Anda di halaman 1dari 18

NAMA : WIDA DENOK WIDARTI

NIM : R23218056

PRODI : S1 KEPERAWATAN /1A

MATKUL : FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

RESUME I

MATERI DOSEN : Ns. ANNISA RAHMAWATI M. KEP

KONSEP FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Definisi falsafah
Secara bahasa artinya anggapan, gagasan dan sikap batin yang paling dasar
yang dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup (KBBI).
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan digunakan sebagai pandangan hidup.
Falsafah keperawatan merupakan dasar tentang hakekat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Falsafah
keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang menjadi
pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, baik kepada individu, keluarga
maupun masyarakat. Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang
hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam
praktek keperawatan (Hidayat, 2007).
1. Esensi Falsafah Keperawatan
 Hakekat manusia adalah makhluk (Holistik) manusia sebagai makhluk bio,
psiko, sosial dan spiritual.
 Pelayanan keperawatan yang diberikan secara langsung dan manusiawi.
 Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa perbedaan suku, status
sosial, agama dan ekonomi.
 Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan dimana perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan,
bekerjasama dengan yang lain.
 Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan bukan
penerima jasa pasif.

B. Definisi dan Hakikat Paradigma Keperawan


Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.
Paradigma merupakan sebuah diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan
fenomena. Paradigma mengandung beberapa konsep yang terkait dengan fokus
keilmuannya Asmadi, 2009).
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang
membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna
mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka
kerja keperawatan.
1. Komponen paradigma keperawatan
a) Manusia
b) Keperawatan
c) Kesehatan dalam rentang sehat sakit
d) Lingkungan

2. Konsep manusia
Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan makhluk bio,psiko, sosial
dan spiritual yang terjadi merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang
memiliki sifat unik dengan tingkat perkembangan masing-masing.
Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan bersifat
individu, kelompok, dan masyarakat.

3. Manusia sebagai system


a) Manusia sebagai sistem terbuka.
b) Manusia sebagai sistem adaptif.
c) Manusia sebagai sistem personal, interpersonal, dan sosial.

4. Konsep keperawatan
Konsep keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat
profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang dapat ditujukan kepada
individu, keluarga, atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Keperawatan
adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dengan segala
perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007).
a. Peran Perawat (Hidayat, 2012) :
1) Pemberian perawatan (Care Giver)
2) Sebagai advocat keluarga
3) Pencegahan penyakitPendidik
4) Konseling
5) Kolaborasi
6) Pengambilan keputusan etik
7) Peneliti

b. 5 Proses Asuhan Keperawatan


1) Pengkajian
2) Menentukan Diagnosa keperawatan
3) Menentukan Intervensi Keperawatan
4) Implementasi Keperawatan
5) Evaluasi keperawatan

c. Faktor yang mempengaruhi keperawatan


1. Kebudayaan
Pandangan menyatakan bahwa pelayanan keperawatan akan lebih baik
bila dilakukan oleh seorang wanita.
2. Sistem Pendidikan
Perkembangan sistem pendidikan yangtelah memiliki sistem
pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
sehingga teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada
pelayanan keperawatan.

3. Perkembangan ilmu keperawatan


Ditandai dengan adanya pengelompokkan ilmu keperawatan dasar
menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang
merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus menerus berkembang dan
tidak tertutup kemungkinan perkembangan sub spesialis.

4. Faktor pengaruh status Kesehatan


a) Perkembangan.
b) Sosial kultural.
c) Pengalaman masa lalu
d) Harapan seseorang tentang dirinya.
e) Keturunan
f) Lingkungan
g) Pelayanan

5. Rentang sakit
Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang
dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau
sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia Sakit juga
bisa diartikan sebagai totalitas dari keadaaan organisme sebagai sistem
biologis dan adaptasi social. Penyakit digambarkan sebagai gangguan
dalam fungsi tubuh yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas tubuh
sehingga responnya dapat berupa sakit.
a. Tahapan proses sakit
b. Tahap gejala.
c. Tahap asumsi terhadap sakit
d. Tahap kontak dengan pelayanan Kesehatan.
e. Tahap ketergantungan
f. Tahap penyembuhan
g. Dampak sakit
1) Tahap gejala.
2) Tahap asumsi terhadap sakit.
3) Tahap kontak dengan pelayanan Kesehatan
4) Tahap ketergantungan.
5) Tahap penyembuhan.
6) Perubahan kebiasaan sosial.
7) Privasi terganggu Otonomi.
8) Terjadi perubahan gaya hidup.

h. Prilaku orang sakit


1) Perasaan ketakutan
2) Menarik diri
3) Egosentris
4) Sensitif terhadap persoalan kecil
5) Reaksi emosional tinggi
6) Perubahan persepsi
7) Berkurangnya minat

6. Konsep lingkungan
Paradigma keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah
memandang bahwa lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual
dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan
keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkan sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
RESUME II

MATERI DOSEN : Ns. USMAN M. KEP

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Pendahuluan
Perawat sebagai suatu PROFESI merupakan bagian dari tim kesehatan, harus ikut
bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun
sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau sakit.

1. Masalah kalien
TIDAK MAMPU  untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan fisologisnya;
TIDAK MAU  untuk meningkatkan motivasi dan membangkitkan semangat
sebagai terapi psikologis;
TIDAK TAHU  berupa pemberian pendidikan (healt education) tentang
kesehatan / keperawatan.

B. Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah menjadi ciri
utama pada suatu komunitas baik komunitas berskala besar maupun berskala kecil,
salah satunya adalah komunitas profesi keperawatan.

C. Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatan adalah kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, baik
kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Dalam falsafah
keperawatan pasien di pandang sebagai mahluk holistic, yang harus dipenuhi segala
kebutuhannya, baik kebutuhan biologis, psikolois, sosial dan spiritual yang diberikan
secara komprehensif.
D. Paradigma keperawatan
1. Pengertian paradigma
Paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan yang menuntun
seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian, paradigma
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek
keperawatan (Gaffar, 1997).

3. Teori yang mendasari paradigma keperawatan


Dalam keperawatan kita mengenal empat komponen yang merupakan pola
dasar dari teori– teori keperawatan yaitu:
 Kelien/manusia
 Keperawatan
 Lingkungan
 Kesehatan

E. Konsep manusia
Manusia sebagai makhluk bio, psiko, sosio, spiritual dan kultural mempunyai
sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi, bila gagal dipenuhi terjadi
ketidakseimbangan, maka muncul masalah kesehatan.

a. Karakteristik umum kebutuhan dasar manusi


1) Semua individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama namun dipengaruhi
oleh sosial-budaya dimana dia hidup.
2) Pemenuhan kebutuhan relatif sangat tergantung pada prioritas tiap individu.
3) Kebutuhan dasar pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan
dapat ditunda.
4) Bila individu gagal memenuhi kebutuhan maka akan terjadi ketidakseimbangan
homeostasis dan dapat menyebabkan sakit.
5) Suatu kebutuhan dapat muncul oleh stimulasi internal dan eksternal.
6) Respon individu terhadap kebutuhan dan tak terpenuhinya keutuhan dapat
berbeda.
7) Beberapa kebutuhan sebagian berhubungan, artinya: jika beberapa kebutuhan
tidak terpenuhi kebutuhan lain juga tidak terpenuhi.

b. Konsep lingkungan
Lingkungan menurut kamus besar Bahasa indonesia adalah daerah
(kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal
yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia.

c. Konsep Kesehatan
Sehat menurut WHO adalah keadaan utuh secara fisik, jasmni, mental, dan
sosial dan bukan hanya satu keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan.
Sehat menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan sejahtera badan (jasmani),
jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.

d. Konsep keperawatan
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan,
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Praktik
Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk
Asuhan Keperawatan.

e. Berdasarkan kiat keperawatan (Nursing Arts )


Kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat-kiat tertentu.
Kiat-kiat dalam keperawatan adalah:
 Nursing is caring  peduli, semua pasien diperlakukan sama.
 Nursing is sharing  berbagi, diskusi dengan antar sesama perawat dan
anggota tim kesehatan lain.
 Nursing is laughing  tertawa, senyum dapat meningkatkan rasa nyaman
klien.
 Nursing is crying  menangis, menerima respon emosional dari perawat atau
orang lain sebagai sesuatu hal yang biasa pada situasi senang atau duka.
 Nursing is touching  sentuhan, dapat menggunakan sentuhan untuk
meningkatkan rasa nyaman klien.
 Nursing is helping  membantu, dilakukan untuk menolong klien dengan
sepenuhnya memahami kondisinya.
 Nursing is believing in others  percaya org lain, perawat meyakini bahwa
orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk meningkatkan status
kesehatannya.
 Nursing is trusting  percaya, perawat harus menjaga kepercayaan orang lain
(klien).
 Nursing is believing in self  percaya diri, perawat yakin bahwa dirinya
memiliki pengetahuan dan mampu untuk menolong orang lain dalam
memelihara kesehatannya.
 Nursing is learning  belajar, perawat selalu belajar atau mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan profesional melalui askep yang
dilakukan.
 Nursing is respecting  menghormati, perawat memperlihatkan rasa hormat
dan penghargaan kepada orang lain (klien dan keluarganya) dengan menjaga
kepercayaan dan rahasia klien.
 Nursing is listening  mendengarkan, perawat harus mau menjadi pendengar
yang baik ketika klien berbicara atau mengeluh.
 Nursing is doing  melakukan, perawat melakukan pengkajian dan intervensi
keperawatan berdasarkan pengetahuannya dalam melakukan askep.
 Nursing is feeling  perasaan, perawat dapat menerima, merasakan dan
memahami perasaan duka, senang, frustasi dan rasa puas klien.
 Nursing is accepting  menerima, perawat harus menerima diri sendiri
sebelum dapat menerima orang lain.
e. Bersifat komprehensif
 Aspek bersifat menyeluruh: aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual.

f. Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit


 Dilakukan di puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah
sakit.
 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.

g. Mencakup siklus hidup manusia


 Aspek diberikan sejak dari dalam kandungan sampai sakratul maut.
RESUME III

MATERI DOSEN : Ns. TRI WAHYUNI M. KEP

TEORI KEPERAWATAN TERPILIH DAN MIDDLE RANGE TEORI

A. Teori Keperawatan Terpilih dan Middle Range Teori

1. Teori Keperawatan Terpilih


Teori keperawatan terpilih adalah teori-teori yang dipilih dan digunakan dalam
praktik keperawatan untuk membimbing perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan yang efektif dan berkualitas kepada pasien. Beberapa contoh teori
keperawatan terpilih yang sering digunakan dalam praktik keperawatan, sebagai
berikut:
a. Teori adaptasi Roy, teori ini mengemukakan bahwa perawatan harus berfokus
pada upaya membantu individu dalam beradaptasi dengan lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan.
b. Teori interaksi simbolik, menekankan pentingnya interaksi sosial dalam
memebentuk persepsi dan pengalaman individu terkait kesehatan dan
penyakit.
c. Teori keperawatan transkultural, mengakui pentingnya memahami dan
menghormati perbedaan budaya dalam memberikan perawatan yang efektif
dan sensitif secara budaya.
d. Teori keperawatan orem, menekankan pentingnya perawat dalam membantu
individu untuk melakukan perawatan diri mereka sendiri dan memenuhi
kebutuhan kesehatan.
e. Teori keperawatan Watson, menekankan pentingnya hubungan terapeutik
antara perawat dan pasien dalam proses penyembuhan.
f. Teori keperawatan Peplau, menekankan pentingnya perawat dalam
memahami dan membantu individu dalam mengatasi masalah emosional dan
sosial terkait kesehatan.
g. Teori keperawatan Henderson, menekankan pentingnya perawat dalam
membantu individu untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia.
2. Teori Middle Range
Teori Middle Range adalah serangkaian ide atau gagasan saling
berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas waktu yaitu pada realitas
keperawatan. Teori ini menjelaskan fenomena spesifik dan telah diuji dalam
penelitian. Kajian analis teori transendensi diri menjelaskan bagaimana penuaan
atau mendorong kerentanan manusia melalui batas-batas untuk intra pribadi
fokus pada makna kehidupan.

Perbandingan dengan Lever Teori lain:

a. Cukup spesifik untuk memberikan pentunjuk riset dan praktik


b. Cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama
c. Dapat diuji dalam pemikiran empiris
d. Mempresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik
e. Lebih dapat dipraktikkan secara langsung

Ciri Middle Range Teori:


a. Ruang lingkup terbatas
b. Memiliki sedikit abstrak
c. Membahas fenomena secara spesifik
d. Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)
e. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
f. Sulit mengaplikasikan konsep dalam teor

Perkembangan Middle Range Teori:


a. Teori induktif yang membangun teori melalui riset
b. Teori deduktif yang berasal dari Grand Theory
c. Kombinasi dari teori keperawatan dan non keperawatan
d. Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah terpublikasi
e. Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik
B. Konsep Holistic Care, Holisme, Humanisme
1. Holistic Care
Holistik memiliki arti “menyeluruh” yang terdiri dari kata holy dan healthy.
Pandangan holistic bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan
seimbang terkait dengan seluruh aspek pembelajaran seperti spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik.
a. Perawatan Holistic Care
Perawat melihat pasien sebagai manusia seacara total dimana ada
keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks
lingkungan. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap
penyakit dan mengkajnya.
b. Teknik Pengobatan Holistic Care
Metode pengobatan holistic yang dikembangkan dengan terapi:
1) Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang
2) Rileksasi, dengan konsep meditasi penyembuhan
3) Stimulasi otak dengan teknik perangsangan alamiah
4) Silaturahmi doktrin
5) Pancaran bio energi
6) Stimulan promotor dengan nutrisi herbal
7) Hydroteraphy dan stimulant alam

2. Holisme
Holisme adalah salah satu konsep yang mendasari Tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan satu kesatuan yang utuh, jika salah satu dimensinya terganggu maka
akan mempengaruhi yang lainnya.
Untuk mencapai kesejahteraan, terdapat lima dimensi yang saling
mempengaruhi yaitu fisik emosional, intelektual, sosial, dan spiritual. Untuk
mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu
adalah kemampuan berdaptasi terhadap stimulus. Erikson, Tomlin, dan Swain
(Marriner-Tomey, 1994), yang mengemukakan tentang holism, yang memandang
manusia adalah individu secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsitem
yang ketergantungan dan toidak dapat dipisahkan.
Pandangan holistic dalam kepribadian, yang terpenting adalah:
a. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integritas, konsistensi, dan
koherensi. Organisasi adalah normal dan disorganisasi berarti patologik.
b. Organisme dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungdi menurut
hukum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
c. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri.
d. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat
minimal. Potensi organisme jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan
menghasilkan kepribadian yang sehat dan intergral.
e. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.

Hegel menolak akonsep fundanmental atomistic objek (individu). Hegel


mengatakan, individu adalah objek universal yang tidak dapat direduksi atau
dibagi-bagi, ia menyatakan bahwa individu harus dianggap sebagai satu
kesatuan antologis utama. Dalam pandangan Hagel, suatu zat seperti darah
merupakan sebuah kesatuan organic yang terdiri dari komposisi zat yang
berbeda yang tidak dapat dipahami dalam tingkat kimia.

3. Humanisme
Humanisme adalah sebuah filsafat yang mengedepankan nilai dan
kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia yaitu
bagaimana membangun dirinya untuk melakukan hal positif.
a. Humanisme dalam Keperawatan
Dalam keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan
pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai
kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai seorang
berpenyakit tertentu yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman,
kesukaan, dan bahasa tubuh. Pendekatan humanistic adalah asspek
keperawatan tradisional caring yang diwujudkan dalam pengertian dan
tindakan.

b. Ciri-ciri Teori Humanistik


Pendekatan humanistic dalam Pendidikan menekankan pada
perkembangan yang positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia
untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan
mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan
interpersonal sosial, dan metode untuk pengembangan diri.
RESUME VI

MATERI DOSEN : Ns. TRI WAHYUNI M. KEP

PENEGENALAN TENTANG KEPERAWATAN HOLISTIK DAN ASPEK-


ASPEK PENTINGNYA

A. Pengertian
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang
utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik.
B. Sejarah
Holistik populer dengan cepat di tahun 70-anistilah holisme diperkenalkan di
tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira
5000 tahun yang lalu. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik
dimulai di India dan atau Cina.
C. Faktor yang Mempengaruhi Sehat Sakit dalam Konsep Holistik Health Care
1. Pendekatan Biologis
2. Pendekatan psikologis
3. Pendekatan Sosial Kultural
4. Pendekatan Spiritual
D. Perawatan Holistik
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu
kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Asuhan keperawatan yang didasarkan
kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik,
emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang.
E. Dimensi Perawatan Holistik
1. Dimensi fisik: Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari
secara umum melakukan kebiasan hidup positif.
2. Dimensi sosial: melakukan kegiatan sosial dan mampu berinteraksi dengan
orang lain.
3. Dimensi emosional: mengekspresiksn emosi dan mengendalikan stres
4. Dimensi intelektual : kemampuan cognitive untuk belajar.
5. Dimensi spiritual : Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam,
ilmu, agama, moral, nilai, dan etik yang dimiliki seseorang.
F. Nilai Utama Perawatan Holistik
1. Filosofi dan Pendidikan
Asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian
dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
2. Holistik Nurse Save Care
Keyakinan dalam meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga
perawat dapat melayani orang lain sebagai alat dalam proses penyembuhan
seseorang.
3. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency
Menekankan perkembangan untuk memanfaatkan pengkajian dan asuhan
keperawatan yang mengacu pada pola, masalah, kebutuhan klien, dan
lingkungan.
G. Macam-macam Cabang Peyembuhan Holistik
1. Holistik Tradisional
Suatu penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holism, salah satu
contohnya akupuntur.
2. Holistik Modern
Teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional dengan
teknologi dan sains midern dengan memanfaatkan alam dengan prinsip holism.
Contohnya hemeophaty, psikologi hipnotis, osteophaty, dan lain-lain.
3. Holistik Modern Anophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno
dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan,
bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit,
bukan pada gejala.

Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:


a. Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obatobatan kimia
dan operasi
b. Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik,
bukannyapandai.
c. Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas
dan keselarasan.
H. Kompetensi Perawat Holistik
Pada pelayanan holistic hanya bisa dilakukan oleh perawat yang mempunyai
perilaku caring, yaitu menggunakan hati, kognitif, dan touch.
I. Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care
Pengobatan Holistic adalah, pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan method alamiah yang
ilmiah. Pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imunpasien,
dan memperbaiki secara menyeluruh dari faKtor pencetus penyakit (akar
permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung permanen.

Anda mungkin juga menyukai