Anda di halaman 1dari 19

Konsep Holistic Care,

Holisme, dan Humanisme


Dalam Keperawatan
Kelas B Keperawatan
2021
Kelompok 2
1. Muhammad Firmansyah Latief (841421081)
2. Intan Nur Alifa (841421084)
3. Alya Nur Azmi Antuli (841421087)
4. Lutvia Mohamad (841421090)
5. Nur Fidyathul Husna Abdul (841421078)
6. Riska Daud (841421089)
7. Diva Nazwa Delinda Van Gobel (841421074)
8. Wilanda Abdullah (841421068)

Dosen Pengampuh: Ns. Yuniar M. Soeli S. Kep., Sp. Kep. Jiwa


Point of The Material

Definisi, konsep caring, 7


Konsep Holistik Care: asumsi dasar caring,
manfaat dan kesimpulan
caring

Konsep Holistik: Definisi, konsep holistic,


pendekatan holistic

Definisi, konsep humanisme,


Konsep Humanisme: pendekatan humanistic,
hirarki kebutuhan
Definisi holistic care
Menurut Prof. Dr. Liu Guiying dari Nursing College of Guangxi Medical University China menjelaskan bahwa holistic
care merupakan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan komprehensif dengan mengintegrasikan konsep
keperawatan komplementari, yakni alternatif dan spiritual.

Liu menjelaskan bahwa ada beberapa cara mengembangkan konsep Holistic care, diantaranya dengan membangun sistem
pertanggung jawaban perawatan Holistic, menetapkan sumberdaya perawatan yang baik, serta melakukan reformasi dengan
melakukan pembagian divisi perawat. “Selain itu, juga mewajibkan tugas-tugas perawat harus jelas dan mengurangi
perawat yang tidak melakukan pekerjaan seorang perawat serta menugaskan perawat berdasarkan tanggung jawab yang
mereka miliki,” tandasnya.
Konsep caring
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan, dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.

Caring merupakan sikap, rasa hormat, peduli, menghargai satu sama lain yang artinya
memberikan perhatian yang labih kepada orang lain dengan mempelajarai cara berfikir
orang itu dan cara bagaimana seseorang dalam bertindak.
Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari
konsep caring
1. Caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan di praktekkan secara interpersonal
2. Caring terdiri dari factor karatif yang berasal dari kepuasaan dalam membantu memenuhi kebutuhan manusia
atau klien
3. Caring yang efektif dapat meningkatkan Kesehatan individu dan keluarga
4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga mempengaruhi akan
seperti apa apakah seseorang tersebut nantinya
5. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk memenuhi perkembangan seseorang serta mempengaruhi
seseorang dalam memilih Tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri
6. Caring lebih kompleks daripada curing
7. Caring merupakan inti dari keperawatan
Manfaat caring

Manfaat Caring sangat besar. Pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring
perawat mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penerapan caring yang diintegrasikan dengan
pengetahuan biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku manusia akan dapat meningkatkan kesehatan
individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien.

Watson (1979 dalam Tomey & Alligod, 2006) menambahkan bahwa caring yang dilakukan dengan
efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu. Selain itu, William (1997) dalam
penelitiannya, menemukan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai perilaku caring
perawat dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Dengan demikian, perilaku caring yang
ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi kepuasan klien.
Kesimpulan

Perilaku caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien, namun
juga dapat menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin (2004)
menyampaikan bahwa perilaku caring dapat mendatangkan manfaat finansial bagi industri
pelayanan kesehatan. Issel dan Khan (1998) menambahkan bahwa perilaku caring staf
kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah sakit karena perilaku ini berdampak bagi
kepuasan pasien.

Dengan demikian, secara jelas dapat diketahui bahwa perilaku caring perawat dapat
memberikan kemanfaatan bagi pelayanan kesehatan karena dapat meningkatkan kesehatan
dan pertumbuhan individu serta meningkatakan kepuasan pasien sehingga akan
meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan keuntungan
finansial bagi rumah sakit.
definisi holistic
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila
satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya .
Konsep holistic
holistik merupakan salah satu pendekatan dalam kegiatan praktik
keperawatan, oleh sebab itu holistik sangat terkait dalam usaha untuk
mewujudkan kesejahteraan kesehatan manusia dari segala aspek
kebutuhan baik; fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

Konsep holistic dapat diartikan sebagai sesuatu yang utuh dan juga
menyeluruh. Yaitu cara memperlakukan seorang individu secara utuh
dan baik. Yang dimaksud disini adalah cara manusia tersebut
melakukan interaksi dengan sesama individu lainnya. Ke dalam
lingkungan ataupun dengan tuhan sang pencipta.
Untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan seacara holistik terdapat lima dimensi yang
harus diperhatikan:
1. Dimensi fisik: Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara umum
melakukan kebiasan hidup positif.
2. Dimensi sosial: melakukan kegiatan sosial dan mampu berinteraksi dengan orang lain.
3. Dimensi emosional : mengekspresiksn emosi dan mengendalikan stres
4. Dimensi intelektual :kemampuan cognitive untuk belajar.
5. Dimensi spiritual :Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam, ilmu, agama
atau kekuatan yang lebih tinggi yang membantu manusia mencapai tujuan kehidupan.
Meliputi moral, nilai, dan etik yang dimiliki seseorang (Salbiah, 2006).
Pendekatan holistic

Pendekatan holistik keperawatan mencakup


intervensi yang berfokus pada respons pasien yang
menyembuhkan orang secara menyeluruh dan
membantu adanya keseimbangan, terapi, dan seni
penyembuhan yang dilakukan sendiri bukanlah esensi
dari holisme dan kesehatan.
Pendekatan holistik terlihat menekankan pada pasien secara komprehesif
memperhatikan nilai manusia, yang mempunyai nilai individu yang mempunyai
keyakinan, perasaan dan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.
Manusia terdiri dari biopsikososial dan spiritual, seperti terlihat pada gambar di
bawah ini:
Definisi humanisme

Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh
kebanyakan orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti
kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan.
Konsep humanisme

humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan


sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikanhumanisme
sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia,
bukannya pada otoritassupernatural mana pun".Dalam teori humanisme lebih
melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan humanisme

Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan


positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan
hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara
positif ini menjadi sangat penting dalam Pendidikan karena keterkaitannya
dengan keberhasilan akademik.
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow
percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori
tentang Hierarchy of Needs atau Hierarki Kebutuhan. Kehidupan keluarganya dan
pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya.
Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog
psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia. Walau tidak menyangkal
sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan pikir
manusia. Dalam teori kebutuhan Maslow, ketika kebutuhan dasar manusia sudah
terpenuhi maka kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Dari sudut pandang
motivasi, teori tersebut mengatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang
benar-benar dipenuhi, sebuah kebutuhan yang pada dasarnya telah dipenuhi tidak
memerlukan motivasi lagi.
Hierarki kebutuhan

Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Kebutuhan fisiologis atau dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
THANK
YOU
" “Don't forget, beautiful sunsets needs cloudy
skies." – Paulo Coelho

Anda mungkin juga menyukai