Anda di halaman 1dari 13

TERAPI RASIONAL EMOTIF ( RET )

• Dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellis, seorang


Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang
eksistensialis
• Adalah aliran psikoterapi yang berlandaskan asumsi bahawa manusia
dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur
maupun untuk berpikir irasional dan jahat. Manusia memiliki
kecenderungan-kecenderungan untuk memelihara diri, berbahagia,
berpikir dan mengatakan, mencintai, bergabung dengan orang lain,
serta tumbuh dan mengaktualisasikan diri.
• Terapi rasional emotif menegaskan bahawa manusia memiliki sumber-
sumber yang tak terhingga bagi aktualisasi potensi-potensi dirinya dan
bisa mengubah ketentuan-ketentuan pribadi dan masyarakat.
• Menekankan bahwa manusia berpikir, beremosi, dan bertindak secara
stimulan. Jarang manusia beremosi tanpa berpikir, sebab perasaan-
perasaan biasanya dicetuskan oleh persepsi atas suatu situasi yang
spesifik.
TUJUAN
• Memperbaiki dan mengubah segala perilaku yang irasional dan tidak
logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan
dirinya.
• Menghilangkan gangguan emosional yang merusak
• Untuk membangun Self Interest, Self Direction, Tolerance, Acceptance of
Uncertainty, Fleksibel, Commitment, Scientific Thinking, Risk Taking, dan
Self Acceptance Klien
KEBAIKAN
• Pendekatan ini cepat sampai kepada masalah yang dihadapi oleh klien.
Dengan itu perawatan juga dapat dilakukan dengan cepat.
• Kaedah pemikiran logik yang diajarkan kepada klien dapat digunakan
dalam menghadapi gejala yang lain.
• Klien merasakan diri mereka mempunyai keupayaan intelektual dan
kemajuan dari cara berfikir
KELEMAHAN
• Ada klien yang boleh ditolong melalui analisa logik dan falsafah, tetapi
ada pula yang tidak begitu geliga otaknya untuk dibantu dengan cara
yang sedemikian yang berasaskan kepada logika.
• Ada setengah klien yang begitu terpisah dari realiti sehingga usaha
untuk membawanya ke alam nyata sukar sekali dicapai.
• Ada juga klien yang terlalu berprasangka terhadap logik, sehingga sukar
untuk mereka menerima analisa logik.
LANGKAH-LANGKAH TERAPI RASIONAL EMOTIF
Langkah pertama
Konselor berusaha menunjukkan bahwa cara berfikir klien harus logis
kemudian membantu bagaimana dan mengapa klien sampai pada cara
seperti itu, menunjukkan pola hubungan antara pikiran logis dan
perasaan yang tidak bahagia atau dengan gangguan emosi yang di
alami nya.
Langkah kedua
Menunjukkan kepada klien bahwa ia mampu mempertahankan
perilakunya maka akan terganggu dan cara pikirnya yang tidak logis
inilah yang menyebabkan masih adanya gangguan sebagaimana yang di
rasakan.
Langkah ketiga
Bertujuan mengubah cara berfikir klien dengan membuang cara berfikir
yang tidak logik
Langkah keempat
Dalam hal ini konselor menugaskan klien untuk mencoba melakukan
tindakan tertentu dalam situasi nyata.
TEORI GESTALT
• Pengasas aliran ini ialah Max Wertheimer(1880-1943). Perkataan
Gestalt berasal dari German yang bermaksud organisasi,
bentuk,keseluruhan dan kesempurnaan. Aliran gestalt sinonim dengan
persepsi.Persepsi ialah pengertian kita tentang situasi sekarang dalam
erti kata lain pengalaman kita telah lalui.Ia bermaksud penafsiran
rangsangan yang telah ada dalam otak kita. Dalam menilai karya seni
kita cenderung melihat entiti atau objek secara keseluruhan.Ia adalah
penekanan yang diberikan dalam hukum persepsi Gestalt.Dalam alam
kejiwaan tidak terdapat unsur melainkan Gestalt.Sesuatu itu akan
mempunyai erti jika bersatu dalam kesatuan. Setiap bentuk dalam
kesatuan itu disebut Gestalt.
TEORI-TEORI KOGNITIF GESTALT
• Prinsip asas teori ini menitikberatkan keseluruhan daripada
sebahagian. Dalam erti kata lain, melihat sesuatu objek secara
keseluruhan (contohnya rumah) memberi makna yang lebih mendalam
daripada melihat komponen-komponen individu (tiang, lantai, dinding,
pintu, tangga).Proses melihat secara keseluruhan melibatkan proses
kognitif minda membuat anjakan daripada memahami setiap
komponen dalam menghasilkan makna daripada pandangan yang
menyeluruh.
TEORI EKLETIK
• Pendekatan konseling eklektik berarti konseling yang didasarkan pada
berbagai konsep dan tidak berorientasi pada satu teori secara eksklusif.
Ekslektikisme berpandangan bahwa sebuah teori memiliki keterbatasan
konsep, prosedur dan teknik. Karena itu eklektikisme “dengan sengaja”
mempelajarai berbagai teori dan menerapkannya sesuai dengan
keadaan riil klien. Konseling Eklektik dapat pula disebut dengan
pendekatan Konseling Integratif. Perkembangan pendekatan ini sudah
dimulai sejak tahun 1940-an, iaitu ketika F.C Thorne menyumbangkan
pemikirannya dengan mengumpulkan dan mengevaluasi semua metode
konseling yang ada (Gilliland dkk, 1984).
KEISTIMEWAAN TEORI EKLETIK
Capuzzi dan Gross (1991) mengemukakan bahwa dalam penerapannya
terdapat 3 aliran kaunseling iaitu:
• Formalisme atau Puritisme
Penganut formalisme akan “menerima atau tidak sama sekali”sebuah
teori . seluruh kerangka teoritiknya secara bulat tanpa ada kritik
sedikitpun. Teori yang tidak disetujui akan ditolak keseluruhannya.
Dengan demikian penganut formalisme akan menerima apa adanya
tanpa kritik.
• Sinkertisme
Pandangan ini beranggapan bahwa setiap teori adalah baik, efektif &
positif. Kalangan sinkertisme menerapkan teori-teori yang dipelajari
tanpa perlu melihat kerangka & latar belakang teori itu dikembangkan.
Penganut sinkertisme akan mencampur adukan teori yang satu dengan
teori lain sesuai dengan kehendak sendiri.
• Eklektisme
Penganut pandangan eklektik akan menyeleksi berbagai pendekatan
yang ada. Prinsipnya setiap teori memiliki kelemahan dan keunggulan.
Suatu teori dapat diterapkan sesuai dengan masalah klien dan
situasinya. Konselor menyeleksi teori-teori yang ada & membawa
kedalam kerangka menyeleksi teori-teori yang ada & membawa kedalam
kerangka kerja prinsip-prinsip teoritik & prosedur praktis.

Anda mungkin juga menyukai