Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN”

OLEH:
NAMA : MEIKY EPAFRAS
NIM : 412110040
KELAS : A SORE
PROGRAM STUDI : PENJASKES

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK Indonesia
(IKIP-PGRI) PONTIANAK
2022
DAFTAR ISI

SAMPUL...........................................................................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
LATAR BELAKANG.............................................................................................................................3
TUJUAN.............................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................4
A. Ajaran Sesasat.....................................................................................................................................4
B. Doa dan Nyayian Dalam Gereja..........................................................................................................6
C. Hidup Bermasyarakat..........................................................................................................................8
E. Kesepuluh Perintah Allah....................................................................................................................12
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................16
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Kasih dan Penyertaan Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN"
dengan tepat waktu.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan Saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Saya sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 26 Januari  2022


Penyusun

Meiky Epafras
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pengertian
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana, Pengertian pendidikan adalah proses
pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih
kritis dalam berpikir. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi. Dalam
kehidupan bernegara.
Pendidikan adalah suatu ilmu yang kita pelajari. Dengan adanya pendidikan kita dapat
mempelajari dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang penting. Pendidikan sangat penting kita
dapatkan, karena jika kita tidak mengetahui dan mendapatkan ilmu kita akan mudah di tipu dan
di permainkan oleh orang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,
berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan sehingga
menjadi seorang yang terdidik.
2. TUJUAN
Tujuan pendidikan agama Kristen adalah untuk meningkatkan pendidikan iman anak. agar
anak memiliki iman yang baik dan benar kepada Allah. Sehingga orang tua sangat berperan
untuk membimbing dan mengarahkan anaknya untuk mendalami makna iman, agar anak
memiliki iman yang baik dan benar kepada Allah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. AJARAN SESAT

Kita sekarang sudah berada pada zaman akhir zaman di mana kita dapat melihat tanda-tanda
akhir zaman, seperti :
1. Muncul nabi-nabi palsu di mana banyak orang yang disesatkan.
2. Kejahatan nerajalela yang menyebabkan banyak orang yang menjadi korban kejahatannya.
3. Muncul berbagai penyakit sampar termasuk virus Corona 19 dan Varian delta yang
mengerikan yang memakan banyak korban keganasannya.
4. Mass yang sukar/sulit
5. Tejadi gempa, banjir bandang, suname, gunung meletus dan gerhana matahari.
Di antara gereja muncul sekte-sekte yang tidak bisa di bendung lagi dan banyak orang yang
menjadi pengikutnya. Sekte artinya aliran yang menyimpang dari gereja resmi. Aliran sekte ini
di sebut BIDAT artinya ajaran sesat, seperti :
1. Gereja setan.
Aliran memuja setan akhirannya kerasukan setan kemudian disembukan dengan percikan darah
manusia atau binatang yang mereka siapkan sebelum melakukan ritual agamanya.
2. Children of god.
Children of god artinya anak-anak allah. Aliran ini menyalahgunakan kasih eros. Kasih eros
artinya kasih birahi. Lambang children of god adakah gambar seorang gadis belia tanpa busana
dan tangan kanan memegang alat kelamin. Sebelum mereka beribadah, mereka melakukan
pemanasan dengan cara peluk-pelukan dan melakukan hubungan seksual.
3.Saksi Yehova
Mereka memakai Alkitab supaya bisa di terima, tetapi pada akhir pengajarannya adalah
menolak Alkitab bahwa Alitab yang tidak bisa dipercaya dan harus di tolak. Menurut mereka
yang benar adalah alkitab mereka. Mereka mendatangi ke rumah-rumah baik secara pribadi
dan kelompok dengan memberikan alkitab dan buku-buku ajaran Saksi Yehova untuk
dipelajari dengan baik. Inti ajaran mereka adalah menolak tentang Tritungal dan Yesus sebagai
Juruselamat. Kehadiran Saksi Yehova pernah di larang Pemerintah tetapi sekarang dibiarkan
bahkan sekarang sudah memiliki tempat ibadah walaupun sembunyi-bunyi tetapi tetap eksis
dan berkembang karena memiliki donatur yang kuat untuk membiayai kegiatan mereka selama
ini.
Dengan materi yang kita bahas hari ini dapat menolong kita agar kita hati-hati dan waspada
terhadap ajaran sesat supaya anak-anak muda tidak terpengaruh dan menjadi pengikutnya.
Sebagai Pemuda dan mahasiswa Kristen kita harus menolak ajaran mereka karena bertentangan
dengan Alkitab kita, iman dan keyakinan kita sebagai orang percaya dan pengikut Kristus.
Berdoa dan berjaga-jaga supaya kita tetap kuat di dalam Tuhan dan tidak tersesat oleh
pengajaran nabi-nabi palsu yang bayak menyesatkan manusia. Rajin membaca Alkitab, berdoa
dan ke gereja. Tetap dekat Tuhan, menjadi anak-anak kesayangan-Nya supaya apa yang kita
minta dari pada-Nya akan diberikan, menjadi orang sukses serta memiliki hari esok yang lebih
baik dari pada hari ini. Tetap melakukan Prokol kesehatan, sehat dan panjang umur.

B. DOA DAN NYAYIAN DALAM GEREJA

atas keberadaan-Nya. Jadi doa bukan bertujuan pada kondisi batin, melainkan
supaya manusia menyelaraskan diri dengan tujuan Allah. Bloesch berpendapat bahwa doa
mistik lebih cocok dengan pandangan Katolik, yang menyatakan bahwa anugerah Allah
tertanam langsung ke dalam hati manusia melalui baptisan dan sakramen perjamuan suci,
daripada dengan keyakinan Protestan bahwa manusia diselamatkan oleh iman terhadap
janji Allah di dalam Kitab Suci.
Jika demikian, apa arti kata doa dan berdoa itu sendiri? Dalam buku Ensiklopedi
Perjanjian Baru, doa dalam bahasa Yunani mempunyai beberapa arti di antaranya adalah
aiteo yang berarti meminta. Kemudian ada kata, deomai, dengan menitikberatkan pada
kebutuhan konkrit, dan erotao: “menghimbau” yang dengan menegaskan kepada
kebebasan si pemberi: kata-kata ini bisa dipakai untuk hal-hal yang tidak bersangkutan
dengan agama atau tujuan keagamaan; namun mengandung ide meminta dengan sangat,

berdoa dan mengemis. Arti lain dari doa adalah merupakan kebaktian yang mencakup
segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah.
Dalam iman Kristen, berdoa bukanlah kegiatan rohani yang dilakukan apabila
seseorang memiliki waktu untuk melakukannya. Berdoa juga tidak dilakukan apabila
seseorang memiliki kebutuhan yang penting atau mendesak, untuk disampaikan kepada
Tuhan, tetapi kemudian orang tersebut tidak pernah melakukannya kembali. Berdoa juga
bukan suatu hal rutin tanpa nilai-nilai spiritualitas di dalamnya. Sebaliknya, berdoa adalah
aspek yang sangat penting dari kehidupan iman seseorang. John Hesselink menyatakan,

“salah satu aspek terpenting dari kehidupan iman adalah doa.” Secara sederhana, doa dapat
didefinisikan sebagai cara manusia menjalin hubungan dengan Allah. Doa adalah
persekutuan manusia dengan Allah, Seseorang berdoa karena Allah telah menuntun dirinya

kepada Allah sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa doa adalah suatu relasi antara
manusia dengan Allah yang di dalamnya roh manusia berkomunikasi, memohon, meminta,
memuji dan mengakui keberadaan Allah yang transendental. Orang Kristen berbakti
kepada Allah jika ia memuja, mengakui dan memuji dan mengajukan permohonan kepada-
Nya dalam doa.
Dalam Mazmur 27:4, Daud menyatakan keinginannya kepada Tuhan: “menyaksikan
kemurahan Tuhan.” Sementara Daud memang berdoa untuk meminta hal-hal lainnya, ia
setidaknya mengaku bahwa tak ada satupun yang lebih baik daripada diam dalam hadirat
Allah. Oleh karena itu, Daud berkata: “Ya Allah, jiwaku haus kepada-Mu…aku
memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.”
(Mazmur 63:1-4). Saat Daud menyembah Allah di dalam hadirat-Nya, ia berkata “jwaku
dikenyangkan” (ayat 6), inilah persekutuan dengan Tuhan.
Namun, ada banyak Mazmur yang berisi keluhan, seruan minta tolong dan panggilan
supaya Allah menyatakan kuasa-Nya di bumi. Ada juga ungkapan bernada dingin tentang
pengalaman ketidakhadiran Allah (Mazmur 10,13, 39,42,43 dan 88). Di sini terlihat
bahwa, doa adalah sebuah pergumulan. Di dalam Mazmur 10 dimulai dengan pertanyaan
mengapa “Allah berdiri jauh-jauh” dan “menyembunyikan diri” di waktu kesesakan. Doa
ini diakhiri dengan penundukan diri sang pemazmur di bawah kedaulatan Allah atas waktu
dan kebijaksanaan Allah dalam segala sesuatu, meski masih berseru kepada Tuhan demi

terwujudnya keadilan di bumi. Dengan demikian, sang pemazmur mengakui atau


mengafirmasi jenis doa yang berpusat pada Allah.
Andrew Murray menulis, “DOA adalah salah satu sarana dan salah satu hasil
persatuan dengan Kristus. Sebagai sarana itu sangat penting. Semua hal tentang iman,
permohonan, keinginan atau kerinduan setelah penyerahan yang lebih penuh, pengakuan
kekurangan dan dosa, di mana jiwa melepaskan diri dan melekat pada Kristus, ditemukan

dalam doa.” Jadi doa adalah persekutuan pribadi yang erat dengan Tuhan dan memperluas
kerajaan Allah di dalam dunia ini. Persekutuan itu bukan sekedar mistik tanpa kata. Doa
adalah percakapan sekaligus perjumpaan dengan Tuhan.
C. HIDUP BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

Manusia sebagai mahluk sosial tidak hidup tanpa orang lain. Karena satu dengan yang lain
saling membutuhkan, saling menghargai dan tolong menolong. Sebagai warga negara yang
baik memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan secara seimbang, benar dan baik.
Sebagai warga Negara yang baik bukan hanya menuntut haknya saja tetapi juga dapat
melakukan kewajibannya terhadap bangsa dan Negara. Membayar pajak, tunduk dan mentaati
peraturan dan undang-undang. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan bertaqwa, beriman dan
memuliakan nama Tuhan. Rajin beribadah, berdoa dan bekerja.
Sebagai mahasiswa bukan hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri tetapi juga
bertangung jawab terhadap orang tua. Sebagai anak patuh dan menghormati orang tua.
Menghormati orang tua artinya tunduk dan menuruti segala nasehat dan perintah orang
sepanjang tidak bertentangan dengan perintah Tuhan. Bila anak dapat dididik dengan baik,
penuh perhatian dan kasih sayang dapat dipastikan akan menjadi anak yang baik, sukses dan
beriman. Kenakalan Remaja bisa disebabkan karena pergaulan bebas dan lingkungan yang
kurang baik, serta kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Kenakalan Remaja
dapat diatasi dengan cara menghindari pergaulan bebas, perlu perhatian dan kasih sayang orang
tua. Anak Tuhan yang dikatakan sukses adalah memiliki pendidikan, pekerjaan, berkeluarga
dan memiliki anak serta menjadi garam dan terang dunia. Dalam meraih sukses ada tiga hal
yang harus dilakukan antara lain tabah, ulet dan tekun. Apa yang dilakukannya sangat
menentukan masa depannya. Dalam kitab Galatia 6 : 7 b apa yang ditaburnya itulah
dituaikanmya. Rajin belajar akan memperoleh nilai yang baik, demikian sebaliknya.
Iman sebagai tindakan ( doing ) :
Dalam Injil Matius, Tuhan Yesus mengatakan bahwa bukan hanya mereka yang berseru pada
Tuhan yang akan selamat, melainkan mereka yang melaksanakan kehendak-Nya. Tuhan tidak
cukup di terima dalam Kerajaan Allah. Kehendak Allah harus dilaksanakan ( Mat. 7:21 ). Iman
Kristen sebagai suatu respon terhadap kerajaan Allah dalam Yesus Kristus, harus mencakup
pelaksanaan kehendak Allah. Lebih khusus dimensi tindakan ini memperoleh perwujudan
dalam kehidupan yang dijalani dengan kasih agape, yakni mengasihi Allah dengan jalan
mengasihi sesama manusia. Panggilan terhadap suatu kehidupan keterlibatan kasih Allah dalam
dunia begitu penting untuk tradisi kekristenan yang dengan mudah terlupakan, tetapi
sesungguhnya disitulah inti kekristenan.
D. KESEPULUH PERINTAH ALLAH
Kesepuluh Perintah Allah di terima Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua log batu. Log
batu pertama berisi 4 Perintah/hukum Allah mulai Perintah 1 - 4 disebut hubungan Vertikal
yang mengatur hubungan manusia dengan Allah.
Log batu kedua berisi 6 Perintah/hukum mulai dari Perintah 5 - 10 di sebut hubungan
Horizontal yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia.
Tujuan ALLAH memberikan Perintah/ hukum/ larangan kepada manusia adalah untuk menguji
iman manusia, sejauhmana iman/ketaatan yang dimilikinya.
Kemudian kesepuluh Perintah Allah di ringkas/digenafi Allah menjadi hukum kasih ( Hukum
Terutama ). Karena manusia tidak dapat melaksanan karena sifatnya memaksa, Allah menuntut
manusia dapat melaksanakan penuh kesadaran tanpa memaksa.
Hukum kasih/hukum Terutama tertulis dalam Injil Matius 22 : 37- 40 di bagi atas dua bagian
yaitu :

1. Kasih kepada Allah


2. Kasih kepada sesama manusia
Bunyi hukum kasih :
Kasihilah Tuhan, Allah mu dengan segenaf hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah kasihilah sesamamu manusia seperti
mengasihi dirinya sendiri. Pada hukum inilah tergantung seluruh Hukum Taurat dan Kitab
para Nabi.
BAB III
KESIMPULAN

Ada ungkapan bijak yang menyatakan, “if you only pray when you’re in trouble,
then you are in trouble.” Doa bukan hanya dipanjatkan pada saa seseorang merasa perlu
atau ada dalam masalah dan pergumulan saja. Doaitu bukan suatu hal yang remeh dan
merupakan nomer dua atau sekedar ritual untuk memperkuat keyakinan atas motivasi
seseorang. Orang percaya harus berdoa karena Firman Allah memerintahkan kepadanya
untuk berdoa. Firman Tuhan mengatakan, "Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" Yesaya 55:6. Tuhan Yesus juga mengatakan
suatu perumpamaan supaya murid-murid-Nya tidak jemu- jemu berdoa. Lukas 18:1. 1
Tesalonika 5:17 berkata, "Tetaplah berdoa."Doa adalah perintah Allah dan disertai janji
Allah. Allah yang memerintahkan untuk berdoa adalah Allah yang berjanji akan
mengabulkan doa dan permohonan setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam doa.
Seperti yang tertulis dalam Mazmur 50:15, "Berserulah kepada-Ku pada waktu
kesesakan,Aku akan meluputkan engkau,dan engkau akan memuliakan Aku" juga dalam
Matius 7:7-8, "Mintalah,maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan
mendapat;ketoklah,maka pintu akan dibukakan kepadamu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima,dan setiap orang yang mencari, mendapat,dan setiap orang yang
mengetok,baginya pintu dibukakan."
Allah menginginkan agar setiap umat-Nya berdoa dan hal ini pun diajarkan oleh
Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada para murid-Nya agar mereka berbicara kepada
Bapa di surga saat mereka berdoa. Berdoa ialah berbicara dengan Bapa yang di surga. Ini
merupakan persekutuan dengan Allah. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat
kepadamu" Yakobus 4:8a. Tuhan sangat senang saat anak-Nya berbicara dengan Dia
dalam doa. Inilah alasan utama mengapa orang percaya harus berdoa yaitu karena Allah
menginginkan orang percaya untuk berdoa.
Setiap orang percaya dituntut untuk berdoa untuk melewati perjalanan kehidupan
rohaninya. Yesus berkata bahwa orang percaya dapat meminta kepada Bapa Surgawi
segala sesuatu yang butuhkan, termasuk pada saat di mana iadicobai oleh Iblis dan jatuh ke
dalam dosa, maka ia harus berdoa dan meminta Tuhan agar melepaskannya dari
pencobaan tersebut. Jika orang percaya jatuh dalam dosa, maka iahanya bisa diampuni jika
ia mau mengakui dosa kepada Tuhan lewat doa. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan." 1 Yohanes 1:9.
Allah turut campur tangan dalam mengatasi persoalan atau mewujudkan impian
atau keinginan orang percaya. Tanpa Allah tidak mungkin keinginan dan rencana manusia
dapat tercapai. Amsal 19:21 mengatakan, “Banyaklah rencangan di hati manusia, tetapi
keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Ini menunjukan bawa manusia tidak berkuasa untuk
mencapai apa yang diingini. Dalam Amsal 16:3 dikatakan, “Serahkanlah perbuatanmu
kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu.” Jelas sekali hubungan kedua ayat
ini. Rancangan manusia tanpa diserahkan kepada Tuhan tidak akan terlaksana. Apapun itu
keinginan hati kita,dapat diuatarakan kepada Allah di dalam doa-doa dan pasrahkan
semuanya dalam tangan kuasa Allah, maka Tuhan akan mengabulkannya
DAFTAR PUSTAKA

Bloesch, Donald G.,


1998 The Struggle Prayer. Colorado Springs: Helmers and Howard

Bounds, E.M.,
2001 Dalam buku 12 Cara Mereformasi Kehidupan Doa Anda,
Yogyakarta: Yayasan ANDI

Calvin, Yohanes,
1999 Institutio: Pengajaran Agama Kristen. Jakarta: Gunung Mulia

Chan, Simon,
2002 Spiritual Theology. Yogyakarta: ANDI

Dufour, Xavier Leon,


1990 Ensiklopedi Perjanjian Baru. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Henry, Matthew,
2011 Dalam buku 12 Cara Mereformasi Kehidupan Doa Anda.
Yogyakarta: Yayasan ANDI

Hesselink, J.,
1997 Calvin’s First Catechism. Louisville: John Knox

Keller, Timothy,
2016 Prayer (Doa). Jawa Timur: Perkantas

Lincoln, Andrew T.,


1990 Ephesians. WBC; Dallas: Word Book

Morris, Leon,
1994 Expository Reflection on the Letter to Ephesians. Grand
Rapids: Baker

Murray, Andrew,
1998 Andrew Murray on Prayer. New Kengsington, P.A.: Whitaker
House

Phelps, Austin,
1974 The Still Hour: Or Communion With God. Carlisle,PA: Banner
The Truth

Purwadarminto, W. J. S.,
2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Thompson, J.G.S.S.,
1992 “Doa” dalam Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 A-L,
(F.F.Burce,dkk.,Peny.). Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina

Anda mungkin juga menyukai