Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga tugas Makalah ini dapat selesai tepat waktu. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi sehingga
tugas makalah ini selesai dengan baik. Kami sebagai Penulis sangat berharap semoga
tugas Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan ilmu bagi pembaca. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Kusau Makmur, 13 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Pendidikan Agama Kristen (PAK)..................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1.Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)...............................................2
2.2.Latar Belakang Pendidikan Agama Kristen (PAK).......................................2
A. Dalam Kitab Perjanjian Lama......................................................................2
B. Dalam Kitab Perjanjian Baru.......................................................................3
2.3.Munculnya Pendidikan Agama Kristen (PAK)..............................................3
2.4.Tokoh-Tokoh Pendidikan Agama Kristen (PAK)..........................................4
2.5. Tujuan Pendidikan Agama Kristen...............................................................6
2.6 Pelaku Pendidikan Agama Kristen.................................................................6
A. Pengajar.......................................................................................................6
B . Pelajar..........................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.................................................................................................9
4.1 Penutup...........................................................................................................9
4.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN

A. Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Pendidikan pada umumnya diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan Agama Kristen
berkenaan dengan hal ini merupakan salah satu diantaranya yang khas serta usahanya
disesuaikan dengan ajaran agama Kristen. Sisdiknas adalah satu keseluruhan yang
terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Pendidikan ini berakarkan kebudayaan bangsa
Indonesia dengan dasar filsafat negaranya Pancasila dan UUD 1945 serta bertujuan
dengan cita-cita nasional. Karena pendidikan ini bercita-citakan nasional maka
kurikulumnya ditentukan oleh pemerintah. Pertumbuhan iman anak yang signifikan
kepada Tuhan Yesus merupakan dambaan setiap orang tua dalam kehidupannya sehingga
banyak usaha yang ditempuh untuk membentuk dan membangun iman tersebut. Dalam
kehidupan masyarakat sekarang, salah satu kesempatan untuk membina dan membangun
kepribadian yang bertumbuh dalam iman adalah lembaga keagamaan. Di lingkungan
sekolah di Indonesia, terutama di lembaga pendidikan formal, ada mata pelajaran yang
memungkinkan setiap orang untuk memperoleh pengetahuan tentang pembinaan dan
pembangunan iman dan pertumbuhannya. Mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran
Pendidikan Agama
Pendidikan Agama Kristen merupakan sebuah pendidikan yang memiliki dasar
ialah Alkitab dan segala yang diajarkan merupakan sebuah refleksi dari Alkitab itu
sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Secara etimologi kata PAK berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogis yang
artinya kegiatan untuk membimbing. Dalam KBBI juga dikatakan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku. PAK adalah salah satu dari
tugas gereja.PAK itu adalah pendidikan yang seharusnya ditanggung dan dilaksanakan
oleh gereja itu sendiri. PAK tidak lain dan tidak bukan adalah suatu pemberian dan
amanat Tuhan sendiri kepada jemaat-Nya. Pendidikan Agama Kristen juga diartikan
pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan firman Allah
dibawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan
gereja sehingga didalam mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan
semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
berupa tindakan kasih terhadap sesamanya. Pendidikan Agama Kristen adalah suatu
usaha untuk mempersiapkan manusia untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan
agama Kristen itu sendiri. Pendidikan Agama Kristen berfungsi untuk menumbuhkan
sikap dan perilaku manusia berdasarkan iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari, serta
menyampaikan pengetahuan tentang pendidikan Kristen dengan tujuan untuk
meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan agar manusia dapat mengetahui apa
yang baik dan yang buruk. Robert W.Pazmino mendefinisikan Pendidikan Kristen
sebagai usaha sengaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk
mentransmisikan pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan, dan reformasi pribadi-pribadi,
kelompok, bahan struktur oleh kuasa Roh Kudus sehingga peserta didik hidup sesuai
kehendak Allah sebagaimana dinyatakan Alkitab, terutama dalam Yesus Kristus.

2.2.Latar Belakang Pendidikan Agama Kristen (PAK)

A. Dalam Kitab Perjanjian Lama


Kitab Kejadian menjelaskan bahwa Tuhan Allah tidak membiarkan manusia
menjadi rusak meskipun Tuhan telah menjatuhkan hukuman pada manusia atas kesalahan
dan dosanya.Itu berarti kasih dan panjang sabar Tuhan Allah tidak berkesudahan. Setelah
manusia jatuh dalam dosa, Tuhan Allah segera memberikan perjanjian akan keselamatan
dengan cara mengirim juruselamat (Kejadian 3:15). Istilah yang dipakai dalam Perjanjian
Lama tentang juruselamat itu adalah mesias yang secara harafiah berarti yang diurapi dan
disahkan. Dari kejadian sampai Maleakhi, penuh dengan pengharapan akan datangnya
mesias.

B. Dalam Kitab Perjanjian Baru


Kesaksian melalui tulisan-tulisan dalam perjanjian Lama dinyatakan dalam
perjanjian Baru. itulah sebabnya hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
tidak dapat dipisahkan. Perjanjian Lama merupakan janji, sedangkan Perjanjian Baru
merupakan realisasi janji tersebut. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, merupakan
kesatuan dalam pemberitaan dan saling terkait.

1. Kelahiran Yesus Kristus dan Masa Kanak-Kanak-Nya


Matius menggunakan istilah “penggenapan” dalam injil yang ditulisnya (Matius
5:22, 2:15, 17:23, 4:14,8:17, 13:25, 12:12, 21:4, 26:56, 27:9).Kedatangan Kristus
merupakan suasana baru sebab dengan itu Allah menggenapi perjanjian-Nya kepada umat
manusia.Injil Lukas menerangkan secara rinci persiapan kelahiran Yesus Kristus
Juruselamat Dunia.Waktu kelahiran-Nya berlangsung seperti yang telah dicatat oleh
Lukas.
Masa kanak-kanak dan masa muda Yesus tidak dijelaskan secara terperinci dalam
Perjanjian Baru.kesaksianMatius dan Lukas mengatakan bahwa sebagai manusia
sepenuhnya. Ketika Yesus mengikuti perayaan paskah pada usia 12 tahun dan berdiskusi
dengan para tokoh agama Yahudi dan para ahli taurat di Bait Suci (Lukas 2:41-52), Dia
menunjukkan bukti bahwa Dia sangat menguasai isi Taurat atau Perjanjian Lama.

2.3.Munculnya Pendidikan Agama Kristen (PAK)

PAK berpangkal pada persekutuan umat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Bangsa
Yahudi adalah bangsa yang kecil, tetapi kuat; sedikit, tetapi menyebar keseluruh dunia;
menyebar, tetapi kemurnian mereka terjaga.Mereka merupakan penganut agama
Yudaisme yang mementingkan ketaatan kepada hokum Agama.pendidikan menjadi
bagian utama dan terpenting dalam budaya Yahudi. Objek utama dalam pendidikan
adalah mempelajari Taurat.Allah menggunakan Taurat sebagai media pengajaran-Nya;
pertama-tama Allah memperkenalkan diri-Nya, menyatakan pekerjaan yang dia lakukan,
kemudian mengarahkan pengajaran-Nya kepada hubungan Allah dengan manusia sebagai
umat-Nya, serta manusia dengan manusia selaku umat yang telah dibebaskan dan
diselamatkan. Dalam Perjanjian Lama, pribadi yang termasuk pengajar adalah Allah
sendiri, para Nabi, Hakim dan pemimpin lainnya. Sebagai sumber dasar dan prinsip
kehidupan Kristiani, Alkitab menjelaskan bahwa dalam membimbing manusia untuk
lebih mengenal Dia, Allah telah berperan sebagai pendidik.
Oleh karena Yesus diakui sebagai guru Agung, semua pembahasan tentang
pendidikan agama dalam perjanjian Baru sepatutnya dimulai dengan pribadi Yesus
sendiri.

2.4.Tokoh-Tokoh Pendidikan Agama Kristen (PAK)

A. Clementus (150-215 M)
Clementus lahir di kota Atena dan meninggal di Palestina. Gagasan-gagasan pokok
di bidang pendidikan agama Kristen yang dijelaskan Clementus terdapat dalam tiga
karya, yaitu, Protepikos (nasihat yang disampaikan kepada kaum kafir), Paidagogos
(Sang pendidik, yaitu Kristus) dan Stomateis (Bunga Rampai). Menurut Clementus, sang
pengajar yang memainkan peranan paling utama dalam Pendidikan Agama Kristen bukan
seseorang yang berdiri di depan kelas, siapa pun dia. Pendidik pokok adalah Firman
Allah, yaitu Kristus. Yang dimaksud ialah bahwa Tuhan yang kita kenal dalam Yesus
dari Nazaret itu, memanfaatkan baik kemampuan guru insane maupun pengetahuan-Nya.
Sebagai Guru, Firman itu menjelaskan serta menyatakan bahwa takut akan Tuhan,
mengajar kita dalam pelayanan Allah, mendidik kita dalam pengetahuan kebenaran, dan
membimbing dengan jalan yang menuju langsung kesorga. Semua orang menganggap
Allah betul-betul Bapa mereka adalah pelajar yang tercakup dalam istilah “anak-anak”.
Satu-satunya syarat tidak lain dari pada kemauan untuk diajar. Tujuan PAK, Clementus
ingin menghasilkan seorang Kristen yang mewujudkan dalam diri pribadinya sifat yang
paling kaya yang berasal dari Injil Kristus dan dari kebudayaan Yunani.

B. Origenes (185-224)
Origenes menghargai filsafat sebagai alat untuk menolong orang-orang
menjernihkan pemikiran. Origenes menerima gagasan tentang kedua tingkat kenyataan,
yaitu kenyataan duniawi yang selalu berubah dan kenyataan rohani yang sama selamanya.
Bagi Origenes akal manusia mempunyai kemungkinan yang teramat kaya-raya.Ia yakin
bahwa kemampuan daya berpikir manusia juga terbatas. Itulah sebabnya mengapa
manusia memerlukan penyataan dari Allah melalui Alkitab dan Yesus Kristus. Dengan
landasan kuat itu ia mengarahkan seluruh kesanggupannya untuk memahami amanat
alkitabiah itu. Ia menarik kesimpulan bahwa hanya orang yang mengenal diri sendiri
sebenarnya mempunyai dasar untuk membedakan tindakan yang memperkaya kehidupan
dari yang lain, yang hanya merugikan. Dalam diri Origenes, suatu kepribadian yang
manis, sabar dan yang pasti menikmati pengenalan belajar-mengajar.

C. Hieronimus (345-420)
Pendidikan Agama Kristen yang digariskannya bagi anak permpuan yang bernama
Paula, terdiri dari semacam rancangan untuk menentukan isi seluruh lingkungan
pengalamannya. Alasannya amat jelas dan tepat: Kita selalu bersedia meniru apa saja
yang buruk, dan sesuatu yang salah serta merta kita pelajari. Tujuan yaitu mendidik
“jiwa” paula sehingga menjadi bait Tuhan.

D. Yohanes Chrysostomus (347-407)


Pendidik gereja ini lahir pada tahun 347 di kota Antiokhia, di kemudian hari ia
digelari Chrysostomus, artinya “Mulut Kencana” dan “Maha Guru di Dunia”. Pendapat
nya tentang tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah menjadi seorang olahragawan bagi
Kristus.Seorang Kristem wajib dididik di bawah pengawasan/bimbingan yang tegas.
Meskipun Chrysostomus sendiri lebih cenderung pada gaya hidup seorang biarawan,
namun ia sadar bahwa kebanyakan orang tidaklah seperti dia.

E. Augustinus (354-430)
Aurelius Augustinus, seorang teolog yang dihormati, baik oleh Gereja Katolik
Roma maupun Protestan, lahir di Afrika Utara.Augustinus adalah tokoh raksasa pertama
dalam sejarah gereja yang diubah secara mendalam oleh Surat Roma itu.Ia bermaksud
belajar, mengajar dan mengarang, tetapi rencana hidup itu diubah. Pemikiran Augustinus
tentang pendidikan berakar dalam refleksinya sebagai seorang Kristen atas pendidikan
yang ia alami dulu. Tujuan pendidikan dapat disusun dengan kata-kat berikut: Tujuan
pendidikan kristiani ialah menhantar para pelajar untuk memupuk kehidupan rohani,
membukakan diri kepada Firman Tuhan, memperoleh pengetahuan tentang perbuatan
Allah yang dilaporkan dalam Alkitab dan bacan lainnya, agar dengan demikian mereka
mengalami hikmat, suatu pengalaman yang didalamnya terkandung kesalehan,
persekuatuan dengan Allah, kebahagian pribadi, pengetahuan dan pengertian serta
kemampuan untuk hidup sebagai warga gereja dalam suatu masyarakat umum.

2.5. Tujuan Pendidikan Agama Kristen

Para pendidik adalah orang-orang dengan tujuannya masing-masing, dan tujuan-


tujuan dan harapan-harapan bersama kitalah yang dapat ditempatkan sebagai tujuan
umum kegiatan pendidikan Agama Kristen.Tak perlu ragu bahwa tujuan kita harus dipilih
dengan sengaja dan diingat terus-menerus baik untuk membentuk maupun mengevaluasi
praktik mereka.Penulis menegaskan bahwa tradisi iman Kristen itu sendiri menunjukkan
tujuan mendidik didalamnya, dan tujuan yang demikian adalah tujuan bersama yang
dapat kita cita-citakan.Tujuan pendidikan agama Kristen adalah untuk memampukan
orang-orang hidup sebagai orang-orang Kristen, yakni hidup sesuai iman Kristen.Iman
Kristen yang hidup kelihatannya telah menjadi tujuan pendidikan agama Kristen sejak
orang-orang Kristen pertama merespon perintah Yesus. Tujuan dari Pendidikan Agama
Kristen adalah untuk mengajak, membantu atau menolong, menghantar seseorang
mengenal kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus, sehingga dengan pimpinan Roh
Kudus ia datang kedalam persekutuan yang hidup dengan Tuhan. Hal tersebut dinyatakan
dalam kasihnya terhadap Allah, yang dihayati dalam hidupnya sehari-hari, baik dengan
kata-kata maupun perbuatan selaku anggota tubuh Kristus. Tujuan PAK secara Umum
adalah untuk mengembangkan semua bakat murid agar ia hidup merdeka terlepas dari
ketergantungannya pada prakarsa orang lain atau tempatnya yang yang khusus dalam
masyarakat.

2.6 Pelaku Pendidikan Agama Kristen

A. Pengajar
Rasul Paulus dalam surat Efesus mengakui bahwa Allah sendiri yang memberikan
bagi gereja-Nya para pejabat khusus, termasuk para pengajar untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan demi pertumbuhan dari tiap anggota dan
tubuh Kristus secara bersama-sama.Keterlibatan pendeta dan kaum awam sebagai
pengajar juga bagian yang tidak dapat terpisahkan sebagai pelaku dalam pembinaan di
jemaat.Pendeta dan kaum awam dapat menjalankan tugas pengajaran di jemaat
berdasarkan pengidentifikasian prioritas-prioritas dalam pelayanan rohani dan misi gereja
Tuhan untuk memperlengkapi seluruh anggota tubuh Kristus.
B . Pelajar
Dari sudut pengertian istilah katekisasi dalam gereja, pelajar dibagi dua kelompok,
yaitu orang dewasa dan anak-anak.Alasan gereja mengajar dan melaksanakan katekisasi
untuk anak-anak adalah karena alasan janji orangtua untuk mendidik anak-anak mereka
dalam ajaran Kristen agar mampu mencari sendiri dan mengikut Yesus.
BAB III

KESIMPULAN
BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah di paparkan diatas dapat di simpulkan bahwa


Pendidikan Agama Kristen adalah ilmu yang mendidik pelajar untuk menjadi yang lebih
baik dalam menjalani kehidupan ini dan kehidupannya mengarah kepada hal-hal yang
Alkitabiah dan menjadikan Yesus sebagai Guru besar dalam kehidupan si pelajar. Dalam
penerapan Pendidikan Agama Kristen juga ada banyak hal yang harus diperhatikan
artinya banyak faktor yang harus diperhatikan dalam PAK ini sebagai contoh kepada
siapa PAK ini diajarkan dan apa metode yang pas sehingga dengan memperhatikan hal
tersebut tujuan PAK tadi dapat tercapai.
BAB IV

PENUTUP
BAB IV PENUTUP

4.1 Penutup

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

4.2 Saran

Saran yang kiranya penting untuk dilakukan bagi setiap pendidik agar kemajuan
pendidikan Kristen utamanya dalam membengun kultur akhlak yang baik pada kehidupan
pelajar dapat tercapai dengan baik. Pendidikan Agama Kristen merupakan sebuah
pendidikan yang memiliki dasar ialah Alkitab dan segala yang diajarkan merupakan
sebuah refleksi dari Alkitab itu sendiri. Yang mana harus menjadi landasan siswa dalam
menjalani kehidupan dalam belajar. Pertumbuhan iman anak yang signifikan kepada
Tuhan Yesus merupakan dambaan setiap orang tua dalam kehidupannya sehingga banyak
usaha yang ditempuh untuk membentuk dan membangun iman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10064581/dasar_dan_tujuan_Pendidikan_Agama_Kristen
www.google.com
www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai