Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIBLE CAMP

Disusun Oleh:
Abraham Timothy Sinaga

SMA NEGRI 1 BALIKPAPAN


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Abraham Timothy Sinaga

Mata Pelajaran : Agama Kristen


Judul Makalah : “Who Am I”

Mengetahui dan Mengesahkan


SMA Negri 1 Balikpapan
Guru Agama Kristen,

Djoisye Wisye Rawis, M. Pd. K


NIP. 19700601 200501 2 006
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Who Am I”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran Agama Kristen sekaligus menambah wawasan mengenai betapa
pentingnya untuk melibatkan Alkitab dalam dasar pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin men gucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Djoisye Wisye Rawis, M. Pd. selaku Guru Agama Kristen SMA Negeri 1
Balikpapan
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini yang
tidak dapat disebut satu per satu.

Kemudian, penulis menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
perlukan demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, 14 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR..................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.1. Tujuan Makalah...............................................................................................2
1.2. Manfaat Makalah.............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................1
BAB III PEMBAHASAN............................................Error! Bookmark not defined.
3.1. Sesi 1...............................................................................................................9
3.2. Sesi 2.............................................................................................................10
BAB IV..........................................................................................................................1
4.1. Kesimpulan......................................................................................................1
5.1. Saran................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..................................................Error! Bookmark not defined.

IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan Agama Kristen merupakan perintah dari Tuhan Yesus Kristus
yang disebut Amanat Agung dalam Matius 28:18-20. Pendidikan Agama Kristen
itu unik, berbeda dengan pendidikan umum kerana prosesnya tidak hanya
dikerjakan manusia, tetapi juga melibatkan Allah. Penglibatan-Nya diperlukan
karena Pendidikan Agama Kristian bukan hanya mendidik secara ilmu
pengetahuan, namun juga membentuk peribadi seseorang.

Bible camp atau perkemahan Alkitab adalah program yang dirancang khusus
untuk membantu individu, terutama pemuda dan remaja, untuk mendalami ajaran
dan prinsip-prinsip agama Kristen melalui berbagai kegiatan dan pengajaran yang
diselenggarakan di lingkungan perkemahan. Latar belakang pembuatan Bible
camp agama Kristen dapat bervariasi, tetapi umumnya ada beberapa motif dan
tujuan utama yang mendorong pendiriannya

Pendirian sebuah Bible camp untuk anak-anak sekarang merupakan inisiatif


yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan rohani dan moral mereka dalam
konteks yang positif dan mendidik. Latar belakang untuk dibuatnya Bible camp
pada anak-anak sekarang mencakup beberapa faktor yang relevan:
1. Kebutuhan Rohani: Anak-anak di era modern menghadapi banyak tekanan
dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Bible camp dapat memberikan
mereka kesempatan untuk memperkuat fondasi rohani mereka, memahami
ajaran Alkitab, dan tumbuh dalam iman mereka.
2. Pengaruh Positif: Bible camp dapat menjadi lingkungan yang aman dan
positif di mana anak-anak dapat berinteraksi dengan sesama yang memiliki
nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Kristen. Ini dapat membantu melindungi
mereka dari pengaruh negatif yang mungkin ada di sekitar mereka.
3. Pembentukan Karakter: Camp dapat membantu dalam pembentukan
karakter anak-anak dengan mengajarkan nilai-nilai seperti kerendahan hati,
kasih, kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan dalam kerangka iman Kristen.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan perumusan latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana dampak Bible camp terhadap pertumbuhan rohani dan moral anak-
anak yang berpartisipasi?
2. Bagaimana Bible camp dapat membantu anak-anak mengatasi tekanan dan
tantangan yang mungkin mereka alami dalam kehidupan sehari-hari mereka?
3. Bagaimana efek jangka panjang dari partisipasi dalam Bible camp pada
kehidupan spiritual dan moral anak-anak setelah mereka kembali ke lingkungan
sehari-hari mereka?

3.1. Tujuan Makalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka tujuan praktikum ini
adalah sebagai berikut
1. Membawa peserta didik mengenal Allah di dalam Pribadi Yesus Kristus,
tunduk di bawah otoritas-Nya dan hidup sesuai kehendak-Nya untuk
kemuliaan Allah.
2. Meningkatkan kesadaran betapa pentingnya Alkitab menjadi pedoman dalam
mendidik anak atau siswa.

3.2. Manfaat Makalah


1. Pemahaman yang Lebih Baik: Makalah dapat membantu penulis dan pembaca
memahami lebih baik apa itu Bible camp, tujuannya, dan bagaimana camp
tersebut beroperasi. Ini membuka wawasan tentang aspek-aspek yang mungkin
tidak diketahui sebelumnya.
2. Berbagi Informasi: Makalah dapat menjadi sumber referensi yang bermanfaat
bagi mereka yang ingin belajar lebih lanjut tentang Bible camp atau mengajak
orang lain untuk memahaminya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pengertian Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baik. Secara
sederhana, Pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik
untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi. Dalam kehidupan
bernegara pendidikan sering dikaitkan dengan tingkat kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan adalah suatu ilmu yang kita pelajari. Dengan adanya pendidikan kita
dapat mempelajari dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang penting. Pendidikan
sangat penting kita dapatkan, karena jika kita tidak mengetahui dan mendapatkan
ilmu kita akan mudah di tipu dan di permainkan oleh orang. Pendidikan merupakan
hal yang terpenting dalam kehidupan kita, berarti bahwa setiap manusia berhak
mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan
secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri
tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan sehingga menjadi
seorang yang terdidik.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sesi 1
Pertanyaan tentang identitas pribadi, "Who Am I?", adalah pertanyaan yang
mendalam dan seringkali mencari jawaban sepanjang kehidupan. Dalam konteks
agama Kristen, identitas pribadi sering kali dikaitkan dengan iman dan hubungan
dengan Kristus. Salah satu tokoh terpenting dalam sejarah awal Kekristenan yang
merenungkan pertanyaan ini adalah Rasul Paulus. Dalam makalah ini, kita akan
drastis dalam identitas Paulus setelah pertemuannya dengan Kristus dijelaskan
membahas konsep identitas dalam iman Kristen dengan menggunakan kehidupan dan
pemikiran Paulus sebagai landasan.

Paulus adalah salah satu tokoh sentral dalam Perjanjian Baru. Ia lahir sebagai
Saulus di Tarsus, seorang Farisi yang fanatik, tetapi pengalaman pertemuannya
dengan Yesus Kristus di jalan ke Damaskus mengubah seluruh pandangannya tentang
identitas dan iman.

Transformasi dalam berbagai suratnya. Dia melepaskan identitas Farisi yang


keras dan menjadi seorang rasul yang mewartakan Injil dengan penuh semangat. Dia
menekankan bahwa identitas sejati hanya dapat ditemukan dalam hubungan dengan
Kristus.

Konsep identitas dalam Kristus adalah tema yang kuat dalam tulisan-tulisan
Paulus. Dalam surat-suratnya, dia menjelaskan bahwa kita adalah "baru dalam
Kristus" dan "anak-anak Allah" melalui iman. Identitas Kristen yang sejati adalah
identitas yang ditemukan dalam Kristus dan mewujud dalam kasih, iman, dan
pengampunan.
Paulus juga mengeksplorasi bagaimana identitas dalam Kristus memengaruhi
cara kita melayani dan memimpin dalam komunitas Kristen. Dia adalah contoh nyata
tentang bagaimana menggabungkan identitas pribadi dengan panggilan melayani
Allah.

Pemahaman tentang identitas dalam Kristus yang ditemukan dalam pemikiran


Paulus memiliki implikasi yang dalam untuk kehidupan Kristen saat ini. Dalam dunia
yang sering mengukur identitas oleh prestasi, penampilan, atau materi, pesan Paulus
mengingatkan kita untuk mencari identitas sejati dalam Kristus.

3.2. Sesi 2
Pertanyaan tentang identitas pribadi dan bagaimana kita berhubungan dengan
orang lain adalah pertanyaan yang penting dalam kehidupan remaja. Sebagai anak-
anak SMA, kita berada pada tahap pembentukan identitas yang krusial. Dalam
makalah ini, kita akan membahas konsep menjadi sahabat orang berdosa, serta
pentingnya kasih, pertemanan, dan pembelajaran dalam proses ini.

Identitas pribadi kita sebagai remaja mengalami perubahan dan perkembangan


yang signifikan. Bagian ini akan membahas bagaimana kita dapat memahami diri kita
sendiri sebagai ciptaan Allah yang unik dan berharga, yang dibentuk oleh kasih-Nya.
Identitas kita sebagai anak-anak Allah memberi kita dasar yang kuat untuk mengasihi
dan melayani orang lain.

Kita akan mencaritahu bagaimana Yesus adalah contoh utama seorang


sahabat orang berdosa dalam kisah Alkitab. Dia sering kali ditemukan bersama
dengan mereka yang dianggap orang berdosa oleh masyarakat, menunjukkan kasih,
pertemanan, dan pembelajaran yang mendalam kepada mereka. Melalui tindakan-Nya
ini, kita dapat memahami bagaimana pentingnya berhubungan dengan orang lain
tanpa menghakim

Dalam lingkungan sekolah, kita memiliki kesempatan unik untuk menjadi


sahabat orang berdosa. Bagian ini akan membahas bagaimana kita dapat
mempraktikkan kasih dan pertemanan dalam interaksi sehari-hari dengan teman-
teman sekelas yang mungkin mengalami masalah, kesulitan, atau perlakuan yang
tidak adil.

Menjadi sahabat orang berdosa di sekolah adalah salah satu aspek penting
dalam memahami identitas kita sebagai orang Kristen dan bagaimana kita
berinteraksi dengan sesama. Ini adalah cara konkret di mana kita dapat menerapkan
prinsip-prinsip kasih, empati, dan pertemanan dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan sekolah.

2
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada makalah ini maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bible camp dengan judul "Who Am I" telah membuka mata kita tentang
identitas Kristen yang mendalam dan berharga. Kita telah belajar bahwa
identitas kita tidak tergantung pada dunia luar atau prestasi, tetapi pada
hubungan kita dengan Kristus. Ini adalah fondasi yang kokoh untuk menjalani
kehidupan yang bermakna dan berdampak, serta menjadi sahabat orang berdosa
dengan kasih yang tulus. Camp ini telah memperkaya dan memperkuat iman
kita, membantu kita menjawab pertanyaan "Who Am I?" dengan sukacita
dalam kasih Kristus.

2. Dalam Bible camp "Who Am I," kita telah menemukan bahwa identitas
Kristen adalah pokok yang kuat dalam hidup kita. Identitas ini memampukan
kita untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai anak-anak Allah dan
sahabat orang berdosa. Selain itu, kita telah memahami bahwa kasih adalah
fondasi dari identitas ini, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama.
Kita dipanggil untuk menjalani hidup yang mencerminkan kasih Kristus kepada
dunia, memahami bahwa pertanyaan "Who Am I?" diberikan jawaban yang
penuh makna melalui iman dan pelayanan kita. Semoga camp ini terus
memberkati dan membimbing kita dalam perjalanan iman kita yang terus
berkembang.

5.1. Saran
Saran yang dapat penulis ambil dari makalah ini yaitu
1. Pemilihan Tema yang Menarik: Pastikan pemilihan tema Bible camp relevan
dan menarik bagi peserta. Tema yang kuat akan membantu peserta terlibat lebih
aktif dan merasa terhubung dengan materi yang diajarkan.

1
1

Anda mungkin juga menyukai