PARADIGMA KEPERAWATAN
Dosen Pengampu:
OLEH:
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai paradigma keperawatan.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tinjauan Teori
Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori-teori
keperawatan atau paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi: manusia,
keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.
1. 1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya.
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis).
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi.
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai
sistem terbuka, sistem adaptif, personal dan interpersonal yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh.
Sebagai sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual
sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap
perubahan lingkungannya dan akan menunjukkan respon yang adaptif maupun respon
maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai
mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila
kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka
manusia akan menunjukan perilaku yang maladaptif.
Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun
masyarakat yang menerima asuhan keperawatan. Keluarga merupakan sekelompok
individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama
lain baik secara perorangan maupun bersama-sama, di dalam lingkungan sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan. Beberapa alasan keluarga sebagai fokus dalam
pelayanan keperawatan diantaranya adalah keluarga merupakan suatu kelompok yang
dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki, mengabaikan masalah dalam
kelompoknya sendiri serta merupakan perantara yang efektif dalam melakukan upaya
kesehatan. (Baylon Maglaya, 1974)
Peran perawat dalam individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan
dasarnya mencakup kebutuhan biologis, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju
kemandirian pasien.
Peran perawat dalam membantu keluarga meningkatkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan adalah perawat sebagai pendeteksi adanya masalah
kesehatan, memberi asuhan kepada anggota keluarga yang sakit, koordinator
pelayanan kesehatan keluarga, fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga dalam
masalah-masalah kesehatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat perlu
memperhatikan sifat-sifat keluarga yaitu keluarga mempunyai reaksi dan cara yang
unik dalam menghadapi masalahnya, pola komunikasi yang dianut, cara pengambilan
keputusan, sikap, nilai, cita-cita keluarga dan gaya hidup keluarga yang berbeda-beda.
Individu dalam keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang.
Pelayanan kesehatan pada masyarakat ini dapat berbentuk pelayanan kepada
masyarakat umum dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu (balita dan lansia).
2. 2. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial, spiritual dan
kultural secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Sebagai suatu profesi, keperawatan
memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik
terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan
humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi
perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga,
keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keempat,
keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa
keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu
bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. 3. Konsep Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
mempertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang
mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan proses
penyakit. Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar
individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan
fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan
adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala hepotesa yang
berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada
skala yang bersifat dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan. Menurut model ini, keadaan sehat selalu berubah secara
konstan, dimana rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam
area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak kearah sehat
maka kita berada dalam area sehat (wellness area).
4. 4. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah yang
termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
perkembangan manusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi
dan kesehatan. Fokus lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial, budaya dan
spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu:
a. Lingkungan dalam terdiri dari:
Lingkungan fisik (physical enviroment)
Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Lingkungan sosial (social enviroment)
b. Lingkungan luar (kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya)
Lingkungan :
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun
eksternal, dimana didalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi
manusia meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat
mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem.
Kesehatan :
Keperawatan :
Lingkungan :
Kesehatan :
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia,
dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga
dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Keperawatan :
Keperawatan didefinisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat
dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi
keperawatan. Proses interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan
tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Seorang pasien datang ke unit gawat darurat dibawa oleh keluarga dengan alasan
telah mencederai diri sendiri dengan cara menyilet nadinya. Perawat kemudian meminta
agar keluarga menunggu di luar namun pasien berteriak-teriak agar keluarganya tidak
meninggalkannya sendiri di ruangan tersebut. Keluarga meminta kepada perawat agar bisa
menemani pasien karena khawatir pasien tidak bisa tenang. Dokter meminta saudara untuk
membawa keluarga keluar dari ruangan. Jika saudara menjadi perawatnya pada saat itu apa
yang akan saudara lakukan?
DAFTAR PUSTAKA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
Disusun oleh:
NIM : 3420234131
Kelas : 1B
YOGYAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas
berkat rahmat dan inayah-Nya terutama rahmat kesehatan dan kesempatan
sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Paradigma
Keperawatan“
Kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan senang hati
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan
professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu
mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara paradignal sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan
keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah
melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan
sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja aradi yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi –
instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih memiliki pandangan yang
tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan
keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang paradignal.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun
perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi
profesi.
Tujuan Makalah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
a. Fegurson
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek-aspek teertentu dari setiap
kenyataan.
b. Poerwanto P (1997)
Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan cara pandang dasar yang khas
dalam melihat, memikirkan, member makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan
atau fenomena kehidupan manusia.
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan
sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan,
member makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan.
Paradigma Keperawatan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi
tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan
kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7
hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran,
fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan
yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan
keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek
pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi profesi.
2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita
untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini paradigma keperawatan
masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang
sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai
profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma
keperawatan akan terus berkembang.
C.Konsep Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan
utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai
tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan eksternalnya
serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan
kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem
adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Terdiri dari :
- Spiritual
· memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religious yang dianutnya.
- Kultural
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-pisahkan satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik
lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada manusia akan
selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan
respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut
mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila
kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan
menunjukan prilaku yang maladaptif .
Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia adalah klien yang dibedakan
menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari aspek bio-psiko-sosial-spiritual.
Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup
kebutuhan bio-psiko-sosio-piritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi
interaksi satu sama lain, baik secara peroraan maupun secara bersama- sama didalam lingkungan sendiri
atau masyarakat secara keseluruhan.keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantu
keluarga meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan maslah kesehatan.
Perawat berperan sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan pemberi askep pada anggota keluarga
yang sakit, coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga sejauh
menyangkut masalah-maslah kesehatan yang dihadapi.
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara manusia dan budaya dalam
lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
mempunyai tujuan dan norma sebagai system nilai, seperti halnya keluarga.
2. Konsep Keperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan dari paradigma keperwatanyang disepakati sebagai bentuk pelayanan
professional yang merupakan kajian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk perawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan
kedada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat serta mencakup seluruh
kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utaa dalam upaya mengadakan
perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan
produktif.
3. Kosep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan –
perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun
faktor lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan
proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang berada diluar individu
yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan
ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit.
Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang.
Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor
– faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara
konstan, dimana rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila
status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi apabila
status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).
Pengertian Sehat
- Menurut WHO
Sehat berarti keadan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak yhanya bebas dari penyakit atau
cacat.
- Menurut Perkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsinya yang dapat
mengadakan penyesuaikan sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
- Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia
sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing.
- Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat menguasai keadaan lingkungan tanpa menimbulkan
ketegangan dan tekanan serta tidak menimbulkan ketidakseimbangan pada dirinya.
Pengertian Sakit
- Menurut Parkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yan menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan sosial.
- Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary
- Sakit adalah keadaan yang disebabkan atau bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang
dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun
fungsi keseluruhan.
- Sebagai manifestasi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mengadaptasi diri dengan
lingkungannya.
· Lingkungan (environment)
Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik maka para ahli sepakat menggunakan
suatu rentang atau skala seseorang. Salah satu ukuran yang dipakai adalah healthillnes continum atau
rentang sehat sakit.
Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang.
Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, dan tergantung individualis dan
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan menurut model ini keadaan sehat selalu
berubah secara konstan → penyakit meningkat menyebabkan tidak sehat → perasaan sakit menurut
kemampuan fungsional.
Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk mencapai sasaran keperawatan → derajat kesehatan
yang optimal untuk itu keperawatan memberikan bantuan kepada indoividu, keluarga dan masyarakat
untuk dapat merawat dirinya sendiri.
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah ( kawasan dsb) yang termasuk
didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan
fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu :
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun
dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih,
ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa
sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan
tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan
fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh
dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia
berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.
Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik
dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan
kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti
juga hubungan komuniti dengan lingkungan actor dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu
paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan
rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara, pendidikan, pekerjaan
dan actor ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi lingkungan dapat membantu
perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang
sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka akan
berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.
Lingkungan merupakan actor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka
kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan
perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana jika
seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang bersih.
C. Hakekat Paradigma Keperawatan
Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan cinta kasih kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang khususnya mempunyai masalah kesehatan
dalam upaya mencapai derajat ksesehatan semaksimal mungkin yang meliputi upaya-upaya preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitative dengan potensi yang ada padanya.
Pelayanan perawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan mencegah penyakit,
penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan utama untuk memungkinkan setiap penduduk untuk mencapai kemampuan hidup sehat dan
produktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab dan etika profesi keperawatan.
BAB III
Kasus
Seorang pasien datang kesatuan gawat darurat dibawa oleh keluarga dengan alasan Tya mencederai diri
sendiri dengan cara diam nadinya. Perawat kemudian meminta agar keluarga menunggu diluar namun
pasien berteriak-teriak agar keluarganya tidak meninggalkannya sendiri diruangan tersebut. Keluarga
meminta kepada perawat agar bisa menemani pasien karena kawatir pasien tidak bisa tenang. Dokter
meminta saudara untuk membawa keluarga keluar dari ruangan. Jika saudara menjadi perawatnya pada
saat itu apa yang akan saudara lakukan?
BAB IV
PEMBAHASAN
Sebagai perawat dalam menyikapi kasus diatas, akan memilih untuk memper bolehkan keluarga
menunggui didekat pasien agar pasien merasa nyaman dan seorang pria dengan catatan keluarga bisa
kooperatif dengan semua penatalaksanaan yang akan dilakukan pada pasien. Keluarga pasien
diperbolehkan untuk menunggui didekat pasien didasarkan pada paradigma melakukan yang meliputi
1.Manusia
Pasien dan keluargaa dalah manusia. Menurut Teori terus kerawatan humanistik oleh Paterson Dan
Zderad,manusia sebagai individu dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan,
mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan masadepan. Sehingga kita
sebagai perawat harus menghargai keinginan pasien dan keluarga selama hal tersebut tidak
membahayakan pasien. Pasien dan keluarga membutuhkan pilihan. Individu dan kelompok membutuh
kankesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.
Sesuai dengan konsep teori adaptasi Calista Roy bahwa sebagai suatu tangkai manusia juga dapat
digambarkan dengan istilah memasukkan, proses kontrol dan umpanbalik serta keluaran. Memasukkan
pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan
lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Dalam proses adaptasi bagi klien kedekatan dengan keluarga
akan menambah ketenangan, kekuatan, dan kenyamanan yang pada akhirnya akan mengurangi
kegelisahan dan membantu proses percepatan penyembuhan klien dalam masa perawatan. Jadi sebagai
perawat seharusnya tidak mempermasalahkan jika pasien ingin selalu ditunggui keluarga diruang rawat
dimanapun dengan bebera pacatatan :
2.Keluarga tidak melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan pasien. Menurut Mira Estrin
Levine(Itu Konservasi Model), manusia dipandang secara utuh yaitu tidak hanya dalam aspek fisik tetapi
juga tentang dengan aspek psikososial budaya dan rohani. Tidak selalu aspek fisik saja yang diperhatikan
pada pasien yang melakukan percobaan bunuh diri dengan diam nadinya, tetapi kondisi psikologis pasien
kendia sama pentingnya.Pasien yang melakukan percobaan bunuh diri mengalami kondisi tekanan
psikologis, sehingga dengan menghadirkan keluarga didekat pasien diharapkan tidak menambah tekan
psikologis pasien.
2.Keperawatan
Marta E.Rogers menyatakan bahwa ilmu melakukan adalah Kesatuan Manusia Makhluk, yaitu manusia
sebagai satuan. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang belajar manusia secara keseluruhan atau
utuh. Rogers menjelaskan melakukan sebagai profesi yang bergabung tidak yakin ilmu pengetahuan dan
seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat
menjaga sebuah memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitas Saya
seseorang yang sakit dan cacat. Praktek profesional melakukan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk
melayani orang, hal tersebut dikeluarkan dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan
mahkluk. Seorang perawat yang menjalan kanpraktek melakukan yang profesional, perawat melayani
secara total kebutuhan pasien bukan fisik saja tapi juga psikologis pasien, jadi semua kebutuhan pasien
harus diusahakan untuk terpenuhi selama tidak mengancam keselamatan. Menurut Mira Estrin Levine
sebagai uhan melakukan adalah baik mendukung dan terapi (untuk mencapai tingkat maksimal adaptasi).
Tugas perawat adalah melakukan pengasuhan melakukan yang baik dan mendukung terapi yaitu holistik.
Sifat holistik diartikan sebagai perawatan yang menyeluruh termasuk kondisi psikologis pasien yang berupa
seorang pria, nyaman, tenang. Menghadirkan keluarga saya dekat pasien akan Memberikan rasa seorang
pria dan tidak aman sehingga mengurangi keuangan dan ketakutan saat dirawat disatuan gawat darurat
maupun ruang rawat lain selama tidak membahayakan pasien.
3.Kesehatan
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada keseluruhan
maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan
kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan sistem akan digeser kearah
kesehat sebuah jika energi yang dibutuhkan terpenuhi. Ketika energi pasien kearah kesehatan adalah dari
keluarga, maka keluarga sangat penting dihadirkan didekat pasien selama proses perawatan.
4.Lingkungan
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah semuanya
sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya
manusia akan berin teraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intra pribadi, antar pribadi dan ekstra
pribadi yang dapat mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem.Dibuat lingkungan (lingkungan yang
diciptakan) diartikan sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpasadar oleh klien dan
merupakan simbol sistem secara keseluruhan. Ketika aku lingkungan yang diciptakannya manbagi pasien,
maka haliniakan mendukung kondisi pasien kearah perbaikan. Memenuhi keinginan pasien yang
menginginkan keluarga selalu berada diketeraturan merupakan dari dibuat lingkungan, artinya
menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
1.Keluarga pasien boleh menunggu di dalam ruangan karena pasien membutuhkan dukungan keluarga
dengan persyaratan keluarga pasien kooperatif dan tidak membahayakan keselamatan baik pada pasien
maupun tenaga kesehatan. didaerah dimanapun tidak khususnya disatuan gawat darurat Setiap melakukan
pengasuhan melakukan harus selalu berpedoman pada paradigmabmelakukan dalam hal ini menerapkan
teori-teori yang sesuai dengan kasus yang ditemukan.
Saran
1. Pemahaman tentang paradigma melakukan perlu diperdalam bagi setiap perawat sehingga dalam
bekerja senatiasa mengacu pada paradigma melakukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://indrysetyaraniblok1903.blogspot.com/2013/01/makalah-paradigma-
keperawatan_11.html?m=1
https://www.academia.edu/34857258/Paradigma_keperawatan