MAKALAH
TIM PENYUSUN
Otniel Giovany Alvano (1511900057)
Gusti Ayu Sylvia
Amalia Eka
Novi Rusdianti
Fakhtur Rozy
Aldo Nathanael
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
dan pembelajaran yang diampu oleh
Mamang Efendy, S.Psi. M.Psi
BAB 2
PEMBAHASAN
Asumsi dasar teori operant conditioning yang dikemukakan oleh B.F Skinner adalah sebagai
berikut :
Konsep
Terdapat dua konsep dasar yang paling utama dalam teori operant conditioning,
yaitu reinforcement (peneguhan) dan punishment (hukuman). Selain kedua konsep dasar
tersebut, konsep dasar teori operant conditioning lainnya adalah extinction, spontaneous
recovery, generalization, discrimination, dan shaping.
1. Reinforcement atau peneguhan
Reinforcement atau peneguhan adalah stimuli yang meningkatkan atau menguatkan
tingkatan perilaku dalam sebuah organisme. Reinforcement atau peneguhan memiliki
dua bentuk yaitu positive reinforcement dan negative reinforcement.
Positive reinforcement – menguatkan perilaku dengan cara menyuguhkan stimulus
positif segera setelah terjadinya perilaku. Contoh : Nilai A atau A+ adalah ganjaran
yang dapat meningkatkan kemungkinan siswa untuk belajar lebih giat lagi di masa
depan untuk memperoleh nilai yang baik.
Negative reinforcement – menguatkan perilaku dengan cara menghilangkan stimulus
negatif segera setelah terjadinya perilaku. Contoh : Siswa akan belajar lebih giat
untuk menghindari memperoleh nilai F dan kegagalan seperti tidak naik kelas.
3. Extinction atau kepunahan
Spontaneous recovery terjadi ketika perilaku yang telah hilang kembali muncul tanpa
adanya peneguhan. Hal ini sifatnya muncul tiba-tiba, karena stimulus yang dihasilkan
hanya muncul saat respon aktif secara mendadak.
5. Generalization atau generalisasi
7. Discrimination atau diskriminasi
B. RELATIVITAS PENGUATAN
Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan positif dan pengutan
negative. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan
tingkah laku itu sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau
menghilang. Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan,
dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan,
mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb). Bentuk-bentuk penguatan
negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau
menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).
Skinner mendefinisikan penguatan positif sebagai stimulus yang ketika disajikan
mengikuti perilaku oleh pelajar, cenderung meningkatkan kemungkinan bahwa prilaku
tertentu akan terulang, yaitu perilaku yang menguatkan. Siswa yang menjawab dengan benar
di kelas, pujian guru meningkat kemungkinan bahwa siswa menanggapi pertanyaan guru,
sehingga reaksi yang menyenangkan guru berfungsi sebagai penguat positif bagi siswa.
Pernyataan yang tidak menyenangkan guru menyusul kegagalan siswa dalam menanggapi
pertanyaan juga guru bertindak sebagai penguat positif, karena diperkuat perilaku siswa yang
tetap diam ketika ditanya oleh guru. perilaku itu, adalah dianggap sebagai penguat positif
oleh Skinner.
Skinner menganggap reward dan reinforcement merupakan factor penting dalam
belajar. Ia berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal, dan mengontrol tingka laku.
Pada teori ini guru memberikan penghargaan pada anak yang mempunyai nilai tinggi berupa
hadiah sehingga anak akan lebih rajin dan menghukum anak yang mempunyai nilai kurang
dengan tugas belajar yang lebih banyak. Dapat dimengerti bahwa teori ini juga termasuk teori
operan conditioning yang berarti bahwa suatu prosis perilaku operan yang dapat
mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kmbali atau menghilang sesuai keinginan.
Hukuman
Hukuman terjadi ketika suatu repons menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau
menambahkan sesuatu yang negatif. Argumen yang menentang hukuman adalah sebagi
berikut :
4. Berada dalam situasi dimana perilaku yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan
tanpa mendapat hukuman lagi mungkin akan menyebabkan anak merasa
diperbolehkan melakukannya lagi.
5. Hukuman akan menimbulkan agresi terhadap pelaku penghukum dan pihak lain.
6. Hukuman sering mengganti respons yang tidak diinginkan dengan respons yang tidak
diinginkan lainnya. Misalnya, anak yang ditampar karena nakal mungkin akan
menangis
Jadwal Penguatan
Perilaku Verbal
Klasifikasi Verbal :
1. Mand dicirikan oleh hubungan unik antara bentuk respons dengan penguatan yang secara
khas diterima dalam –segmen terkomunitas verbal tertentu
2. Tact didefinisikan sebagi operan verbal di mana suatu respons bentuk tertentu dimunculkan
oleh objek.
3. Echoic Behavior adalah perilaku verbal yang diperkuat saat perilaku verbal orang lain
diulang secara persis kata demi kata.
Kontrak Kontingensi
Kontrak Kontingensi berarti menyusun semacam tata situasi di mana seseorang mendapat
sesuatu yang diinginkannya apabila orang itu bertindak .
Menarik untuk dicatat bahwa tekhnik pengajaran paling umum adalah pemberian ceramah
pelajaran (perkuliahan) dan tekhnik ini melanggar tiga prinsip yang didiskusikan diatas.
Skinner mengusulkan alternatif tekhnik pengajaran, yang dinamakan programmed learning
(belajar terprogram), yang mencakup ketiga prinsip tersebut. Alat yang diciptakan untuk
menyajikan materi yang terprogram dinamakan teaching machine (mesin pengajaran).
Belajar terprogram adalah tekhnik yang lebih mungkin digunakan oleh guru yang berorientasi
behavioralistik ketimbang guru yang berorientasi kognitif. Belajar terprogram memuat
banyak prinsip dari teori penguatan, meskipun tekhnik ini tidak diciptakan oleh teoretisi
penguatan.
Pendekatan skinner untuk belajar terprogram mengandung ciri-ciri yang berasal dari teori
belajarnya:
1. Langkah-langkah kecil. Pembelajar dihadapkan dengan sejumlah kecil informasi dan
berjalan dari satu frame, atau satu unit informasi, ke frame selanjutnya secara tertib
dan urut. Inilah yang dimaksudkan dengan linear program (program linear).
2. Respons yang jelas. Overt responding (respon yang jelas) adalah harus, sehingga
jawaban siswa yang benar dapat diperkuat dan respons yang salah dapat dikoreksi.
3. Umpan balik segera. Segera sesudah memberi respons, siswa diberi tahu apakah
respons mereka benar atau tidak. Immediate feedback (umpan balik segera) ini
bertindak sebagai penguat jika jawabannya benar dan sebagai tindakan korektif jika
jawabannya salah.
4. Self-pacing. Siswa menempuh pelajaran terprogram sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya sendiri.
Ada sejumlah variasi dalam program di atas. Misalnya, beberapa siswa mungkin melompati
informasi yang sudah diketahuinya. Prosedur ini biasanya dengan memberi siswa pra-tes
untuk bagian tertentu dari program, dan jika mereka bisa mengerjakannya dengan
memuaskan, maka mereka diperintahkan untuk melangkah kebagian selanjutnya.
Jenis lain dari pemrograman adalah dengan mengijinkan siswa untuk “menambah” informasi
lain, berdasarkan kinerja mereka. Setelah murid diberi informasi, mereka diberi pertanyaan
pilian ganda. Jika mereka menjawab dengan benar, mereka maju ke informasi selanjutnya.
Penekanan dalam pengajaran PSI adalah pada penguasaan materi segmen yang di ajarkan,
biasanya ditunjukkan dengan kinerja pada ujian ringkas dan terfokus. Instruktur dapat
meminta siswa menguasai materi secara menyeluruh sebelum berpindah ke segmen lain.
Atau, instruktur mungkin menetapkan syarat minimum, misalnya penguasaan materi 90
persen, yang harus dicapai sebelum siswa melangkah ke segmen lain. Bahkan jika
penguasaan menyeluruh tidak di wajibkan, siswa dalam kursus individual ini biasanya akan
mendapat nilai A atau B, karena dalam pelajaran individu ini banyak faktor personal yang
memberi kontribusi pada variasi nilai tes telah di eliminasi.
1. Salah seorang psikolog yang pandangannya paling berpengaruh dan banyak dirujuk
oleh para psikolog lainnya
2. Mengembangkan sejumlah prinsip-prinsip psikologis yang cukup terbukti aplikatif
terhadap masalah-masalah perilaku yang nyata karena didukung oleh hasil-hasil
eksperimen yang jelas
3. Memberikan ide kreatif dan baru bagi metode dalam belajar dan terapi yang
konvensional
Memilah perilaku menjadi respondent behavior dan operant behavior. Respondent terjadi
pada kondisioning klasik, dimana reinforcement mendahului UCR/CR. Dalam kondisi sehari-
hari yang lebih sering terjadi adalah operant behavior dimana reinforcement terjadi setelah
response.
Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan
jika benar diperkuat.
1. Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini
ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan
terjadinya kesalahan.
2. Kekurangan
Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik
menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan
lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas
guru akan menjadi semakin berat.
Selain itu kesalahan dalam reinforcement positif juga terjadi didalam situasi
pendidikan seperti penggunaan rangking Juara di kelas yang mengharuskan anak
menguasai semua mata pelajaran. Sebaliknya setiap anak diberi penguatan sesuai
dengan kemampuan yang diperlihatkan sehingga dalam satu kelas terdapat banyak
penghargaan sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan para siswa: misalnya
penghargaan di bidang bahasa, matematika, fisika, menyanyi, menari atau olahraga.
BAB 3
KESIMPULAN
Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan).
Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari
prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Beberapa hal
yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :