Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

”LINGKUNGAN PENDIDIKAN“
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Pengantar Profesi Pendidikan

Dosen Pengampu : Ery Rahmawati, M.Pd

Disusun oleh :
1. Desi Adinda Putri (2086206023)
2. Nur Aisyah (2086206039)
3. Muhammad Ihsan Misbah Khudin (2086206037)

Program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar


STKIP PGRI SIDOARJO 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur,atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, kami berhasil menyusun
sebuah Makalah yang berjudul “LINGKUNGAN PENDIDIKAN”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada baginda junjungan Nabi besar
Muhammad SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir.

Makalah ini disusun dengan segala keterbatasan kami, dan dengan bantuan beberapa pihak,
akhirnya dapat terselesaikan.

Untuk itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada:

1. Ayah dan ibu tercinta yang telah member do’a dan motivasi yang lebih.

2. Ibu Ery Rahmawati, M.Pd


3.Teman-teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun kami berharap
semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran pembaca
akan kami sambut dengan baik, demi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 03 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………i


Daftar Isi ………………………………………………….........................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...1
A.Latar Belakang …………………………………………………………1

B.Rumusan Masalah ……………………………………………………...1

C.Tujuan ………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………2
A.Pengertian Lingkungam pendidikan ……………………........................2

B.Jenis lingkungan pendidikan ……………………………………………3

C.Fungsi Lingkungan pendidikan …………………………………………4

BAB III PENUTUP……………………………………............................5


A.Kesimpulan ……………………………………….……………………5

B.Saran …………………………………………………...........................5

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….5

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia
tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem
pendidikan formal ( sekolah ) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat
pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkunga itu sering
disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan
pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung
tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada
lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari lingkungan pendidikan ?
2. Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan?
3. Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan pendidika.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui fungsi lingkungan pendidikan.

1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala
benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakungya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mehluk
hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan
alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencan untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik scara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spritual keagamaan,
emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jadi, lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial.

B. Jenis-jenis lingkungan Pendidikan


Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di
dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki
Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolahan, lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan atau lingkungan
pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah
kecil orang karena hubungan searah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti
( ayah, ibu, dan anak ). Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan
keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan
individual maupun pendidikan sosial.
2
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal,
yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang
bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat,
melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik.
Pendidikan keluarga berfungsi :
 Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
 Menjamin kehidupan emosional anak
 Menanamkan dasar pendidikan moral
 Menanamkan dasar pendidikan moral
 Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam
keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke sekolah-sekolah formal.

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk


melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting
peran sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam
proses pembangunan masyarakat.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka


diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai
lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
1.  Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang
baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat
yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti
membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya
mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan
benar atau salah, dan sebagainya.
Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai situasi dan kondisi sekolah
antara lain :
1. Pengajaran yang mendidik.
2.  Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan
penyuluhan (BP) di sekolah.
3.  Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan
penyuluhan (BP) di sekolah.
4. Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah.
3. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat
2
ini, telah dimulai beberapa waktu ketika anak-anak telah lepas dari asuhan
keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-
kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat,
maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Kaitan antara masyarakat
dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga sisi, yaitu :
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.
2.   Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di
masyarakat.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang
(by design),
maupun yang dimanfaatkan (utility).
Paling sedikit dapat dibedakan menjadi enam tipe sosial-budaya sebagai
berikut :
1.  Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana.
2. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau
sawah dengan tanaman pokok padi.
3. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di ladang
atau sawah.
4. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di sawah
dengan tanamanpokok padi.
5. Tipe masyarakat perkotaan.
6. Tipe masyarakat metropolitan.

Selain tipe masyarakat di atas yang dapat mempengaruhi karakteristik


seseorang, terdapat juga lembaga kemasyarakatan kelompok sebaya dan
kelompok sosial seperti remaja masjid, pramuka, dsb. Kelompok teman sebaya
mempunyai fungsi terhadap anggotanya antara lain :
1. Mengajar berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
2. Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
3.  Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat orang
4. Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat orang kekuatan otoritas
5. Memperluas cakrawala pengalaman anak, sehingga ia menjadi orang yang
lebih kompleks.
6. Memberikan pengetahuan yang tidak bisa dibrikan oleh keluarga secara
memuaskan (pengetahuan mengenai cita rasa berpakaian, musik, jenis
tingkah laku tertentu, dan lain-lain).
Dengan demikian organisasi tersebut menyediakan program pendidikan bagi
anak-anaknya, yakni :
1) Mengajarkan keyakinan serta praktik-praktik keagamaan dengan cara
memberikan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan bagi mereka
2) Mengajarkan bagi mereka tingkah laku dan prinsip-prinsip moral yang
sesuai dengan keyakinan-keyakinan agamanya
3)  Memberikan model-model bagi perkembangan watak

3
C. Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam
ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a.    Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
b.    Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
c.    Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam
interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang
satu dengan lingkungan yang lain.
Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia.
Lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan
lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di
keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik
secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang
bagaimana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Hubungan dari ketiganya
disebut sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada
hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.

B. Saran

Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal


diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi
antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal (sekolah)
baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan
kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam
merumuskan kurikulum pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
    La Sulo, Sulo Lipu. 1990. Penelaahan Kurikulum Sekolah. Ujung Pandang:  FIP IKIP   
Ujung Pandang.
Ardhana, Wayan. (Ed.). 1986. Dasar-Dasar Kependidikan. Malang: FIP IKIP Malang. Munib
Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK UNNES

Anda mungkin juga menyukai