Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam,
kesempatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta
salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan umat dalam segala
perilaku keseharian yang beriorientasi kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Makalah ini
merupakan tugas untuk memenuhi mata kuliah educational profession.
Penyelesaian makalah ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing.
Dengan segala hormat dan ungkapan bahagia, penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu
Yuna Mumpuni Rahayu, S.Pd.,MM.Pd selaku dosen pembimbing.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan bantuan yang sudah
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelasaikan makalah ini dengan baik dan
benar. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini pun masih banyak kekurangan. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
2.1 Pendidikan.................................................................................. 3
a. Pengertian Pendidikan........................................................... 3
b. Fungsi Pendidikan................................................................. 4
c. Jenis-jenis Pendidikan...........................................................
2.2 Moral.......................................................................................... 5
a. Pengertian Moral................................................................... 5
b. Tujuan dan Fungsi Moral...................................................... 6
c. Jenis-jenis Moral................................................................... 8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
b. Fungsi Pendidikan
Fungsi Pendidikan adalah membangun serta mengembangkan minat dan bakat
individu demi kepuasan pribadi dan kepentingan umum. Membantu melestarikan
kebudayaan masyarakat. Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam
keikutsertaan dalam berdemokrasi. Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.
c. Jenis-jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan diantaranya sebagai berikut :
1. Pendidikan Umum Sunting
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD),
sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
2. Pendidikan Kejuruan Sunting
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan
pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah
kejuruan ini memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu.
3. Pendidikan Akademik Sunting
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
tertentu.
4. Pendidikan Profesi Sunting
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
profesional.
5. Pendidikan Vokasi Sunting
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam
jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
6. Pendidikan Keagamaan Sunting
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau menjadi
ahli ilmu agama.
7. Pendidikan Khusus Sunting
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
yang berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa
yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa
satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam
bentuk sekolah luar biasa/SLB).
2.2 Pendidikan Moral
a. Pengertian Pendidikan Moral
Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, Anda perlu menjunjung tinggi
norma dan moral. Dimana moral merupakan suatu hukum berperilaku yang diterapkan
terhadap semua individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya, sehingga muncul rasa
hormat dan menghormati sesama individu.
Pendapat lain mengatakan pengertian moral ialah sesuatu yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip akhlak, tingkah laku, budi pekerja, dan mental yang akan
membentuk karakter pada diri seseorang sehingga bisa menilai dengan benar manakah
yang benar dan mana yang buruk.
Moral ialah produk yang dihasilkan oleh budaya serta agama yang mengatur cara
berinteraksi (perilaku, perbuatan dan ucapan) antar sesama manusia. Dengan kata lain,
penggunaan kata moral lebih merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang
mempunyai nilai positif sesuai norma yang berlaku di sebuah lingkungan masyarakat.
Pendapat para ahli tentang pengertian moral di bawah ini akan membantu Anda
lebih memahami tentang apa itu moral.
1. Russel Swanburg
Menurut Russel Swanburg, arti moral adalah suatu pernyataan dari pemikiran
yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu dapat
merangsang perilaku seseorang tersebut.
2. Maria Assumpta
Menurut Maria Assumpta, pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai
sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
3. Elizabeth B. Hurlock
Menurut Elizabeth B. Hurlock, pengertian moral adalah suatu kebiasaan, tata cara,
dan adat dari suatu peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota
suatu budaya dalam masyarakat.
4. Maria J. Wantah
Menurut Maria J Wantah, pengertian moral adalah sesuatu yang berhubungan
dengan kemampuan dalam menentukkan benar atau salah serta baik atau buruknya
suatu perilaku pada diri seseorang.
5. Sonny Keraf
Menurut Sonny Keraf, moral adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai dasar
untuk menentukan tindakan seseorang yang dianggap baik atau buruk di dalam suatu
masyarakat.
6. Imam Sukardi
Menurut Imam Sukardi, pengertian moral adalah karakter yang dicirikan sebagai
sesuatu yang baik dalam masyarakat melalui nilai-nilai yang diterapkan bersama.
b. Tujuan dan Fungsi Moral
Moral tentunya tidak akan dibutuhkan oleh seseorang atau masyarakat apabila tidak
memiliki tujuan dan fungsi. Secara umum, tujuan dan fungsi modal sendiri ialah untuk
mewujudkan harkat serta martabat kepribadian manusia melalui pengamalan nilai dan
norma.
Untuk lebih detailnya, berikut adalah beberapa tujuan serta fungsi moral:
1. Moral akan menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan.
2. Moral berfungsi sebagai motivasi manusia agar bisa bersikap dan bertindak penuh
kebaikan serta kebajikan yang dilandasi atas dasar kesadaran kewajiban moral.
3. Moral akan menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, sebab moral
dijadikan sebagai landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Moral akad membuat manusia lebih bahagia secara lahir batin, sebab dengan
menunaikan perbuatan atau perilaku sesuai dengan moral tidak akan menimbulkan
rasa penyesalan, konflik batin dan juga perasaan berdosa ataupun kecewa.
5. Moral bisa memberikan wawasan masa depan terhadap manusia, baik sanksi sosial
ataupun konsekuensi pada kehidupan, sehingga manusia akan memiliki pertimbangan
yang lebih dalam sebelum melakukan suatu tindakan.
6. Moral dalam diri manusia juga bisa memberikan landasan kesabaran dalam bertahan
di setiap dorongan naluri atau nafsu/keinginan yang dapat mengancam harkat serta
martabat pribadi.
c. Jenis-jenis Moral
1. Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan ialah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan atau
religius berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.
Wujud moral ketuhanan, contohnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan
sebaik-baiknya. Contoh ialah menghargai sesama manusia, menghargai agama lain,
dan hidup rukun dengan yang berbeda agama.
2. Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat yaitu segala hal yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara. Wujud moral ideologi dan
filsafat, contohnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Contoh
yaitu menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.
3. Moral Etika dan Kesusilaan
Moral Etika dan Kesusilaan yakni beberapa hal yang berkaitan dengan etika dan
kesusilaan yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya
dan tradisi. Wujud moral etika dan kesusilaan, contohnya menghargai orang lain yang
berbeda pendapat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Contohnya merupakan
mengucapkan salam kepada orang lain ketika bertemu atau berpapasan.
4. Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum adalah salah satu hal yang berhubungan dengan kode
etika profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Wujud moral
disiplin dan hukum, contohnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan yang
berlaku. Contoh yakni selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan
mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan raya.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA