Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

FALSAFAT DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

NIDA NAJIYAH
P20620221001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA


2021/2022
FALSAFAT DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Pengertian Falsafat Keperawatan


Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah menjadi ciri utama pada
suatu komunitas baik komunitas berskala besar maupun berskala kecil, salah satunya
adalah komunitas profesi keperawatan.

Falsafah keperawatan adalah kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan


yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, baik kepada individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat.

Falsafah keperawatan merupakan “jiwa” dari setiap perawat. Oleh karena itu, falsafah
keperawatan harus menjadi pedoman bagi perawat dalam menjalankan pekerjaannya.
Sebagai seorang perawat tentunya dalam menjalankan profesi keperawatan Anda harus
senantiasa menggunakan nilai-nilai keperawatan dalam melayani pasien.

Esensi falsafah keperawatan yaitu memandang pasien sebagai mahluk yang holistic,
yang harus dipenuhi segala kebutuhannya, baik biologis, psikolois, social dan spiritual
yang diberiakan secara komprehensif pelayanan keperawatan secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan setiap pasien berhak mendapatkan perawatan tanpa
membedakan suku, kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan keperawatan menjadikan
pasien sebagai mitra yang aktif.

Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya


dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta, dalam
hal ini pengetahuan keperawatan. Sehingga falsafah keperawatan adalah keyakinan
dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis
manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada
respons mereka terhadap situasi.

Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) misalnya Roy
memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali
manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu
dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :

1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi dalam mencari solusi.

2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-reaksi.
3. Memiliki holism intrinsic.

4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk


memiliki hubungan dengan orang lain.

Veritivity berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa


ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah
manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang
berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam
konteks :

1. Tujuan eksistensi manusia.

2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.

3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum.

4. Nilai dan arti kehidupan.

B. Pengertian Paradigma Keperawatan


Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu.
Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma
memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus
kehidupan manusia.

Jadi, paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan .

Beberapa ahli di bidang keperawatan mempunyai pendapat sendiri tentang arti dari
paradigma keperawatan. Menurut Gaffar (1997), paradigma keperawatan adalah cara
pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan. Dengan demikian, paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau
dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan.

Paradigma memiliki fungsi antara lain:


1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan
organisasi profesi.

2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan
membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.

C. Kompenen Keperawatan
Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori – teori
keperawatan atau paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi:
manusia, keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.

a. Manusia

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis).

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi.

Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai


sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh.

b. Keperawatan

Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap
manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual
dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan
humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi
perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.
Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis
kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial.
Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta
kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti
perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.

c. Lingkungan

Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan


menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan.
Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual.

d. Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang
mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan proses
penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang berada
diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain variabel
lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.

D. Unsur-Unsur Paradigma Keperawatan


Paradigma keperawatan terbentuk atas empat unsur, yaitu: manusia, keperawatan,
lingkungan, dan kesehatan. Kempat unsur/elemen ini saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lainnya. Unsur-unsur yang membentuk paradigma
keperawatan inilah yang membedakan dengan paradigma teori lain. Teori keperawatan
didasarkan pada keempat konsep tersebut, yakni:

1. Manusia atau klien sebegai penerimaan asuhan keperawatan (individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat).

2. Lingkungan yakni: keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi klien. Hal ini
meliputi lingkungan fisik.

3. Kesehatan; meliputi derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.

4. Keperawatan, atribut, karakteristik dan tindakan dari perawat yang memberikan


asuhan bersama-sama dengan klien.
DAFTAR PUSTAKA

Budiono, 2016. Konsep Keperawatan Dasar. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan.
Bayuhernandezo6. 2013. “Falsafah dan Paradigma Keperawatan”
(https://bayuhernandez06.wordpress.com/materi-kuliah/falsafah-dan-paradigma-
keperawatan/- diakses pada 13 Agustus 2021 pukul 10.30)
Mertayasa. 2014. “Falsafah Keperawatan”
(https://www.slideshare.net/mertayasa/falsafah-keperawatan-1 diakses pada 13 Agustus
2021 pukul 11.30)

ROSMAHARANI, SHANTI. 2013. “PARADIGMA KEPERAWATAN”


(https://shantirosmaharani.wordpress.com/2013/12/06/paradigma-keperawatan/-
diakses pada 14 Agustus 2021 pukul 08.00)

Anda mungkin juga menyukai