Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI HOLISTIC NURSING CARE

 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS  SYIAH KUALA


 BANDA ACEH
 2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia yang
diberikan sehingga penyusunan makalah dengan judul “Aplikasi Holistic Nursing Care” ini
dapat terselesaikan. Shalawat dan salam penulis sanjung sajikan keharibaan Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabat yang senantiasa menjadi teladan dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ns.Dara Febrina,MNc.Ph.D selaku
dosen pembimbing.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang akansaya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami dan berguna bagi saya sendiri maupun pembacanya.

                                                                  Banda Aceh, 1 Desember 2018


                                                                                

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 
DAFTAR ISI........................................................................................................... 
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang .......................................................................................
B.       Rumusan Masalah .................................................................................. 
C.       Tujuan Penulisan .................................................................................... 
D.      Manfaat Penulisan .................................................................................. 
BAB II LANDASAN TEORI
A.      Sejarah dan Pengertian Holistic Care...................................................... 
B.       Nilai-Nilai Utama dalam Holistic Nursing Care .................................... 
1.      Holistik, Falsafah, Teori, dan Etik.............................................. 
2.      Pendidikan dan Penelitian Holistik............................................. 
3.      Holistic Nurse Salf-Care............................................................. 
4.      Komunikasi Holistik, Lingkungan Terapeutik, dan
       Keragaman Budaya..................................................................... 
5.      Proses Holistic Care.................................................................... 
C.       Teknik Perawatan atau Pengobatan Holistic Care.................................. 
D.      Tujuan Perawatan Holistic Nursing Care ............................................... 
BAB III ANALISIS ARTIKEL
A.    Aplikasi Holistic Nursing Care pada Pasien Penderita Kanker............ 
B.     Penilaian Kepuasan Pasien Kanker dengan Penerapan Holistic Care.. 
BAB IV PENUTUP
A.      Kesimpulan ........................................................................................... 
B.       Saran ..................................................................................................... 
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang professional
yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat baik dalam keadaan
sehat maupun sakit melalui asuhan keperawatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan
perawat sangat mempengaruhi mutu asuhan keperawatan yang diterima oleh pasien atau
klien. Oleh sebab itu, pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya berfokus pada keadaan
fisik dan sosial saja, tetapi harus secara komprehensif(bio, psiko, sosio, maupun spiritual).
Holistic care merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh dan saling berhubungan. Holistic caresangat penting
dalam dunia keperawatan, karena dalam prinsip holistic kita dapat mempelajari suatu bentuk
atau kerangka kerja yang berhubungan dengan peran perawat secara keseluruhan.
Pelayanan pada klinik holistic care mendasari konsep holistik yang meyakini bahwa
penyakit yang dialami oleh seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat
diselesaikan dengan pemberian obat. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan
kesehatan yang komprehensif dan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan manusia.
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistik ini merupakan salah satu
konsep keperawatan yang harus di pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas kepada klien.Sehingga dalam pengaplikasiannya dapat
membuat pasien atau klien merasa lebih puas karena dalam holistic care tidak hanya
memanfaatkan teknologi perawatan modern ataupun berbagai macam terapi, tetapi juga
pelayanan konseling dan promosi kesehatan.
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi persoalan adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana yang dimaksud dengan holistic nursing care?
2.    Apa saja nilai-nilai utama dalam holistic nursing care?
3.    Bagaimanateknik perawatan atau pengobatan holistic care?
4.    Bagaimana aplikasi holistic care dalam praktik keperawatan?
C.       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk:
1.    Memenuhi tugas mata kuliah “Falsafah dan Teori Keperawatan”.
2.    Menjelaskan tentang konsep holistic nursing care.
3.    Menjelakan teknik perawatan atau pengobatanholistic care.
4.    Menjelaskan contoh aplikasi holistic care dalam praktik keperawatan.
D.       Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini anatara lain:
1.    Menjadi bahan bacaaan tentang konsep holistic nursing care.
2.    Mengetahui  tujuan dan manfaat dari aplikasi holistic care dalam praktik
keperawatan.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.       Sejarah dan Pengertian Holistic Care


Istilah ‘holisme’ ditemukan oleh Jan Smuts, seorang negarawan dari Afrika Selatan,
dalam bukunya yang berjudul Holism dan Evolution(1926). Smuts membuat teori bahwa
alam cenderung menyatukan sesuatu guna membentuk organisme yang utuh dan bahwa
faktor penentu di alam dan evolusi adalah satu kesatuan, tidak terpisah-pisah. Teoritikus
keperawatan Martha Rogers (1970) memperkenalkan filosofinya tentang Ilmu Manusia
Sebagai Satu Kesatuan yang Utuh karya penting yang melandasi tahapan teori keperawatan
holistik seperti yang dikemukakan oleh Parse (1981), Newman (1986), dan Watson (1988).
Istilah “Holism” dan "Holistic" berasal dari bahasa Yunani “Όλος-Holos” yang
berarti semua, seluruh, seluruh total, merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dalam
teori holistik, dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi
terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait erat dengan kesejahteraan
(Wellnes). Pengobatan holistik mengimplementasikan berbagai macam pendekatan dalam
masalah kesehatan manusia.
Oleh karena itu, perawat harus tetap memandang makhluk sebagai satu kesatuan saat
mengkaji salah satu bagian dari individu dan memerhatikan bagaimana bagian tersebut
berhubungan dengan yang lain. Perawat juga harus memerhatikan bagaimana individu
tersebut berinteraksi dengan lingkungan luar dan orang lain.
Teori holistik menyebutkan bahwa kekuatan alam perlu dijaga keseimbangannya atau
selaras guna mempertahankan kesehatan. Ketika keseimbangan atau keselarasan alam
tersebut terganggu, maka akan timbul suatu penyakit.
Kozier (2010) mengatakan bahwa, alam holistic care terdapat beberapa layanan
kesehatan, yaitu; pendidikan kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit, dan perawatan pemulihan-rehabilitasi. Identifikasi kebutuhan pasien
serta rencana, implementasi, dan evaluasi perawatan yang holistik membutuhkan kepekaan
terhadap nilai-nilai individu, keluarga, dan budaya. (Kozier, 2010)
Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness) yang diyakini mempunyai dampak
terhadap status kesehatan manusia. Anspaugh (dalam Kozier, 1995)  menyatakan bahwa
untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, ada lima dimensi yang saling terkait dan
ketergantungan dan dimiliki oleh tiap individu, yaitu:
1.      Dimensi Fisik
Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian kehehatan,
memelihara nutrisi secara adekuat dan berat badan ideal, terhindar dari ketergantungan obat
dan alkohol atau rokok serta secara umum melakukan kebiasan hidup positif.
2.      Dimensi Sosial
Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara baik dengan orang lain dan
lingkungan, membina dan memelihara keakraban dengan orang lain serta menghargai dan
toleransi terhadap kepercayaan yang berbeda.
3.      Dimensi Emosional
Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk menghadapi stres dan
mengekspresikan emosi dengan baik. Kesejahteraan emosional, bila dapat mengenal,
menerima dan mengekspresikan perasaan dan kekurangan orang lain.
4.      Dimensi Intelektual
Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan menggunakan karier.
Kesejahteraan intelektual meliputi usaha meneruskan pertumbuhan dan belajar menghadapi
masalah baru secara efektif.
5.      Dimensi Spiritual
Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam, ilmu, agama atau
kekuatan yang lebih tinggi yang membantu manusia mencapai tujuan kehidupan. Meliputi
moral, nilai, dan etik yang dimiliki seseorang. 
 Berdasarkan konsep di atas, dapat dijelaskan bahwa seorang perawat dalam merawat
pasien harus memandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Bagian-bagian atau dimensi saling
berinteraksi dan apabila terjadi gangguan pada salah satu bagian akan mempengaruhi
keseimbangan dan keutuhan kesatuan tersebut.

B.       Nilai-Nilai Utama dalam Holistic Nursing Care


Dossey, Keegan, dan Guzzetta (2000) perawat holistik adalah alat penyembuh dan
fasilitator dalam proses penyembuhan,perawat holistik menghormati pengalaman subjektif
individu tentang kesehatan,keyakinan dan nilai-nilai.

1.      Holistik, Falsafah, Teori, dan Etik


a.       Filosofi holistik
Perawat holistik mengembangkan dan memperluas kerangka konseptual dan filosofi
keseluruhan mereka dalam seni dan ilmu pengetahuan holistik  pada model, praktik,
pembelajaran, dan melakukan penelitian dengan cara yang paling efektif.
b.      Teori holistik
Teori keperawatan yang holistik dan teori relevan lainnya memberikan kerangka kerja
untuk semua aspek praktik keperawatan holistik dan kepemimpinan.
c.       Etika holistik
Perawatan holistik berpegang pada etika perawatan dan penyembuhan profesional dan
berusaha menjaga keutuhan dan martabat diri sendiri dan semua orang/keluarga/masyarakat
pada semua pengaturan praktik.

2.      Pendidikan dan Penelitian Holistik


a.       Pendidikan holistik
Perawat holistik memperoleh dan mempertahankan pengetahuan dan kompetensi saat
ini dalam praktik keperawatan holistik.
b.      Keperawatan holistik dan penelitian terkait
Perawatan holistik memberikan perawatan dan bimbingan kepada pasien/klien
melalui intervensi keperawatan dan terapi holistik yang konsisten dengan temuan penelitian
dan bukti lainnya.

3.      Holistic Nurse Salf-Care


Praktik keperawatan holistik memerlukan usaha perawatan diri sendiri dan
pengembangan pribadi ke dalam kehidupan seseorang.Perawatan holistik terlibat dalam
penilaian diri, perawatan diri, dan pengembangan diri, sadar akan penyembuhan untuk
melayani diri sendiri dan orang lain dengan baik.

4.      Komunikasi Holistik, Lingkungan Terapeutik, dan Keragaman Budaya


a.       Komunikasi holistik
Perawat holistik terlibat dalam komunikasi holistik untuk memastikan kehadiran
perawat untuk setiap pasien/ klien sebagai hal yang otentik dan tulus: adanya suasa
kemanusiaan yang mencakup rasa saling membutuhkan dan perhatian yang mencerminkan
keunikan individu.
b.      Lingkungan terapeutik
Perawat holistik menyadari bahwa lingkungan setiap pasien/klien mencakup segala sesuatu
yang mengelilingi individu, baik eksternal maupun internal (bio, psiko, sosio, dan spiritual)
serta pola yang belum dipahami.
c.       Keanekaragaman budaya
Perawat holistik mengenali setiap pasien/klien secara komprehensif bio-psiko-sosio-
spiritual dan saling menciptakan rencana perawatan yang konsisten dengan latar belakang
budaya, kepercayaan dan praktik kesehatan, seksualitas, nilai, dan pilihan.

5.      Proses Holistic Care


Praktik keperawatan holistik dipandu oleh proses holistic care,  baik yang secara
individu, keluarga, kelompok, maupun komunitas. Proses ini melibatkan 6 langkah yang
mungkin terjadi secara bersamaan.
a.       Penilaian
Perawatan holistik menilai setiap orang secara keseluruhan dengan menggunkan
metode konvensional dan holistik yang sesuai, sementara keunikan orang tersebut tetap
dihormati.
b.      Pola/tantangan/kebutuhan
Identitas perawat secara holistik dan memprioritaskan pasien/klien dan proses
kehidupan nyata serta potensi setiap orang yang terkait dengan sehat atau sakit, yang
mungkin atau tidak menyediakan kesejahteraan.
c.       Hasil
Perawat holistik menentukan hasil yang sesuai untuk
pola/tantangan/kebutuhan/potensi aktual setiap orang.
d.      Rencana perawatan terapeutik
Perawat holistik melibatkan setiap pasien/klien untuk membuat rencana perawatan
yang tepat yang berfokus pada promosi kesehatan, pemulihan, retorasi, atau meninggal secara
damai sehingga memandirikan pasien/klien tersebut.
e.       Pelaksanaan
Perawat holistik memprioritaskan rencana perawatan holistik setiap pasien/klien, dan
melakukan intervensi holistic care yang sesuai dengan implementasi tersebut.
f.        Evaluasi
Perawat holistik mengevaluasi tanggapan setiap pasien/klien terhadap perawatan
holistik secara teratur, sistematis, dan bersifat berkesinambungan dalam proses penyembuhan
yang diakui dan dihormati.

C.       Teknik Perawatan atau Pengobatan Holistic Care


Perawatan holistic care adalah perawatan dengan menggunakan konsep menyeluruh,
yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga dengan beragam metode yang mana tubuh manusia
merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks dan saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/elemen/unsur tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan holistik terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
konsep kedokteran (konvensional). Konsep konvensional lebih menekankan kepada tindakan
seperti pemberian obat-obat kimiawi, tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/operasi,
dan lai-lainya. Sementara pengobatan holistik lebih menekankan pada pembangkitan sistem
imun pasien dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor pencetus penyakit (akar
permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung permanen (tidak kambuh
lagi). Sedangkan yang konvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan).

     Tujuan Perawatan Holistic Nursing Care


Tujuan keperawatan holistik sebagaimana deskripsi American Holistic Nurse
Assosiation (AHNA) adalah meningkatkan kesembuhan individu yang utuh dari lahir hingga
wafat.
Perawatan holistik mengenali dimensi biopsikososial dan spiritual individu. Mereka
juga mengenali bahwa individual adalah satu kesatuan yang utuh yang hidupnya terkait
dengan keluarga, masyarakat, budaya, dan lingkungan. Standard of Holistic Nursing Practice
AHNA berpusat pada 5 nilai inti: filosofi dan pendidikan  kesehatan holistik; etika, teori, dan
penelitian holistik; perawatan diri perawat yang holistik; komunikasi holistik, lingkungan
terapeutik, dan keragaman budaya; dan proses perawatan holistik. (Dossey, Keenan, &
Guzzeta 2000)
Menurut Kozier (2010) praktisi kesehatan holistik berfokus pada pemikiran otak yang
utuh, perpaduan antara proses pikir, linear yang diatur oleh hemisfer kiri otak dan proses
pemikiran intuitif yang diatur oleh hemisfer kanan. Otak kiri selalu dianggap sebagai
hemisfer yang dominan dan dinilai bermanfaat oleh pengobatan Barat karena mengatur nalar,
logika, dan aspek fikir verbal, matematis, dan berhitung. Proses intuitif atau fungsi otak
kanan mengatur kreativitas, artistik, puisi, dan aspek kognisi “tahu-tanpa-tahu-mengapa”.
(Kozier, 2010)

BAB III
ANALISIS ARTIKEL

Aplikasi Holistic Nursing Care pada Pasien Penderita Kanker


 

Dalam jurnal ‘Nursing and Care’ yang berjudul Holistic Nursing Approach to
Patients with Cancer yang ditulis oleh Maria Lavdanita menyatakan bahwa, kanker
merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia dalam beberapa tahun ini.
Diperkirakan 8,2 juta kematian akibat kanker terjadi pada tahun 2012 dan akan semakin
meningkat selama dua dekade ke depan.
Sehingga perawat di onkologi diminta menawarkan program perawatan yang
komprehensif untuk penderita kanker, meliputi proses diagnosis, pengobatan, kemungkinan
terjadi kekambuhan, masa bertahan, perawatan, dan membantu kematian yang damai.
Program tersebut didasarkan pada konsep perawatan holistik serta kontribusi dari perawat.
Pasien dengan penderita kanker tentunya mengalami masalah dalam memenuhi
berbagai kebutuhannya baik itu pasien yang baru saja didiagnosis menderita kanker, pasien
yang menerima pengobatan, maupun pasien setelah perawatan. Oleh sebab itu untuk
mendukung kebutuhan yang tidak terpenuhi tersebut perawat harus mengidentifikasi
kebutuhan mereka dengan pendekatan holistik yang mengintegrasi semua dimensi kehidupan.
Sekarang ini ada banyak pilihan terapeutik yang digunakan untuk mengobati kanker.
Pengobatan tersebut tergantung pada setiap jenis dan stadiumnya. Tetapi hal tersebut dapat
menimbulkan efek samping seperti kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah,
masalah dengan ingatan, konsentrasi, dan lain sebagainya.
Sehingga dibutuhkan perawatan psiko-sosial yang diperlukan sejak awal diagnosis
sampai tahap akhir penyakit. Pemasangan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan agar
perawat memahami cara pasien memandangnya, apa yang penting baginya, dan bagaimana
hubungannya dengan orang lain. Selain itu perawat dapat menciptakan lingkungan yang
memungkinkan agar pasien merasa nyaman dan aman. Hubungan perawat-pasien ini harus
didasarkan pada kepercayaan, kejujuran, pengertian, rasa hormat dan tujuan timbal balik.
Perawatan status spiritual juga merupakan dimensi perawatan pasien holistik.
Spiritualitas dapat berkontribusi secara positif dengan memberikan kekuatan dan harapan,
sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien. Pendidikan perawat juga memaikan peran
penting dan harus berorientasi pada perawatan holistik.

Penilaian Kepuasan Pasien Kanker dengan Penerapan Holistic Care


    

Artikel yang ditulis oleh Cadet, Davis, dkk. yang berjudul A Holistic Model of Care
to Support Those Living with and beyound Cancer menjelaskan model keperawatan kanker
terpadu yang diterapkan Bloomhill Cancer Center (BCC) di Queensland, Australia yang
menunjukkan kemampuan holistik pasien yang hidup dengan dan di luar kanker serta
mengindentifikasi peluang praktik dan penyediaan pelayanan.
Hasil survei menemukan bahwa pengalaman pasien menunjukkan bahwa lebih dari
dua per tiga atau sebesar 67% respon sangat puas dengan pertemuan pertama. Kebanyakan
pasien menelepon dan membuat janji temu, tetapi kedatangan pasien selanjutnya tanpa
pemberitahuan. Lebih dari tiga per empat atau sebesar 77% respon sangat puas pada
pertemuan pertama mereka dengan spesialis kanker.
Selain itu sebesar 46% klien sangat puas dan 30% menyatakan puas dengan dukungan
emosional yang mereka terima di BCC dan lebih dari 90% sangat puas atau puas dengan
terapi sentuhan yang mereka terima.
Tujuan dari penelitian tersebut yang dibuat tersebut adalah untuk menjelaskan
bagaimana BCC menggunakan prinsip perawatan holistik dan untuk mengidentifikasi
kesempatan praktik serta penyediaan layanan yang lebih baik bagi mereka yang hidup dengan
dan di luar kanker. Selain itu, penelitian tersebut menawarkan penelitian lebih lanjut sebagai
keputusan kebijakan dan pendanaan di masa depan.

BAB IV
PENUTUP

       Kesimpulan
Perawatan holistic care adalah perawatan yang menyeluruh dan memandang manusia
secara utuh. Perawatan tersebut mencakup dimensi yang saling berhubungan yaitu fisik,
sosial, emosional, intelektual, dan spiritual. Apabila salah satu dari dari dimensi tersebut
terganggu maka akan berdampak pada dimensi lainnya.
Penerapan holistic care dalam praktik keperawatan bertujuan untuk membuat pasien
menjadi lebih puas dan nyaman, karena perawatan tersebut tidak hanya berfokus pada salah
satu kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi. Tetapi perawatan yang diberikan diterapkan
secara komprehensif.

B.       Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada pembaca agar dapat memahami isi
dari makalah ini. Dan bagi perawat serta calon perawat, diharapkan untuk menerapkan
perawatan holistic care dalam praktik keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai