Anda di halaman 1dari 7

TEORI BELAJAR DARI SUDUT PANDANG TEORI

PERILAKU SKINNER
Disusun unntuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Drs. Hadrianus Wahyudi M.Si.

Oleh kelompok 6:

Aldi Eko Kurniawan (161434027)

Oktavina Mone (161434051)

Febriyana (161434073)

Putri Kumala Rahmawati (161434076)

Vioditha Dea Nugraha (161434059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang
ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak
sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme). Teori
belajar behaviorisme berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan
pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang
diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang
diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang
sesuai mendapat penghargaan negatif.

Awalnya, teori Behaviorisme dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov dengan
teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan
kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain
seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt. Di antara teoritikus dalam bidang
pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan ialah B.F Skinner
dengan dengan teori pendidikannya, yaitu Operant Conditioning. Teori Operant Conditioning
merupakan suatu bentuk dari pembelajaran asosiatif dimana konsekuensi dari sebuah perilaku
mengubah kemunginan berulangnya perilaku tersebut (King, 2010 :356)

Implementasi teori belajar operant dalam proses belajar mengajar adalah bahwa seorang
guru dapat membentuk, mengembangkan, dan mengontrol tingkah laku/perilaku siswa menuju
ke arah yang lebih positif sesuai harapan yang diinginkannya melalui reinforcement atau
penguatan baik berupa positif atau negatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi teori belajar Operant Conditional ?


2. Bagaimana konsep teori belajar Operant Conditioning ?
3. Bagaimana implementasi teori yang dikemukakan oleh Skinner dalam proses
pembelajaran ?
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Operant Conditioning B.F Skinner

Teori operant conditioning merupakan salah satu dari beberapa teori belajar yang termasuk
dalam kelompok behaviorisme (tingkah laku). Operant conditioning dapat diartikan sebagai
suatu bentuk dari pembelajaran asosiatif dimana konsekuensi dari sebuah perilaku mengubah
kemunginan berulangnya perilaku tersebut (King, 2010 :356). Teori ini lebih menekankan pada
aspek-aspek yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat memperkuat atau memperlemah
seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Menurut teori ini, kuat lemahnhya dorongan bagi
seseorang dalam melakukan suatu tindakan tergantung pada faktor-faktor yang memperkuat
atau memperlemah dari hasil tindakannya. Apabila suatu tindakan menghasilkan sesuatu yang
memuaskan, maka tindakan tersebut cenderung akan diperkuat. Dan sebaliknya, apabila suatu
tindakan menghasilkan sesuatu yang kurang, maka tindakan tersebut cenderung diperlemah.

 Prinsip teori operant conditioning :


1. Penguatan (reinforcement)
Penguatan adalah proses belajar untuk meningkatkan kemungkinan dari sebuah
perilaku dengan memberikan atau menghilanghkan rangsangan. Prinsip penguatran
dibagi menjadi dua yakni :
a. Positive Reinforcement
Suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan
munculnya suatu perilaku yang baik sehingga menjadi meningkat karena
diikuti dengan stimulus yang mendukung.
b. Negative Reinorcement
Peningkatan frekwensi suatu perilaku positif karena hilangnya rangsangan
yang merugikan (tidak menyenangkan).
2. Hukuman (punishment)
Sebuah konsekuensi untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan sebuah
perilaku akan muncul. Menurut Skinner penghapusan tingkah laku yang buruk melalui
pemberian hukuman mempunyai kemungkinan akan mendorong individu untuk
mengembangkan pola-pola tingkah laku yang bahkan lebih buruk dari tingkah laku
semula.
 Stimulus Pada Operant Conditioning :
1. Generalization (Generalisasi)
Memberikan respon yang sama terhadap stimulus yang sama atau mirip. Fokus
perhatiannya adalah tingkat dimana perilaku disamaratakan dari situasi ke situasi yang
lain.
2. Discrimination (Diskriminasi)
Diskriminasi adalah belajar memberikan respons terhadap suatu stimulus dan tidak
memberikan respons terhadap stimulus lain.
3. Extinction (Pelenyapan)
Extinction merupakan suatu penghentian penguatan. Jika dalam suatu kasus dimana
pada perilaku sebelumnya individu mendapat penguatan kemudian tidak lagi
dikuatkan sehingga akan ada kecenderungan penurunan perilaku, maka hal inilah yang
dinamakan munculnya suatu pelenyapan (etinction).
2.2 Aplikasi Teori Operant Conditioning Dalam Praktik Pendidikan
Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
2. Dalam pembelajaran lebih menekankan memberikan reinforcement negatif untuk
menghindari pemberian hukuman kepada anak.
3. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Teori Skinner

a. Kelebihan

Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. Hal tersebut
ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman yang didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan atau perilaku yang baik sehingga dimungkinkan akan
meminimalkan terjadinya kesalahan.

b. Kekurangan

Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan dapat membuat anak didik menjadi
kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. Hal tersebut akan menyulitkan lancarnya
kegiatan belajar-mengajar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam pembentukan perilaku adalah adanya
penguatan (reinforcement). Skinner membagi reinforcement menjadi dua macam, yaitu
reinforcement positif dan reinforcement negatif dimana keduanya sama-sama memberikan
penguatan terhadap tingkah laku. Dalam teori ini Skinner menentang segala bentuk
pengendalian tingkah laku yang dilandaskan semata-mata pada pemberian hukuman karena
kemungkinan besar pemberian hukuman kepada anak akan menimbulkan dampak negatif.

Saran

Konsep teori operant conditioning yang dikemukakan oleh Skinner mempunyai


keunggulan juka dibandingkan dengan konsep para tokoh sebelumnya, namun juga terdapat
beberapa kekurangan yakni salah satunya terletak pada tidak adanya pemberian hukuman
kepada anak didik. Tidak adanya hukuman yang diberikan oleh pendidik membuat anak didik
menjadi kurang mengerti arti kedisiplinan. Sebagai guru harus dapat menerapkan model
pembelajaran yang sesuai bagi anak didiknya. Pemberian hukuman sangat diperlukan untuk
memperbaiki tingkah laku anak didik, namun terkadang hukuman yang diberikan oleh guru
justru akan membuat tingkah laku anak tersebut menjadi lebih bueuk lagi dari pada
sebelumnya. Untuk itu seorang guru harus memiliki inisiatif untuk memberikan hukuman yang
sesuai kepada anak didik yang dapat mendorong anak untuk memperbaiki tingkah lakunya.

3.3 Refleksi

a. Kami banyak mendapatkan hal-hal positif berupa pengetahuan dari beberapa referensi
tentang teori belajar yang dikemukakan Skinner. Skinner menyarankan penerapan cara
pemberian penguatan komponen tingkah laku seperti menunjukkan perhatian pada
stimulus dan melakukan studi yang cocok terhadap tingkah laku. Sehingga kami
memahami bahwa anak apabila melakukan sesuatu perilaku negatif harus dikuatkan
sehingga berperilaku menuju ke arah yang positif.
b. Sebagai calon guru diharapkan harus memahami semua penguatan yang efektif dan
efeknya bagi anak. Analisis perilaku terapan menganjurkan agar guru mencari tahu
penguat apa yang paling baik untuk anak, yakni mengindividualisasikan penggunaan
penguat tertentu.
c. Teori belajar operant conditioning Skinner memberikan banyak kontribusi untuk praktik
pengajaran. Konsekuensi penguatan dan hukuman adalah bagian dari pembelajaran. Jika
dipakai secara efektif, pandangan teori ini akan mendapat membantu para guru dalam
pengelolaan kelas. Demikian pula prinsip-prinsip belajar yang tertuang dalam teori ini
akan membantu guru dalam menggunakan pendekatan pengajaran yang cocok untuk
mencapai hasil belajar dan perubahan tingkah laku yang positif bagi anak didik.
d. Kesulitan yang kami alami adalah ketika mempelajari memahami teori dan prinsip teori
serta mengaitkannya dengan contoh kehidupan sehari-hari anak didik

DAFTAR PUSTAKA
Ellis Jeanne. 2008. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang.
Jakarta : Erlangga.

Esti Sri. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Grasindo.

Nuryadi, 2009. Teori Belajar Skinner. https://inoerofik.files.wordpress.com/, diakses


21 April 2017.

Suryabrata Sumardi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali

Surya Mohamad. 2013. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi Dari Guru Untuk Guru.
Bandung : Alfabeta.

Uno Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai