Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

FALSAFAH
“PARADIGMA KEPERAWATAN”

NAMA : SURIANI
NIM : 223001090068
BAB  I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu


bentuk  pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya  ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
aradigmnal sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi
bidang  kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di
sebagian besar  rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah
melalui proses keperawatan.

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi


keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja aradi yang sifatnya membantu
orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun
kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri,
hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih
bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang aradigmnal. Untuk
itulah aradigm dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun
perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang
melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan,
praktik keperawatan dan organisasi profesi.

B.     Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui  pengertian aradigm keperawatan.


2. Untuk mengetahui unsur-unsur paradigma keperawatan
3. Untuk mengetahui konsep paradigma keperawatan
4. Untuk mengetahui hakekat paradigma keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A.       Pengertian

1. Fegurson 

Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek-aspek


teertentu dari setiap kenyataan.

2. Poerwanto P (1997)

 Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan cara
pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, member makna, menyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia.

3. Adam Smith (1975), cit Gaffar (1997)

Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu.


Paradigma menjelaskan sesuatu  dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma
memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

4. La Ode Jumadi (1999)

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan.

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar


atau  cara kita melihat, memikirkan, member makna, menyikapi  dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Perawatan
merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang
memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan
berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama
dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat
perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi
dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien.
Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko,
sosial, spiritual dan cultural.

Paradigma memiliki fungsi antara lain :

1.   Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi


keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik dan
organisasi profesi.

2.   Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita


dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.

B. Unsur-Unsur Paradigma Keperawatan

Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini
paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia,
keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu,
keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus
berkembang.

C. Konsep  Paradigma Keperawatan

1. Konsep Manusia

Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium
Ilmu Kesehatan, 1992).

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La
Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem
terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan
holistik atau utuh.

Konsep manusia terdiri dari :

a)      Manusia sebagai makhluk hidup

b)      Manusia sebagai makhluk holistic ð keseluruhan/utuh

Terdiri dari :

 Bio – Bios = Hidup

·         manusia empunyai suatu susunan system organ tubuh

·         mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya

·         tidak lepas dari hokum alam : lahir,berkembang, mati.

 Psiko – psicha = jiwa, roh, sukma

·         mempunyai struktur kepribadian

·         mempunyai daya pikir, kecerdasan

·         mempunyai kebutuhan psikologis, berkembang

 Spiritual

·          mempunyai keyakinan / mengakui adanya tuhan

·         memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat


religious yang dianutnya.

 Kultural

·         mempunyai nilai budaya yang berbeda

c) Manusia sebagai system

Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-pisahkan
satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan.

Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh


lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan
spiritual sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya


dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon
adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang
baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk
merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan
menunjukan prilaku yang maladaptif .

Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia adalah
klien yang dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.

 Individu sebagai klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari aspek bio-
psiko-sosial-spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya
memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan bio-psiko-sosio-piritual
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauan menuju kemandirian pasien.

 Keluarga sebagai klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus


menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara peroraan maupun secara
bersama- sama didalam lingkungan sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantu keluarga
meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan maslah kesehatan. Perawat
berperan sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan pemberi askep pada
anggota keluarga yang sakit, coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator, pendidik
dan penasehat keluarga sejauh menyangkut masalah-maslah kesehatan yang
dihadapi.

 Masyarakat sebagai klien

Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara manusia
dan budaya dalam lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang mempunyai tujuan dan norma sebagai
system nilai, seperti halnya keluarga.

2.      Konsep Keperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan  dari paradigma keperwatanyang
disepakati sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
perawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan
kedada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat
serta mencakup seluruh kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan
pengetahuan, serta kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari
secara mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan
utaa dalam upaya mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga
memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif.

3.      Kosep kesehatan

Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal
yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan
proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang
berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain
variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi. Salah satu ukuran yang
dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit.
Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur
keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat
dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi
kesehatan. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan,
dimana rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada
dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke
arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).

Konsep Sehat Sakit

Pengertian Sehat

 Menurut WHO

Sehat berarti keadan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak yhanya
bebas dari penyakit atau cacat.

 Menurut Perkins

Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh
dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaikan sehingga tubuh dapat
mengatasi gangguan dari luar.

Ø  Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya


sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing.

Ø  Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat  menguasai keadaan lingkungan


tanpa menimbulkan ketegangan dan tekanan serta tidak menimbulkan
ketidakseimbangan pada dirinya.

Pengertian Sakit

 Menurut Parkins

Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yan menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani,
rohani dan sosial.

 Menurut  Webster’s New Collegiate Dictionary

Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah


 Sakit adalah keadaan yang disebabkan atau bermacam-macam hal, bisa
suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap
susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi
keseluruhan.

Keadaaan sehat sakit pada dasarnya adalah :

 Produksi interaksi seseorang dengan lingkungannya


 Sebagai manifestasi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam
mengadaptasi diri dengan lingkungannya.
 Gangguan kesehatan disebabkan terjadinya ketidakseimbangan antar
faktor-faktor:

·         Penyebab penyakit (agent)

·         Tuan rumah (host) – keadaan individu manusia

·         Lingkungan (environment)

       Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik maka para
ahli sepakat menggunakan suatu rentang atau skala seseorang. Salah satu ukuran
yang dipakai adalah healthillnes continum atau rentang sehat sakit.

       Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk


mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang
bersifat dinamis, dan tergantung individualis dan tergantung pada faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan.

Menurut model ini keadaan sehat selalu berubah secara konstan → penyakit
meningkat menyebabkan tidak sehat → perasaan sakit menurut kemampuan
fungsional.

       Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk mencapai sasaran


keperawatan → derajat kesehatan yang optimal untuk itu keperawatan
memberikan bantuan kepada indoividu, keluarga dan masyarakat untuk dapat
merawat dirinya sendiri.

4.      Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah
( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal
yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain
lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu
lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2
yaitu :

a.   Lingkungan dalam terdiri dari:

      -  Lingkungan fisik (physical enviroment)

         Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi


dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus
bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau
limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.

      -  Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

         F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat


menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat
merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan
emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-
buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan
keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi
lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

      -.Lingkungan actor (social environment)

Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan


data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit.

 Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi


dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data
yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti
dengan lingkungan actor dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna
individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )

Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi


lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh
terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.

Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan
tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit –
penyakit.

5. Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan

Lingkungan merupakan actor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila


lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia
perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari orang lain. Keperawatan
dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana jika seseorang sedang
rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang bersih.

C.     Hakekat Paradigma Keperawatan

Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan cinta
kasih kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang
khususnya mempunyai masalah kesehatan dalam upaya mencapai derajat ksesehatan
semaksimal mungkin yang meliputi upaya-upaya preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitative dengan potensi yang ada padanya.

Pelayanan perawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan


mencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan
penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap
penduduk untuk mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif yang dilakukan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab dan etika profesi keperawatan.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu
faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama
dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka
perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran,
fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada
klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio,
psiko, sosial, spiritual dan cultural.

B.      Saran

Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan  ilmu keperawatan,


mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam
memberikan perawatan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun, (2010).  Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional.Trans Info Media.


Jakarta.

Gaffar, (1999). Pengantar Keperawatan Profesional. EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai