Anda di halaman 1dari 4

A.

Caring

Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Menurut Pasquali dan Arnold serta
Watson,human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau
mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain.

Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari konsep caring yaitu:

a) Caring hanya akan efektif bila Di perlihatkan dan dipraktekkan secara interperonal.

b) Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi kebutuhan
manusia atau klien.

c) Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.

d) Caring merupakan respon yang dterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga
mempengaruhi akan seperti apakah seseorang terebut nantinya.

e) Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan seseorang dan
mempengaruh seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

f) Caring lebih kompleks dari pada curing

g) Caring merupakan inti dari keperawatan.

Proses Keperawatan dalam Teori Caring

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah - langkah sama
dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan
menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai
berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):

a. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikas dan review masalah menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah.
(Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979 - 2697, Vol. 1 No.3, September 2008:147-150). Pengkajian
juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu :
1)Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi dan oksigenisasi.

2) Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi
kebutuhan aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.
3) Higher order needs (psychosocialneeds) yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan
akan penghargaan dan berafiliasi.

4) Higher order needs (intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

b. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable -variabel akan diteliti
atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah
mengacu pada ASKEP serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa
serta bagaimana data akan dikumpulkan.
c. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
d. Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan. Jadi, teori caring menurut
Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual
dalam asuhan keperawatan. (Sujana, 2008).

Sikap Caring

ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat
memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian,
kata - kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping klien dan
bersikap caring sebagai media pemberi asuhan.

B. HOLISME

Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dariYunani), Baruch
Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dariAmerika),yang berkaitan dengan
pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalahnama yang diberikan kepada keyakinan
bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan
dan menganggap yang lain (manusia,hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme
selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam
bagian- bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi
merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan
berpengaruh pada keseluruhan.

Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yangutuh, bukan
sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan duaunsur terpisah tetapi
bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akanmempengaruhi bagian lain. Hukum
inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap komponen.

Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :

• Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi


(unity,integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dandisorganisasi
berarti patologik

• Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak terdapat dalam
bagian-bagian.

• Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (selfactualization).
Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensiinheren yang dimilikinya pada
ranah maupun terbuka baginya.

• Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.


Potensiorganisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadianyang sehat dan
integral.

• Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitianekstensif


terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir

C. HUMANISME

1. Pengertian Humanisme

Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal – hal yang positif
kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran humanisme
biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan
positif ini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain efektif.
Emosi merupakan karakteristik sangat kuat yang Nampak dari para pendidik beraliran humanism. Belajar
merupakan proses yang dimulai ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana
memanusiakan manusia disini berarti mempunya tujuan untuk mencapai aktualitasasi diri, pemahaman
diri serta realisasi diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.

2. Ciri – Ciri Teori Humanisme

Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang
mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal seperti ini mencakup kemampuan
interpersonal social dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati
keberadaan hidup di masyarakat.Kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting
dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatannya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu kita untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing – masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi – potensi yang ada dalam diri mereka.

Teori belajar humanism yaitu kita harus mampu untuk mengarahkan diri sendiri dalam kegiatan
belajar – mengajar, sehingga kita mengetahui apa yang dipelajarinya serta mengetahui seberapa besar
kita dapat memahami, mengetahui mana, kapan dan bagaimana mereka akan belajar kita diharapkan
mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil belajar bagi diri sendiri. Humanisme memandang belajar
sebagai sebuah proses yang terjadi dalam individu meliputi bagian diantaranya bagian kognitif, efektif
dan psikomotorik. Pendekatan hmanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi
terbuka dan nilai yang dimiliki oleh setiap individu.

DAPUS

https://rielalaring.wordpress.com/2014/01/16/holisme-dan-humanisme-abraham-maslow/. Diakses
pada tanggal 14

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing

http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan-pasien-3.html

Anda mungkin juga menyukai