Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmata dan
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
semesta alam Muhammad SAW, Keluarga, sahabat , dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
di anggap mata pelajaran penilaian sikap dan jika pada masuk hanya
menginginkan nilai tatanan sikap itu predikat “Baik” sekarang sudah ada
apakah dari mata kuliah ini yang berkaitan mengenai asumsi tatanan budi
pekerti dan kewarganegaraan akan diterapkan pada masa yang saat ini ?
pasti jarang sekali, bisa saja dilihat anak-anak yang kurang tahu adanya
sopan dan santun sering bicara dengan orang tua kurang sopan berperilaku
yang kurang mengenakkan contohnya saja saat ada orang tua bertanya ia
budi pekerti dan PPKn pada saat ini ? Dari makalah ini akan di jelaskan
secara menyeluruh apa dan bagaimana penerapan budi pekerti dalam masa
kini. Isu-isu yang tersebar memang tidak rasional seperti contohnya saja
karena masalah sepele. Ini bukan kejadian perseteruan antara guru dan
murid juga terekspose oleh media massa. Bukan hanya itu aja dirasa
yang senonoh yang akhirnya menjadi viral. Kasus yang lain saat ada di
kampus saya sendiri saja waktu saya masuk sekolah pertama kali ada
sembarangan maksutnya apa ini ? saya sering bertanya kepada diri saya
banyak mahasiswa timur yang meludah secara sembarangan. Hal ini akan
4
1.4 Manfaat penulisan
Depan.
pekerti.
seharusnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
berkualitas, termasuk wawasan sikap dan perilaku. Tudingan ini selalu ini
6
narkoba, penyelewengan seksual, perusakan lingkungan, dan sebagainya.
tidak terpuji dicap sebagai tidak bermoral atau amoral dan asusiasi.
Hal ini berarti ada faktor lain di luar pembelajaran PPKn yang
memudarnya batas antara tindakan baik dan buruk, benar dan salah serta
tepat dan tidak tepat, last but not least terjadinya kontradiksi antara nilai,
dan norma dan moral yang diajarkan di sekolahan dengan kenyataan yang
dan perilaku moral, antara lain pada sikap ambisius, inkonsistensi, dan
kontroversial.
7
hukum dan HAM, telah tergelincir dalam situasi yang anarkis. Hal yang
memberantas KKN sulit terealisasi, bahkan muncul gaya dan pola KKN
baik dan buruk, benar dan salah, serta tepat dan tidak tepat.
teladan yang baik, dan cenderung mengarah pada persaingan tidak sehat
sebagai proses menuju demokrasi dan harus dibayar oleh bangsa Indonesia
8
Begitu juga menurut para pengamat sosial, adanya kecenderungan
sekolah.
marak dalam akhir-akhir ini, maka sesuai dengan GBHN 1999 Depdiknas
dan kepribadian para siswa disekolah. Dalam Tap MPR tersebut, istilah
moral.
referensi seri filsafat, Pengertian akhlak, moral, dan budi pekerti, yaitu
kelakuan, tabiat, watak atau sifat yang hakiki dari seseorang. Akhlak juga
diartikan sebagai nilai yang bersifat azali yang mewarnai cara berfikir,
bersikap dan bertindak seseorang terhadap dirinya sendiri, Allah SWT dan
bahwa sikap dan perilaku seseorang lebih didasarkan nilai dan norma
9
Sedangkan moral menurut Emile Durkheim (1990:9-13)
diartikan sebagai norma yang menetapkan perilaku apa yang harus diambil
istiadat, sopan santun, dan perilaku. Secara hakiki, budi pekerti adalah
10
Harapan akan figur para siswa yang berwatak dan kepribadian
5. Senang memelihara kesehatan dan mau melihat kekungan yang ada pada
6. Jujur, dapat dipercaya dan selalu menepati janji, teguh memegang janji
dan amanat.
7. Dapat menjauhkan diri dari rasa iri, dengki, rakus, dendam, khawatir,
memikul kegagalan.
11
16. Bersikap tenang dalam meghadapi bahaya.
22. Mudah mengucapkan terimakasih serta minta maaf jika merasa bersalah
(88) sifat positif dan enampuluh (60) sikap negatif yang mengandung nilai
1. Amanah Antiresiko
3. Antisipatif Bohong
7. Disiplin Ceroboh
12
10. Berinisiatif Egois
13
33. Ikhlas Mementingkan golongan
14
56. Produktif Tertutup
65. Sabar
66. Setia
74. Sportif
75. Susila
76. Tangguh
77. Tegas
78. Tegar
15
79. Tekun
83. Tawakal
84. Terbuka
86. Teliti
87. Ulet
88. Inovatif
Progretif
perilakunya.
16
Supleman GBPP PPKn tahun 1999. Dalam pembelajaran model
demokrasi;
dan ABRI;
Kini
17
Instruktur Mata Pelajaran PPKn SLTP yang diselenggarakan oleh Direktorat
1. Arti Kepribadian
bukanlah setumpuk watak, seperti agresif, rendah hati, sopan, ambisi, kerja
Hal ini berarti bahwa pola perilaku seseorang mengandung tujuan yang
18
Secara ringkas maddi merumuskan Kepribadian mempunyai inti
kohlberg (1976: 48) didasarkan atas tiga jenis teori yang dikemukakan
moral atau budi pekerti seseorang melalui pola konsep tahapan yang
19
4) Norma dan prinsip dasar budi pekerti tersusun melalui pengalaman
b. Teori sosialisasi
menghindari hukuman.
diri seseorang.
c. Teori psikoanalitik
20
instinctual dan kesusilaan sebagaimana ditampilkan oleh superego
mengandung tiga unsur tinggi dikenal dengan Civic Education atau CE.
pemerintahan.
21
demokrasi, hukum, HAM, dan nilai moral luhur budaya bangsa atau
berikut.
22
kewarganegaraan sehingga dihasilkan desain kurikulum yang bersifat
interdisipliner.
23
h. Demokrasi dengan otonomi daerah,
i. Demokrasi kemakmuran,
nasionalisme.
dan ABRI.
24
c. Hak-hak individu yang mencangkup hak hidup, kemerdekaan, harga
pemilikan kekayaan.
religius, yaitu mereka yang secara konsisten mau dan mampu melestarikan
yang berlaku.
25
5. Berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab.
12. Berani dan mampu menjadi saksi perbuatan melanggar hukum secara
bertanggung jawab.
bertanggung jawab.
22. Mau dan mampu saling asah, asih, dan asuh antarsejawat.
Indonesia.
26
25. Memahami dengan baik sejarah, geografi, sosiologi, dan antropologi
Indonesia.
Indonesia.
28. Mau dan mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar.
30. Tahu diri, mawas diri, dan dapat menempatkan diri (apabila dipandang
berikut.
dengan lingkungannya.
27
5. Memahami keragaman unsur-unsur alamiah dan sosial budaya
Indonesia.
lingkungannya.
kehidupan.
dan global.
28
Pembelajaran PPKn dan/atau PKN
dan/atau PKN, para Ahli pendidikan dan juga dalam Buku Petunjuk Teknis
(IPOLEKOSBUDHANKAM)
2. Perlu keteladanan sikap dan perilaku terpuji dari semua pihak terutama
petuah dan nasihat kepada para siswa yang terlanjur melakukan berbagai
tindakan negatif.
activity). Untuk yang terakhir ini, agar lebih ditekankan pada pelakonan
diri (self experiencing), pelatihan, dan praktik dalam mengkaji bahan ajar
29
Menurut Semiawan (1999: 69-70), dalam pembelajaran tersebut yang
3. Analisis social
4. Analisis lingkungan
5. Dilema moral
dan resitasi
buku cerita, majalah atau koran, menyimak radio dan TV, serta menulis
30
berbagai sumber belajar atau media (baik multisumber maupun
multimedia).
pendekatan dan metode serta sumber dan media diatas, perlu juga
benak seseorang dalam belajar ada enam tingkat rancangan yang disingkat
Motivation, sebagai sumber akan sikap belajar harus dibuat positif dengan
materi berarti secara pribadi (personal meaning). Inilah unsur sentral dalam
kemampuan berpikir jangka panjang (long term memory) dapat digali kembali
melalui pertanyaan-pertanyaan.
31
Bagaimana terjadinya tuga belajar?
dalam belajar
c. Masukan baru berupa materi bermakna yang terkait dengan apa yang
g. Aplikasi mandiri.
UNESCO, yaitu
32
e. Belajar bagaimana hidup dalam kebersamaan (learning how to live
together)
berikut.
suatu persoalan.
kemungkinan atau alternatif solusi. Disini akal budi dan rasionalitas siswa
mendengar, dan merasakan, serta mengukur apa yang sedang dan telah
33
pembelajaran ini siswa juga diharapkan berani dan mampu memastikan
apa saja yang seharusnya dilakukan atau diambil, diikuti atau diteladani,
dan apa saja yang seharusnya ditolak atau dibuang, tidak diikuti atau tidak
observasi, laporan diri dan orang tua, skala sikap, dan tugas.
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan
seseorang, dalam hal ini siswa yang tercemin ke dalam sikap dan
35
nilai-nilai budi pekerti dalam setiap pokok bahasan PPKn dan dipilih
konvensional.
nilai budi pekerti dalam diri para siswa selama membahas bahan ajar
tanya jawab, diskusi, dialog, dan studi kasus, secara bergantian serta
36
3.2 Saran
dengan baik.
masa kini serta dapat diterapkan dalam kemajuan sikap dan budaya
37
Daftar Pustaka
38