FALSAFAH
“PARADIGMA KEPERAWATAN”
NAMA : SURIANI
NIM : 223001090068
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Fegurson
2. Poerwanto P (1997)
Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan cara
pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, member makna, menyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini
paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia,
keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu,
keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus
berkembang.
C. Konsep Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium
Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La
Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem
terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan
holistik atau utuh.
Terdiri dari :
Spiritual
Kultural
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-pisahkan
satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan.
Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia adalah
klien yang dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari aspek bio-
psiko-sosial-spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya
memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan bio-psiko-sosio-piritual
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauan menuju kemandirian pasien.
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara manusia
dan budaya dalam lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang mempunyai tujuan dan norma sebagai
system nilai, seperti halnya keluarga.
2. Konsep Keperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan dari paradigma keperwatanyang
disepakati sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
perawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan
kedada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat
serta mencakup seluruh kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan
pengetahuan, serta kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari
secara mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan
utaa dalam upaya mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga
memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif.
3. Kosep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal
yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan
proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang
berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain
variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi. Salah satu ukuran yang
dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit.
Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur
keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat
dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi
kesehatan. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan,
dimana rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada
dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke
arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).
Pengertian Sehat
Menurut WHO
Sehat berarti keadan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak yhanya
bebas dari penyakit atau cacat.
Menurut Perkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh
dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaikan sehingga tubuh dapat
mengatasi gangguan dari luar.
Pengertian Sakit
Menurut Parkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yan menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani,
rohani dan sosial.
· Lingkungan (environment)
Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik maka para
ahli sepakat menggunakan suatu rentang atau skala seseorang. Salah satu ukuran
yang dipakai adalah healthillnes continum atau rentang sehat sakit.
Menurut model ini keadaan sehat selalu berubah secara konstan → penyakit
meningkat menyebabkan tidak sehat → perasaan sakit menurut kemampuan
fungsional.
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah
( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal
yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain
lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu
lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2
yaitu :
b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan
tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit –
penyakit.
Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan cinta
kasih kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang
khususnya mempunyai masalah kesehatan dalam upaya mencapai derajat ksesehatan
semaksimal mungkin yang meliputi upaya-upaya preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitative dengan potensi yang ada padanya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu
faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama
dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka
perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran,
fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada
klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio,
psiko, sosial, spiritual dan cultural.
B. Saran