LAPORAN PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan dan Pembelajaran
Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul “PENERAPAN KONSEP PENDIDIKAN SISTEM AMONG KI HAJAR
DEWANTARA DI SMA HARAPAN BANGSA KALORAN” ini dengan baik. Laporan
penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengantar Pendidikan dan
Pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian yang telah penulis lakukan tidak
lepas dari masalah-masalah baik yang terkait dengan persiapan, pengambilan data, pengolahan
data, maupun dalam hal penyusunan makalah ini serta hal-hal lain, akan tetapi semua itu dapat
penulis atasi dengan bantuan, dukungan, kerjasama, serta bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Destri Sambara Sitorus selaku dosen mata kuliah pengantar pendidikan dan
pembelajaran, yang telah membimbing penulis dalam pembuatan laporan penelitian ini.
2. Bapak Bangun Widodo selaku Kepala Sekolah yang telah menijinkan penulis untuk
melakukan penelitian di SMA Harapan Bangsa Kaloran.
3. Para narasumber yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam proses wawancara.
4. Guru dan Staff SMA Harapan Bangsa Kaloran, yang telah mengijinkan penulis untuk
mengumpulkan data sebagai bahan penulisan laporan penelitian.
5. Orang tua terkasih, serta saudara tersayang, yang selalu mendoakan dan memfasilitasi
penulis selama ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut membantu dan
memberikan dukungan selalu dalam penelitian ini.
Agus Triwantoro
Matias Angga G. P
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tidak hanya berfokus pada satu aspek. Anak diperkenalkan dalam tahap mengetahui,
dan selanjutnya dengan mengetahui dapat merangsang pemahaman. Kemudian,
pemahaman inilah yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga dengan begitu, akan berdampak pada budi pakerti anak.
Namun demikian, pendidikan budi pakerti saat ini seperti mengalami
penurunan, yang dapat dilihat dengan banyaknya kasus bolos sekolah, hilangnya sopan
santun serta tradisi yang semakin luntur sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, salah satu
cara mengatasi hal tersebut ialah dengan sistem pendidikan yang mampu
mengintegrasikan pembentukan budi pakerti anak. Sistem itu adalah sistem among
yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Sistem among ini, memusatkan
pembelajaran pada anak didik, dan pendidik hanya sebagai fasilitator yang memantau
kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik memberikan kebebasan serta
kemerdekaan kepada anak didik untuk berkembang sesuai kodrat alamnya, dengan hal
yang mereka sukai tanpa adanya paksaan.
Adapun salah satu sekolah yang menerapkan kebebasan dan kemerdekaan
belajar kepada anak didiknya, yakni di SMA Harapan Bangsa Kaloran. Sekolah yang
terletak di Dsn Porot, Ds. Getas, Kec. Kaloran, Kab. Temanggung, Jawa Tenggah ini
menerapkan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang disebut sistem among.
Dalam sistem pembelajaran ciri khas tamansiswa ini guru berperan mengemong anak
didik. Di mana para anak didik diberikan kebebasan berekspresi dalam berargumentasi,
namun mereka juga diberi tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan.
Dari hasil pra observasi, guru SMA Harapan Bangsa Kaloran memberikan
kebebasan kepada anak didik untuk melakukan hal yang disukai dan diminati, akan
tetapi hal tersebut disalahgunakan, misalnya dalam hal merokok. Merokok merupakan
hak asasi manusia, namun hal tersebut tidak baik dilakukan oleh seorang pelajar,
terlebih lagi dilingkup sekolah. Selain itu, masih ada siswa yang membolos, berbicara
kasar dan kurangnya sikap sopan santun.
SMA Harapan Bangsa Kaloran sangat memperhatikan perkembangan anak
didiknya. Perilaku anak didik merupakan bentuk dari pengaruh lingkungan pergaulan
yang salah, keluarga yang broken home, dan teman sepermainan, sehingga pamong
lebih menekankan mendidik perilaku anak daripada akademiknya. Dalam hal ini,
sekolah menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensi ajaran-ajaran Ki
Hadjar Dewantara salah satunya sistem among. Dalam penelitian ini penulis meneliti
tentang penerapan sistem among di SMA Harapan Bangsa kaloran, dikarenakan sistem
tersebut mendidik anak dengan berdasarkan kebebasan, sehingga cocok pada sifat dasar
anak remaja. Oleh karena itu, penelitian yang terkait dengan penerapan sistem among
menjadi hal yang sangat penting. Harapannya dengan menerapkan sistem among
tersebut, guru sebagai pendidik dapat lebih memahami anak didiknya dalam
pembelajaran di kelas.
Berangkat dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PENERAPAN KONSEP PENDIDIKAN SISTEM AMONG
KI HAJAR DEWANTARA DI SMA HARAPAN BANGSA KALORAN”.
2
1.3.1 Bagaimana konsep pendidikan sistem among di SMA Harapan Bangsa Kaloran?
1.3.2 Bagaimana penerapan sistem among di SMA Harapan Bangsa Kaloran?
1.3.3 Apa saja kendala-kendala dalam penerapan sistem among di SMA Harapan
Bangsa Kaloran?
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN RELEVAN
4
yang kurang memadai. 2) pamong yang sebagian bukan dari Tamansiswa. 3) peserta
didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Dari faktor lingkungan,
keluarga, pendidikan, ekonomi. Sedangkan kendala eksternal (luar) yaitu: 1)
Orangtua peserta didik yang tidak peduli. 2) Lingkungan pergaulan peserta didik
yang kurang dipantau secara intensif.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang penulis teliti terletak pada objek
penelitian yang sama-sama meneliti implementasi atau penerapan sistem among
serta kendalanya di Lembaga pendidikan (sekolah). Perbedaannya terletak pada
sudut pandang informasi yang didapat. Jika dalam penelitian terdahulu sudut
pandang data berdasarkan pada pendidik, berbeda halnya dengan penelitian penulis
yang sudut pandang data juga berasal dari siswa.
b. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Ida Fauziatun Nisa dan Zaini Miftah
yang berjudul “IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER KI
HAJAR DEWANTARA DI SMP NEGERI 2 BOJONEGORO”. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa SMP Negeri 2 Bojonegoro memiliki komitmen yang tinggi
dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter. Implementasi konsep
pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara dilaksanakan denegan pembiasaan nilai-
nilai yang baik setiap aktivitas di sekolah baik dari guru, siswa, dan semua
masyarakat sekolah.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang penulis teliti terletak pada
pengaruh penerapan konsep pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara terhadap karakter
anak didik. Perbedaanya yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya tidak meneliti
kendala yang dihadapi dalam proses implementasi, sedangkan penelitian penulis
meneliti pula kendala yang dihadapi dalam penerapan konsep pendidikan oleh Ki
Hajar Dewantara.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Pra penelitian ini telah dilaksanakan pada hari Senin, 28 November 2022.
Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada Jumat, 2 Desember 2022. Dalam
penelitian ini, tempat yang dipilih oleh penelti adalah SMA Harapan Bangsa Kaloran.
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
8
• Kendala apa saja yang dihadapi oleh SMA Harapan Bangsa Kaloran dalam
penerapan sistem among?
“Kendala yang kami hadapi saat ini, seperti yang saya katakan tadi bahwa
ini adalah sekolah kecil, sekolah yang ada di kampung, sehingga secara
fasilitas kami juga cukup tertinggal dengan sekolah yang lain dan ini
menjadi kendala bagi kami. Adapun krisis percaya diri pada siswa juga
menjadi kendala tersendiri untuk kami karena dengan begitu akan
menghambat serta menghalangi pemikiran kreatif mereka, yang lama
kelamaan jika dibiarkan bisa membuat mereka merasa kehilangan
kebebasan ataupun kemerdekaan berpikir, berargumen, dan bertindak.
Mungkin itu yang menjadi kendala bagi kami saat ini”.
4.2.2 Hasil Wawancara dengan Guru Mapel
Nama Narasumber : Sijaka, S. Pd.
Guru Mapel : Pkn
Hari/ Tanggal : Jumat/ 2 Desember 2022
Waktu : 09.15 WIB
• Bagaimana implementasi guru di SMA Harapan Bangsa Kaloran berkaitan
dengan sistem among menurut Ki Hajar Dewantara?
“Ya, untuk implementasi dari sistem among di sini yaitu dengan
memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengusulkan kegiatan. Dan
kami juga memberikan kebebasan pada siswa untuk menentukan sendiri
ekstrakurikuler yang akan diadakan. Artinya bahwa, pengadaan kegiatan
ekstra bukan ditentukan secara sepihak oleh sekolah dan siswa harus
memilih. Namun, kami memberikan kertas untuk diisi oleh para siswa yang
nantinya ditulisi kegiatan ekstra apa yang mereka inginkan. Sehingga
dengan begitu,kami yakin bahwa ekstra yang ada bisa diikuti oleh para
siswa bukan karena keterpaksaan, tapi dengan penuh semangat sebab sesuai
dengan minat mereka.”
• Setiap pendidikan bukan hanya fokus pada kemampuan intelektual peserta
didik saja, melainkan juga berfokus pada pengembangan karakter.
Bagaimana SMA Harapan Bangsa Kaloran mengembangkan karakter serta
budi pakerti anak didik yang berdasar atas konsep among?
“Dalam hal pengembangan karakter kita sudah berusaha semaksimal
mungkin memberikan teladan yang baik, memberikan motivasi, dan selalu
mendukung kedisiplinan tata tertib di sekolah. Peran guru di sini berdasar
atas konsep tri logi pendidikan, diantaranya Ing Ngarsa Sung Tulodho, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Kami di depan memberikan
teladan untuk ramah, untuk disipin. Lalu kami ditengah aktif memberikan
semangat motivasi kepada para siswa, dan di belakang kami memberikan
dukungan dan arahan. Sehingga di sini tidak ada paksaan namun kami sebut
sebagai teguran untuk mengarahkan perilaku siswa.”
• Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan konsep pendidikan sistem
among di SMA Harapan Bangsa Kaloran?
“Kendala yang ada adalah kurangnya dukungan fasilitas, dan mungkin ini
sudah disampaikan oleh bapak kepala sekolah tadi. Namun kesulitan bagi
kami (guru) dalam penerapan sistem ini adalah minimnya motivasi belajar
9
dari siswa kami. Masih banyak yang belum mampu menunjukan
kemerdekaan yang diberikan, siswa seringkali pasif di dalam kelas. Dan
lebih sulitnya lagi, kita sebagai pamong tidak dapat memaksa anak-anak
untuk aktif.”
4.2.3 Hasil Wawancara dengan Siswa
Nama Narasumber : Dian Nugroho
Siswa Kelas : XII (dua belas)
Hari/ Tanggal : Senin/ 28November 2022
Waktu : 14.30 WIB
• Bagaimana anda memandang dan menyikapi kemerdekaan atau
kebebasan dalam sistem pendidikan di SMA Harapan Bangsa Kaloran?
“Kemerdekaan di sekolah ini menurut saya terlalu bebas. Sehingga
terdapat beberapa siswa yang menyalah gunakan kebebasan itu sendiri.
Ada memanfaatkannya untuk merokok, tidak memasukan baju, dan
berkata-kata kasar. Padahal kalau menurut saya dengan penerapan
kemerdekaan di sini sangatlah baik untuk mendukung perkembangan
bakat dan minat saya sebagai pelajar.”
• Teladan apa saja yang kamu dapatkan dari guru-guru di SMA Harapan
Bangsa Kaloran? Bagaimana hubungan para siswa dengan para guru?
“Teladan yang saya dapat dari guru-guru di sini ialah selalu
membudayaakan 3S (senyum, sapa, salam). Selain itu, kami juga
diberikan teladan untuk saling menghormati orang lain dengan kata-kata
yang positif, meskipun beberapa siswa masih ada yang berkata kasar.
Untuk hubungan kami dengan guru itu terjalin seperti hubungan dengan
teman dekat. Tidak ada jarak yang seperti memperlihatkan strata sosial
kami. Sehingga kami di sini cukup nyaman dengan para guru.”
• Kesulitan apa yang dihadapi dalam penerapan kemerdekaan/ kebebasan
yang diberikan oleh para guru?
“Terkadang saya merasa malu karena konsep kebebasan ini berarti berani
berbeda dengan yang lain. Penyediaan fasilitas juga masih kurang dari
buku, sarana, hingga prasarana yang belum cukup membantu kami para
siswa dalam menyalurkan bakat dan minat kami.”
4.3 Pembahasan
4.2.1 Konsep Pendidikan Sistem Among di SMA Harapan Bangsa Kaloran
SMA Harapan Bangsa Kaloran menerapkan ajaran-ajaran Ki Hajar
Dewantara. Sekolah ini mengutamakan budi pekerti peserta didik sesuai dengan
norma yang berlaku. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suparto Rahardjo
(2015:63) menjelaskan tujuan pendidikan Tamansiswa adalah membangun anak
didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, merdeka lahir batin, luhur akal budinya, cerdas, dan berketerampilan, serta
sehat jasmani dan rohaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri
dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia pada
umumnya. Berkaitan dengan konsep sistem among ini bersendikan atas 2, yaitu
10
kemerdekaan dan kodrat alam dengan pendekatan peserta didik yang bersifat
kekeluargaan.
Sebagaimana yang diterapkan di SMA Harapan Bangsa Kaloran,
kemerdekaan identik dengan kebebasan. Pamong/ guru di sini meminimalisir
paksaan kepada peserta didik. Yang mana terlihat pada kegiatan ekstrakurikuler.
Pengadaan kegiatan ekstrakrikulier di SMA Harapan Bangsa Kaloran tidak
ditentukan oleh pihak sekolah. Namun, para anak didik diberikan kebebasan
untuk menentukan ekstra apa yang diminati dan sesuai dengan bakatnya.
Terdapat pula kegiatan-kegiatan yang diadakan sekolah, namun berasal dari
usulan para siswanya, salah satunya acara gelar pentas seni siswa SMA Harapan
Bangsa Kaloran. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kebebasan serta
kemerdekaan peserta didik mampu diterapkan.
11
(luar). Dalam hal ini kendala internal yaitu kendala yang menghambat dalam
penerapan sistem among dari faktor dalam sekolah, yang meliputi a) fasilitas.
Fasilitas tersebut adalah sarana prasarana laboratorium, buku-buku
perpustakaan, lapangan sekolah, dan tempat parkir. Selain itu, terkendala juga
dalam fasilitas lapangan sekolah. b) motivasi belajar siswa yang rendah. c)
terdapat beberapa guru yang tidak menetap di SMA Harapan Bangsa Kaloran.
Ada total 3 guru yang mengajar di sekolah lain. Hal tersebut yang kemudian
mempersulit dalam hal memberikan teladan ketepatan waktu. Sebab menjadikan
guru tersebut terkadang berangkat di siang hari akibat double job. Selain itu,
untuk kendala eksternal (luar) yaitu lingkungan pergaulan peserta didik.
Lingkungan teman sepermainan mempunyai kekuatan tinggi dalam
mempengaruhi satu sama lain.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan peneitian di atas, menunjukan bahwa penerapan konsep
pendidikan sistem among di SMA Harapan Bangsa Kaloran berfokus pada 2 poin
penting yaitu kemerdekaan dan kodrat alam. Adapun guru sebagai pamong juga
melaksanakan tri logi pendidikan yang meliputi Ing Ngarsa Sung Tulodho, Ing Madya
Mangun Karsa, Tutu Wuri Handayani. Namun, di samping itu terdapat pula kendala
dalam penerapan sistem among di SMA Harapan Bangsa Kaloran yang dibagi menjadi
kendala, yaitu kendala internal (dalam) dan kendala eksternal (luar). Kendala internal
yaitu: 1) fasilitas yang kurang memadai. 2) motivasi belajar siswa yang rendah.
Sedangkan kendala eksternal (luar) yaitu lingkungan pergaulan peserta didik.
Lingkungan teman sepermainan mempunyai kekuatan tinggi dalam mempengaruhi
satu sama lain.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah:
1) Bagi Sekolah, sekolah diharapkan mengadakan evaluasi secara intensif agar ajaran-
ajaran Ki Hajar Dewantara dapat berjalan secara optimal dan mengadakan
pendampingan khusus untuk meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki oleh
anak didiknya.
2) Bagi Pamong/ guru, pamong diharapkan memahami ajaran-ajaran Ki Hajar
Dewantara dan lebih memahami karakter peserta didik dalam pembelajaran.
3) Bagi peserta didik, peserta didik diharapakan dapat menaati peraturan-peraturan
sekolah guna untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran I
Pedoman Observasi
Observasi
No. Pedoman Observasi
Ya Tidak
1. Pojok Literasi V
2. Fasilitas perpustakaan V
3. Fasilitas Laboratorium V
5. Fasilitas wifi V
15
Lampiran II
Pedoman Wawancara
16
DOKUMENTASI
17
18