Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KONSEP DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSI ”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Inklusi


Dosen Pengampu Galuh Kartika M.Pd

Disusun oleh :

1. Melati Aina Sukmaning Prasetyo( 2086206034 )


2. Tanti Fitria Yusnita( 2086206046 )
3. Cindy Kusumawati( 20862060022 )
4. Galang Bagus Prasetyo( 2086206043)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI SIDOARJO

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan
puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
ibu Galuh Kartika Dewi, M.Pd selaku Dosen Pengampu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada
kekurangan baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Sidoarjo, 20 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Pengertian Strategi pengelolaan kelas dalam Sekolah Inklusi.................................6
B. Komponen Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Dalam Sekolah Inklusi................7
C. Strategi Khusus Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Belajar dalam Sekolah
Inklusi....................................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya, karena pendidikan
merupakan usaha agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran
yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Seperti halnya yang tercantum pada Undang
Undang Dasar 1945 (UUD 1945) tercantum cita-cita bangsa, salah satunya adalah ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan UUD 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan “Tiap
warga negara berhak mendapat pengajaran". Undang Undang Nomor 4 tahun 1997
pasal 5 menyebutkan “setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang
sama dalamaspek kehidupan dan penghidupan”. Kebijakan tersebut telah
menimbulkan perubahan mendasar dalam dunia pendidikan termasuk dunia
pendidikan luar biasa atau pendidikan khusus yaitu dengan lahirnya inklusi dalam
pendidikan (pendidikan inklusif).
Lahirnya paradigma pendidkan inklusif sejalan dengan semakin luasnya
tuntutan masyarakat akan peningkatan kua tes dan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan berkualitas. Paradigma pendidikan inklusif sarat dengan muatan
kemanusiaan danpenegakan hak-hak asasi manusia. Inti dalamparadigma pendidikan
inklusif yaitu sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan, dan
falsafahnya yaitu menghargaiperbedaan semua anak. Implikasi penting dari
paradigma tersebut adalah adanyapengakuan dan penghargaan akan adanya
keberagaman dan perbedaan kebutuhan setiap orang.
Munculnya konsep pendidikan inklusif telah membawa perubahan yang mendasar
dari special education menjadi special need education. Perubahan tersebut bermakna
daripendidikan yang berfokus pada pendidikannya yang khusus bergeser pada
pendidikan yang mengandung semangat inklusi yang berfokus pada anak
(Supriadi:2003).
Dengan demikian pendidikan inklusi memandang anak sebagai individu yang
memilikikeragaman, keunikan, kemampuan dan kebutuhan yang berbeda. Sehingga
proses layananpendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Pendidikan
inklusif dimaksudkan sebagai sistem layanan pendidikan yang mengikutsertakan
semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus belajar bersama di sekolah reguler
yang terdekat dengan tempattinggalnya. Semua anak belajar bersamasama, baik di
kelas/sekolah yang berada di tempattinggalnya yang disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari strategi pengelolaan kelas dalam sekolah inklusi?
2. Apa strategi khusus pengelolaan kelas dalam sekolah inklusi?
3. Apa komponen pengelolaan kelas dan lingkungan dalam sekolah inklusi?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari strategi pengelolaan kelas dalam sekolah
inklusi?
b. Untuk mengetahui strategi khusus pengelolaan kelas dalam sekolah inklusi?
c. Untuk mengetahui komponen pengelolaan kelas dan lingkungan dalam
sekolah inklusi?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi pengelolaan kelas dalam Sekolah Inklusi
Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris di istilahkan sebagai Classroom Management,
itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian Pengelolaan atau
manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan penilaian.
Pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah
laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak
diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang
positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan
produktif. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Istilah maupun penjelasan mengenai
anak berkebutuhan khusus mengalami perkembangan seiring dengan pemahaman
ilmu pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta budaya masyarakat. Istilah dan
konsep anak dengan pendidikan berkebutuhan khusus (children with special needs
education), yang berkembang dalam paradigma baru pendidikan yaitu dalam
pendidikan inklusi. Istilah anak berkebutuhan khusus tersebut bukan berarti
menggantikan istilah anak penyandang cacat atau anak luar biasa tetapi kebutuhan
khusus

yang dimaksud dalam hal ini adalah kebutuhan yang ada kaitannya dengan
pendidikan
1. Prinsip Pengelolaan Kelas Inklusif menurut dajamarah terdiri:
a) Hangat dan Antusias: Hangat antusias sangat di perlukan dalam kegiatan belajar
mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada peserta didik selalu menunjukkan
antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b) Tantangan: Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja. Atau bahan-bahan yang,
menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga
mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c) Bervariasi: Penggunaan alat atau media, gaya mengajar, guru, pola interaksi antara
guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan
perhatian peserta didik, kevariasian merupakan kunci untuk tercapainya
pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d) Keluwesan: Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat
mencegah munculnya gangguan seperti keributan peserta didik, tidak ada perhatian,
tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e) Penekanan hal yang positif: Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru
harus menekankan pada hal hal positif dan menghindari kepemusatan perhatian
pada hal hal yang negatif. Penekanan hal hal yang positif yaitu penekanan yang di
lakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang positif dari pada
mengomentari tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat di lakukan dengan
melakukan pemberian penguatan yang positif dan kesaaran guru untuk menghindari
kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

B. Komponen Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Dalam Sekolah Inklusi


Adanya para siswa yang berkebutuhan khusus di sekolah inklusi berimplikasi pada
perubahan orientasi dan manajemen tidak hanya sekolah juga pada manajemen kelas.
Pembelajaran di sekolah inklusif di mana di kelas tersebut beranggotakan anak
berkebutuhan khusus menuntut perubahan dan penyesuaian - penyesuaiannya.
Pembelajaran yang bermakna bukan saja hanya mengajar, bukan saja penyampaian
informasi/pesan tetapi juga meliputi perkembangan pribadi siswa, interaksi sosial
serta penanaman sikap dan nilai pada diri siswa.
Pengelolaan kelas di SD lnklusi adalah serangkaian aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan proses
pembelajaran ldalam metode, strategi dan pendekatan serta evaluasi pembelajaran
sehingga tercipta kelas yang kondusif, aktif, kreatif, kooperatif dan menyenangkan.
Melalui penciptaan lingkungan
kelas yang kondusif, iklim dan suasana psiko sosial dan emosi yang positif, serta
penciptaan sistem sosial yang memungkinkan anak dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhannya.
Contoh Pengelolaan kelas di sekolah inklusi yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan awal pembelajaran guru di sekolah inklusi melakukan pengkondisian
sebelum
proses pembelajaran dan memeriksa tugas siswa serta melakukan dialog kecil dengan
mereka.
2. Proses pembelajaran menggunakan metode dan pendekatan yang menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
3. Pendekatan dan strategi yang sama pada seluruh anggota kelas walaupun ada
strategi
berbeda terutama untuk anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan strategi
individualisasi dalam pembelajaran
4. Dalam proses pengelolaan kelas guru berupaya menanamkan konsep dan nilai serta
moral kepada anak, bersikap akrab, bersikap positif terhadap anak dengan
memberikan
kesempatan kepada anak seluasluasnya untuk berkreasi
5. Proses pengaturan dan penataan lingkungan kelas termasuk peralatan kelas
dilakukan
secara alami.
6. Proses pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru berhubungan juga dengan
respon
dari para siswa
7. Pelaksanaan dalam proses evaluasi pengelolaan kelas dilakukan diakhir
pembelajaran

C. Strategi Khusus Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Belajar dalam Sekolah


Inklusi
Strategi guru dalam mengelola kelas dapat dilihat dari faktor lingkungan fisik, faktor
sosio-emosional dan faktor organisasional.
1. Pengelolaan kelas dilihat dari faktor lingkungan fisik:
Lingkungan fisik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah pengelolaan
kelas guna tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal dan berkualitas.
Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Ruangan tempat berlangsungnya proses pembelajaran
b) Pengaturan tempat duduk
c) Ventilasi dan pengaturan cahaya
d) Pengaturan penyimpanan barang-barang

2. Pengelolaan kelas dari faktor sosio-emosional


Faktor sosio-emosional adalah komponen yang sangat penting dalam pengelolaan
kelas karena komponen ini mempunyai pengaturan emosional, hati nurani apabila
diikuti dan nyaman sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran. Komponen dari
sosoemosional yaitu:
a) Tipe kepemimpinan
b) Sikap Guru
c) Suara Guru
d) Pembinaan report (hubungan baik)
3. Pengelolaan kelas dilihat dari faktor organisasional
Kegiatan ini rutin tertata secara organisasional yang jelas akan menyebabkan
tertanamnya kebiasaan pada diri peserta didik kebiasaan yang baik. Disamping itu
peserta didik akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada
semua kegiatan. Beberapa faktor organisasioanl diantarannya adalah:
a) Pergantian pembelajaran
b) Guru yang halangan hadir
c) Masalah antar peserta didik
d) Upacara bendera
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Pengelolaan atau Manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan dan penilaian. Pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru
untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan
interpersonal dan iklim sosio-emosional yang positif serta mengembangkan dan
mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.

Contoh Pengelolaan kelas di sekolah inklusi yaitu sebagai berikut:


1. Kegiatan awal pembelajaran guru di sekolah inklusi melakukan pengkondisian
sebelum Proses pembelajaran dan memeriksa tugas siswa serta melakukan
dialog kecil dengan Mereka.
2. Proses pembelajaran menggunakan metode dan pendekatan yang menarik dan
Menyenangkan bagi siswa.
3. Pendekatan dan strategi yang sama pada seluruh anggota kelas walaupun ada
strategi Berbeda terutama untuk anak berkebutuhan khusus dengan
menggunakan strategi Individualisasi dalam pembelajaran
4. Dalam proses pengelolaan kelas guru berupaya menanamkan konsep dan nilai
serta Moral kepada anak, bersikap akrab, bersikap positif terhadap anak
dengan memberikan Kesempatan kepada anak seluasluasnya untuk berkreasi
5. Proses pengaturan dan penataan lingkungan kelas termasuk peralatan kelas
dilakukan Secara alami.
6. Proses pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru berhubungan juga dengan
respon Dari para siswa
7. Pelaksanaan dalam proses evaluasi pengelolaan kelas dilakukan diakhir
pembelajaran

B. Saran
Pendidikan inklusi diharapkan mampu melayani kebutuhan anak-anak
berkebutuhan khusus dalam hal pendidikan yang selama ini termarginalkan.
Dengan pendidikan inklusi mereka diberi kesempatan untuk menikmati
pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya yang disesuaikan dengan
kondisi kekhususan mereka. Menurut (Stubbs 2002) menegaskan meski
pendidikan inklusi pada integrasi dan penempatan kelas reguler namun yang
berbeda. Konsep pendidikan inklusi memiliki gagasan bahwa sekolah harus
menyediakan pendidikan yang dibutuhkan anak dalam komunitas tersebut apapun
tingkat dan kemampuan mereka. Dalam konteks pendidikan inklusi semua anak
dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi, kultural dan emosional baik fisik
dan nonfisik dapat belajar bersama-sama sesuai kebutuhan mereka sesuai dengan
kebutuhan mereka masing-masing. Smith (2012) mempertegas bahwa inklusi
adalah penerimaan anak-anak yang memiliki hambatan ke dalam kurikulum
lingkungan, interaksi sosial dan konsep diri atau visi-misi sekolah.
Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/vividwiavianita/60937d878ede4803fa11b9b2/
strategi-pengelolaan-kelas-dan-lingkungan-belajar-yang-ramah-di-sekolah-
inklusi?page=all#section2

https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK/article/download/3548/2629

Anda mungkin juga menyukai