Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HAKIKAT PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pengantar Pendidikan

Dosen : Wahyudin, M.Pd.

Disusun Oleh :

Gustro Nikbam Wijangkoro 202115500111

Malikha Azzahra Putri 202115500173

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur
Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 13760
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Hakikat Pendidikan” dengan baik meskipun masih
banyak kekurangan didalamnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Wahyudin, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah membimbing
kami selama pembelajaran.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam memberikan
penjelasan tentang pengertian pendidikan, tujuan pendidikan, fungsi pendidikan, dan jenis-
jenis pendidikan. Namun dalam pembuatan makalah ini tentu saja masih perlu perbaikan dari
segi materi ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan makalah kami ini dimasa yang akan datang.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua, khusunya bagi para mahasiswa yang sedang mencari materi tentang Hakikat
Pendidikan. Saran dan kritik dari pembaca sangat kami butuhkan untuk membuat makalah ini
lebih baik lagi dibandingkan saat ini.

Jakarta, 26 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................2
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN................................................................................................3
A. Pendidikan dalam Arti Luas...................................................................................................3
B. Pendidikan dalam Arti Sempit...............................................................................................4
C. Pengertian Alternatif dan Luas Terbatas................................................................................5
2.2 TUJUAN PENDIDIKAN..........................................................................................................6
A. Tujuan Pada Sistem Persekolahan.........................................................................................6
A. Tujuan pendidikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia..................................7
2.3 FUNGSI PENDIDIKAN............................................................................................................7
A. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya..................................................................7
B. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi..................................................................9
C. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara............................................................9
D. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja.......................................................................10
E. Definisi Pendidikan Menurut GBHN...................................................................................11
2.4 JENIS PENDIDIKAN.............................................................................................................11
A. Pendidikan Formal...............................................................................................................11
B. Pendidikan Non Formal.......................................................................................................11
C. Pendidikan Informal............................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................13
3.2 SARAN.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita, karena kita sendiri
terlibat langsung dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, pendidikan ini sendiri berfungsi
untuk membantu melestarikan kebudayaan masyarakat, membangun serta
mengembangkan minat dan bakat individu demi kepuasan pribadi atau
kepentingan umum, dan mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Manusia adalah makhluk tuhan yang diberikan akal pikiran, untuk mengolah akal
pikiran, kita membutuhkan pendidikan melalui proses pembelajaran. Pendidikan
pasti diperlukan oleh semua orang, bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini
dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Namun, seringkali orang
melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri.

Hakikat Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran, agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spirituil keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU RI Nomor 20 Tahun 2003, pasal1 ayat 1).
Kunandar (2007:10a) mengatakan bahwa: “Pendidikan adalah investasi manusia
memperoleh pengakuan dari banyak kalangan ahli”. Pendidikan dapat diartikan
juga merupakan serangkaian aktivitas untuk perubahan yang lebih baik. Oleh
karena itu, benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
pendidikan sepatutnya selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan ?
2. Apa tujuan dari adanya pendidikan ?
3. Apa fungsi pendidikan ?
4. Apa jenis-jenis pendidikan ?

1.3 TUJUAN
1. Memahami pengertian tentang pendidikan
2. Memahami apa saja tujuan dari pendidikan
3. Memahami apa saja fungsi dari pendidikan
4. Memahami jenis- jenis pendidikam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN


Pendidikan adalah pembelajaran mengenai pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Istilah pendidikan
berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” kata “pais” memiliki arti anak dan kata
“again” berarti bimbingan. Jadi “pedagogie” memilik arti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Pengertian pendidikan dalam istilah bahasa Inggris,
diterjemahkan menjadi "Education”. Sedangkan dalam bahasa Romawi,
pendidikan diistilahkan dengan mendidik yang mengeluarkan sesuatu yang ada di
dalamnya. Ada banyak pendapat yang berbeda tentang pendidikan. Namun,
pendidikan tetap berjalan tanpa menunggu keseragaman makna.

A. Pendidikan dalam Arti Luas


Pendidikan adalah Hidup. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang
berlangsung di segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah
segala situasi kehidupan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan hidup setiap individu.
 Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan, baik itu yang
diciptakan khusus untuk kepentingan pendidikan, maupun yang
tercipta dengan sendirinya
 Masa Pendidikan
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat disetiap saat selama ada
pengaruh dari lingkungan.
 Bentuk Kegiatan
Kegiatan pendidikan terentang dari bentuk-bentuk yang tak sengaja
atau sampai yang terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam
pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam

3
berbagai bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi
sembarang, kapan dan dimanapun dalam kehidupan. Pendidikan
lebih mengarah kepada peserta didik.
 Tujuan
Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar,
atau ditentukan oleh diri sendiri. Tujuan pendidikan adalah
pertumbuhan, tidak terbatas, dan sama dengan tujuan hidup.

B. Pendidikan dalam Arti Sempit


Pendidikan adalah Sekolah. Pendidikan adalah sebuah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan oleh sekolah kepada
apara peserta didik agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial
mereka.
 Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang
diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara
teknis pendidikan berlangsung didalam kelas.
 Bentuk Kegiatan
Isi pendidikan tertata secara terprogram dalam bentuk kurikulum.
Kegiatan pendidikan lebih mengarah pada kegiatan guru. Sehingga
guru memiliki peran sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan
sudah terjadwal waktu dan lokasinya
 Masa Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam waktu yang terbatas, yaitu untuk
anak-anak dan untuk remaja.
 Tujuan
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan
terbatas pada perkembangan kemampuan tertentu. Tujuannya
untuk mempersiapkan hidup.

4
C. Pengertian Alternatif dan Luas Terbatas
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam
bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah dan luar
sekolah yang berlangsung sepanjang hidup. Bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan-kemampuan individu. Pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, atau pelatihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa yang akan datang.
 Lingkungan Pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup.
Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan yang alami,
pendidikan hanya berlangsung dalam lingkungan hidup kultural
 Bentuk Kegiatan
Pendidikan dapat berbentuk formal, informal, dan nonformal.
Kegiatan pendidikan bisa berupa bimbingan, pengajaran, atau
latihan pendidikan selalu berupa usaha yang direncanakan.
 Tujuan pendidikan
Perpaduan tujuan yang bersifat pengembangan kemampuan
individu secara optimal dengan tujuan- tujuan yang bersifat sosial
untuk memainkan peran dalam lingkungan sosial.
 Masa Pendidikan
Berlangsung seumur hidup yang kegiatan-kegiatannya tidak
berlangsung sembarang tetapi pada waktu tertentu.

5
2.2 TUJUAN PENDIDIKAN
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan
mencerdaskan anak bangsa. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki
pendidikan dapat mengembangkan kreativitas, pengetahuan, kepribadian, dan
menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

A. Tujuan Pada Sistem Persekolahan


Umumnya ada empat jenjang tujuan, yaitu: tujuan umum, tujuan
institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional
 Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah menjadikan
manusia berjiwa Pancasila
 Tujuan institusional, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari Lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya. Misalnya tujuan
pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berbeda dari
tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan
pendidikan akuntansi tidak sama dengan tujuan pendidikan Teknik.
Jika semua Lembaga (institusi) dapat mencapai tujuannya, berarti
tujuan nasionalis tercapai, yaitu terwujudnya manusia Pancasialis
yang memiliki bekal khusus sesuai dengan misi Lembaga
pendidikan di mana seseorang menggembleng diri.
 Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata
pelajaran. Misalnya tujuan IPA, IPS, atau Bahasa Indonesia. Setiap
lembaga pendidikan menggunakan kurikulum untuk mencapai
tujuan institusionalnya. Kurikulum ini sendiri mempunyai tujuan
yang disebut dengan tujuan kurikuler.
 Tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok
bahasan/subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan disebut Tujuan
Instruksional Umum (TIU) dan tujuan subpokok bahasan disebut
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

6
A. Tujuan pendidikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia,
seperti:

 UU No. 2 Tahun 1985


Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi
pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung
jawab terhadap bangsa.

 MPRS No. 2 Tahun 1960


Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah
untuk membentuk manusia yang memiliki jiwa Pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh
pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

2.3 FUNGSI PENDIDIKAN


Pendidikan juga memiliki fungsi diantaranya adalah mengembangkan
kemampuan, membentuk watak, dan memperbaiki kepribadian agar peserta didik
dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Batasan pendidikan berbeda berdasarkan
fungsinya, fungsi dari pendidikan tersebut adalah :

A. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya


Pendidikan berfungsi sebagai pewarisan budaya dari satu generasi ke
generasi yang lain. Misalnya, saat bayi baru lahir, bayi itu akan
mendapatkan kebiasaan tertentu, larangan, anjuran, dan ajakan tertentu
seperti yang telah ditentukan oleh masyarakat. Hal itu seperti bahasa, cara
menerima tamu, makanan, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.

7
Nilai- Nilai kebudayaan tersebut mengalami proses transformasi dari
generasi tua ke generasi muda. Ada 3 bentuk transformasi, yang pertama
adalah transformasi dari nilai-nilai yang masih cocok untuk diteruskan,
misalnya nilai kejujuran dan tanggung jawab. Kedua adalah nilai-nilai
yang kurang cocok diperbaiki, misalnya tata cara pesta perkawinan. Ketiga
adalah nilai-nilai yang tidak cocok diganti, misalnya pendidikan seks yang
dahulu dilarang diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan
formal.

Pernyataan GBHN yang memberikan tekanan pada upaya pelestariandan


pengembangan kebudayaan, yaitu sebagai berikut (BP.7.Pusat,1990: 109-
110)
1. Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah
perwujudan cipta, rasa, dan karsa bangsa Indonesia.
2. Kebudayaan nasional yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa
harus terus dipelihara, dibina, dan dikembangkan sehingga mampu
menjadi penggerak bagi perwujudan cita-cita bangsa di masa
depan.
3. Perlu ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk mengangkat
nilai-nilai social budaya daerah yang luhur serta menyerap nilai-
nilai dari luar yang positif dan yang diperlukan bagi pembaruan
dalam proses pembangunan.
4. Perlu terus diciptakan suasana yang mendorong tumbuh dan
berkembangnya disiplin nasional serta sikap budaya yang mampu
menjawab tantangan pembangunan dengan dikembangkan pranata
sosial yang dapat mendukung proses pemantapan budaya bangsa.
5. Usaha pembaruan bangsa perlu dilanjutkan di segala bidang
kehidupan, bidang ekonomi, dan sosial budaya

8
B. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Pedidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Dikatakan
sistematis, karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap
yang bersinambungan. Sedangkan, dikatakan sistematik, karena
berlangsung dalam semua situasi kondisi (lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat).

Proses pembentukan kepribadian meliputi dua sasaran, yaitu


pembentukan bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah
dewasa dan pembentukan mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri
(zelf vorming). Bayi yang baru lahir kepribadiannya belum terbentuk. Ia
baru merupakan individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi pribadi,
perlu mendapat bimbingan, latihan-latihan, dan pengalaman melalui
bergaul dengan lingkungannya, khusunya dengan lingkungan pendidikan.

Saat manusia beranjak dewasa, manusia tersebut tetap dituntut untuk


mengembangkan diri agar kualitas kepribadian meningkat serempak
dengan meningkatnya tantangan hidup yang selalu berubah. Hubungan ini
disebut pendidikan seumur hidup. Dalam posisi manusia sebagai makhluk
serba terhubung, pembentukan pribadi meliputi pengembangan
penyesuaian diri terhadap lingkungan, terhadap diri sendiri, dan terhadap
Tuhan.

C. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara


Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu
kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi
warga negara yang baik. Bagi negara Indonesia, warga negara yang baik
diartikan sebagai pribadi yang tahu hak-hak dan kewajiban sebagai warga,
hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 yang menyatakan bahwa
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

9
pemerintahan serta wajib menjujung hukum dan pemerintahan itu dengan
tak ada kecualinya.

D. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja


Fungsi ini diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga
memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa
pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja. Ini menjadi
misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok
dalam kehidupan manusia. Saat seseorang mempunyai pekerjaan, maka
orang tersebut akan mendapatkan kepuasan, bukan saja karena menerima
imbalan melainkan juga karena seseorang dapat memberikan sesuatu
kepada orang lain berupa jasa ataupun benda, bergaul, berkreasi, dan
bersibuk diri. Kebenaran hal tersebut menjadi jelas bila kita melihat hal
yang sebaliknya, yaitu menganggur adalah musuh kehidupan.

Dalam GBHN (BP 7 Pusat, 1990: 70-96) sebagai arah dan kebijaksanaan
pembangunan umum butir 22 dinyatakan mengembangkan SDM dan
menciptakan Angkatan kerja Indonesia yang Tangguh , mampu, dan siap
bekerja sehingga dapat mengisi semua jenis, tingkat lapangan kerja dalam
pembangunan nasional. Selanjutnya dalam butir 23 dinyatakan :
Meningkatkan pemerataan lapangan kerja dalam kesempatan kerja serta
memberikan perhatian khusus pada penanganan angkatan kerja usia
muda.

Butir 10 tentang tenaga kerja berisi pernyataan sebagai berikut :


1. Arah pembangunan ketenagakerjaan ialah pada peningkatan
harkat, martabat, dan kemampuan manusia serta kepercayaan pada
diri sendiri.
2. Meningkatkan perencanaan ketenagakerjaan yang terpadu dan
menyeluruh yang bersifat nasional.

10
3. Menyempurnakan system informasi ketenagakerjaan yang
mencakup penyediaan dan permintaan tenaga kerja.
4. Meningkatkan upaya perlindungan tenaga kerja khususnya bagi
tenaga kerja wanita,
Isi dari butir tersebut mencakup:
Pengadaan tenaga kerja, penyediaan kesempatan lapangan kerja,
perencanaan terpadu, penyempurnaan system informasi untuk
penyediaan dan pemasaran tenaga kerja, dan perlindungan tenaga
kerja.

E. Definisi Pendidikan Menurut GBHN


GBHN 1988 (BP7 Pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang
pendidikan nasional sebagai berikut: Pendidikan nasional yang berakar
pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta
Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan
serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan
nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2.4 JENIS PENDIDIKAN

A.Pendidikan Formal
Jenis pendidikan ini adalah jenis pendidikan yang sudah terstruktur dan
memiliki jenjang mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah (SMP), Pendidikan
Menengah (SMA) dan Pendidikan Tinggi (Universitas).

11
B. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah suatu jalur pendidikan yang berada di luar
dari pendidikan formal dengan pelaksanaan secara berjenjang dan
terstruktur. Jenis pendidikan ini disinkronkan sesuai dengan hasil program
pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang.
Contohnya seperti, Lembaga Kursus, Majelis Taklim, Kelompok
Bermain, Sanggar dan lainnya.

C.Pendidikan Informal
Pendidikan ini berasal dari keluarga dan lingkungan dimana peserta didik
diharapkan agar dapat belajar secara lebih mandiri. Contoh pendidikan
informal ini seperti agama, budi pekerti, etika, sopan santun, moral dan
sosialisasi.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting dalam
mengembangkan pengetahuan dan karakter seseorang. Dengan adanya
pendidikan, kita bisa menjalani kehidupan ini dengan baik, karena
pendidikan berperan sangat penting dalam menjalani kehidupan ini. Salah
satu contoh fungsi pendidikan dalam kehidupan sehari-hari itu adalah
penggunaan uang, jika tidak ada pendidikan, mungkin saja kita tidak bisa
menggunakan uang itu dengan baik, dan bisa saja kita tidak bisa melakukan
transaksi. Jadi, sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kita sebagai manusia
sangat memerlukan adanya pendidikan, baik itu pendidikan secara formal,
non formal, maupun informal.

3.2 SARAN
Pada umumnya pendidikan di Indonesia ini masih kurang pemahaman
tentang arti dari hakikat pendidikan. Karena tenaga ahli dalam pendidikan
masih kurang dan keinginan untuk memperoleh pendidikan masih minim.
Pemerintah diharapakan bisa untuk memeratakan pendidikan di negeri ini,
karena tanpa adanya pendidikan tidak akan menghasilkan masyarakat yang
beradap dan berkarakter. Terlebih lagi pada saat ini sistem pendidikan di
Indonesia belum siap untuk menghasilkan kurikulum yang tetap dan bisa
digunakan secara terus menerus. Bisa di ambil contoh seperti kurukulum
2013 yang kebijakannya sering kali membuat pro dan kontra di masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Berdinata Massang, “Materi Hakikat Pendidikan Pertemuan IV Mata Kuliah


Dasar-Dasar Kependidikan,” Diunggah pada Oktober 19, 2020, YouTube video,
9:10, https://youtu.be/Oio8ZFqkq9E.

2. Berdinata Massang, “Materi Hakikat Pendidikan Pertemuan IV Mata Kuliah


Dasar-Dasar Kependidikan.”

Andini, SA. Makalah Hakikat Pendidikan [dokumen PDF]. Tersedia di


https://www.academia.edu/9477156/MAKALAH_HAKIKAT_PENDIDIKAN

akseleran.co.id, “Pentingnya Memahami Fungsi dan Tujuan dari Pendidikan”, 21


Januari 2020, < https://www.akseleran.co.id/blog/pendidikan-
adalah/#:~:text=Fungsi%20dari%20Pendidikan,-Pendidikan%20juga
%20memiliki&text=Membangun%20serta%20mengembangkan%20minat
%20dan,sumber%20inovasi%20sosial%20di%20masyarakat> [Diakses, 26
September 2021].s

14

Anda mungkin juga menyukai