INDONESIA
HALAMAN JUDUL
Disusun oleh :
1. Arista Ajeng Kusumadewi (04)
2. Nithya Atha Aprilia (26)
3. Refin Prayoga Aditama (28)
4. Salma Hanifah (31)
XI IPS 2
SMAN 1 TEGAL
Jalan Menteri Supeno No.16 Tegal, Telepon (0283) 353498
TAHUN AJARAN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmatNya,
sehingga penulisan makalah Geografi ber judul "Masalah Pendidikan di Indonesia " sukses
diselesaikan dengan lancar. Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
4. Seluruh pihak yang membantu secara langsung atau tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi bagi dunia
pendidikan khususnya di SMA Negeri 1 Tegal.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................15
PENUTUP..................................................................................................................................15
3.1 Simpulan.........................................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era yang serba canggih ini, pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok bagi
setiap individu. Bahkan pemerintah telah mewajibkan warga negaranya untuk memperoleh
hak pendidikan selama 12 tahun dan disarankan lebih dari itu.Secara sederhana, pendidikan
dapat menjadi sarana individu supaya dapat terhindarkan dari kebodohan. Semakin tinggi
pendidikan maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang akan didapatkan.
Dalam bahasa Inggris pendidikan berarti education. Sedangkan dalam bahasa latin
berarti educatum yang berasal dari kata E dan Duco, E berarti perkembangan dari luar dari
dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan Duco berarti sedang
berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai upaya guna
mengembangkan kemampuan diri. Menurut Wikipedia, pendidikan ialah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian serta pelatihan. Sedangkan,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui
sebuah pengajaran maupun pelatihan.
1
bertanggung jawab atas pertumbuhan anak untuk membawanya ke tingkat dewasa.
Menurut GBHN 1973, pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik di dalam dan di luar sekolah
dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau
program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya
melalui sekolah ataupun universitas. Sedangkan pendidikan non formal ialah pendidikan
yang bisa didapat melalui aktivitas kehidupan sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga
bentukan pemerintahan, misalnya belajar melalui pengalaman, belajar sendiri melalui buku
bacaan serta belajar melalui pengalaman orang lain.
Tujuan Pendidikan ada di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan
nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara
yang demokratis juga bertanggung jawab.
2
untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan
bagi kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, menanamkan keterampilan yang
perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yaitu, transmisi
(pemindahan) kebudayaan, memilih dan mengajarkan peranan sosial, menjamin integrasi
sosial, sekolah mengajarkan corak kepribadian, sumber inovasi sosial.
3
Asas manfaat, adil, dan merata; Asas ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut
wuri handayani; Asas kepastian hukum.
Pada dasarnya, setiap kegiatan yang dilakukan manusia memiliki dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positif tentunya merupakan sebuah harapan yang diinginkan oleh
setiap manusia. Dan dampak negatif adalah sesuatu yang dapat menimbulkan masalah bagi
kehidupan manusia. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, penerapan pendidikan yang
berjalan secara tidak baik akan menimbulkan dampak negatif. Hal ini merupakan
penghambat bagi suatu proses kelancaran dalam proses belajar mengajar. Dan peristiwa ini
banyak terjadi di dalam dunia pendidikan formal.
4
1.3 Tujuan Penulisan
Kita diharapkan dapat mengetahui apa saja masalah yang terjadi pada bidang
pendidikan di Indonesia. Kita juga diharapkan dapat mengetahui dan paham bagaimana cara
mengatasi masalah yang terjadi pada bidang pendidikan di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah – Masalah Yang Ada
Indonesia adalah negara kepulauan berbentuk Republik dengan jumlah Penduduk
mencapai 275,36 juta jiwa. Saat ini pendidikan di indonesia di atur dalam UU no 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga
jalur utama, yaitu Formal,Non formal, dan Informal. Dalam suatu sistem tentunya akan
selalu saja ada kelebihan serta kekurangan, tetapi kinerja pada sistem akan menghasilkan
kualitasnya seperti apa, jika dijalankan dengan baik tentunya akan banyak sekali hal positif
dan hasil yang baik.
Mengenai pendanaan, bukan hanya biaya pendidikan pada lembaga formal dan
informal. Juga termasuk biaya untuk membayar properti dan layanan seperti buku, alat tulis,
seragam, dan transportasi. Tidak hanya itu, bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan
ekonomi, mereka lebih memilih bekerja untuk mengatasi biaya hidup yang semakin
meningkat daripada melanjutkan pendidikan.
6
2. Kualitas Pendidik Yang Buruk
Selanjutnya, antara 1999 dan 2000, jumlah guru meningkat secara signifikan, atau
382 persen atau lebih dari 3 juta. Jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah siswa, yaitu
sekitar 17 persen. Di lihat dari jumlah guru, masih ada 52 persen guru yang belum memiliki
sertifikat profesi dan 25 persen tidak memiliki kualifikasi akademik.
Tidak hanya itu, guru juga membutuhkan bahan ajar dengan bahan yang berkualitas
dan sesuai dengan kurikulum terkini saat ini. Jika pendidik menggunakan bahan ajar yang
sudah ketinggalan zaman, kegiatan mengajar tentunya akan jauh dari optimal. Hal ini akan
mempengaruhi proses penyerapan pengetahuan siswa.
7
tetapi juga harus memiliki fasilitas yang memadai. Beberapa contoh fasilitas pendidikan
yang perlu di sediakan misalnya papan tulis, meja, kursi, peralatan laboratorium, atau
perangkat elektronik. Bayangkan jika strukturnya rusak, akan mengganggu proses belajar
mengajar.
Masalah lain juga terkait dengan kemajuan teknologi. Meski kini siswa bisa belajar
secara digital, namun hanya segelintir kalangan yang bisa mengapresiasinya. Siswa yang
berasal dari keluarga kurang mampu bahkan belum bisa mendapatkan fasilitas pokok yang
memadai. Masalah seperti ini harus menjadi jantung pemerintah nasional.
Belajar merupakan kewajiban setiap individu sebagai bekal hidup dan bekal bertahan
dari kelaparan. Sayangnya, menuntut ilmu sebagai kewajiban kini beralih pada mengejar
pangkat, gengsi dan gelar. Di sinilah rendahnya kualitas pendidikan di mulai. Dan terjadinya
kehamilan di luar nikah bisa juga menjadi penyebab rendahnya tingkat kualitas pendidikan
yang menyebabkan orang itu harus putus sekolah
8
Permasalahan terakhir tentang pendidikan Indonesia yaitu banyaknya aksi kekerasan
yang dilakukan oleh guru kepada murid atau sesama siswa. Adapun kekerasan yang
dimaksud berupa kekerasan seksual, fisik dan pikis. Tentunya permasalahan ini harus segera
diatasi agar bisa menciptakan peserta didik yang berkualitas dan nyaman ketika sedang
belajar mengajar berlangsung.
Banyak orang-orang putus sekolah karena tidak kuat dengan tugas-tugas atau
kewajiban seorang pelajar yang harus di selesaikan yang membuat beberapa dari mereka
9
mengakhiri hidupnya sendiri karena sudah tidak sanggup dengan beban-beban yang harus
di selesaikan itu.
Gambar 2.4 Presentase Keinginan Pelajar Ingin Bunuh Dir Sumber : BBC
10
Gambar 2.6 Depresi Menyebabkan Bunuh Diri Sumber : Detik.com
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka putus sekolah di Indonesia meningkat
pada 2022. Kondisi tersebut terjadi di seluruh jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Secara rinci, angka
putus sekolah di jenjang SMA mencapai 1,38% pada 2022. Ini menandakan terdapat 13 dari
1.000 penduduk yang putus sekolah di jenjang tersebut.
11
Gambar 2.7 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)
1. Meningkatkan sarana dan prasarana atau fasilitas pendidikan yang lengkap dan
merata di setiap daerah.
2. Menggalakkan program beasiswa, pertukaran pelajar, dsb bagi siswa yang
berprestasi.
12
Gambar 2.9 Beasiswa Pendidikan Sumber : Edukasi Kompas
3. Mengembangkan kualitas tenaga pendidik dengan memberdayakan kemampuan
akademik, profesionalisme dan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan, serta
mengikuti berbagai pelatihan yang dapat menunjang kualitas tenaga pendidik .
4. Mengadakan pembaharuan sistem pendidikan baik yang menyangkut kurikulum,
sistem, metode dan strategi pengajaran .
5. Menyelenggarakan sistem pendidikan berkarakter dengan tujuan untuk membentuk
karakter individu dari peserta didik agar menjadi pribadi yang bermoral, bertoleran,
tangguh, berakhlak mulia dan berperilaku baik terhadap sesama.
6. Mengadakan program untuk pendekatan kepada warga dan anak-anak atau
memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan di berbagai
daerah, termasuk daerah terpencil sekalipun .
13
8. Mengadakan program kejar paket yang lebih memudahkan seorang masyarakat
untuk mendapatkan pelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tingkatannya,hal ini
dapat membantu masyarakat yang sempat tidak melanjutkan pendidikannya.
14
Gambar 2.13 Sosialisai Kekerasan di Sekolah Sumber : SMA BATIK SURABAYA
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan
demikian, manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada akhirnya
dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui bahwa tidak
semua manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan
diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting
dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini. Pendidikan merupakan
proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang lahir di dunia ini hingga
akhir hayatnya ( long life education).
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, dapat ditarik
kesimpulan secara umum, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, ataupun
lingkungan masyarakat, sama-sama memiliki peran yang penting dalam proses
pembentukan karakter siswa. Lingkungan yang positif akan memberikan kontribusi yang
positif pula terhadap karakter siswa.
3.2 Saran
Makalah ini perlu di sempurnakan lagi dengan metode lebih lanjut untuk
mendapatkan lebih banyak data yang nanti nya akan berguna bagi semua pihak dalam
menangani masalah pendidikan di Indonesia dan cara mengatasi nya bagi semua siswa di
Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://pgsd.upy.ac.id/index.php/jadwal/profil-lulusan/2-uncategorised/12-pendidikan
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pendidikan/
https://core.ac.uk/download/pdf/200297375.pdf
https://www.kompasiana.com/mayaamelia7019/630b0c4ee099ec177744e132/masalah-pendidikan-
di-indonesia
https://dataindonesia.id/ragam/detail/angka-putus-sekolah-di-indonesia-meningkat-pada-2022
https://gurubelajar.id/masalah-pendidikan-di-indonesia-2022/
https://www.edupost.id/permasalahan-pendidikan-di-indonesia-yang-perlu-diperhatikan/
https://www.kompasiana.com/abdulchalim3110/5d9b6f130d8230438c567ed2/solusi-mengatasi-
masalah-pendidikan-di-indonesia?page=2
https://www.kompasiana.com/utarimalau0944/6215c252dd39430c0b5859f2/peran-pemerintah-
dalam-mengatasi-pembiayaan-pendidikan-bagi-mayarakat-yang-memiliki-keterbatasan-
perekonomian
https://www.kompasiana.com/utarimalau0944/625675de92cb5a36265d2b37/kurangnya-sarana-
dan-prasarana-pendidikan-bagaimana-cara-mengatasinya
https://www.kompasiana.com/mutia1212/60b3c46d8ede484a436d9372/upaya-pembaharuan-
dalam-mengatasi-masalah-pendidikan
https://lingkaran.id/pengetahuan/cara-yang-dapat-dilakukan-untuk-mengatasi-kekerasan-di-dunia-
pendidikan
17