Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

” PERKEMBANGAN DAN KECERDASAN MORAL”


Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh :

1. Mazidaturrahmah Aprilia (2086206012)


2. Nungky Ayu Erningtyas (2086206013)
3. Rini Melani (2086206027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI SIDOARJO

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Belajar dan Pembelajaran”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata Belajar dan Pembelajaran di program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Satrio Wibowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 03 Mei 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Perkembangan moral..............................................................................................................5
a. Pengertian.............................................................................................................................5
b. Prinsip perkembangan moral.............................................................................................5
B. Kecerdasan moral....................................................................................................................6
a. Pengertian................................................................................................................................6
b. Aspek kecerdasan moral.........................................................................................................6
c. Tujuan kecerdasan moral.......................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada berbagai rumusan yang dikemukakan orang dalam upaya menjawab pertanyaan
dengan melihat pendidikan dari salah satu aspek kehidupan tertentu atau kacamata disiplin
keilmuan tertentu. Misalnya pandangan sosiologik melihat pendidikan dari aspek sosial
antara lain mengartikan bahwa “Pendidikan adalah sebagai usaha mentransformasikan
pengetahuan dari generasi ke generasi” (Ishak, 2005:27). Pandangan lain di lihat dari aspek
budaya menyebutkan bahwa pedidikan itu adalah sebagai usaha pemindahan pengetahuan
dan nilai – nilai kepada generasi berikutnya. Sedangkan pandangan Psikologik melihat
pendidikan dari aspek tingkah laku individu, antara lain mengartikan pendidikan sebagai
perkembangan kapasitas individu secara optimal.

Dari uraian diatas kita dapat menarik benang merahnya bahwa pendidikan itu adalah
suatu kebutuhan yang akan menjamin kelangsungan hidup bagi setiap manusia. Hal ini telah
terbukti dengan adanya proses dari pendidikan itu sendiri dimana pada masa sekarang ini,
seseorang yang berpendidikan akan memegang peranan penting dalam setiap aspek
kehidupan dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perkembangan moral?
2. Apa saja prinsip perkembangan moral ?
3. Apa yang dimaksud kecerdasan moral?
4. Apa saja aspek kecerdasan moral?
5. Apa tujuan kecerdasan moral?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perkembangan moral?
2. Mengetahui apa saja prinsip perkembangan moral ?
3. Mengetahui apa yang dimaksud kecerdasan moral?
4. Mengetahui apa saja aspek kecerdasan moral?
5. Mengetahui apa tujuan kecerdasan moral?

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Perkembangan moral
a. Pengertian
Pengertian perkembangan : Perkembangan dapat diartikan sebagai proses
perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari
masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa
dewasa. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan dalam
diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniyah) maupun psikis (rohaniyah)
menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan.

Pengertian moral : Pengertian Moral Secara etimologis, kata moral berasal dari
kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara
dalam kehidupan, adat-istiadat atau kebiasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1989: 592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila.

Jadi, pengertian Perkembangan moral (moral development) adalah perkembangan


pikiran, perasaan, dan perilaku menurut aturan atau kebiasaan mengenai hal-hal yang
seharusnya dilakukan seseorang ketika berinteraksi sengan orang lain (Hurlock).

Perkembangan anak dengan nilai moral berfungsi untuk berperilaku yang didasari
dengan penanaman nilai moralnya. Sehingga dikehidupan sehari-harinya anak sudah
mempunyai nilai-nilai moral dari sejak dini. Anak dapat lebih hidup mandiri, lebih
paham yang perilaku baik maupun buruk, serta suatu saat nanti anak akan menjauhi
segala perbuatan yang membuat anak tidak nyaman dan tidak terpuji bagi orang lain.
Oleh karena itu, guru dapat melatih anak serta menstimulus dengan upaya yang tepat
agar anak mudah memahami dalam segala hal tentang nilai-nilai moral dilingkungan
keluarga,dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.

b. Prinsip perkembangan moral


Pada program melaksanakan pembentukkan moral anak harus melalui pembiasaan
yang hendak lebih diperhatikan melalui prinsip-prinsip pada perkembangan anak
usia dini dengan
1. Guru dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan anak, agar tidak
terdapat kesan guru yang tidak menakutkan bagi anak.
2. Guru yang dapat di contohkan oleh anak dengan guru bertingkah laku yang
baik dihadapan semua anak.
3. Guru yang harus memotivasi anak dengan memberikan pujian dan dapat
melaksanakan perilaku bermoral yang baik secara luwes dan fleksibel.
4. Guru yang jika memberikan tugas terhadap anak dapat berupa ajakan dan
bahasa yang baik kepada anak.

5
5. Guru yang memberikan rangsangan maupun motivasi terhadap tingkah laku
anak.
6. Guru yang berperan sebagai pembimbing jika ada anak yang bermasalah
bukan dengan hukuman yang dapat membuat anak merasa takut dan trauma.

B. Kecerdasan moral
a. Pengertian
Secara etimologis kecerdasan moral berakar dari dua term kata yaitu
kecerdasan (intelligence) dan moral. Menurut Wechsler, kecerdasan (intelligence)
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional, dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.
Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan moral adalah kemampuan mental
individu dalam membedakan tindakan benar dan salah serta mampu berfikir
secara rasional terhadap tindakan yang dilakukan dilingkungan sosialnya dan bisa
diaplikasikan pada sebuah nilai, tujuan, dan tindakan seseorang.

b. Aspek kecerdasan moral


Menurut Lennick dan Kiel (2005), ada empat aspek kecerdasan moral yang
saling terhubung satu sama lain, diantaranya yaitu:

1) Integritas (Integrity)
Pada saat seseorang berbuat dengan integritas maka ia bisa menyelaraskan
perilaku agar sesuai dengan prinsip universal manusia. Seseorang bisa melakukan
hal yang menurutnya baik, perbuatannya tetap berada dijalur yang benar dengan
didasarkan prinsip dan keyakinan yang dianutnya.

Ciri-ciri atau karakteristik orang yang memiliki integritas diantaranya yaitu :

a. Bertindak dengan konsisten pada prinsip, nilai dan keyakinan.


b. Berkata yang sebenarnya atau jujur.
c. Berpegang teguh pada kebenaran.
d. Memenuhi janji.

2) Tanggung Jawab (Responsibility)

Seseorang bisa dikatakan memiliki tanggung jawab apabila :

a. Bertanggung jawab terhadap pilihan pribadi.


b. Mengakui kesalahan dan kegagalan.
c. Berkomitmen untuk melayani sesama.

6
3) Perasaan Iba (Compassion)
Perasaan iba merupakan sikap yang penting karena peduli terhadap sesama
tidak hanya menunjukkan rasa hormat seseorang pada orang lain, tapi juga
menjadikan orang lain juga menghormatinya dan peduli saat ia sedang
membutuhkan. Seseorang dikatakan memiliki perasaan iba apabila peduli
terhadap sesama secara aktif (actively caring about others). Hal ini berarti
seseorang melakukan sesuatu yang secara aktif mendukung pilihan pribadi dari
orang lain dan peduli dengan tujuan orang tersebut.

4) Pemaaf (Forgiveness)
Pemaaf merupakan prinsip penting karena tanpa toleransi pada kesalahan dan
sikap kompromi, seseorang akan menjadi pribadi yang kaku, tidak fleksibel dan
menimbulkan kesan buruk kepada sesama. Seseorang dikatakan pemaaf apabila:
Menerima kesalahan diri sendiri. Menerima kesalahan diri sendiri bukan berarti
mencari-cari alasan atau pembenaran untuk kesalahan yang dilakukan, tapi
seseorang harus menghentikan penilaian buruk terhadap diri sendiri yang akan
mengganggu pikiran saat ia tidak puas dengan diri sendiri.

c. Tujuan kecerdasan moral


Mengembangkan empati (rasakan apa yang terjadi pada orang lain secara
mendalam) dengan membangun kesadaran emosional dan kosa kata,
meningkatkan kepekaan terhadap orang lain, dan mampu memahami berbagai hal
dari sudut pandang orang lain.
a. Menumbuhkan hati nurani (merujuk pada seseorang yang melakukan kesalahan)
dengan mendidik orang yang bermoral, manfaatnya, memperkuat ajaran nurani,
dan membantu seseorang membedakan mana yang benar dari yang salah.
b. Mengembangkan kontrol diri, di mana apa yang dianggap benar didahulukan.
Usahakan untuk selalu menjadi motivator bagi diri Anda sendiri, dan pikirkan
dengan cermat sebelum mengambil keputusan.
c. Mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain (respek) adalah contoh
bagaimana menghormati orang lain dan menawarkan kesopanan pendidikan.
d. Mempertahankan kebaikan (menjaga perasaan orang lain), mengajarkan nilai dan
pentingnya kebaikan, mengembangkan toleransi dan mendorong orang untuk
selalu berbuat baik.
e. Mengembangkan sikap toleransi dengan menghormati hak dan kewajiban orang
lain, dengan mengakui keberagaman, dan tidak mudah memiliki prasangka
tentang hal-hal tertentu.
f. Mengembangkan keadilan dengan mengembangkan pikiran terbuka dan seimbang
serta tidak diskriminatif.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
pengertian Perkembangan moral (moral development) adalah perkembangan
pikiran, perasaan, dan perilaku menurut aturan atau kebiasaan mengenai hal-hal yang
seharusnya dilakukan seseorang ketika berinteraksi sengan orang lain.
Sedangkan kecerdasan moral adalah kemampuan mental individu dalam
membedakan tindakan benar dan salah serta mampu berfikir secara rasional terhadap
tindakan yang dilakukan dilingkungan sosialnya dan bisa diaplikasikan pada sebuah
nilai, tujuan, dan tindakan seseorang.
B. Saran
Makalah ini di buat untuk menjadi bahan materi tentang perkembangan moral
dan kecerdasan moral dan jika masih ada kekeliruan dalam kata atau penjelasan
harapan kami menerima saran dari pembaca dan mohon dimaklumi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani,Ahmad.2020. Perbedaan Kecerdasan Moral Anak Berdasarkan Gaya
Pengasuhan yang Diterapkan Orangtua. Padang. Psikolgi Universitas Negeri Padang

Apriani, Reni.2019.Pendidikan Kecerdasan Moral Pada Anak Usia Dini


Perspektif.IAIN Bengkulu:.Hal:22

Riadi, Muchlisin. (2020). Pengertian, Aspek dan Komponen Kecerdasan Moral.


Diakses pada 15/3/2023, dari https://www.kajianpustaka.com/2020/02/pengertian-aspek-dan-
komponen-kecerdasan-moral.html

Anda mungkin juga menyukai