Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum WR.WB
           
Dengan rahmatnya saya panjatkan puji syukur kehadiran Allah Swt yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelasaikan
makalah tentang Aplikasi Holistic Care Dalam Keperawan dengan baik dan penulis
juga berterima kasih kepada Ns.Syarifah Rauzatul Jannah, MNS, Ph.D. Selaku tutor
dan koordinator mata kuliah falsafah dan teori keperawatan. 
Sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan penulis. Penulis  juga menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari saudara/i demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

Darussalam, 28 November 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan Masalah.................................................................................3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Holistic Care...................................................................... 4
B. Nilai-Nilai Utama Dalam Perawatan Holistik.......................................4
C. Aplikasi Holistic Care Dalam Praktik Keperawatan...............................6

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................8

DAFTAR PUSAKA..............................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan dengan
merubah cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan yang
muncul di dalamnya. Karena perubahan itu merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi
tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu
akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan
(Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling
mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk
mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu
adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Pelayanan pada klinik Holistic Care didasarkan pada konsep keperawatan 
holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja 
merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat
semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan
dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan  sebagai manusia yang
meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling
mempengaruhi.

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Holistic care dalam keperawatan ?
2. Bagaimana penerapan aplikasi Holistic care dalam keperawatan ?

B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Holistic care dalam keperawatan
2. Agar mengetahui cara menerapkan Holistic care dalam keperawatan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Holistic Care


Kata “Holistic” berasal dari bahasa Yunani “holos (whole, wholism)” yang
berarti satu kesatuan yang utuh) (dossey, keegan, dan guzzeta,2000, dalam
kozier,2010). Holistik adalah salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi psikologis, fisiologis, sosiokultural, dan spiritual (dossey,
keegan, dan guzzeta, 2005). Hal ini berarti manusia holistik adalah suatu kesatuan
yang utuh, lebih dari atau bukan hanya merupakan gabungan dari beberapa
komponen penyusunnya.
Asosiasi Perawat Holistik Amerika (2007) mendefinisikan “keperawatan
holistik” sebagai praktik keperawatan yang menekankan pada penyembuhan
(healing) dari manusia secara utuh yang meliputi aspek badan (body), jiwa(spirit),
dan pikiran (mind).Dengan tujuan meningkatkan kesembuhan individu yang utuh
dari lahir hingga wafat.
perawat holistik adalah perawat yang mengakui dan mengintegrasikan prinsip
tubuh-pikiran-jiwa dan modalitas dalam kehidupan sehari-hari dan klinis praktek;
orang yang menciptakan penyembuhan dalam dirinya sendiri yang memungkinkan
perawat untuk menjadi alat penyembuhan untuk tujuan membantu orang lain merasa
aman dan lebih harmonis; yang kehadirannya tulus tanpa syarat yang membantu
untuk menghilangkan hambatan untuk proses penyembuhan (dossey, keegan, dan
guzzeta, 2005).
Dalam teori holistik, semua organisme hidup dipandang sebgai satu kesatuan
yang utuh dan berinteraksi yang lebih kuat dari sekedar jumlah bagian-
bagiannya.menurut pandangan ini semua gangguan pada salah satu bagian adalah
gangguan pada keseluruhan sistem; dengan kata lain gangguan tersebut
mempengaruhi makhluk secara utuh. Teori holistik menyebutkan bahwa kekuatan
alam perlu dijaga seimbang atau selaras guna mempertahankan kesehatan.

B. Nilai-Nilai Utama Dalam Holistic Nursing Care


keperawatan holistik mengakui bahwa ada dua pandangan mengenai holisme:
bahwa holisme melibatkan mengidentifikasi hubungan timbal balik dari bio-psiko-
sosial-spiritual pada setiap orang, mengakui bahwa keseluruhan lebih besar daripada
jumlah bagian-bagiannya; dan bahwa holisme melibatkan pemahaman individu
secara keseluruhan dan kesatuan dalam proses timbal balik dengan lingkungan.
keperawatan holistik merespon baik pada kedua pandangan tersebut, serta percaya
bahwa tujuan keperawatan dapat dicapai dalam kerangka yang baik.
Dimana nilai-nilai utama dalam keperawatan holistik menurut american holistic
nursing association(AHNA), melputi :
1. Holistic philosophy, theories, and ethics
Perawat holistik mengembangkan dan memperluas kerangka
konseptual mereka dan keseluruhan filosofi dalam seni dan ilmu pengetahuan
dari model, praktik, ajaran, dan melakukan penelitian perawatan holistik

4
dalam cara yang seefektif mungkin. Serta menggunakan teori keperawatan
sesuai dengan kerangka teoritis untuk mengembangkan keperawatan holistik.
Selain itu, perawat holistik mengintegrasikan standar praktik perawatan
holistik sesuai dengan undang-undang negara dan peraturan yang berlaku.
2. Holistic education and research
Dimana praktik perawatan holistik dibimbing oleh dan dikembangkan
melalui pendidikan dan penelitian holistik, dimana perawat hoilistik
mengembangkan pengetahuannya dan menggunakan hasil penelitian dan
bukti ilmiah untuk perawatan pada seseorang.
3. Holistic nurse self-care
Praktik perawatan holistik memerukan integrasi perawatan diri dan
kegiatan pengembangan diri dalam kehidupan seseorang. Menganggap bahwa
tubuh-pikiran-jiwa merupakan sutu kesatuan yang proses penyembuhannya
tidak dapat dilakukan hanya satu sisi dan mengabaikan yang lain, tetapi harus
dilakukan secara menyeluruh.
4. Holistic communication, therapeutic environment and cultural diversity
Praktik keperawatan holistik termasuk komunikasi holistik,
lingkungan therapeutik dan keragaman budaya sebagai konsep dasar.
Dimana perawat terapeutik terlibat dalam komunikasi melalui kehadirannya
yang memberikan efek terapeutik berdasarkan ketulusannya serta
lingkungan yang kondusif.
5. Holistic caring process
Praktik perawatan holistik dibimbing oleh proses perawatan holistik,
sebagimana digun akan oleh individu, keluarga, kelompok atau komunitas.
proses ini diikuti oleh enam langkah yaitu assesment,Pattern/challenge/needs,
outcomes, therapeutic care plan, implementation, dan evaluation.

C. Aplikasi Holistic Care Dalam Praktik Keperawatan


terdapat tiga era pengobtan yang telah beroperasi dalam bomedik barat. Era I
dimana obat mulai terbentuk pada tahun 1850-an, saat obat berusaha untuk menjadi
lebih ilmiah. Asumsi yang mendasari pendekatan ini bahwa kesehatan dan penyakit
merupakan fisik di alam. Fokusnya pada penggabungan obat, perawatan medis, dan
teknologi. Kesadaran seseorang dipertimbangkan sebagai sebuah hasil dari otak yang
berasal dari aspek kimiawi, anatomi, dan fisiologi dan tidak dianggap sebagai faktor
utama dalam asal-usul kesehatan atau penyakit.
Pada tahun 1950-an, era II dimana terapi mulai muncul. Terapi yang
mecerminkan tumbuhnya kesadaran bahwa tindakan dari pikiran atau kesadaran
seseorang memberi efek penting pada perilaku dari fisik seseorang. Dikedua era,
kesadaran seseorang dikatakan “local” pada alam; yang mana memberi batasan pada
lokasi yang spesifik disuatu ruang yang mana tubuh itu sendiri dan dalam suatu
waktu yang mana kejadian saat itu dan seumur hidupnnya.
Era III, merupakan era terbaru dan paling maju yang dimulai dalam ilmu
pengetahuan. Dimana kesadaran dikatan tidak “nonlocal” yang tidak dibatasi oleh
tubuh individu. Pikiran seseorang disebarkan melalui ruang dan waktu; mereka tidak
terbatas, abadi, ada dimanapun dan akhirnya, satu.

5
1. “doing” and “being” therapies
Perawat holistik menggunakan keduanya, “doing” dan “being” terapi.
Doing terapi mencakup semua bentuk pengobatan modern, seperti
pengobatan, prosedur, manipulasi diet, radiasi dan akupuntur. Sebaliknya,
being terapi tidak menggunakan berbagai hal tersebut tetapi menggunakan
bagian dari kesadaran. Dimana mencakup pengalihan, berdoa, meditasi dan
pemikiran yang cukup maupun kehadiran dan perhatian dari perawat tersebut.
Teknik ini memberi efek terapeutik dikarenakan kekuatan fisik yang memberi
efek bagi tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Complementary and alternative therapies
Disebut juga terapi konvensional atau integratif, terapi tradisional
complementary and alternative medical (CAM) telah disefinisikan sebagai
intervensi serta diajarkan secara luas pada sekolah medis maupun tersedia
secara umum di rumah sakit U.S.
CAM terapi mengembangkan berbagai strategi yang dapat digunakan
secra mandiri oleh perawat secara keseluruhan serta perawatan bagi tubuh-
pikiran-jiwa. Perawat mengerti bahwa mereka tidak menyembuhkan
penyakit, tetapi mereka memfasilitasi penyembuhan seseorang dengan sakit
yang tidak hanya memiliki penyakit tetapi juga berjuang dengan penyakit
dalam hal gejala, penderitaan, konsekuensi, untuk menemukan wujud the
wholeness.
berikut merupakan klasifikasi terapi CAM yang ditetapkan oleh
national center for complementary and alternative medicine (NCCAM) :
a. Alternative medical systems, yakni suatu sistem kedokteran yang
dibangun dari teori-teori dan praktik medis lokal. Contoh Alternative
medical systems meliputi, Acupuncture, Anthroposophic medicine,
Ayurveda, Environmental medicine, Homeopathic medicine, Latin
American rural practices, Native American practices, Natural products,
Naturopathic medicine, Past life therapy, Shamanism, Tibetan medicine,
Traditional Chinese medicine.
b. Biologically based therapies, yakni terapi yang menggunakn substans
alami yang dijumpai di alam seperti bahan herbal, makanan dan vitamin
yang digunakan pada, Antioxidizing agents, Cell treatment, Chelation
therapy, Metabolic therapy, Oxidizing agents (ozone, hydrogen
peroxide), Gerson therapy, Macrobiotics and other therapeutic diet,
Programs, Megavitamins, Nutritional supplements, Botanical medicine.
c. Manipulative and body-based method, metode ini menggunakan prinsip
manipulasi dan/atau gerakan tubuh atau anggota tubuh. Con tohnya,
Acupressure, Alexander technique, Biofield therapeutics, Chiropractic
medicine, Feldenkrais method, Massage therapy, Osteopathic
manipulation, Reflexology, Trager method, Zone therapy.
d. Energy therapies, yakni terapi yang melibatkan medan energi. Terapi ini
terbagi atas 2 jenis yaitu biofield therapies yang dimaksudkan untuk
mempengarui medan energi yag konon mengelilingi dan menembus
tubuh manusia. Keberadaan medan energi tersebut beluk terbukti secara
ilmiah. Beberapa terapi enegri di terapkan dengan tekanan atau

6
manipulasi tubuh dengan menempatkan tangan di atau meluli medan
tersebut. Contohnya, Qi gong, Reiki, Therapeutic Touch, and Healing
Touch. Serta, bioelectromagnetic-based therapies yakni terapi
unconventional yang menggunakan medan elektromagnetik, seperti
pulsed fields, magnetic fields, oralternating current or direct current
fields.contohnya, Electroacupuncture, Electromagnetic fields,
Electrostimulation and neuromagnetic, stimulation devices,
Magnetoresonance spectroscopy, Magnets/magnetic fields, Qi gong,
Reiki, Therapeutic touch, Healing Touch.
e. Mind-body interventions, yakni berbagai teknik yang dirancang untuk
meningkatkan kapasitas pikiran dalam mempengaruhi fungsi tubuh dan
meringankan gejala penyakit.contohnya, Art therapy, Biofeedback,
Counseling, Dance therapy, Guided imagery, Humor therapy,
Hypnotherapy, Meditation, Music therapy, Prayer, Psychotherapy,
Relaxation techniques, Support groups, Tai chi, Yoga.
3. Pendekatan Holistik pada periode perioperative
Perioperative adalah asuhan keperawatan yang di berikan sebelum
menjalankan oprasi pembedahan. Perawat bertanggung jawab untuk
menyediakan lingkungan terapi untuk pasien bedah dan anggota keluarga
mereka. Salah satu tujuan perawatan adalah untuk mengurangi kecemasan
pasien menggunakan pendekatan untuk mengurangi stress pasien Studi saat
ini menunjukan bahwa pendekatan holistik, bisa termasuk musik, imajinasi,
pijat teurapeutik, terapi bermain, sentuhan, kemampuan komunikasi
• Terapi Musik, Musik telah terbukti mengurang stress dan
membuat lingkungan lebih menyenangkan. Mendengarkan musik adalah
metode yang aman terbukti menurunkan rasa nyeri.
• Guided Imagery ( membimbing Imajinasi), Sebuah terapi dimana
membuat pasien merasa relaks dan membimbing mereka untuk
membayangkan memori yang menyenangkan
• Therapeutic Massage ( pijat terapetik), Dapat membantu
mengurangi stress, mengurangi tegang otot, dan dapat melancarkan
peredaran darah.
• Play Therapy (terapi bermain), Anak-anak sebelum menjalankan
oprasi merasa takut, cemas, sehingga perlu dilakukan play terapi
• Healing Touch ( sentuhan penyembuhan), Dengan sentuhan kita
dapat memberikan energi yang positif, membuat orang merasa nyaman
dan aman
• Communication skills, Dengan kemampuan komunikasi yang baik
perawat dapat lebih mudah menganalisis pasien dan keluarganya
mengenai pengetahuan, perasaan dan masalah mereka.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perawatan holistik adalah salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimana
organisme dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Serta jika
tejadi gangguan pada salah satu bagian merupakan gangguan pada keseluruhan
sistem; dengan kata lain gangguan tersebut mempengaruhi makhluk secara utuh.
Pelayanan pada klinik holistic care didasarkan pada konsep perawatan  holistik yang
meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja  merupakan masalah
fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata. Perawatan
holistik dipraktikkan dalam segala keadaan dengan individu, keluarga, komunitas
dan kelompok sepanjang kehidupannya. Perawtan holistik juga tidak spesifik pada
pasien/sekelompok klien, penyakit, keadaan, atau populasi tertentu. Serta tidak
masalah dimanapun praktik holistik dilakukan, perawat holistik harus belajar
mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya secara terus-menerus dalam
segala aspek karena keperawatan holistik adalah bagaimana perawat tersebut
berfikir, merefleksikan, dan mempraktikkannya dalam kehidupan.

8
Daftar pustaka
Dossey, Barbara M. Keegan, Lynn. Guzetta,Cathie E. 2005. Holistic Nursing : A
Handbook For Practice. 4th Ed. Sudbury, Massacushetts. Jones And Bratlett
Publishers.
Selimen, deniz. Andsoy, isil isik. 2011. The importance of a holistic approach during
the perioperative period. AONM journal. Vol.93, no.4
Klebanoff, nina a. 2013. Holistic nursing : focusing on the whole person. Vol.8,no.10

Anda mungkin juga menyukai