Anda di halaman 1dari 14

Agama Hindu

Oleh :

Nama : Ni Kadek Devi Ariyanti

NIM : 203213218

No : 14

Kelas : A14 A Keperawatan

STIkes Wira Medika Bali

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puja dan juga puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan semua nikmatnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penting Pendidikan Agama Bagi Perguruan Tinggi” ini dengan tepat waktu tanpa
adanya kendala yang berarti. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas”Agama Hindu”.

Keberhasilan penyusunan makalah ini tentunya bukan atas usaha saya saja namun ada banyak
pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan untuk suksesnya penulisan makalah
ini. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun material sehingga makalah ini
berhasil disusun.

Makalah ini tentu tidak luput dari kekurangan. Selalu ada celah untuk perbaikan. Sehingga,
kritik, saran serta masukan dari pembaca sangat saya harapkan dan saya sangat terbuka untuk
itu supaya makalah ini semakin sempurna dan lengkap.

Bali,23 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……….. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2 Tujuan………………....……... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . . . . . 1

1.3 Manfaat…………..……... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama…………………………….... . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3

2.2 Pentingnya Agama Dalam Kampus……………………………. .. . . . . … 4

2.3 Peran Agama Di Perguruan Tinggi…………………….... . . . . . . . . . . . ... 5

2.4 Penerapan Agama Dalam Kampus…………………….. . . . . . . . . . . . . . .. 5

2.5 Manfaat Agama Setelah Wisuda……………………. . . . . . . . . . . . . . . . .. 6

2.6 Dampak Negatif Dari Kurang Pendidikan Agama……... . . . . .... . . . . . . .. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
B. Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan kampus kita sering melihat setiap Perguruan Tinggi saling berlomba-
lomba mengembangkan pendidikan dalam perkuliahannya untuk menjadi lebih maju,
menciptakan lulusan yang memiliki softskill tinggi, bisa bersaing dengan masyarakat luar,
dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Namun hanya sedikit yang dapat kita jumpai
Perguruan Tinggi yang menciptakan lulusan yang menguasai ilmu agama. Jarang kita melihat
mahasiswa yang lulus kuliah nanti ingin melanjutkan S2 nya dibidang agama. Rata-rata
mahasiswa menginginkan untuk melajutkan kebidang, akdemik, teknologi, atau yang
berhubungan dengan ilmu sosial.

Semakin canggihnya perkembangan teknologi, semakin menjauhnya nilai- nilai


keagamaan dalam kehidupan mahasiswa. Mahasiswa yang sekarang hanya fokus pada
perkembangan zaman. Mereka disibukkan dengan kegiatan- kegiatan yang sifatnya duniawi.
Padahal antara kehidupan duniawi dan akhirat harus seimbang . Tuhan yang Maha Kuasa
sudah mengatur semua kehidupan hambanya. Jadi kalau kita mau behasil atau mau agar
hidup kita lebih tenang sebaiknya kita mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa

Agama sangat berperan penting dalam membangun pendidikan mental dan moral. Tanpa
agama kehidupan seseorang akan hancur, tidak punya ketenangan hidup, dan pastinya tidak
punya tujuan hidup yang jelas. Selain itu agama juga merupakan sesuatu yang wajib dimiliki
setiap orang. Kita sebagai warga Indonesia seharusnya tidak mengenal Atheis atau
liberalisme karena kita diwajibkan untuk beragama sesuai dengan sila pancasila yang
pertama, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Dalam kehidupan kampus rata-rata agama
dikesampingkan. Banyak Perguruan Tinggi yang hanya ingin meningkatkan Kampusnya agar
memiliki akreditas yang semakin baik, semakin dikenal luas oleh masyarakat dengan
cara,misalnya banyak memenangkan lomba –lomba dibidang akademik maupun non
akademik, menciptakan inovasi- inovasi di bidang teknologi , dan sebagainya.

1.2  Rumusan Masalah


1)        Apa peran penting agama dalam kampus ?
2)        Mengapa kegiatan agama dibutuhkan dalam kampus ?
3)        Bagaimana penerapan agama dalam kampus?

1.3  Tujuan
Menciptakan agama menjadi peran penting dalam kampus dimana mahasiswa antusias
terhadap pendidikan agama.

1
1.4  Manfaat
1)        Mendekatkan mahasiswa kepada Tuhan yang  Maha Esa.
2)        Mahasiswa bersemangat dalam mengikuti kegiatan keagamaan.
3)        Perguruan Tinggi menjadi lebih religius.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Ada juga
pengertian Agama menurut para ahli :
1. Prof Dr.m. Drikarya
Agama adalah suatu keyakinan karena adanya kekuatan supranatural yang mengatur
serta menciptakan alam dan seisinya.
2. Emile Durkheim
Agama adalah suatu system yang terdiri dari kepercayaan serta praktik yang memiliki
keterhubungan degan hal yang suci dan juga menyatukan semua penganutnya dalam suatu
komunitas moral yang sering disebut dengan umat.
3. H.Moenawar Chalil
Agama adalah perlibatan tingkah laku manusia dalam melakukan hubungan dengan
kekuatan supranatural sebagai konsekwensi atas pengakuannya.
4. Jappy Pellokild
Agama adalah percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta mempercayai
hukum-hukumnya.
5. Luckman
Agama adalah suatu kemampuan organisme yang dimiliki oleh manusia agar mampu
untuk mengangkat alam biologis, dapat dilakukan melalui cara pembentukan alam-alam
maknawi yang objektif dan mempunyai daya ikat moral serta melingkupi.
6. Anthony F.C. Wallace
Agama adalah suatu perangkat upacara yang diberikan rasionalisasi melalui adanya
mitor dan juga menggerakan sebuah kekuatan supranatural dengan maksud agar mampu
tercapai perubahan kondisi pada alam dan manusia
7. Parsons dan Bellah
Agama adalah suatu tingkatan yang paling tinggi dan paling umum dari kebudayaan
manusia
8. Abdulah (1990:xiv)
Agama merupakan awal dari terbentuknya kesatuan hidup yang diikat oleh keyakinan
akan kebenaran hak yang sama yang memungkinkan berlakunya suatu patokan yang sama
pula.
Di Indonesia ada 6 agama yang diakui resmi oleh Pemerintah, yaitu Islam, katolik, Kristen
Protestan, Hindhu, Buddha, dan Khonghucu. Sedangkan mayoritas agama yang dianut di
Indonesia yaitu Islam dengan total pemeluknya mencapai 87,18% dari seluruh total penduduk
Indonesia. Lalu Kristen Protestan sebanyak 6,96%, Katolik sebanyak 2,9 %, hindu sebanyak
1,69%, Buddha sebanyak 0,72%, dan Khonghucu sebanyak 0, 05%. Data tersebut didapatkan
dari hasil sensus tahun 2010.
Oleh karena itu pendidikan agama Hindu harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan
manusia baik spritual, intelektual, motivasi (fantasi) dan jasmani. Banyak generasi millennial

3
yang masih kurang mempelajari ilmu agama sebenarnya hal ini terjadi karena banyak faktor
yang mempengaruhi seperti keluarga, lingkungan, teman dan pergaulan yang salah.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan suatu bangsa,

karena melalui Pendidikan, kebudayaan di zaman kelangsungan hidupnya serta nilai-nilai

kebudayaan tetap terpelihara. Para ahli pendidikan berpendapat dalam mendefinisikan

Pendidikan antara lain:

1. Menurut Marimba (1962:19) bahwa

“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang

utama”

2. Menurut Gazalba (1994;376) bahwa

“Pendidikan menanamkan laku perbuatan berulang kali sehingga menjadi kebiasaan yang
dijadikan normatif adat apabila sudah sampai ketingkat adat, laku perbuatan itu menjadi
sanksi, adat memebntuk sifat,sifat seseorang merupakan tabiat atau watak tabiat rohaniah
terutama dan sifat lahir membentuk kepribadian”.

2.2  Pentingnya agama dalam kampus


Agama sangat berperan penting dalam membangun pendidikan mental dan moral. Tanpa
agama kehidupan seseorang akan hancur, tidak punya ketenangan hidup, dan pastinya tidak
punya tujuan hidup yang jelas. Selain itu agama juga merupakan sesuatu yang wajib dimiliki
setiap orang. Kita sebagai warga Indonesia seharusnya tidak mengenal Atheis atau
liberalisme karena kita diwajibkan untuk beragama sesuai dengan sila pancasila yang
pertama, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Dalam kehidupan kampus rata-rata agama
dikesampingkan. Banyak Perguruan Tinggi yang hanya ingin meningkatkan Kampusnya agar
memiliki akreditas yang semakin baik, semakin dikenal luas oleh masyarakat dengan
cara,misalnya banyak memenangkan lomba –lomba dibidang akademik maupun non
akademik, menciptakan inovasi- inovasi di bidang teknologi , dan sebagainya.
Jarang saya melihat sebuah Perguruan Tinggi yang mengedepankan ilmu agamanya
ketimbang pendidikan formalnya. Rata- rata perguruan tinggi hanya memasukkan pelajaran
agama 1 sks saja bahkan tidak memasukkannya sama sekali. Padahal agama sangat penting.
Sebuah Negara akan hancur jika tidak diatur oleh agama. Kalau dari kuliah saja sudah sedikit
diajarkan ilmu- ilmu agama, gimana nanti untuk kedepannya.
Setelah lulus kuliah nanti pasti banyak dari mahasiswanya yang ingin langsung bekerja
atau melanjutkan studinya di jenjang S2. Namun jarang sekali mahasiswa setelah lulus kuliah
yang ingin mendalami agamanya. Padahal, setelah lulus kuliah banyak sekali waktu luang
4
yang dapat digunakan untuk mendalami ilmu agama selagi mencari pekerjaan ataupun
melanjutkan ke S2. Mahasiswa setelah lulus kuliah, rata-rata hanya fokus pada karirnya saja.
Mereka takut jika tidak cepat mencari kerja maka akan menjadi pengangguran. Tuntutan
orang tua yang memaksakan anaknya untuk bekerja , juga dapat mempengaruhi pola pikir
anak menjadi berubah.
Dalam Perguruan Tinggi rata- rata sks yang paling banyak ada pada mata kuliah kalkulus,
fisika dasar, ataupun kimia dasar. Perguruan Tinggi biasa memasukan pelajaran mata kuliah
tersebut dengan 3 sks ataupun 2 sks. Jarang saya melihat agama dijadikan 2 sks bahkan 3 sks.
Padahal agama sangat berperan penting dalam kehidupan kampus.

2.3  Peran Agama di Perguruan Tinggi


Dalam Perguruan Tinggi agama sangat berperan penting. Agama sebagai pengontrol pada
semua kegitatan. Ibarat mobil. Mobil tidak akan bisa berjalan jika tidak ada bensin
didalamnya. Begitu juga dengan agama. Suatu kegitan apapun tidak akan berjalan lancar dan
tidak akan berjalan dengan apa yang diinginkan jika tidak ada agama di dalam dirinya. Oleh
karena itu, jadikanlah agama menjadi nomor satu sebelum memulai suatu kegiatan.
Jika kita ingin melakukan suatu kegiatan alangkah baiknya, jika kita berniat terlebih
dahulu. Mintalah ridho kepada yang maha kuasa karena apapun yang kita lakukan, apapun
yang kita inginkan tergantung dari niatnya. Jika niat kita baik maka hasilnya akan baik.
Namun sebaliknya, jika niat kita buruk atau tidak ikhlas, maka hasil yang kita dapat akan
sebanding dengan niat tersebut. Alangkah baiknya, semua kegiatan kita kita awali semua
dengan niat yang baik. Jangan sekali- kali berniat buruk karena nanti akan mendapat balasan
yang setimpal dengan niat tersebut.
Jika dalam Perguruan Tinggi memiliki kegiatan keagamaan yang aktif maka  kehidupan di
kampus tersebut pasti jauh lebih nyaman ketimbang kampus-kampus lain begitupun
sebaliknnya karena agama dapat menyatukan satu sama lain dan bisa saling mengingatkan
untuk beribadah bersama- sama.
Maka dari itu seorang harus bisa menempatkan diri agar tidak terjerumus ke ranah yang
salah dan belajar agama Hindu selaras dengan pendidikan umum. Sebagaimana kedudukan
Pendidikan Agama Hindu di Era Millenial merupakan suatu jembatan yang membentengi
dari segala tindakan yang bersifat negatif. Munculnya berbagai bentuk pembaruan dalam
peningkatan kualitas hidup seperti munculnya komunikasi gawai (gadget), tentu menjadi
tantangan tersendiri. Sebagaimana telah di rumuskan, bahwa fitrah manusia adalah sebagai
makhluk yang selalu ingin berubah dan menghendaki perubahan. 

2.4  Penerapan agama dalam kampus


Dalam struktur kurikulum perguruan tinggi umum, mata kuliah Pendidikan Agama
Islam mempunyai kedudukan sangat penting, sebagai mata kuliah yang tergabung dalam
kelompok Mata Kuliah Umum (MKU). Kelompok mata kuliah ini berfungsi memberikan
pembinaan dasar kepribadian mahasiswa sebagai manusia, memberikan pembinaan ospek
rohani atau mental spiritual mahasiswa sehingga diharapkan seorang lulusan perguruan tinggi
akan menjadi seorang anggota masyarakat yang bertanggung jawab terutama di dalam
mempergunakan ilmunya atas dasar keyakinannya sebagai suatu kebenaran yang dibuktikan

5
dengan akal dan rasa; dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk karsa,
sikap maupun karya sebagai pancaran iman,
Banyak sekali kegiatan keagamaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan kampus. 
Misalkan, dikampus saya yaitu saat sebelum melakukan pembelajaran kami mengadakan Tri
Sandya bersama, meminta kepada tuhan agar selalu diberi lindungan.
Seperti akan melakukan kegiatan yang besar, semisal, lomba Sie Kerohanian akan
melakukan tugas nya sebelum lomba yaitu dalam Hindu kami menghaturkan canang di
tempat-tempat suci missal nya Padmasana, ditempat yang akan diadakan lomba, dll.
Saat hari-hari besar sebeperti Galungan dan Kuningan, di Perguruan Tinggi juga akan
mengadakan persembahyangan, Mahasiswi dan Dosen-dosen membawa banten ke Kampus
untuk bersembahyang bersama. Membuat penjor dan juga membersihkan kampus.
Pendidikan Agama sangat diperlukan di lingkungan Perguruan Tinggi agar melatih para
Mahasiswa/I untuk bersifat tenang dalam melakukan Tindakan dan meminta perlindungan
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

2.5  Manfaat Agama Setelah Wisuda


Jika sebuah Perguruan Tinggi telah memiliki kegiatan keagamaan yang aktif. Pastinya
mahasiswanya setelah lulus kuliah mereka tidak akan berpikir untuk langsung cari kerja atau
lanjut kejenjang S2, melainkan mereka berpikir gimana caranya untuk mengembangkan ilmu
agamanya agar lebih paham lagi. Mahasiswa yang berfikir seperti itu, biasanya hidupnya jauh
lebih tenang ketimbang teman- temannya yang sibuk cari kerja atau sibuk mau lanjut S2
dimana. Dalam hidup semua rezeki, jodoh, dan apapun itu sudah diatur oleh Ida Sang Hyang
Widhi Wasa .kita sebagai umatnya sebaiknya tidak terlalu mengejar urusan duniawi karena
jika terus- terusan mengejar urusan duniawi maka tidak akan ada habisnya. Jadilah orang-
orang yang menguasai dunia, bukan orang orang yang ingin dikuasai dunia.
Setelah mahasiswa selesai kuliah, tentunya mereka memiliki waktu luang yang panjang.
Maka dari itu, daripada waktu luang itu langsung digunakan untuk sibuk mencari kerja,
alangkah baiknya jika menggunakan waktu luang tersebut untuk makin mendekatkan diri
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Misanya seperti menghafal doa-doa, sering mengikuti
kegiatan- kegiatan keagamaan, mengikuti persembahyangan bersama, atau mengikuti
kegiatan keagamaan lainnya sesuai agama yang dianut masing- masing. Semakin kita dekat
dengan Tuhan maka akan semakin mudah jalan bagi kita untuk mencapai apa yang kita
inginkan.
Untuk agama Hindu, jika kita menginginkan sesuatu misalnya mencari pekerjaan atau
apapun itu, sebaiknya kita banyak- banyak berdoa, melakukan sedekah dan juga diimbangi
juga dengan usaha.
Untuk agama yang lainnya saya kurang tau mungkin mereka mempunyai cara sendiri
untuk mendalami ilmu agama mereka. Intinya, semua agama memiliki tujuan yang baik,
tidak ada agama yang mengajarkan yang tidak baik, pasti selalu mengajarkan yang baik-
baik. Oleh karena itu kita harus saling bertoleransi antar umat beragama.

6
Pendidikan agama Hindu bisa dikembangkan melalui hal kecil misalnya berbicara
santun dengan orang yang lebih tua maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

2.6 Dampak Negatif dari kurangnya Pendidikan Agama

Agama merupakan dasar pedoman hidup yang harus ditaati setiap individu. Ajaran

yang terkadung di dalamnya yang berisi perintah, larangan, pedoman baik dan buruk

merupakan Batasan dan benteng yang kuat untuk menyaring setiap pengaruh buruk.

Kurangnya pendidikan agama baik dirumah ataupun di sekolah dapat menjadi pemicu

terjadinya kenalan remaja. Kenakalan remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan ataupun

perbuatan yang melanggar norma,ketentuan dan peraturan hukum. Kenakalan remaja ditinjau

dari aspek agama yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja dimana perilaku

tersebut mempunyai tujuan yang asosial atau amoral yakni dengan perbuatan atau tingkah

laku yang bertentangan dengan nilai soial dan moral yang ada di lingkungan hidupnya baik di

sekolah ataupun masyarakat. Berikut ini adalah pengertian perilaku menyimpang menurut

pandangan beberapa ahli:

1. James Vander Zenden

Menyebutkan bahwa penyimpangan adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang

dianggap ssebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.

2. Robbet M.Z. Lawang

7
Mengungkapkan penyimpangan adalah semua Tindakan yang menyimpang dari

norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.

3. Bruce J. Cohen

Mengatakan bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil

menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompk tertentu

dalam masyarakat.

4. Paul B. Horton

Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai

pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

5. Lewis Coser

Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk

menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

Perilaku menyimpang juga bisa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah

perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatuhan baik dalam sudut

pandang kemanusiaan(agama) secara individu maupun pembenaraanya sebagai bagian

daripada makhluk sosial. Ada beberapa contoh perilaku menyimpang yang sering terjadi di

Indonesia:

1. Mencuri

2. Penyalahgunaan narkoba

3. Balap liar jalanan

4. Penyimpangan seksual

8
Penyimpangan seksual sangat beragam sejenisnya seperti pedofilia,fetishme,dan

LGBT. Untuk kasus LGBT di beberapa negara menganggap hal ini bukan perilaku

yang menyimpang. Semuanya bergantung pada masing-masing kebijakan pemerintah

dan norma masyarakat di negara tersebut. Khusus untuk pedofilia hal tersebut

sangatlah menyimpang dan ditentang masyarakat karena dapat merusak masa depan

anak.

5. Berjudi

Berjudi adalah kegiatan mempertaruhkan sejumlah uang atau benda berharga untuk

suatu hasil yang tidak pasti dengan bertujuan memenangkan uang atau benda berharga

lain. Beberapa agama telah melarang kegiatan berjudi. Karena kegiatan berjudi sangat

merugikan tetapi menimbulkan efek ketagihan.

6. Berhubungan seksual di luar nikah

7. Menggunakan pakaian yang tidak sesuai norma/ terlalu memperlihatkan bentuk tubuh

8. Memfitnah

9. Pembunuhan

10. Kecanduan teknologi dan lain-lain.

                           

9
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama
merupakan peran penting dalam kehidupan kampus. Oleh Karena itu kita sebaiknya sebagai
mahasiswa harus memperjuangkan pendidikan agama untuk diperbanyak kegiatannya di
dalam kampus, menambah agenda- agenda keagaaman, bahkan kalau perlu bisa lapor ke
dosen agar sks agama ditambah. Jika Perguruan Tinggi sering mengadakan kegiatan-
kegiatan keagamaan maka maka Perguruan Tinggi tersebut Astungkara akan di berkahi oleh
Tuhan yang Maha Esa.

3.1.Saran
Untuk menciptakan Perguruan TInggi yang memiliki agama yang kuat dan kokoh,
sebaiknya mahasiswa harus sering mengadakan kegiatan keagamaan , misalnya lewat lewat
kegiatan mentoring, menambah sks, atau apapun itu. Agar kehidupan manusia nantinya tidak
hanya terfokus pada softskill atau pengetahuan saja tetapi juga menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan akhirat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Pentingnya Pendidikan Islam Bagi Perguruan Tinggi. (n.d.). Retrieved October 27,
2020, from https://www.scribd.com/document/432002790/Makalah-Pentingnya-
Pendidikan-Islam-Bagi-Perguruan-Tinggi

Pentingnya Pendidikan Agama | Achmadriduan’s Blog. (n.d.). Retrieved October 27, 2020,
from https://achmadriduan.wordpress.com/2010/12/05/pentingnya-pendidikan-agama/

Penting Agama Dalam Kampus | Faisol’s Blog. (n.d.). Retrieved October 27, 2020, from
http://faisolrj.blogspot.com/2015/11/penting-agama-dalam-kampus.html

11

Anda mungkin juga menyukai