karya untuk kemanfaatan umat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada beliau baginda Rasullullah Muhammad SAW, atas perjuangan beliau dan
para sahabat, syuhada, dan pengikutnya terdahulu yang menjadikan islam sebagai
Peneliti menyadari bahwa Proposal skripsi ini masih sangat jauh dari kata
kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi mendapatkan hasil yang
lebih baik. Semoga karya ini mampu memberi manfaat bagi pembaca untuk
Peneliti
Syahrul Gunawan
i
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian.....................................................................1
B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian..........................................................9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................9
D. Sistematika Pembahasan......................................................................11
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...........................................13
A. Kajian Pustaka......................................................................................13
B. Landasan Teori......................................................................................20
1. Konsep pendidikan karakter............................................................20
2. Indikator Keberhasilan Nilai-nilai Karakter..................................23
3. Penanaman Nilai-nilai Karakter Dalam Pembelajaran PAI.........24
4. Bentuk dan Desain Pendidikan Karakter.......................................25
5. Metode Pendidikan Karakter...........................................................27
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter.........29
7. Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Agama Islam.................31
BAB III..................................................................................................................32
METODE PENELITIAN....................................................................................33
A. Pendekatan Penelitian...........................................................................33
B. Lokasi Penelitian...................................................................................35
C. Informan Penelitian...................................Error! Bookmark not defined.
D. Jenis dan Sumber data .........................................................................35
E. Teknik Penentuan Informan................................................................37
F. Prosedur Pengumpulan Data...............................................................37
G. Analisis Data..........................................................................................41
H. Pengecekkan Keabsahan Data.............................................................44
DAFTAR PUSTAKA...............................................Error! Bookmark not defined.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karimah. Oleh karena itu pendidikan perlu secara terus menerus di update
secara sistematis, terpadu, dan terencana oleh pemilik modal yang berwenang
para founding father (bapak pendiri bangsa) mengingatkan bahwa paling tidak
ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi bangsa yakni, pertama,
peneliti dari ketiga hal di atas perlunya kerja kolektif dari berbagai sektor baik
1
Muchlas Samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, konsep dan model, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 1
itu pemerintah maupun setiap warga Negara, dari ketiga hal tersebut yang
dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), hal.7.
2
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.3
kepribadian yang ungggul tidak hanya melihat dari kertas formal melainkan
tataran moral actian yaitu agar peserta didik tidak hanya berhenti pada tataran
banyaknya keluhan orang tua, ahli didik dan orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang agama dan sosial, berkenaan dengan ulah sebagian besar pelajar
3
Disana-sini bangunan kokoh hancur bahkan rata dengan tanah dan tiang yang
lurus menjadi miring. Keadaan yang seperti ini lah yang termaktub dalam Al-
rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa
mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang
beranggapan semua ini adalah takdir, jika itu takdir yang bisa dirubah
ini di kuasai oleh negara adi kuasa yang senantiasa menindas dan menyedot
hasil kekayaan negara kita. Maka perlu renovasi karakter terhadap peserta
Selain hal di atas Pendidikan Karakter memiliki esensi dan makna yang
hadist penyempurna akhlak yang berbunyi : Dari Abu Hurairah r.a berkata :
Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya aku diutus di muka bumi ini tidak
7
Asmaun Sahlan dan Angga Teguh Prasetyo, Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan
Karakter, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 28
4
Secara historis, pendidikan karakter merupakan misi utama Nabi
Al-Abrasyi yang dikutip oleh Zainudin: “Pendidikan budi pekerti adalah jiwa
Islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlaq jiwa
yang disebut dengan kurikulum berbasis karakter, yaitu semua mata pelajaran
8
Zainuddin dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, (Jakarta: BIna Aksara, 1991),
hal. 44.
5
harus memiliki kontribusi terhadap pembentukan karakter. Bahkan dalam
hasil laporan Center for Relegius And Cross-Cultural Studies (CRCS) Sekolah
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada mencatat, salah satu dari tiga penyebab
seperti yang diatur dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Dari pada itu
Kompetensi Dasar (KD), bahwa setiap KD dari seluruh mata pelajaran harus
dengan melibatkan unsur kedua orang tua, sekolah dan masyarakat serta
karimah bukan hanya menjadi tanggung jawab guru agama saja, tetapi
9
Suhadi (dkk), Politik Pendidikan Agama, Kurikulum 2013 Dan Ruang Public Sekolah (
Yogyakarta: center for relegius and cross-cultural studies ( CRCS ), 2014), hal 25
6
dengan cara menunjukkan aspek pendidikan pada setiap ilmu yang diajarkan.
Berbagai situasi dan kondisi lingkungan harus dijauhkan dari hal-hal yang
negara lain seperti di Inggris dan di Amerika. Menurut hasil penelitian James
fokus pendidikan pada abad kesembilan belas. Antara 1979 dan 1997
cita-cita pendidikan10
karakter pada diri peserta didik maka peneliti tertarik untuk menyajikan kajian
dari itu pula nantinya dapat tertanam kesadaran berperilaku sesuai dengan
kaidah moral, etika, dan akhlak sesuai ajaran agama Islam. Setidaknya dari
10
Lanny Octavia ( dkk), Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantran, ( Jakarta,
Rumah kitab, 2014), hal 10
7
apa yang telah ada menjadi sesuatu yang perlu dikaji bagaimana pelaksanaan,
strategi, dan isi atau materi yang digunakan dalam proses pembelajaran PAI
generasi bangsa yang unggul dan cakap serta memiliki perangai yang mulia.
mengancam para siswa. Selain itu hal yang sangat menarik di SMP N 2
Ngaglik adalah di dekat sekolah tersebut Banyak tenaga pengajar tersebut juga
berasal dari latar belakang pendidikan serta kehidupan sosial yang berbeda-
beda dan punya watak serta perilaku yang bermacam-macam serta lingkungan
social yang selalu menjaga nilai toleransi yang kuat. Atas dasar hipotesis ini,
8
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka menjadi fokus penelitian
Pelajaran 2019/2020 ?
1. Tujuan penelitian
9
c. Untuk memahami dan menganalisis upaya-upaya yang dilakukan dalam
2019/2020 ?
2. Manfaat penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah manfaat secara
a. Secaraa teoritis
b. Secara praktis
pembinaan karakter siswa agar lebih baik. Selain itu dapat digunakan
10
mengubah cara pandang dalam berbudi pekerti atau bertingkah laku.
Dan terakhir bagi peneliti yang akan datang sebagai bahan kajian
2019/2020”
D. Sistematika Pembahasan
tersebut dirasa menarik dan urgen untuk diteliti. Setelah Latar Belakang
yang menjadi titik dan pertanyaan dalam penelitian. Tujuan dan Manfaat
dibuat.
11
yang sudah dilaksanakan peneliti sebelumnya, selanjutntya Landasan
12
BAB II
A. Kajian Pustaka
bersandarkan pada tiga pilar, yaitu: (1) Manusia lahir dalam keadaan
fitrah, (2) Setiap anak itu cerdas dan (3) Kebermaknaan pembelajaran.
11
Mohammad Yusuf Khanafi, “Konsep Pendidikan Karakter Islami (Telaah Kritis Atas
Pemikiran Najib Sulhan)”, Skripsi, (Semarang : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Walisongo Semarang, 2011 )
13
artinya lebih mengkaji pemikiran tokoh dalam proses pembentukan
karakter.
nilai dan ajaran agama islam. Penelitian Durotun Nasikah ini sendiri
Biru dan cakupan pembahasan terlalu bersifat umum yang di tinjau dari
karakter.
14
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Ali Maksum
masyarakat sekitar.13
materi PAI yang meliputi aspek akhlak, ibadah, dan aqidah. Poin
15
dengan fitrahnya sesuai dengan Al-Qur‟an dan Sunnah.) Pada
refleksi yang ada dalam materi PAI kelas V, peserta didik mempunyai
kelas dan instansi dalam proses penelitian yang dilakukan oleh etik
yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah sebesar 39,7%. Hasil tersebut
16
menjadi lebih berkarakter. Kesimpulan tersebut terbukti dari banyaknya
15
Wahyu Mustaqim, Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah Terhadap
Perilaku Akademik Siswa Kelas XI Tehnik Komputer Jaringan di SMK PIRI 1 Yogyakarta. 2013
17
Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem boarding school
pendidik.16
karakter disiplin, religius, peduli sosial dan disiplin, rasa ingin tahu,
adalah rasa ingin tahu dan menghargai prestasi) lalu membaca doa dan
16
Khamdiyah, “Sistem Boarding School dalam Pendidikan Karakter Peserta didik Kelas
VII MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
18
di akhiri dengan mengucap salam (nilai karakter adalah religius). 17
karakter.18
17
Purwaningsih, Rianawati dan Kartini “internalisasi Nilai-Nilai karakter pada
pembelajaran PAI ( pendidikan Agama Islam )di SMP N 4 Sungai Raya” JRTIE: Journal of
Research and Thought of Islamic Education Vol. 1, No. 1, 2018
18
Mei Kusumawardani, “implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah
menengah keguruan ( SMK) negeri 4 yogyakarta” 2013
19
Setelah meninjau beberapa penelitian tersebut di atas, peneliti ingin
mencoba melihat konsep proses aktualisasi nilai karakter pada mata pelajaran
B. Landasan Teori
dari yang lain, bisa juga berarti tabiat atau watak yang dimilkinya’.19
sekumpulan kondisi rohaniah pada diri yang sudah teranugerahi atau yang
memang sudah ada pada diri seseorang (given). Dengan demikian, ini
merupakan kondisi yang di terima begitu saja dan tidak dapat diubah.
19
Kamisa, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Surabaya : Cahaya Agency), hal .281
20
Ibd, hal..282
20
Orang tua di harapkan mampu menjadi tauladan yang utama bagi anak
dimilikinya.
Diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua dengan sekolah agar
juga menuntut peran serta orang tua secara aktif untuk mengawal anak
rumah.
adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,
secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta
olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan
21
Anas Salahuddin dan Irwanto Alkrienchiie, Pendidikan Karakter (Bandung : Pustaka
Betia 2013), hal. 42
21
karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
Agama Islam dapat dilihat dari berbagai aspek baik dalam kehidupan
sehingga proses tersebut dapat menjadi kebiasaan dalam diri anak. Dalam
22
Ibid , hal.42
23
Muchlas Samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter : konsep dan model, hlm. 46
22
pendidikan karakter tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan anak
dalam aspek kognitif saja, akan tetapi juga melibatkan emosi dan spiritual,
tidak sekedar memenuhi otak anak dengan ilmu pengetahuan saja, tetapi
Esa, diri sendiri, sesama manusia serta lingkungan yang terwujud dalam
perkembangan remaja.
23
Pada tataran implementasi di sekolah, kriteria pencapaian karakter
nilai karakter.
undang yang diturunkan oleh Tuhan untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
Islam berasal dari kata aslama-yuslimu yang berarti menyerah, tunduk dan
makna Islam. Ini berarti segala sesuatu yang tunduk dan patuh terhadap
24
kehendak Allah adalah Islam. Menurut Al-Qur’an, Islam adalah agama
kata lain, manusia muslim yang telah mendapatkan pendidikan Islam itu
25
Thohir Luth, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Malang: PPA Universitas Brawijaya,
2005), hal. 16-17
25
dapat dikatakan pendidikan karakter berbasis potensi diri adalah
pendidikan karakter dalam hal ini adalah proses relasional komunitas kelas
melainkan dialog dengan banyak arah sebab komunitas kelas terdiri dari
bantuan pranata sosial sekolah agar nilai tertentu terbentuk dan terbatinkan
26
D. Yahya Khan, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi diri, (Yogyakarta : Pelangi
Publishing, 2010), hal 2
26
Ketiga, desain pendidikan karakter berbasis komunitas. Dalam
mereka.27
seluruh aspek baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika di lihat
27
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), Cet. 1, hal 160-161
27
b. Keteladanan, Keteladanan menepati posisi yang sangat penting. Guru
hanya bersumber dari guru, melainkan juga dari seluruh manusia yang
agar proses evaluasi atas berhasil atau tidak nya pendidikan karakter
terfokus dan karenanya tidak dapat dinilai berhasil atau tidak berhasil.
penting bagi pelaksanaan dan realisasi visi lembaga. Oleh karena itu,
memahami secara jernih apa nilai yang akan ditekankan pada lembaga
28
standar yang menjadi ciri khas lembaga maka karakter lembaga itu
Walaupun karakter ada sebagian sifat yang di bawa sejak lahir da nada
antaranya :
28
Doni A. Kusuma, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,(
Jakarta: PT Gramedia. 2011 ) hlm. 212-217
29
endomorph/gemuk bulat, ectomorph/kurus tinggi, dan
berupa:
30
4) Kebudayaan khusus karena perbedaan agama (Islam,
mempengaruhi kepribadiannya
31
banyak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur‟an dan Hadits yang
kerangka dasar ajaran Islam yang tertuang , yaitu aqidah, syariah, dan
Ilmu Fiqih yang merupakan pengembangan dari syariah; dan Ilmu Akhlak
serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata
(syariah) secara utuh, maka akan terbentuk peserta didik yang memiliki
akhlak (karakter) mulia yang utuh baik dalam hubungan vertikal (hablun
31
Achmadi, “Ideologi Pendidikan islam: paradigm humanisme teosentris”, ( Yogyakarta
Pustaka Pelajar, 2010), hal 124
32
E-book: Marzuki dkk, Panduan Guru Mata Pelajaran PAI : Pendidikan Karakter
Terinegrasi dalam Pembelajaran di SMP, (Solo : Sahidjaya, 2010), hal 19
32
pengajaran maupun dalam proses praktek di dalam kelas maupun di luar
dalam diri peserta didik sehingga peserta didik mampu terlibat aktif dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
33
Anselm Straus dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003), hal, 4.
33
fenomena secara mendalam, rinci dan terakurat tentang “Aktualisasi
sebagai berikut:
lisan dari orang-orang lain dan prilaku yang akan diamati. sementara itu Kirk
34
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitaif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013 ) hal. 4
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Kualitatif, Kuantitatif, R & D (Bandung:
Alfabeta, 2008), hal. 15
34
Menurut Lexy Moleong, penelitian kualitatif deskriptif adalah
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang lain dan prilaku
dan dalam peristiwanya dan digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
2019/2020.
B. Lokasi Penelitian
C. Informan Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa, guru PAI, guru BK, dan
kepala sekolah. Jumlah subjek yang akan peneliti teliti adalah 3 siswa, 2 guru,
36
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), Cet. XXII, hal. 6
35
D. Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah subyek peneliti dari mana data diperoleh. Dalam
akurat dan valid, maka diperlukan adanya sumber data. Untuk mendapatkan
data, dilakukan dalam berbagai hal, dapat dikumpulkan melalui setting ilmiah
diskusi di jalan dan lain-lain. Sumber data itu melalui sumber primer, adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan
melalui sumber sekunder yaitu sumber yang tidak lansung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen dan
dokumentasi.37
adalah ada dua macam yaitu, primer dan sekunder. Primer yaitu Data yang
yaitu yang dimaksud adalah data yang di peroleh dari dakumen resmi, hasil
36
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek yang lebih mengetahui
diduga mengetahui dengan jelas apa yang akan diteliti yaitu mengenai
Pelajaran 2019/2020”.
Informan adalah orang yang bisa memberi informasi tentang situasi dan
Sleman.
37
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Interview ( Wawancara )
subyek (responden).
topik tertentu”.41
38
adalah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan
2019/2020.
2. Metode Observasi
dan pengindraan.43
42
Burhan Bungin, Metode Penelitian sosial, ( Surabaya: Airlangga University press,
2001), hal 133
43
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , (Jakarta: Kencana, Cet 5, 2011),
hal. 118
39
Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data
karakter, sarana dan prasarana yang ada, letak geografis serta untuk
3. Metode Dokumentasi
44
Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta 1996), hal. 140.
40
tertulis maupun film, yang berada dari record, yang tidak
seperti:
G. Analisis Data
menemukan apa yang penting dan apa yang diperlukan, menguji kembali
45
Lexy J. Moleong, Metodelogi penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal.
112.
46
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, Cet 5, 2011), hal.
124
47
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1990), hal. 248.
41
Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan data sehingga mudah
ini adalah dengan cara non statistik. Analisis non statistik adalah analisis
untuk mengolah data kualitatif, caranya dengan membaca data yang telah
langkah analisis data penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Milles dan
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
sebagai berikut:
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
48
Viktorianus Aries Siswanto, Strategi dan Langkah-langkah Penelitian, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), hal. 60.
49
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,( Bandung: Alfabeta, 2011) hal. 91.
50
Sugiyono, Metode Penelitian,( Bandung: Alfabeta, 2014) ,hal. 338.
42
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang
Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat
kebutuhan penelitian.
43
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Millles
Induktif.
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. 51Agar temuan atau data-data
yang diperoleh menjadi lebih absah dan valid. Berikut ini beberapa teknik
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Peneliti
44
maupun hasil penelitian atau dokumen-dokumen yang terkait dengan
pula.
2. Triangulasi
keabsahan data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
3. Kecukupan Refrensi
hasil pembelajar dengan fakta yang ada di lapangan, apakah sama atau
tidak.
memadu padankan antara teori yang ada dengan fakta yang ditemukan
45
dengan fakta yang ada dilapangan, apakah masih kurang, sudah cukup
baik, atau sudah maksimal atau bahkan tidak sesuai dengan teori.
46
BAB IV
penelitian, maka pada bagian ini peneliti akan membahas tentang hal-hal yang
2 Ngaglik didirikan pertama kali pada tanggal 1 juni 1966 oleh para
pendirinya, yaitu bapak zaenal dan bapak maryono basri. Sekolah ini
pertama berdiri sebagai sekolah filial atau sekolah tambahan bagi sekolah
induk di donoharjo. Atas usaha usaha dan kerja keras dari para penggas
serta donator yang diberikan oleh bapak liem haryanto, akhirnya ruang
kelas dapat berdiri dan dapat menerima siswa pertamanya pada bulan
februari 1967. Dan akhirnya di tahun 1969 mampu bediri terpisah dari
52
Dokumen guru SMPN 2 Ngaglik , Dokumentasi ( Sejarah SMPN 2 ngaglik : Kamis 26 Februari
, 2020 )
47
c. Sebelah utara :klik gigi
sekoah yang letaknya sangat strategi dan mudah dijangkau dari segala arah
baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luar sehingga tidak heran jika
memperdalam ilmu.53
Visi : Unggul dalam mutu, terampil dalam karya, Bertaqwa pada Tuhan
53
Dokumen waka kum SMPN 2 Ngaglik ssleman, ( letak geografis SMPN 2 Ngaglik,: kamis 26
februari 2020
48
Misi : Mengintensifkan pembelajaran dan bimbingan dalam bidang
dari pendidikan.
kepribadian yang baik dan mental yang kuat karena mereka dapat menjadi
54
Sadirman AM, interakhsi dan motivasi belajar mengajar pedoman bagi guru dan calon
guru ( Jakarta: Rajawali Cet k V, 2005), hal 125
49
kepribadian yang dicontoh dan di teladani oleh anak didiknya, baik secara
50
Indriyani voluntiri Aziz, S1
17 Guru Bahasa Jawa
SS
18 Arlina Lili Fatimah, S.Pd S1 Guru Matematika
19 Eko Suprayitno, S.Pd S1 Guru IPS
S1 Guru Prakarya dan
20 Sutarmi, S.Pd.
PKK
21 Rina Julaycha, S.Pd. S1 Guru BK
22 MM susilowati, S.Ag. S1 Guru Agama Katolik
5. Keadaan Siswa
proses belajar mengajar tersebut baik dalam hal karakter maupun dalam
yang akan selalu mengharumkan nama sekolah baik dari prestasi yang di
kehidupan sehari-hari.
berikut:
51
Table
Data rombongan belajar dan jumlah peserta didik semester genap SMP
Pelajaran 2019/2020
( OSIS, Pramuka )
14 Ruangan UKS Baik
15 Pos jaga Baik
16 Gudang Baik
17 Ruang BK Baik
52
Sebagai salah satu lembaga atau instansi maka di pandang
53
Struktur Organisasi SMP N 2 Ngaglik Tahun Pelajaran 2019/2020
Wak. Ur. Kurik Wak. Ur. Kesis Wak. Ur. Sarana Wak. Ur. Humas
Wali Kelas
Guru Mapel
Siswa
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
54
B. Pembahasan
pelajaran 2019/2020
perintah berbuat kebajikan yang mana terdapat dalam surat An-Nahl ayat
pelajaran..”
56
Amirullah Syarbini, Buku Pintar Pendidikan Karakter, Panduan Lengkap Mendidik
Karakter Anak Disekolah, Madrasah Dan Rumah, ( Jakarta: As @-prima Pustaka, 2012), hal 13
55
yang akan dientuk terdiri dari tiga macam bagian yang saling mengikat
perilaku moral.57
harus pada nilai tauhid atau keimanan kita terhadap Allah. Terlebih di
instansi sekolah perlu penanaman nilai keislaman berupa tauhid agar pola
peserta didik.58
guru PAI pun mengatakan aktualisasi mata pelajaran PAI di mulai sejak
di dalam kelas dan di luar kelas bahkan di luar sekolah proses kontroling
tua walaupun terkadang ada sebagian anak yang memang susah di atur
57
Thomas lickona, Pendidikan karakter panduan mendidik siswa menjadi pintar dan baik,
( Bandung: Nusa Media, 2008), hal 72
58
Mohammad Takdir ilahi Gagalnya Pendidikan Karakter (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2014), hal. 97.
56
kembali lagi ke orang tua masing masing dalam membina dan mendidik
anak.59
terhadap peserta didik. Selain itu aktualisasi mata pelajaran PAI salah
menjadi lebih baik mas. Selain itu dituntut mengamalkan rukun islam
karakter yang dilakukan tidka hanya diberikan kepada siswa semata agar
59
Imam hadi atmaja, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam, wawancara tanggal 4 maret
2020 di SMP N 2 Ngaglik Yogyakarta
60
Taufik hikmawan siswa kelas IX B wawancara tanggal 5 maret 2020 di SMP N 2
Ngaglik, Yogyakarta
57
mampu dijadikan contoh atau uswatun hasanah kepada peserta didik.
sekali guna penanaman kerohanian terhadap guru. Selain itu jika di bulan
Dari informan data yang peneliti dapat diatas sesuai dengan toeri
agama islam dalam hal karakter itu di praktekan setiap pagi dengan
kedisplinan karena dari hasil data informan yang peneliti dapat sangat
sering dilakukan sholat dhuha dan sholat jamaah di sekolah itu salah satu
61
Rina julaycha, S.Pd. Guru Bimbingan konseling, wawancara mewakili kepala sekolah
tanggal 3 maret 2020 di SMP N 2 Ngaglik, Yogyakarta.
62
Imam Mawardi, “Implementasi filosofis pendidikan islam dalam
pembinaan etika social”jurnal cakrawala, ( vol.I, No. 2, Januari/2005), hal 104
58
bahwa itu sangat bagus bagi siswa karena itu akan membuat siswa lebih
karakter peserta didik kearah yang lebih baik di adakan tiap minggu tiap
bulan dan bahkan tiap tahun selalu ada. Terlebih guru disekolah
terkadang guru mendidik dengan gaya yang keras dan lembut namun
dimulai.64
ngaglik dan itu senada dengan yang telah disampaikan oleh guru PAI
63
Taufik hikmawan siswa kelas IX B wawancara tanggal 5 maret 2020 di SMP N 2
Ngaglik, Yogyakarta
64
Rifai Rahman kelas IX B siswa kelas IX A wawancara tanggal 5 maret 2020 di SMP N
2 Ngaglik, Yogyakarta
59
setiap teori pasti punya dampak positif yang baik dalam
dan ketakwaan terhadap diri siswa, dan rajin sholat, dzikir dan lebih
lakukan seperti sopan santun biar bisa disebut sekolah ramah anak.
Sesuai data bahwa guru PAI guru the best menurut informan karena
65
Fanisa wida nintias siswa kelas IX A wawancara tanggal 5 maret 2020 di SMP N 2
Ngaglik, Yogyakarta
66
Rifai Rahman kelas IX B siswa kelas IX A wawancara tanggal 5 maret 2020 di SMP N
2 Ngaglik, Yogyakarta
60
yang sering di tekankan dalam hal membina karakter siswa baik secara
nilai karkater dalam diri siswa sehingga terbiasa dan memiliki kesadaran
Guru secara khusus ibarat nutrisi atau makanan jika raga dan jiwa
tidak diisi dengan hal yang sehat maka akan mati dan merasa sakit dan
67
Imam hadi atmaja, S.Pd.I Guru Pendidikan Agama Islam, wawancara tanggal 4 maret
2020 di SMP N 2 Ngaglik Yogyakarta
61
didik jika di rasa perlu pembinaan khusus maka upaya Guru BK akan
dalam membina karaktek sesuai data yang salah satunya data yang
informan dapat dari siswa kelas IX atas Fanisa wida nintias siswa kelas
dan pengadaaan penyuluhan terkati karakter itu salah satu upaya yang di
lakukan sekolah.69
Senada dengan data yang peneliti dapat dari guru PAI mengatakan
BK lalu di bina secara khusus lalu terkait karakter guru PAI memberikan
62
Masalah yang terjadi di sekolah SMPN 2 Ngaglik tidak terlalu signifikan
karena data yang peneliti ambil dari guru BK mengatakan bahwa selama
beliau jadi guru memang belum ada anak yang terjerat kasus kenakalan
remaja namun ada salah satu anak pernah keluar dari sekolah itu bukan
orang tuanya.
karakter dalam mata pelajaran pai sudah sangat masif dan teratur sesuai
BAB V
63
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut :
didik harus dilakukan sejak dini mereka adalah calon generasi bangsa yang
peserta didik. Dalam pembentukan karakter siswa akan lebih baik jika
( knowing the good ), mencintai hal yang baik ( loving the good ), dan
melakukan hal yang baik ( acting the good ). Tiga hal inilah yang peneliti
bentuk formal namun dalam hal non formal perlu di jaga dan dimasifkan,
64
yogyakarta. Maka dukungan dan kontrol dari orang tua terhadap anak
harus sering dilakukan agar guru dan orang tua saling bahu membahu
mata pelajaran PAI sangat dinutuhkan guru yang profesional dalam arti
tauladan bagi peserta didik. Jika peneliti simpulkan harus kerja kolektif
dan integratif dari beberapa elemen yang ada guna terwujudnya tujuan
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,
B. Saran
1. Untuk pemerintah
2. Untuk guru
65
Bagi peneliti selanjutnya jika ingin meneliti karakter siswa coba
khususnya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
-------------1996. Proses Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Hariyanto, dan Muchlas Samani. 2011. Pendidikan Karakter, konsep dan model,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Luth, Thohir dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam. Malang: PPA Universitas
Brawijaya,
67
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta : Bumi Aksara.
Marzuki dkk. 2010. Panduan Guru Mata Pelajaran PAI : Pendidikan Karakter
Terinegrasi dalam Pembelajaran di SMP. Solo : Sahidjaya.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitaif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT.
Rosdakarya.
Zainuddin dkk. 1991. Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali. Jakarta: BIna
Aksara.
Mufrohah, Etik. 2011. Pendidikan Karakter Dalam pendidikan agama islam pada
kelas V ( studi kasus pad asd alam unggaran. skripsi. semarang : fakultas
tarbiyah dan keguruan IAIN Walisongo semarang.
68
Purwaningsih, Rianawati dan Kartin. 2018. Internalisasi Nilai-Nilai karakter
pada pembelajaran PAI ( pendidikan Agama Islam )di SMP N 4 Sungai
Raya. JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education
Vol. 1, No. 1,
69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
sekolah ?
guru
sekolah
5. Hambatan apa aja yang bapak hadapi dalam mebina karakter siswa ?
6. Apa saja bentuk materi pendidikan karakter yang bapak berikan untuk
siswa kelas IX
7. Indokator apa saja yang bisa di capai dalam proses pendidikan karakter
sekolah ?
70
9. Upaya-upaya yang dilakukan bapak dalam membina karakter siswa ?
10. Pesan untuk menanamkan karakter sejak dini untuk masa depan anak
Ada senyum sapa salam setiap pagi bapak ibu guru melakukan
salaman
sekolah ?
anak ?
pendidikan karakter ?
71
9. Apakah ada indikator khusus dalam mengetahui ketercapain karakter
siswa ?
11. Selama mengajar 2005 Perkembangan sekolah yang ibu alami dalam
12. Pesan apa yang harus peserta didik lakukan untuk membina karakter
siswa ?
2. Hal apa yang selalu sekolah tanamkan kepada diri kamu sebagai
siswa ?
pendidikan karakter ?
karakter ?
seperti apa ?
72
11. Dari sekian banyak jumlah siswa di sekolah ini ada berapa orang yang
12. Kendala apa yang biasanya membuat siswa terpaksa melakukan hal
tersebut ?
13. Upaya apa yang seperi apa untuk mengatasi permasalahan dalam
14. Pesan untuk semua anak yang belum sadar pentingnya pendidikan
karakter ?
73