DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitan...........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
E. Metode Penelitian.........................................................................................6
BAB II....................................................................................................................10
LANDASAN TEORI.............................................................................................10
A. Tinjauan Pustaka.........................................................................................10
B. Tinjauan Teoritik........................................................................................13
1
7. Jumlah jamaah masjid At-Taqwa............................................................33
B. Peran Masjid At-Taqwa desa Beji Dalam Pengembangan Pedidikan Islam
Nonformal..........................................................................................................34
1. Pengembangan Akal................................................................................35
2. Pengembangan Sosial..............................................................................36
C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengembangan Pendidikan
1. Faktor pendukung....................................................................................37
2. Hambatan yang ditemui..........................................................................38
BAB IV..................................................................................................................40
ANALISIS DATA.................................................................................................40
A. Peran Masjid At-Taqwa Desa Beji Dalam Pengembangan Pendidikan
Islam..................................................................................................................40
BAB V...................................................................................................................48
PENUTUP..............................................................................................................48
A. Simpulan.....................................................................................................48
B. Saran...........................................................................................................49
2
BAB I
PENDAHULUAN
dimuka bumi ini. Dengan pendidikan seseorang mampu mengubah hidupnya dari
awalnya yang tidak tahu menjadi tahu akan sesuatu dan juga pendidikan mampu
mengubah karakter seseorang dari yang awalnya berperilaku yang kurang baik
menjadi sadar bahwa perilaku yang kurang baik akan mendapatkan balasan yang
yang ada pada rakyat bangsa tersebut.2 Seperti yang dikatakan oleh Harahap dan
Poerkatja, pendidikan adalah usaha yang secara sengaja dari orang tua yang selalu
Yang dimaksud orang tua tersebut adalah orang tua anak tersebut atau orang yang
mempunyai kewajiban untuk mendidik tersebut seperti guru, pendeta, dan seorang
1
Heri Jauhar Muchtar, Fikih Pendidikan Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm.1.
2
http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan-pendidikan-
menurut-para-ahli.html, diakses pada tanggal 29 Juni, jam 10:50 wib.
3
Muhibbin, syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung. Pt. remaja
rosdakarya, 2007), hlm. 11.
3
kiai. Pendidikan akan memberikan dampak positif bagi para generasi muda dan
negara
Namun saat ini dengan semakin majunya era digigital menyebabkan fokus
anak-anak banyak teralihkan kepada game online atau media sosial sehingga
yang lebih dikenal dengan pendidikan nonformal salah satunya dapat berupa
dan indikator dari kesejahteraan umat baik lahir maupun batin. Oleh sebab itu,
jika tidak ada masjid diwilayah yang berpenduduk agama Islam atau ada masjid di
tengah penduduk Islam, tetapi tidak digunakan sebagai pusat kehidupan, ini akan
menjadi isyarat negatif timbulnya dis-orientasi kehidupan umat. Dalam dua situasi
ini, umat akan mengalami kebingungan dan menderita berbagai penyakit mental
4
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintas Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hlm.131.
4
maupun fisik serta tidak dapat menikmati distribusi aliran ridha dan energi dari
Allah SWT.5
Pada dasarnya masjid mempunyai fungsi yang tidak lepas dari kehidupan
pendidikan dalam keluarga.6 Masyarakat dalam suatu wilayah tidak akan lepas
dengan adanya peranan masjid dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya warga
Islam. Diantaranya baca tulis alqur’an, ilmu aqidah, ilmu tafsir dan pengkajian
Masjid At-Taqwa Desa Beji ialah salah satu masjid yang memiliki
tersebut masih berjalan dan banyak jamaah yang mengikuti mulai dari kalangan
5
TAHUN AJARAN 2022-2023 (STUDI KASUS MASJID AT-TAQWA DESA
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah pokok yang hendak diteliti dan dibahas. Berdasarkan latar
belakang diatas maka masalah yang mendasar yang akan dikaji adalah:
C. Tujuan Penelitan
D. Manfaat Penelitian
6
b. Secara praktis, sebagai tambahan informasi dan mampu memberikan
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
yang hendak diteliti. Pada penelitian ini akan mendiskripsikan studi kasus
3. Lokasi Penelitian
4. Penentuan Subjek
7
b. Masyarakat sekitar masjid At-Taqwa, karena masyarakat sekitar
a. Observasi
b. Wawancara
lebih dengan tujuan tertentu.7 Dalam metode ini memiliki tujuan guna
7
Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009),
hlm. 13.
8
c. Dokumentasi
9
atau dijadikan sebagai data pembanding dari data yang didapatkan.10
hasil wawancara.
berkaitan.
10
Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 331.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
pengamatan diberbagai literatur sebelumnya yang berupa jurnal, tesis, skripsi, dan
bersifat nonformal telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai
kaderisasi umat, dan masjid Jami’ Syarif Saripan selalu dijadikan tempat
ibadah Hari Besar Islam seperti shalat idul fitri dan shalat idul Adha. Di
11
pengobatan gratis kepada jama’ah (masyarakat) dan kegiatan donor
darah.11
hanya tempat ibadah kepada Allah SWT tetapi sebagai tempat untuk
pusat perkaderan.12
11
Burhanuddin, Skripsi: “Peran Masjid Dalam Pendidikan Islam Berbasis Masyarakat
Tahun Ajaran 2014/2015” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015)
12
Muhtadun, Skripsi: “Peran Masjid Bagi Warga Muhammadiyah Sebagai Sarana
Peningkatan Pendidikan Islam” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013)
12
mengadakan kajian-kajian intensif keislaman yang diadakan secara rutin
dengan lancar dan baik. Hal ini dilihat dari berbagai kegiatan yang telah
13
Adi Hermawan, Skripsi: “Peran masjid sebagai pusat pendidikan Islam dalam
pembentukan akhlak remaja tahun ajaran 2011/2012” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012)
14
Lina Silfia, Skripsi: “Peran masjid dalam meningkatkan kualitas pendidikan islam tahun
ajaran 2013/2014” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013)
13
baik sedangkan faktor penghambatnya ialah anggapan eksklusif oleh
tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang peran masjid
islam. Hanya saja penelitian yang penulis lakukan lebih menitik beratkan pada
B. Tinjauan Teoritik
Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.17
kepada pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status atau
15
Aviana Lestari, Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Akhlak, (Purwokerto: IAIN
Purwokerto 2017), hlm 107.
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Peran”, diakses dari: https://kbbi.web.id/peran,
pada 4 Desember 2021, pukul 19:07 WIB.
17
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982), hlm. 50
14
Pengertian peran menurut Soerjomo Soekanto yaitu peran diartikan
peranan.18
Masjid berasal dari kata sajada yang berarti tempat sujud atau tempat
menyembah Allah swt. selain itu, masjid juga merupakan tempat orang berkumpul
ketaqwaan dan silaturahmi dikalangan kaum muslimin, dan dimasjid pula sebaik-
Dan ada beberapa pengertian masjid menurut para ahli, sebagai berikut:
merupakan tempat untuk melakukan segala bentuk ibadah kepada Allah swt. dan
Masjid dapat kita temui dimanapun, baik di desa maupun dikota. Masjid tidak
18
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002),
hlm. 213.
19
Abubakar, Manajemen Berbasis IT, (Yogyakarta: PT. Arina, 2007), hlm. 9.
20
Mohammad, E. Ayub, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani, 1996) hlm.1-2.
15
hanya digunakan untuk beribadah saja, tetapi masjid digunakan dan berperan
maka fungsi utamanya yaitu sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana diketahui
bahwa arti ibadah dalam Islam maknanya luas menyangkut aktivitas kehidupan
yang ditujukan untuk memperoleh ridho Allah, maka fungsi masjid disampng
untuk sholat juga digunakan sebagai sarana ibadah secara luas sesuai dengan
ajaran islam.
berperan sebagai sentra aktivitas dakwah dan kebudayaan. Masjid adalah tempat
21
Siswanto, “Panduan Praktis Organisasi Remas”, (Jakarta timur: Al Kautsar), 2005,
hlm. 23.
16
itulah merreka mengadakan internalisasi tentang nilai-nilai, norma-norma agama
Masjid sebagai titik kegiatan masyarakat islam, sudah sebagai adat yang
yang dilakukan dengan runtut dan tertibberkenaan dengan cara tertentu, masjid
adalah pusat pencerahan dan pusat bimbingan bagi masyarakat yang ada
disekitarnya.
masyarakat saling bertemu, menjalin silaturahmi antara satu dengan yang lainnya
kondisi masing masing. Terutama ada salah satu jamaah yang tidak berangkat ke
masjid untuk sholat berjamaah. Apabila ada yang sakit makan dijenguk, bila
pengetahuan.
Masjid memiliki kedudukan yang sangat penting bagi umat muslim dalam
17
mewujudkan peran penting itulah masjid dapat diperdayakan atau difungsikan
secara optimal.22
kajian rutin bagi pemuda, dan pengajian-pengajian lainnya, bahwa masjid telah
yang terbatas.23
pembinaan dan kepemimpinan umat. Yang patah tumbuh yang hilang berganti.
Karena itu pembinaan kader perlu disiapkan dan diputuskan di masjid sejak masih
(TPA), Remaja Masjid maupun Pemuda masjid, dan Takmir masjid beserta
kegiatan-kegitannya.24
22
Muhammad Qodaruddin, Peran Dakwah Masjid dalam peningkatan kualitas Hidup
Masyarakat, Edukasi (Juli-Desember. 2016), hlm. 224.
23
Rizqun Hanifah, Skripsi: Pemanfaatan masjid sebagai pusat pendidikan Islam
nonformal, (Surakarta: UMS: 2012), hlm. 7.
24
Lina Silfia, Peran Masjid dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam, (Surakarta:
UMS, 2013), hlm. 6.
18
2. Pengertian Pengembangan
pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala
25
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia 2014), hal. 201.
26
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani,
2012), hal. 53.
27
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.
24.
28
Nasruddin Anshoriy, Pendidikan Berwawasan Kebangsaan (Yogyakarta: Lkis
Yogyakarta, 2008), hlm. 11.
19
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa.
membantu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajran agar peserta didik
usaha untuk mencerdaskan, menanamkan dan membina potensi anak agar menjadi
manusia yang mempunyai akhlak mulia, memiliki wawasan yang luas dalam
berfikir, dan memili sikap dan kepribadian yang baik agar berguna untuk dirinya
Kemudian Pengertian Islam Secara Etimologi (ilmu asal usul kata), islam
berasal dari bahasa Arab, yaitu Salima yang berarti salam selamat sentosa. Dari
kata ini kemudian dibentuk menjadi kata aslama yang berarti memeliharakan
dalam keadaan selamat, sentosa, dan berarti pula berserah diri, patuh, tunduk dan
taat.Dari kata aslama ini dibentuk 14 kata Islam (aslama yuslimu islaman), yang
aman, damai, patuh, berserah diri, dan taat. Pengertian Islam yang demikian itu
29
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.
1.
20
sejalan dengan firman Allah SWT, antara lain: Secara terminologi Islam adalah
agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci
kependidikan30.
Islam sebagai pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan
adalah upaya manusia untuk mengembangkan kualitas hidup untuk dunia dan
dikelola, dilaksanakan, dan diperuntukkan bagi umat Islam. Oleh sebab itu
lembaga pendidikan Islam menurut bentuknya dapat dibedakan dalam dua, yaitu
30
Muhammad Fathurahman, Meretas Pendidikan Berkwalitas dalam Pendidikan Islam.
(Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 16.
31
Shafwan, Intisari Sejarah Pendidikan Islam. (Malang: Pustaka Arafah, 2014), hlm.16.
32
Masdub, Sosiologi Pendidikan Agama Islam. (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015),
hlm. 3.
21
lembaga pendidikan Islam diluar sekolah dan lembaga pendidikan Islam di dalam
sebagai bentuk pendidikan, dan ini dalam sistem pendidikan nasional disebut
Indonesia dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar: (1) Sekolah Islam dan atau
madrasah, (2) pesantren, dan, (3) pendidikan Islam non formal, seperti pendidikan
Jalur pendidikan ini disebut juga jalur pendidikan luar sekolah, yang
keagamaan. 34
dan waktu sehingga pendidikan mampu dilaksanakan dimana saja dan kapan saja,
33
Muliawan, Metodologi Penelitian Pendidikan dengan Studi Kasus. (Yogyakarta: Gava
Media, 2015), hlm. 155.
34
Nawawi, Metode Penelitian Sosial. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993)
hlm. 204.
22
tidak ada penentuan umur dalam pendidikan nonformal usia mulai dari 0 sampai
lansia.
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. (5)
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (6) Hasil pendidikan nonformal dapat
dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
23
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau
tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih luas
juga individu yang dewasa, yang tidak sepenuhnya atau yang tidak sama sekali
produktif.”
dilaksanakan terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang
lebih besar yang dimaksudkan untuk melayani sasaran didik terentu dan
35
Sapinah dkk, “Peran Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Serang Sebagai Satuan
Pendidikan Nonformal”, Jurnal Parameter, volume 33 no 2.
36
Saleh Marzuki, Pendidikan Non Formal. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
137.
24
Sementara itu pendidikan non formal sendiri ada beberapa macam
kegiatan, diantaranya:
1. TPQ /TPA
kanak (TK), tetapi ada praktiknya, sering ditemui anak-anak usia SD atau SLTP
sangat luas dari kota-kota besar sampai ke pelosok desa. Hampir dapat dipastikan
setiap ada masjid atau langgar disana pasti ada TPQ. TPQ adalah pendidikan
dalam agama Islam, oleh sebab itu bersifat alamiah. Materi yang diajarkan dalam
2. Majelis Taklim
Majelis taklim adalah salah satu sarana pendidikan dalam Islam. Majlis
taklim lebih kita kenal dengan istilah pengajian-pengajian atau sering pula
37
Muliawan, Metodologi Penelitian Pendidikan dengan Studi Kasus. (Yogyakarta: Gava
Media, 2015), hlm. 160.
38
Ibid.
25
Majlis Taklim mempunyai pengertian pertemuan sekelompok orang yang
mengkaji tentang ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu lain. Dalam hal ini majlis
kelompok, dapat dibagi dua golongan yaitu majlis terseleksi dan majlis
keterogren. Dari adanya majelis taklim disana, semakin antusias untuk diikuti agar
3. Kelompok Belajar
tugas, tujuan, dan penghargaan kelompok. Siswa bekerja dalam situasi didorong
atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas dan mereka harus
Menurut suprijono (2009), kelomok adalah duan individu atau lebih yang
berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan
26
- Mengembangkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi
nonverbal
khususnya peserta didik agar dapat hidup secara mandiri yakni dapat
27
Daftar jenis kursus sebagai berikut: kursus komputer, bahasa inggris,
bermanfaat bagi mereka dan juga untuk orang lain, yaitu berbagai ilmu
28
wirausaha. Keterbatasan ekonomi, waktu, usia, kebutuhan hidup, masalah
(b) pemberdayaan peserta belajar agar mampu merubah barang yang sudah
ekonomis.40
40
Gunartin dkk, “Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Sebagai Tempat Alternatif
Menumbuhkan Kemandirian Wirausaha Warga Belajar (Studi Pada PKBM Insan Karya Pamulang
Tanggerang Selatan)”. Jurnal Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis, Vol 3. No 2, 2018.
29
BAB III
DESKRIPSI DATA
masjid tidak ada yang tahu kapan masjid tersebut berdiri. Mulai dari tahun,
tanggal, serta bulan tidak ada yang tahu, namun para penduduk yakin bahwa
masjid A-Taqwa memiliki umur yang yang tua, lebih tua dari masjid-masjid
yang ada di seluruh desa beji. Karena tidak ada penduduk yang tahu kapan
masjid at-Taqwa ini berdiri para masyrakat desa beji pernah menjulukinya
dengan julukan “Masjid Tiban” dan sekarang masjid tersebut telah mengalami
renovasi pada tahun 2012 sehingga kini bentuknya telah berbeda daripada
beribadah.41
Masjid At-Taqwa terletak di ds. Beji, kec. Tulung, kab. Klaten, Jawa
Tengah.
30
Masjid At-taqwa tidak memiliki visi dan misi namun, memiliki tujuan
sedekat-dekatnya.42
KETUA
MUSTANGIN
WAKIL KETUA
FARWADI
SEKERTARIS BENDAHARA
. I.RAHARJO I. DARSONO
42
Wawancara dengan bapak Abdul Aziz selaku sekertaris dua Masjid At-Taqwa Beji pada
kamis 20 januari 2022 pukul 09:21.
31
Ketua: Bertugas untuk mengatur jalannya organisasi agar tetap berjalan
sesuai dengan tujuan yanga ingin dicapai, bertanggung jawab dan menjadi
sebuah acara.
masjid.
hari-hari tertentu dengan mendatang pembicara dari luar ataupun dari desa
masyarakat baik itu berupa uang ataupun hasil sawah lalu dibagikan kepada
yang membutuhkan.
jika terdapat event yang menarik, seperti upacara agustusan disertai dengan
32
Bidang Sarpras: bertugas untuk menjaga dan merawat beberapa peralatan
masjid dan hal-hal lain yang dapat membantu dalam sebuah acara.
pendidikan.
43
Hasil wawancara dengan bapak Raharharjo selaku sekertaris Masjid At-Taqwa desa beji
pada rabu 19 Januari 2022, pukul 18:45.
33
b. Membaca dan menghafal al-quran bagi anak-anak, dan tidak lupa
kehidupan sehari-hari.
keluarga terutama bagi yang laki-laki untuk terus hadir dalam jamaah
sholat lima waktu dan juga semua acara yang diadakan oleh masjid At-
rindu akan masjid dan dapat menjadi contoh baik dari pada dengan
c. Pendatangan tokoh.
desa beji.
44
Hasil wawancara dengan bapak arif sufianto selaku ketua bidang dakwah Masjid At-
taqwa desa beji pada selasa 18 Januari 2022, pukul 17:31.
34
Jumlah jamaah masjid At-taqwa menurut usia dan jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
1. 0–4
1. 5–9 9 3 12
2. 10 – 14 3 - 3
3. 15 – 19 4 7 11
4. 20 – 30 15 4 19
5. 31 – 50 22 15 37
6. >51 57 71 128
7. Jumlah 210
Islam Nonformal
wawancara, dan dokumentasi, data yang bersifat kualitatif ini akan diuraikan
pendidikan islam. Maka dari hasil wawancara peran masjid At-Taqwa desa Beji
45
Ibid.
35
1. Pengembangan Akal
dimulai dari pengembangan akal, karena dengan adanya akal manusia dan
agama islam, dan bidang TPA yang bersedia memberi dan mengajarkan
akan ada manusia berakal yang sombong, karena pendidikan agama islam
yang telah di paparkan oleh bapak Arif Sufianto: “kita akan rutin
supaya masyarakat desa beji tidak hanya tahu tenntang berkerja saja akan
rezeki itu selalu datang dari Allah, dan maka dari dari itu bentuk dari rasa
bersyukur itu kita mengajak kepada masyarakat desa beji untuk selalu
46
Ibid.
36
Berdasarkan paparan diatas menjelaskan bahwa dari adanya kajian
2. Pengembangan Sosial
sesame manusia untuk bertahan hidup tiap individu. Peran masjid At-
salam, berbahasa yang halus ketika berbicara dan jarang membantah bila
diberi perintah, karena bila dengan orangtuanya sendiri sudah sopan dan
hormat maka setelah itu baru kepada tetangga, teman-teman dan orang
lain. Begitupun bila ada sesuatu acara yang ada di desa dilakukan dengan
cara gotong royong agar menciptakan lingkungan yang baik dan saling
Abdul Aziz mengatakan bahwa: “dari berbekal ilmu yang didapat dari
beberapa kajian dan dari TPA, saya berharap dengan dibiasakannya yang
muda menghormati dan merawat yang tua dan yang tua menyayangi dan
lingkungan yang ramah sehingga bila ada suatu acara pada desa kita ini,
atau gotong royong sehingga dibalik gotong royong itu bisa menjalin
37
Dan diharapkan tidak ada saling menggunjing antar sesama karena
anak dididik dengan baik dapat menjadikan keluarga yang ramah sehingga
pula.
Dalam kegiatan acara masjid telah diusahakan supaya akan menjadikan hasil
yang terbaik sebab maka dari itu dalam kegiatan yang dilakukan memiliki faktor
1. Faktor pendukung
47
Hasil wawancara dengan bapak Abdul Aziz selaku sekertaris 2 Masjid At-taqwa desa
beji pada jumat 21 Januari 2022, pukul 17:11.
38
Dengan tempat dan fasilitas yang nyaman mulai dari tempat sholat,
perlengkaan sholat yang baik, tempat wudhu dan toilet yang bersih, dan
islam.
Dari segi keuangan masjid At-Taqwa memiliki dana kas yang bisa
sumber dana dari masjid At-Taqwa sendiri terkumpul dari kotak amal yang
beberapa acara seperti kajian, TPA dan sholat jumat pun harus diberhentikan
dalam beberapa waktu namun dalam beberapa tahun akhir ini sudah mulai
telah dipaparkan pak Arif sufianto. “Sebenarnya selama saya yang memegang
bidang dakwah ini belum ada mengalami kendala yang sangat fatal, yang kecil-
kecil mungkin kayak ya paling mendatangkan beberapa tokoh saja dan itupun
48
Hasil wawancara dengan bapak darsono selaku bendahara 1 Masjid At-taqwa desa beji
pada jumat 21 Januari 2022, pukul 10:45.
39
Alhamdulillah tidak semuanya sulit, tapi yang paling sulit waktu datangnya
Alhamdulillah gak lama beberapa kegiatan rutin masjid kita sudah mulai
corona.”49
49
Hasil wawancara dengan bapak arif sufianto selaku ketua bidang dakwah Masjid At-
taqwa desa beji pada selasa 18 Januari 2022, pukul 17:31.
40
BAB IV
ANALISIS DATA
Islam
salah satu masjid yang berperan penting dalam pengembangan pendidikan islam
nonformal di desa Beji, adapun data-data tersebut telah disajikan pada BAB III
dan menggunakan teori-teori yang telah dibahas pada BAB II Masjid At-Taqwa
memiliki banyak kegunaan, tidak hanya untuk peribadatan saja melainkan dapat
berperan menjadi tempat yang baik untuk membina hubungan antara manusia
pengetahuan. Seperti yang di jelaskan oleh bapak arif sufianto selaku ketua
bidang dakwah masjid At-Taqwa desa Beji bahwa masjid At-Taqwa selalu
50
Lihat BAB III hlm. 33
41
Di masjid At-Taqwa kerapkali mengadakan kajian yang guna untuk
pemahaman tentang ilmu agama ataupun poin-poin yang terdapat dari cerita
kisah para nabi dan rasul terdahulu. Dengan diisi dengan kajian-kajian setiap
oleh bapak Arif sufianto selaku ketua bidang dakwah bahwa masjid
sosial.
selain sekolah, ada kajian untuk jama’ah umum yaitu kajian pada setiap hari
ahad setelah shubuh, selasa setelah isya’, dan hari jumat setelah maghrib
bahwa masjid berfungsi sebagai tempat menuntut ilmu dan untuk belajar
51
Lihat BAB II hlm. 17.
42
mengajar. Seperti adanya TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an), kuliah
subuh.52
menganalisis sesuai dengan teori Yusuf Qardhawi. Dari data yang telah
peneliti kumpulkan maka dapat dilihat bahwa peran masjid At-Taqwa dalam
1. Pengembangan Akal
Peran masjid At-Taqwa dapat dilihat dari bagaimana peran masjid dalam
Sunnah Rasul yang mana terdapat banyak pelajaran dan juga nilai-nilai
agama yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Hal tersebut
beragam mulai dari yang paling utama yakni pemahaman tentang syirik
terdapat beberapa kegiatan yang berguna bagi akhwat yang masih belum
faseh dalam membaca Al-Quran yaitu ngaji bersama yang dilakukan setiap
malam sabtu dan juga malam minggu sehabis sholat isya’, bagi anak-anak
desa beji diharuskan mengikuti Taman Pendidikan Al-Quran atau yang biasa
disingkat dengan TPA yang dilaksanakan pada waktu sebelum ashar hingga
43
pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan pikiran, menghaluskan budi
ilmu agama akan bertambah sehingga wawasan mereka tentang agama islam
menjadi lebih baik dan akan terhindar dari pelencengan terhadap ajaran-
islam.
2. Pengembangan Sosial
yang baik atau akhlakul karimah itu terbentuk adalah sama halnya dengan
tujuan pendidikan itu sendiri, banyak sekali para ahli yang mengatakan
akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan islam.54 Dalam akhlak tercakup
ddengan perilaku makhluk (manusia). Atau bisa juga disebut tata perilaku
53
Lihat BAB II hlm. 20
54
Abuddin, Akhlak Tasawuf, (PT Raja Grafindo Pustaka: Jakarta, 1997), hlm. 5.
44
membekali Rasul-Nya dengan akhlak yang mulia. Maka, telitilah dirimu,
anak-anak atau siapa saja untuk ikut memakmurkan masjid dalam sholat
lima waktu, dalam acara rutin minggguan dan ketika terdapat suatu event
dari hal semacam ini bila dilakukan secara terus menerus dapat memupuk
dengan ajaran Al-Quran dan juga As-Sunnah. Sesuai dengan yang dikatakan
untuk dunia dan akhirat. Dengan kata lain, pendidikan adalah upaya
memanusiakan manusia.56
55
Musa Subaiti, Akhlak Keluarga Muhammad SAW (Lentera: Jakarta: 1994), hlm.29.
56
Lihat BAB II hlm. 22.
45
B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengembangan Pendidikan
islam di masjid At-Taqwa terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor internal yaitu berasal dari masyarakat desa Beji itu sendiri. Mulai dari
pendidikan agama islam dari setiap individu masyrakat desa Beji tersebut.
pengembangan pendidikan islam di desa Beji. Faktor eksternal ini berasal dari
luar individu masyarakat desa Beji itu sendiri, misalnya dari keluarga, atau
media untuk menyatukan umat dan mensejahterakan umat. Sehingga masjid At-
Taqwa tidak dilihat hanya untuk beribadah saja, melainkan dapat dijadikan sarana
untuk menimba ilmu dan juga sebagai tempat yang berguna untuk menjalin
masyarakat desa Beji, baik yang kecil maupun yang dewasa ataupun yang sudah
46
yang positif sehingga dapat menjadi faktor eksternal pendukung dalam
islam:
1. Faktor Pendukung
a. Internal
Faktor internalnya adalah niat dan semangat individu masyarakat desa Beji itu
sendiri, dapat dilihat dari antusias mereka yang selalu mengikuti setiap event dan
istiqomahan para individu masyarakat desa Beji itu sendiri dalam memakmurkan
Dan juga faktor internal dari pengurus takmir masjid khususnya pada bidang
agama yang berkualitas sehingga masjid At-Taqwa desa Beji tidak pernah sepi
dari yang namanya siraman rohani, atau kajian-kajian yang dapat menambah
b. Eksternal
memadai, mulai dari tempat sholat yang nyaman dan sejuk dan mampu
beberapa buku bacaan, tempat wudhu yang bersih sehingga hal-hal tersebut harus
47
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam memakmurkan masjid At-taqwa desa
Beji.
2. Faktor penghambat
a. Internal
lebih banyak yang mengikuti kajian-kajian ataupun TPA, namun masih ada dari
yang ada di masjid desa Beji. Minimnya kesadaran segelintir orang tentang
b. Eksternal
Faktor eksternalnya sesuai yang dikatakan oleh pak Arif Sufianto faktor yang
rutin biasa dijalankan berhenti beberapa bulan hingga akhirnya mulai puluh
48
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Masjid memiliki banyak fungsi seperti yang telah diketahui selain untuk
masjid At-Taqwa desa Beji berasal dari dua faktor yakni faktor internal
dan faktor eksternal. Internal dari pengelola masjid: yang pertama yaitu
49
memadai ditambah narasumber yang cakap dan berwawasan luas
di desa Beji.
B. Saran
yang diadakan oleh masjid At-taqwa desa beji bisa di ikuti oleh semua
masyarakat desa beji lebih bagus lagi bisa diikuti atau dicontoh oleh desa-
Semoga bagi pihak takmir masjid At-Taqwa desa beji dan masyarakat
desa Beji menjadi lebih baik dengan memegang erat persuadaraan dan
dan apapun yang telah direncanakan semoga terlaksana dengan baik dan
50