• Fungsional, dibawah pemikiran Darwinian, Fungsional memerhatikan bagaimana proses perilaku atau
pemikiran manusia berhubungan dengan usaha bertahan hidup (survival).
• Behaviorisme, berusaha untuk menjadikan psikologi benar-benar ilmiah, mereka menyimpulkan bahwa satu-
satunya pokok persoalan psikologi yang dapat diukur secara reliabel dan jelas adalah perilaku yang tampak.
• Psikologi Gestalt, berpendapat bahwa voluntaris, strukturalis, dan behavioris semuanya membuat kesalahan
mendasar dalam menggunakan pendekatan elementistik ini. Voluntaris dan strukturalis berusaha mencari ide-ide
elemental yang berkombinasi untuk membentuk pemikiran yang kompleks, dan behavioris berusaha memahami
perilaku yang kompleks dari segi kebiasaan, respon yang dikondisikan atau kombinasi stimulus-respon.
• Kaum Gestalt tidak melihat kesalahan dalam metode introspektif pada umumnya, tetapi mereka menganggap voluntaris
dan strukturalis menyalahgunakannya. Metode ini seharusnya digunakan untuk meneliti bagaimana orang memandang
dunia. Ketika Teknik ini digunakan seperti itu, maka ditemukan bahwa medan persepsi seseorang dari kejadian-kejadian
yang di organisasikan dan mengandung makna.
Konsep Teoritis Utama
• Teori medan (Field Theory) : psikologi Gestalt percaya bahwa apa yang terjadi pada seseorang akan
mempengaruhi sesuatu yang lain pada diri sendiri.
• Nature vs Nurture : isi dari pikiran adalah sintesis dari pengalaman atas apa yang kita pelajari dari
lingkungan.
• Law of Pragranz : individu akan merespon lingkungan lebih bermakna dari kondisi yang sebenarnya.
• Prinsip-prinsip dalam organisasi presepsi :
• Figure and ground relationship
• Principle of proximity
• Principle of inclusiveness
• Principle of similarity • Principle of continguity
• Principle of closure • Principle of common late
Realitas Subjektif dan Objektif
• Belajar menurut Gestalt adalah fenomena kognitif. Organisme “mulai melihat” setelah memikirkan problem.
Pembelajaran memikirkan semua unsur ayng dibutuhkan untuk memecahkan problem dan menempatkannya Bersama
(secara kognitif) dalam satu cara dan kemudian ke cara-cara lainnya sampai problem terpecahkan. Ketika solusi
muncul, organisme mendapatkan wawasan (insight) tentang solusi problem.
Berikut prinsip belajar Gestalt, antara lain:
• Kita ingin mengetahui sesuatu karena suatu alasan. Alasannya adalah ada lubang, celah, ruang kosong
dalam pemahaman kita tentang sesuatu. Kita merasakan celah itu seperti lubang di gigi dan ingin
menmbalnya. Ini menyebabkan kita bertanya bagaimana? Kapan? Mengapa? Saat celah itu masih ada,
kita berada dalam ketegangan. Ketika kita belajar dengan cara ini, kita berarti belajar secara cepat dan
permanen. Orang yang ingin tidak harus dikasih tahu berulang kali, sekali saja sudah cukup dan
pengetahuan baru itu akan mengisi celah yang sesuai dengannya.
• Kontribusi
Kontribusi penting bagi psikologi Gestalt adalah
kritiknya terhadap pendekatan molecular atau atomistic
dari behaviorisme S-R. seperti Kant, Psikologi Gestalt
Evaluasi teori menemukan bahwa otak secara otomatis mengubah dan
Gestalt menata pengalaman, menambah kualitas yang tidak ada
dalam pengalaman indrawi. Proses Organisasional yang
diidentifikasi oleh Wertheimer dan rekannya ini
berpengaruh besar terhadap bidang studi belajar, presepsi,
dan Psikoterapi.
• Kritik
walaupun psikologi Gestalt menghadirkan tantangan penting bagi behaviorisme, ia tak
pernah menmpati kedudukan utama dalam teori bejalar. Psikologi behavioristik tertarik
untuk mereduksi problem belajar pada model yang saling sederhana dan mengumpulkan
banyak data dari problem terkecil dalam belajar, lalu membangun teori yang lebih global
dengan prinsip elementer yang telah teruji.
Kelebihan teori Gestalt
• Karena menurut Gestalt sesuatu yang dipelajari dimuali dari keseluruhan, maka dikawatirkan akan
menimbulkan kesulitan dalam proses belajar, sebab beban yang harus ditanggung sangatlah banyak.
• Pemecahan masalah sangat tergantung kepada pengamatan, apabila dapat melihat situasi dengan tepat
maka masalah dapat dipecahkan.