Puji syukur Kami mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga tugas Makalah ini dapat selesai tepat waktu. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi sehingga
tugas makalah ini selesai dengan baik. Kami sebagai Penulis sangat berharap semoga
tugas Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan ilmu bagi pembaca. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Pendidikan Agama Kristen (PAK)..................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1.Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)...............................................2
2.2.Latar Belakang Pendidikan Agama Kristen (PAK).......................................2
A. Dalam Kitab Perjanjian Lama......................................................................2
B. Dalam Kitab Perjanjian Baru.......................................................................3
2.3.Munculnya Pendidikan Agama Kristen (PAK)..............................................3
2.4.Tokoh-Tokoh Pendidikan Agama Kristen (PAK)..........................................4
2.5. Tujuan Pendidikan Agama Kristen...............................................................6
2.6 Pelaku Pendidikan Agama Kristen.................................................................6
A. Pengajar.......................................................................................................6
B . Pelajar..........................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.................................................................................................9
4.1 Penutup...........................................................................................................9
4.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan pada umumnya diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan Agama Kristen
berkenaan dengan hal ini merupakan salah satu diantaranya yang khas serta usahanya
disesuaikan dengan ajaran agama Kristen. Sisdiknas adalah satu keseluruhan yang
terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Pendidikan ini berakarkan kebudayaan bangsa
Indonesia dengan dasar filsafat negaranya Pancasila dan UUD 1945 serta bertujuan
dengan cita-cita nasional. Karena pendidikan ini bercita-citakan nasional maka
kurikulumnya ditentukan oleh pemerintah. Pertumbuhan iman anak yang signifikan
kepada Tuhan Yesus merupakan dambaan setiap orang tua dalam kehidupannya sehingga
banyak usaha yang ditempuh untuk membentuk dan membangun iman tersebut. Dalam
kehidupan masyarakat sekarang, salah satu kesempatan untuk membina dan membangun
kepribadian yang bertumbuh dalam iman adalah lembaga keagamaan. Di lingkungan
sekolah di Indonesia, terutama di lembaga pendidikan formal, ada mata pelajaran yang
memungkinkan setiap orang untuk memperoleh pengetahuan tentang pembinaan dan
pembangunan iman dan pertumbuhannya. Mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran
Pendidikan Agama
Pendidikan Agama Kristen merupakan sebuah pendidikan yang memiliki dasar
ialah Alkitab dan segala yang diajarkan merupakan sebuah refleksi dari Alkitab itu
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
Secara etimologi kata PAK berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogis yang
artinya kegiatan untuk membimbing. Dalam KBBI juga dikatakan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku. PAK adalah salah satu dari
tugas gereja.PAK itu adalah pendidikan yang seharusnya ditanggung dan dilaksanakan
oleh gereja itu sendiri. PAK tidak lain dan tidak bukan adalah suatu pemberian dan
amanat Tuhan sendiri kepada jemaat-Nya. Pendidikan Agama Kristen juga diartikan
pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan firman Allah
dibawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan
gereja sehingga didalam mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan
semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
berupa tindakan kasih terhadap sesamanya. Pendidikan Agama Kristen adalah suatu
usaha untuk mempersiapkan manusia untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan
agama Kristen itu sendiri. Pendidikan Agama Kristen berfungsi untuk menumbuhkan
sikap dan perilaku manusia berdasarkan iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari, serta
menyampaikan pengetahuan tentang pendidikan Kristen dengan tujuan untuk
meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan agar manusia dapat mengetahui apa
yang baik dan yang buruk. Robert W.Pazmino mendefinisikan Pendidikan Kristen
sebagai usaha sengaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk
mentransmisikan pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan, dan reformasi pribadi-pribadi,
kelompok, bahan struktur oleh kuasa Roh Kudus sehingga peserta didik hidup sesuai
kehendak Allah sebagaimana dinyatakan Alkitab, terutama dalam Yesus Kristus.
PAK berpangkal pada persekutuan umat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Bangsa
Yahudi adalah bangsa yang kecil, tetapi kuat; sedikit, tetapi menyebar keseluruh dunia;
menyebar, tetapi kemurnian mereka terjaga.Mereka merupakan penganut agama
Yudaisme yang mementingkan ketaatan kepada hokum Agama.pendidikan menjadi
bagian utama dan terpenting dalam budaya Yahudi. Objek utama dalam pendidikan
adalah mempelajari Taurat.Allah menggunakan Taurat sebagai media pengajaran-Nya;
pertama-tama Allah memperkenalkan diri-Nya, menyatakan pekerjaan yang dia lakukan,
kemudian mengarahkan pengajaran-Nya kepada hubungan Allah dengan manusia sebagai
umat-Nya, serta manusia dengan manusia selaku umat yang telah dibebaskan dan
diselamatkan. Dalam Perjanjian Lama, pribadi yang termasuk pengajar adalah Allah
sendiri, para Nabi, Hakim dan pemimpin lainnya. Sebagai sumber dasar dan prinsip
kehidupan Kristiani, Alkitab menjelaskan bahwa dalam membimbing manusia untuk
lebih mengenal Dia, Allah telah berperan sebagai pendidik.
Oleh karena Yesus diakui sebagai guru Agung, semua pembahasan tentang
pendidikan agama dalam perjanjian Baru sepatutnya dimulai dengan pribadi Yesus
sendiri.
A. Clementus (150-215 M)
Clementus lahir di kota Atena dan meninggal di Palestina. Gagasan-gagasan pokok
di bidang pendidikan agama Kristen yang dijelaskan Clementus terdapat dalam tiga
karya, yaitu, Protepikos (nasihat yang disampaikan kepada kaum kafir), Paidagogos
(Sang pendidik, yaitu Kristus) dan Stomateis (Bunga Rampai). Menurut Clementus, sang
pengajar yang memainkan peranan paling utama dalam Pendidikan Agama Kristen bukan
seseorang yang berdiri di depan kelas, siapa pun dia. Pendidik pokok adalah Firman
Allah, yaitu Kristus. Yang dimaksud ialah bahwa Tuhan yang kita kenal dalam Yesus
dari Nazaret itu, memanfaatkan baik kemampuan guru insane maupun pengetahuan-Nya.
Sebagai Guru, Firman itu menjelaskan serta menyatakan bahwa takut akan Tuhan,
mengajar kita dalam pelayanan Allah, mendidik kita dalam pengetahuan kebenaran, dan
membimbing dengan jalan yang menuju langsung kesorga. Semua orang menganggap
Allah betul-betul Bapa mereka adalah pelajar yang tercakup dalam istilah “anak-anak”.
Satu-satunya syarat tidak lain dari pada kemauan untuk diajar. Tujuan PAK, Clementus
ingin menghasilkan seorang Kristen yang mewujudkan dalam diri pribadinya sifat yang
paling kaya yang berasal dari Injil Kristus dan dari kebudayaan Yunani.
B. Origenes (185-224)
Origenes menghargai filsafat sebagai alat untuk menolong orang-orang
menjernihkan pemikiran. Origenes menerima gagasan tentang kedua tingkat kenyataan,
yaitu kenyataan duniawi yang selalu berubah dan kenyataan rohani yang sama selamanya.
Bagi Origenes akal manusia mempunyai kemungkinan yang teramat kaya-raya.Ia yakin
bahwa kemampuan daya berpikir manusia juga terbatas. Itulah sebabnya mengapa
manusia memerlukan penyataan dari Allah melalui Alkitab dan Yesus Kristus. Dengan
landasan kuat itu ia mengarahkan seluruh kesanggupannya untuk memahami amanat
alkitabiah itu. Ia menarik kesimpulan bahwa hanya orang yang mengenal diri sendiri
sebenarnya mempunyai dasar untuk membedakan tindakan yang memperkaya kehidupan
dari yang lain, yang hanya merugikan. Dalam diri Origenes, suatu kepribadian yang
manis, sabar dan yang pasti menikmati pengenalan belajar-mengajar.
C. Hieronimus (345-420)
Pendidikan Agama Kristen yang digariskannya bagi anak permpuan yang bernama
Paula, terdiri dari semacam rancangan untuk menentukan isi seluruh lingkungan
pengalamannya. Alasannya amat jelas dan tepat: Kita selalu bersedia meniru apa saja
yang buruk, dan sesuatu yang salah serta merta kita pelajari. Tujuan yaitu mendidik
“jiwa” paula sehingga menjadi bait Tuhan.
E. Augustinus (354-430)
Aurelius Augustinus, seorang teolog yang dihormati, baik oleh Gereja Katolik
Roma maupun Protestan, lahir di Afrika Utara.Augustinus adalah tokoh raksasa pertama
dalam sejarah gereja yang diubah secara mendalam oleh Surat Roma itu.Ia bermaksud
belajar, mengajar dan mengarang, tetapi rencana hidup itu diubah. Pemikiran Augustinus
tentang pendidikan berakar dalam refleksinya sebagai seorang Kristen atas pendidikan
yang ia alami dulu. Tujuan pendidikan dapat disusun dengan kata-kat berikut: Tujuan
pendidikan kristiani ialah menhantar para pelajar untuk memupuk kehidupan rohani,
membukakan diri kepada Firman Tuhan, memperoleh pengetahuan tentang perbuatan
Allah yang dilaporkan dalam Alkitab dan bacan lainnya, agar dengan demikian mereka
mengalami hikmat, suatu pengalaman yang didalamnya terkandung kesalehan,
persekuatuan dengan Allah, kebahagian pribadi, pengetahuan dan pengertian serta
kemampuan untuk hidup sebagai warga gereja dalam suatu masyarakat umum.
A. Pengajar
Rasul Paulus dalam surat Efesus mengakui bahwa Allah sendiri yang memberikan
bagi gereja-Nya para pejabat khusus, termasuk para pengajar untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan demi pertumbuhan dari tiap anggota dan
tubuh Kristus secara bersama-sama.Keterlibatan pendeta dan kaum awam sebagai
pengajar juga bagian yang tidak dapat terpisahkan sebagai pelaku dalam pembinaan di
jemaat.Pendeta dan kaum awam dapat menjalankan tugas pengajaran di jemaat
berdasarkan pengidentifikasian prioritas-prioritas dalam pelayanan rohani dan misi gereja
Tuhan untuk memperlengkapi seluruh anggota tubuh Kristus.
B . Pelajar
Dari sudut pengertian istilah katekisasi dalam gereja, pelajar dibagi dua kelompok,
yaitu orang dewasa dan anak-anak.Alasan gereja mengajar dan melaksanakan katekisasi
untuk anak-anak adalah karena alasan janji orangtua untuk mendidik anak-anak mereka
dalam ajaran Kristen agar mampu mencari sendiri dan mengikut Yesus.
BAB III
KESIMPULAN
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
PENUTUP
BAB IV PENUTUP
4.1 Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
4.2 Saran
Saran yang kiranya penting untuk dilakukan bagi setiap pendidik agar kemajuan
pendidikan Kristen utamanya dalam membengun kultur akhlak yang baik pada kehidupan
pelajar dapat tercapai dengan baik. Pendidikan Agama Kristen merupakan sebuah
pendidikan yang memiliki dasar ialah Alkitab dan segala yang diajarkan merupakan
sebuah refleksi dari Alkitab itu sendiri. Yang mana harus menjadi landasan siswa dalam
menjalani kehidupan dalam belajar. Pertumbuhan iman anak yang signifikan kepada
Tuhan Yesus merupakan dambaan setiap orang tua dalam kehidupannya sehingga banyak
usaha yang ditempuh untuk membentuk dan membangun iman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10064581/dasar_dan_tujuan_Pendidikan_Agama_Kristen
www.google.com
www.wikipedia.com