Anda di halaman 1dari 28

TEORIES OF LEARNI

NG CLARK LEONARD
HULL
NITTA APRILIA 1511900016
VIVI NIWANG SARI 1611900194
RYAN VALIANSYAH 1511900266
EVITA AYU RACHMAN 1511900267
DEVI AGNES APRILIA 1511900268
Pendekatan Hierarki
Teorisasi Hull Rumpun O Hobart Mowrer
Kebiasaaan

Konsep Ringkasan Sistem Kenneth W.


Teoritis Utama teorisasi Hull Spance

Perbedaan Abraham
Pandangan hull
teori Hull 1943
1952
tentang Pendidikan Amsel
Respon Tujuan
Evauasi Teori
Pendahulu Neal . E Miller
Fraksional Hull
Pendekatan Teorisasi Hull


Pendekatan Hull dalam membangun suatu teori dinamakan
hypothetical deductive (deduksi hipotesis) atau logical

deductive (deduksi logika). Teori ini menghasilkan sistem
yang dinamis dan terbuka (open-ended).
Konsep Teoretis Utama
A. Tanda-tanda luar yang mendorong atau
membimbing tingkah laku dan representasi
neuralnya
Postulat 2 : The interaction of sensory
- Postulat 1 : Sensing the impulses. Interaction of sensory
external environment and the impulses (interaksi dorongan sensoris)
stimulus trace. Stimulasi mengindikasikan kompleksitas stimulasi
eksternal memicu dorongan dan karenanya menunjukkan kesulitan
neural (sensoris) afferent yang dalam memprediksi perilaku.
bertahan lebih lama dari
stimulasi environmental.
-
- Rumusnya S-s-r-R, S adalah
stimulasi eksternal s adalah jejak
stimulus r adalah pengaktifan
neuron motorik R adalah respon
yang jelas.
B. Respon terhadap kebutuhan, hadiah dan kekuatan kebiasaan

-Postulat 4 : Contiguity and drive reduction as


necessary conditions for learning. Jika satu
stimulus menimbulkan respon yang
memuaskan kebutuhan, maka stimulus dan
Postulat 3 : Unlearned
behavior. Perilaku atau respon tersebut diperkuat. Reinforcement
hierarki respon yang ada (penguatan) primer menurut Hull harus
dalam diri organisme menuaskan kebutuhan,
sejak dilahirkan tanpa
proses pembelajaran yang - Satu stimulus + satu respon + penguatan ,
aktif jika dibutuhkan. asosiasi S+R akan menguat dan membentuk
sebuah kebiasaan yang dikenal dengan istilah
Menurut Hull belajar
hanya dibutuhkan jika habit strength (kekuatan kebiasaaan (SHR)).
mekanisme neural bawaan
dan respon yang - Rumus pasangan S dan R yang diperkuat
dihasilkan gagal adalah
memenuhi kebutuhan
organisme. HR = 1 - 10-0.0305N
S

- N adalah jumlah dari pemasangan S dan R


yang diperkuat
C. Stimulus pengganti (ekuivalen)
-Postulat 5 : Stimulus generalization. Stimulus menimbulkan respon
yang didinginkan ditentukan oleh stimulus yang digunakan selama train
ing.

- Hull menyebutnya generalization strength (kekuatan kebiasaai yang di


realisasikan (SHR)).
D. Dorongan-dorongan sebagai aktivator respon
.

Postulat 6 : Stimuli Postulat 7 : Reaction potential as a


function of drive and habit strength.
asociated with drives. Reaction potential (SER) adalah
Defisiensi biologis kemungkinan respon yang dipelajari
dalam organisme akan muncul sewaktu-waktu.
menghasilkan drive
(dorongan) dan setiap Potensi reaksi adalah fungsi dari
kekuatan kebiasaan (SHR) dan
dorongan diasosiakan dorongan (D). Rumusnya adalah
dengan stimuli spesifik. Potensi reaksi (SER) = SHR x D.
E. Faktor-faktor yang melawan respon-respon
Postulat 8 : Responding cause fatigue, which operates against the elicitation of a conditional respons
e. Respon memerlukan kerja dan kerja itu melelahkan yang akhirnya menghambat respon.
Reactive inhibition (hambatan reaktif (IR)) disebabkan oleh kelelahan setelah menjalankan tugas.
Hambatan reaktif juga dipakai untuk menerangkan reminiscence effect (efek kenangan) yang merup
akan peningkatan kinerja setelah berhentinya kegiatan.

Postulat 9 : The learned response of not responding. Kelelahan adalah pendorong negatif, dan karen
anya tidak memberikan respons akan menghasilkan penguatan.
Respon tidak merespon ini dinamakan conditional inhibition ( SIR) (hambatan yang dikondisikan). K
etika IR dan SIR dikurangi SER hasilnya adalah effective reaction potential (potensial reaksi efektif ( S
ĒR)).
Rumusnya adalah :
Potensi reaksi efektif = SĒR = SHR x D - (IR + SIR) .
Postulat 10 : Factors tending to inhibit a learned response change from moment
to moment. Menurut Hull ada “potensi penghambat” yang bervariasi dari satu
waktu ke waktu yang lain dan menghambat munculnya respon yang telah dipel
ajari.
“Potensi penghambat” ini dinamakan oscillation effect (efek guncang(SOR)). Pr
ediksi perilaku berdasarkan nilai SĒR akan selalu dipengaruhi oleh SOR yang flu
ktuatif dan bersifat probabilistik.
Nilai SĒR dikurangi SOR menciptakan momentary effective reaction potential re
aksi efektif sementara = SĒR = (SHR x D - (IR - SIR)) - SOR .
F. Bangkitnya respon

Postulat 12 : The probability that


Postulat 11 : Momentary a learned response will be made
effective reaction potential must
exceed a certain value before a is a combined function of SḔR,
learned response can occur. SOR, and SLR. Dalam tahap awal
Nilai SḔR yang harus lebih tinggi training, yakni hanya setelah
sebelum respons yang beberapa percobaan yang
terkondisikan dapat muncul diperkuat, SER akan dekat dengan
dinamakan reaction threshold
(ambang reaksi (SLR)) . Respon SLR, sehingga karena efek dari
yang dipelajari akan muncul SOR respon yang terkondisikan
apabila SḔR lebih besar daripada akan muncul beberapa
percobaan tetapi tidak dapat di
S LR .
percobaan lain.
Postulat 13 : The greater the nalue of Postulat 14 : The Value SḔR will
SḔR the shorter will be the latency determine resistance to extinction.
between S and R Latency. Latensi (STR) Semakin besar potensi reaksi efektif
adalah waktu antara presentasi stimulus
ke organisme dan respon yang (SḔR), semakin besar pula respons tak
dipelajarinya. Postulat ini menyatakan diperkuat yang dibutuhkan sebelum
bahwa waktu reaksi antara awal pelenyapan terjadi.
stimulus dan kemunculan respons yang
telah di pelajari akan turun jika nilai
SER naik.
Postulat 16 : When two or more incompatible
response tend to be elicited in the same situation,
Postulat 15 : The Amplitude of a
the one with the greatest SḔR will occur. Respon
conditioned response varies directly
withSḔR . Ketika respons yang yang bertentangan. Jika potensi-potensi kepada
terkondisikan adalah respon yang dua atau lebih respon-respon yang bertentangan
terjadi secara bertingkat, besarannya terjadi dalam organisme pada waktu yang sama,
akan terkait langsung denga besarnya maka hanya reaksi yang mempunyai potensi
potensi reaksi efektif potensial. reaksi yang lebih besar akan terjadi respon
PERBEDAAN UTAMA ANTARA TEORI HULL
TAHUN 1943 DENGAN 1952

1.Motivasi Insentif (K)


Tahun 1943, hull membahas besaran penguatan sebagai variable belajar
Semakin besar jumlah penguatan, semakin besar jumlah reduksi dorongan dan karenanya semakin
besar peningkatan untuk belajar. Kecuali satu atau lebih faktor beroperasi melawan dorongan,
nilainya tidak akan turun. Hull mengambil kesimpulan bahwa organisme belajar sama cepatnya
untuk insentif kecil dan insentif besar namun binatang melakukannya secara berbeda sesuai dengan
variasi besarnya insentif (K). Perubahan kinerja yang cepat setelah adanya perubahan ukuran
penguatan ini disebut sebagai Crespi Effect.
2. Dinamisme Intensitas-Stimulus
Menurut hull, stimulus-itensity dynamism adalah variable pengintervensi yang bervariasi menurut
intensitas stimulus eksternal Secara sederhana dinamisme intensitas-stimulus menunjukkan bahwa
semakin besar intensitas dari suatu stimulus, semakin besar kemungkinan munculnya respons yang
telah dipelajari.
3. Perubahan dari Reduksi
Dorongan ke Reduksi Stimulus
Dorongan
4. Respon Tujuan Pendahulu
Mulanya hull mengikuti teori reduksi belajar,
Fraksional
namun kemudian dia merevisinya menjadi teori ketika stimulus neural secara konsisten
drive stimulus reduction dalam belajar. Salah dipasangkan dengan penguatan primer, ia
satu alasan perubahan ini adalah kesadaran jika akan memiliki property penguatan sendiri.
hewan yang haus diberi air sebagai penguat agar
Yakni ia menjadi penguat sekunder. Konsep
melakukan beberapa tindakan, akan dibutuhkan
banyak waktu untuk memuaskan dorongan haus penguatan sekunder ini sangat penting untuk
ini. Hull menyimpulkan bahwa reduksi dorongan memahami operasi fractional antedating goal
tidak memadai untuk menjelaskan proses belajar. respon, yang merupakan salah satu konsep
Yang dibutuhkan untuk menjelaskan belajar
adalah sesuatu yang terjadi setelah penyajian terpenting dari hull.
penguat, dan sesuatu itu adalah reduksi drive
stimuli
5. Hierarki Rumpun Kebiasaan
Menurut hull pada tahun 1952 “semakin lama
6. Ringkasan Sistem Terakhir
enundaan dalam penguatan hubungan di dalam Hull
antai perilaku tertentu, semakin lemah potensi Ada tiga macam variable dalam teori hull :
eaksi dari hubungan itu terhadap jejak stimulus 1) Variabel Bebas (independent), yang
ang ada pada saat itu”. Ada hubungan erat merupakan kejadian stimulus yang secara
sistematis dimanipulasi oleh eksperimenter.
ntara hierarki rumpun kebiasaan dengan
2) Variabel Pengintervensi (intervening),
agaimana respon tujuan pendahuluan yakni proses yang dianggap terjadi di dalam
raksional dan stimulus yang menimbulkannya organisme tetapi tidak dapat diamati secara
eroperasi dalam proses berantai ini. Respons langsung. Semua variable pengintervensi
ang paling cepat membawa hewan berjumpa dalam sistem hull didefinisikan secara
engan penguat sekunder akan menjadi respons operasional.
ekunder karena respons itu memiliki nilai 3) Variabel Terikat(dependen), yakni
espon tertinggi. beberapa aspek dari perilaku yang diukur
oleh eksperimenter dalam rangka
menentukan apakah variable bebas punya
efek atau tidak.
PANDANGAN HULL TENTANG
PENDIDIKAN

1.Teori belajar Hull


Teori belajar hull adalah teori reduksi dorongan atau reduksi stimulus dorongan. Mengenai soal spesifiab
ilitas tujuan, ketertiban kelas, dan proses belajar dari yang sederhana ke yang kompleks. Namun menuru
tnya, belajar melibatkan dorongan yang dapat direduksi. Sulit membayangkan bagaimana dorongan prim
er dapat berperan dalam belajar di kelas, tetapi beberapa pengikut hull menekankan kecemasan sebagai s
ebentuk dorongan dalam proses belajar manusia. Latihan harus didistribusikan dengan cermat agar hamb
atan tidak muncul.

2. Evaluasi Teori belajar Hull


Teori Belajar Hull berpengaruh besar terhadap psikologi. Marx dan Cronan Hilix (1987), berkata :
“Kontribusi terpenting dari Hull untuk psikologi adalah dia menunjukkan manfaat dari mengarahkan pan
dangan seseorang terhadap tujuan utama dari teori perilaku yang sistematis dan Ilmiah”. Dia mempopule
rkan pendekatan behafioristik yang amat obyektif.
Cakupan teori Hull ini adalah perpaduan antara definisi variabel yang detail, mengundang banyak peneli
tian empiris.
3. Kritik
Hull dikritik karena kurang teorinya kecil sekali manfaatnya untuk menjelaskan perila
ku diluar laboratorium karena terlalu menekankan pada konsep yang di definisikan se
cara operasional dan karena memberikan definisi yang tidak konsisten.
Evaluasi teori Hul
l
KONTRIBUSI
Kontribusi terpenting dari Hull untuk psikologi adalah dia
menunjukkan manfaat dari mengarahkan pandangan seseorang
terhadap tujuan utama dari teori perilaku yang sistematis dan
ilmiah. Dia menjalani kehidupan ilmiah untuk dapat mencapai
tujuan itu. Dia memopulerkan pendekatan behavioristik yang
amat objektif.
Teori Hull membahas sejumlah fenomena behavioral dan kognitif.
Cakupan teorinya, yang dipadukan dengan definisi variabelnya
yang detail.
ia ingin menggunakan matematika dan logika yang ketat sebagai
cara untuk memastikan asumsi dan memprediksi serta
membandingkannya dengan teori lain secara jelas.
Teori Hull adalah teori pertama yang memenuhi kriteria Popper,
yakni teori itu mesti membuat prediksi yang spesifik dan dapat
diuji.
KRITIK
- Meski berpengaruh besar, teori Hull mengandung masalah. Ia
dikritik karena kurang teorinya kecil sekali manfaatnya untuk
menjelaskan perilaku diluar laboratorium; karena terlalu
menekankan pada konsep yang di defenisikan secara oprasional.
- Namun, dengan segala kekeliruannya, teori Hull termasuk salah
satu dari teori paling heuristik dalam sejarah psikolog. Selain
memicu banyak eksperimen, penjelasan Hull mengenai
penguatan, dorongan, pelenyapan dan generalisasi telah menjadi
kerangka standar acuan dalam diskusi konsep-konsep tersebut
sampai saat ini.
O. Hobart Mowrer
Your Picture Here

Lahir di Missouri, 23 Januari


1907

Wafat pada 20 Juni 1982

Hobart mendapatkan Ph.D. Pada


tahun 1932 dari John Hopkins
Teori Belajar Dua
Faktor Classical Learning
Solution Learning
Menurut O. Hobart
Mowrer, sebagai Dalam classical learning versi
penyempurna teori Hobart ini, ia menyebutnya
belajar hullian, ia sebagai sign learning (belajar Solution Learning adalah belajar
untuk melakukan aktifitas –
mengusulkan teori belajar tanda dan isyarat).
aktifitas yang akan menghentikan
dua faktor, yakni: Karena ia menjelaskan bahwa stimuli aversif (buruk) atau emosi
dari stimuli netral yang diberi negatif, seperti rasa takut, yang di
1. Classical US-US tertentu yang lalu timbulkan oleh stimuli yang menjadi
tanda bahaya melalui classic
Conditioning menjadi tanda/isyarat akan conditiong.
sebagai tahapan adanya bahaya yang
awal menimbulkan rasa takut. Solution Learning juga biasa disebut
Operant Conditioning yang memiliki
2. Solution Learning
dua kondisi belajar yakni escape
conditioning dan avoidance
conditioning
Your Picture Here

Problem Pengondisian Pengindraan (Operant Conditioning)

Escape Conditioning adalah


beberapa stimulus atau kejadian
yang bilamana dihentikan atau
dihilangkan akan meningkatkan atau
memelihara kekuatan respon.

Avoidance conditioning adalah


beberapa stimulus atau kejadian
yang bilamana ditunda atau
dihindarkan akan meningkatkan atau
memelihara kekuatan respon.
Penguatan negatif avoidance akan
mengakibatkan munculnya perilaku
avoidance (menghindar).
KENNETH WARTINBEE SPENCE

Lahir Chicago 6 Mei 1907

Meninggal di Texas tahun 1967

Mendapatkan gelar B.A Tahun


1929 dan

M.A Tahun 1930 dari McGill


University

Gelar Ph.D tahun 1933


Your Picture Here

Contoh Belajar Diskriminasi


adalah kemampuan untuk
merespon secara berbeda
terhadap ransangan yang
IVAN PAVLOV berbeda. Jenis
pembelajaran ini
digunakan dalam studi
tentang operan dan
pengkondisian klasik.
Penyangkalan bahwa penguatan adalah kondisi yang dibutuhkan un
tuk pengkondisian Instrumen
• Belajar Latent (Latent Learning)
Adalah pembelajaran yang tidak langsung dalam kinerja
seseorang.
Motivasi Insentif

Teori ini mengatakan


Teori Spance
bahwa seseorang akan
bergerak atau
mengambil tindakan
karena adanya Insentif
yang akan di dapatkan.
Spence memecahkan problem ini dengan
menghubungkan K langsung dengan
meknisme rG – sG
Teori Frustasi
Abram Amsel

Abram Amsel ialah seorang psikolog Amerika , ia


mengemukakan tentang teori frustasi bersama rekannya.
Konsepnya mengenai pahala dan nonreward dalam belajar
dan perilaku.

Dewasa ini kita sering dihadapkan bagaimana cara mencapai


keberhasilan atau kesuksesan , nah ketika kita gagal disitu
muncullah sebuah frustasi. Kegagalan untuk mencapai
motivasi ini adalah apa yang menyebabkan frustrasi

Anda mungkin juga menyukai