Anda di halaman 1dari 11

BERTAHAN DAN MENGEMBANGKAN DIRI,

IRAMA PERKEMBANGAN.

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah


Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu: Cucum Novianti, MA.

Disusun Oleh :
Kelompok 3

NURFIDYAH MAHALIANI
NIM. 2018.3.6.1.00509

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Bertahan dan Mengembangkan Diri, Irama
Perkembangan”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan
saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali
lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Cirebon, 08 Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi setiap makhuk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan
seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai
dengan jenisnya. Di samping itu terdapat pula pola-pola yang berlaku khusus
sehubungan dengan sifat-sifat individualnya. Pola-pola ini mempunyai arti yang
dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai patokan untuk mengenal ciri perkembangan
anak-anak, misalnya anak-anak di Amerika, anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak
di Indonesia. Itu semua karena ciri dan sifatnya yang universal.
Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing bangsa mempengaruhi
pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan demikian, akan terjadi atau
terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi pola khusus bangsa yang
bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi,
juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut akan lebih jelas apabila
dibandingkan secara keseluruhan pribadi bangsa-bangsa itu.Proses perkembangan
merupakan suatu evolusi yang secara umum adalah sama pada setiap anak. Namun
demikian, perbedaan-perbedaan individual dimungkinkan terjadi karena faktor-faktor
pembawaan, pengalaman-pengalaman dalam lingkungan, dan faktor-faktor lainnya,
seperti iklim, sosiologi, ekonomis, dan sebagainya.
Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh
kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang
selanjutnya dinamakan hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan. Ada 6 macam
hukum perkembangan, salah satunya hukum bertahan dan mengambangkan diri, serta
hukum irama perkembangan.
Untuk mengetahui secara lebih mendalam apa itu hukum bertahan dan
mengambangkan diri, serta hukum irama perkembangan.,dalam makalah ini sudah kami
paparkan mengenai pengertian hukum perkembangan tersebut yang berasal dari
beberapasumber buku guna memperluas pengetahuan dan wawasan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hukum perkembangan ?
2. Apa pengertian hukum bertahan dan mengembangkan diri?
3. Apa pengertian hukum irama perkembangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hukum perkembangan
2. Untuk mengetahui pengertian hukum bertahan dan mengembangkan diri
3. Untuk mengetahui pengertian hukum irama perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Perkembangan

Proses perkembangan yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik


dan turun, yang berjalan dengan kelajuan cepat maupun lambat, semuanya itu
menunjukkan betapa perkembangan mengikuti patokan-patokan atau tunduk pada
hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan hukum perkembangan.
Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan
fisik maupun psikis individu. Sebagian ahli psikologi ada yang lebih senang
menggunakan istilah “prinsip-prinsip perkembangan” dan tidak mau menggunakan
istilah hukum perkembangan. Akan tetapi, di Indonesia yang lebih dikenal adalah
istilah hukum perkembangan daripada prinsip perkembangan. Perbedaan istilah
tersebut tidak memberikan pengaruh fundamental terhadap makna dasar yang
dikandungnya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini digunakan istilah hukum
perkembangan.

Hukum perkembangan adalah kaidah fundamental tentang realitas kehidupan


anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil
pemikiran dan penelitian yang seksama. Misalnya, seorang anak baru bisa
berkembang, apabila ia dalam keadaan hidup. Ini merupakan hukum yang sudah
pasti, sehingga tak mungkin dibantah kebenarannya oleh siapapun jua. Jadi, hidup
adalah syarat mutlak bagi terjadinya proses perkembangan. Karena sudah pasti dan
mutlak kebenarannya, maka dalam ilmu jiwa perkembangan, susunan kalimat
pernyataan seperti itu disebut hukum.
B. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri

Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan dan


mengembangkan diri. Hasrat mempertahankan diri terlihat dalam bentuk-bentuk
nafsu makan dan minum, menjaga keselamatan diri. Pertahanan yang dimaksudkan
adalah suatu respons dalam bentuk sikap atau perilaku individu yang dimunculkan
ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai atau tidak
menyenangkan.

Pertahanan diri tersebut ada pada setiap individu. Bentuk pertahanan diri ini
berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain. Contoh bentuk pertahanan diri
yang sederhana adalah pada saat anak merasa lapar, haus, takut, sakit, dan sebagainya
kemudian anak akan menangis. Dengan menangis, sebenarnya terkandung maksud
agar orang lain segera datang untuk memenuhi kebutuhannya.Tangisan anak
merupakan wujud nyata dari perbuatan yang didorong oleh keinginan untuk
mempertahankan diri dari rasa lapar, haus, takut, atau sakit.

Dengan bertambahnya usia, pertahanan diri individu menjadi semakin bervariasi


dan tidak bersifat impulsif naluriah. Ketika individu sudah semakin remaja atau
dewasa, pertahanan diri terhadap rasa lapar, haus, takut, atau sakit tidak lagi berupa
tangisan, tetapi kegiatan lain misalnya mencari makan dan minuman di lemari atau
lari mencari perlindungan pertahanan diri yang ada pada setiap individu dapat
menjadikan sistem keseimbangan untuk perkembangan kehidupannya.

Sedangkan hasrat mengembangkan diri terlihat dalam bentuk hasrat ingin tahu,
mengenal lingkungan, ingin bergerak, kegiatan bermain-main, dan sebagainya.
Hukum pengembangan diri ini berpandangan bahwa sesungguhnya setiap individu
memiliki dorongan alamiah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Keberhasilan individu dalam mempertahankan diri memerlukan usaha aktif dan
kreatif. Sifat kreatif ini menimbulkan berfungsinya dorongan untuk mengembangkan
diri berupa kegiatan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Dorongan untuk mengembangkan diri wujudnya berlainan antara individu satu


dengan lainnya. Misalnya, pada remaja ada rasa ingin selalu bersaing dengan orang
lain, perasaan kurang puas terhadap hasil yang telah dicapai, keinginan untuk
mengetahui segala sesuatu, semua ini merupakan dorongan untuk mengembangkan
diri.Hasrat-hasrat dasar ini dapat mengembangkan pembawaan jasmani (urat-urat,
saraf, kaki, tangan, kepala, dan lain-lain) serta pembawaan rohani (fantasi, kehendak,
pikiran, perasaan, dan lain-lain).
C. Hukum Irama (Ritme) Perkembangan
Di samping memiliki tempo, perkembangan juga berlangsung sesuai dengan
iramanya. Sangat erat hubungannya dengan tempo perkembangan, yaitu adanya irama
atau ritme di dalam perkembangan. Irama berarti variasi atau fluktuasi naik turunnya
kecepatan perkembangan individu. Hukum irama berlaku untuk setiap manusia.
Ritme atau irama perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat kematangan
fungsi-fungsi atau abilitas-abilitas pada seorang anak.

Ada fungsi-fungsi tertentu dengan cepat berkembang, tetapi pada suatu ketika
tampaknya tak ada kemajuan-kemajuan, seolah-olah terhenti. Misalnya, seorang anak
pada suatu ketika sangat cepat mempelajari bahasa, banyak kata yang dapat dipelajari
Irama perkembangan pada tiap-tiap fungsi berlainan, dengan kata lain perkembangan
itu tidak berlangsung secara tetap atau konstan, adakalanya cepat dan ada kalanya
lambat pada suatu ketika seperti terhenti. Gejala semacam ini dianggap sebagai
stagnasi dalam perkembangan psikis anak-anak.
Apa penyebab timbulnya gejala-gejala stagnasi perkembangan itu? Oleh
karena pada masa kanan-kanak dan remaja itu memang benar-benar banyak fungsi
yang tumbuh dan berkembang, maka energi perkembangan suatu ketika banyak
dimobilisasi untuk perkembangan suatu fungsi, sehingga fungsi-fungsi yang lain
kurang energi perkembangannya.
Tetapi jika fungsi tadi telah cukup berkembang, pindahlah pengerahan energi
perkembangan kepada fungsi lainnya. Nah, dengan adanya mobilisasi dan pengerahan
energi yang tidak sama itulah maka terjadi stagnasi perkembangan psikis, seolah-olah
fungsi yang mengalami stagnasi itu terhenti perkembangannya. Berhenti sama sekali,
tentulah tidak, hanya tampaknya lambat sekali. Hal ini hanya terjadi pada fungsi-
fungsi yang terulang kembali perkembangannya, tetapi fungsi yang hanya
berkembang sekali, misalnya belajar berjalan, kalau sudah dapat berjalan dan berlari
sebagai mana mestinya, fungsi tadi lalu berhenti. Sedangkan fungsi-fungsi lainnya
masih berkembang terus.
Baik perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani, tidak selalu
dialami perlahan-lahan dengan urutan-urutan yang teratur, melainkan merupakan
gelombang-gelombang besar dan kecil yang silih berganti. Pada suatu masa, laju
perkembangannya berjalan dengan cepat, tetapi pada waktu berikutnya sedikitpun
tidak tampak kemajuan (terhambat).
Kelajuan atau keterhambatan dalam perkembangan itu tidak sama besar pada
setiap anak. Demikian pula proses percepatan maupun perlambatan dalam peralihan
perkembangan tidak sama cara berlangsungnya pada setiap anak.pada suatu minggu
jauh melebihi teman sebayanya, tetapi minggu berikutnya tak kelihatan kemajuannya.

Sehubungan dengan perkembangan cepat atau lambat ini, anak dapat dibedakan atas
tiga golongan, yaitu :

a. Anak yang tidak menunjukkan perkembangan yang cepat ataupun terhambat,


melainkan perkembangannya berlangsung mendatar dan maju secara berangsur-
angsur. Semuanya berlangsung dengan tenang, masa yang satu disambung oleh masa
berikutnya dengan tidak menunjukkan peralihan yang nyata.

b. Anak yang cepat sekali berkembang pada waktu kecilnya, tetapi sesudah besar
kecepatan perkembangannya semakin berkurang sehingga akhirnya berhenti sama
sekali.

c. Anak yang lambat laju perkembangannya pada waktu kecil, tetapi semakin besar
(lama) semakin bertambah cepat kemajuannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hukum perkembangan adalah kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-
anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan
penelitian yang seksama.
2. Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan
diri
3. Perkembangan juga berlangsung sesuai dengan iramanya
B. SARAN
Dari pemaparan makalah diatas tentang hukum perkembangan .mudah-mudahan
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya penyusun makalah ini serta menambah
pengetahuan kita tentang mempelajari Psikologi Perkembangan. Kami tentu menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan .Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman-teman semua terutama
dosen pengampu mata kuliah psikologi perkembangan guna kepentingan penyusunan
makalah di masa yang mendatang agar bias lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan Edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda. Hartinah,


Sitti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama.
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung :
Pustaka Setia.

http://alfano2.wordpress.com/2010/12/01/hukum-perkembangan-peserta-didik/.
http://arfanmonoarfa.blogspot.com/2010/09/beberapa-pengertian-perkembangan.html.
http://imarotul1991.blogspot.com/2012/10/hukum-perkembangan_6176.html.

Anda mungkin juga menyukai