkan kembali
semangat kaum muda kristen( khususnya siswa SMAN1 Siberut Utara ) dengan harapan
yang kami miliki untuk menggugah hati siswa-siswi penuda-pemudi kristen untuk
tergerak dan membentuk kegiatan kerohanian Kristen di SMAN1 Siberut Utara, dan
pengabdian masyarakat hanyalah masalah waktu. Dan inilah saatnya bagi kami untuk
mendidik siswa-siswi SMAN1 Siberut Utara dalam bidang iman kristen

B. TUJUAN
a. Menumbuhkan keakraban dan persaudaraan sejati dalam Kristus
b. Mewujudkan pelayanan dan kasih terhadap sesama
c. Pengembangan jiwa dan rohani Kristiani dengan menciptakan komunikasi di
kalangan siswa-siswi SMAN1 Siberut Utara.
C. TUJUAN PEMBINAAN
Arah dan tujuan pembinaan ini ialah berkembangnya jati diri kaum pemuda kriten
menjadi manusia yang kokoh, tanggap, tangguh, dan melibatkan diri dalam hidup
menggereja dan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
D. SASARAN PEMBINAAN
 Berkepribadian kuat
 Beriman dan menjadi teguh kepada Tuhan
 Memiliki kepekaan dan kepribadian sosial
 Memiliki semangat berorganisasi dan kepemimpinan
 Memiliki kemauan dan kemampuan untuk berperan aktif dalam hidup menggereja
dan bermasyarakat
 Berkarakter dan ber etika yang baik bagi sesame
E. PENGEMBANGAN POTENSI
Pengembangan potensi ini meliputi potensi pribadi dan potensi di luar dirinya serta
kelmpok
1. Potensi Pribadi : Minat, bakat, hobi, impian, refleksi, dll
2. Potensi Luar : Trend, gaya hidup, club, dll
3. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok merupakan pembinaan terhadap pribadi dalam kelompok
sebagai satu kesatuan yang dinamis.

BAB II
BIDANG-BIDANG PEMBINAAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya akan disampaikan masing-masing bidang
pembinaan kegiatan kerohanian kristen SMAN1 Siberut Utara :

1. Kepribadian
Pembinaan kepribadian meliputi kemandiriaan dan kehidupan bersama
2. Kemandirian
Kemandiriaan meliput pengenalan dan penemuan jati diri, kesadaran diri dalam kelompok
dan dapat bertanggungjawab di dalamnya, mempunyai gambaran diri yang sehat dan
seimbang serta mampu terus berkembang dalam daya cipta, bakat, dan keterampilan-
keterampilan, dengan aksi dan refleksi.
3. Kehidupan Bersama
Kehidupan bersama mencakup kemampuan bergaul dan menjalin hubungan yang akrab
dengan orang lain, ada pengertian dan kesabaran terhadap orang lain serta sanggup berusaha
dan bekerja dengan orang lain.
4. Kerohanian
Pembinaan kerohaniaan meliputi kehidupan iman dan kegerejaan
5. Kehidupan Iman :
 Menyerahkan diri kepada Allah yang makin bersifat pribadi
 Mengetahui kebenaran-kebenaran iman dan keagamaan yang makin luas dan mendalam.
 Menghayati hidup rohani dalam doa dan ibadat sebagai persekutuan dengan Allah dan
merayakan iman bersama seluruh umat Allah
 Menggumuli hidup sehari-hari sebagai perwujudan iman, pertemuan dengan Allah, hidup
dengan sesama dan dengan dirinya sendiri.
6. Kehidupan Menggereja :
 Semakin menghayati iman pribadi bersama seluruh Gereja.
 Melibatkan diri dalam berbagai bidang kehidupan dan pelayanan Gereja dengan ciri
kepemudaannya.
 Membuka diri bagi status hidup dalam Gereja sebagai panggilan, baik dalam hidup
berkeluarga atau cara hidup khusus (iman, biarawan/biarawati, awam yang tidak
menikah).
7. Kemanusiaan :
 Bidang kemanusiaan adalah hal-hal yang terarah langsung kepada pribadi orang lain
secara konkrit
 Terarah dan memberi perhatian yang tulus dan efektif kepada orang-orang yang
menderita, walaupun dalam bentuk dan cara yang sederhana.
 Dengan mencari dan mengalami sendiri, memupuk sikap dan tindakan solider terhadap
orang lain, khususnya mereka yang tidak mendapat perhatian.
8. Kemasyarakatan :
 Menyadari diri sebagai warga masyarakat dan negara dengan segala hak dan
kewajibannya.
 Melibatkan diri dalam kehidupan dan kegiatan masyarakat.
9. Orientasi Kemasyarakatan
Orientasi kemasyarakatan (hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara) perlu mendapat
perhatian khusus tidak hanya karena perlu dibina iman dan dibangun Gereja yang
bermasyarakat, melainkan juga dalam rangka kaderisasi calon-calon tokoh Kristen di masa
depan. Hal ini meliputi kepemimpinan dan keorganisasian.
10. Kepemimpinan :
 Kepemimpinan Kristiani sebagai pelayan
 Kemampuan membaca dan menanggapi tanda-tanda jaman
 Ketajaman melihat peluang strategis dan keberanian untuk tampil merebut peluang
 Memiliki kemampuan kepemimpinan
11. Keorganisasian :
 Kemampuan berorganisasi yang mengembangkan pribadi, kelompok, dan masyarakat.
 Kemampuan menjalankan organisasi secara bertanggungjawab
BAB III
METODE PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN

Metode pembinaan ini meliputi eksperensial, dialog, retret, rekoleksi, camping, studi
tour, rekreasi, kunjungan dll
A. Eksperensial
Mengajak menggumuli pengalaman hidup/iman untuk menemukan sendiri nilai dan
makna baru bagi perkembangannya. Pengalaman ini mencakup: kejadian, peristiwa, dan
tantangan yang dialami sendiri maupun ditemukan dari pelbagai media komunikasi.
Eksperensial juga berarti menciptakan kemungkinan di mana para peserta bina
mendalami suatu tema(misalnya lewat studi kasus, ekskursi sosial) untuk kemusian diolah
dalam berbagai bentuk refleksi yang mengantar kearah penemuan makna baru sendiri dan
bersama-sama, lewat proses mengalami semacam ini para peserta bina baik pribadi maupun
dalam kelompok sekaligus memperluas, memperdalam cakrawala pemikiran dan perhatian.
5.2. Dialog
Dialog berarti melibatkan dan mengaktifkan para peserta bina untuk mengungkapkan diri
sebagai peran utama dalam proses pembinaan.
5.3. Retret rekoleksi, camping, studi tour, rekreasi, kunjungan dll
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan paket pembinaan yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai