Anda di halaman 1dari 8

Paradigma Teori Keperawatan

Oleh: Insani Rahmi putri, 1306405574

1. Apa itu paradigma dan paradigma keperawataan?


Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.
Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan suatu
fenomena. Paradigma mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus
keilmuannya.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang
membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna
mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka
kerja keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas 4 unsur, yaitu keperawatan,
manusia, sehat-sakit dan lingkungan. Keempat unsur inilah yang membedakan
paradigma keperawatan dengan teori lain. Teori keperawatan didasarkan pada
keempat konsep tersebut, yakni konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep
lingkungan dan konsep keperawatan sebagai intinya. Hubungan keempat komponen
tersebut dapat dilihat pada gambar.

Klien/manusia

Keperawatan Sehat- Sakit

Lingkungan

2. Apakah konsep utama paradigma keperawatan?


Konsep keperawatan dikembangkan berdasarkan filosofi dan paradigma
keperawatan. Pada filosofi keperawatan terdapat tiga unsur utama yang menjadi
keyakinan dan proses berpikir kritis dalam mengembangkan ilmu keperawatan, yaitu
humanism, holism dan care. Dari ketiga unsur utama, diyakini bahwa manusia
merupakan pusat/sentral asuhan keperawatan dan care sebagai landasan utama dalam
praktik/asuhan keperawatan. Berdasarkan filosofi keperawatan, maka dikembangkan
empat konsep utama paradigma keperawatan, yaitu:
1. Manusia 3. Kesehatan (Sehat-sakit)
2. Lingkungan 4. Keperawatan
Manusia dipandang sebaagi individu yang bersifat holistik dan humanistik yang
dalam kehidupannya selalu berinteraksi dengan lingkungan, baik internal maupun
eksternal yang akan berpengaruh terhadap status kesehatannya, asuhan/pelayanan
keperawatan. Asuhan/pelayanan keperawatan merupakan praktik/tindakan
keperawatan mandiri yang diberikan karena adanya ketidakmampuan manusia dalam
memenuhi kebutuhannya.
1. Manusia
Merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang unik dan utuh
dalam arti merupakan satu kesatuan utuhdari aspek jasmani dan rohani dan
unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkatan
perkembangannya. (Konsorsium Ilmu Kesehatan 1992)
Kebutuhan dasar berupa biologi, psikologi, sosial, budaya dan
spiritual. Manusia memiliki siklus hidup dan mempunyai kapasitas untuk
berpikir, belajar, bernalar, berkomunikasi dan mengembangkan budaya serta
nilai. Manusia berperan sebagai sasaran pelayanan keperawtaan, berpotensi
secara aktif terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Manusia adalah
klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Individu sebagai klien
adalah anggota keluarga yang unik sebagai satu kesatuan yang utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Kebutuhan individu
berdasarkan hierarki maslow:
a. Aktualisasi diri d. Keamanan dan kenyamanan
b. Harga diri e. Fisiologi
c. Mencintai dan dicintai
Keluarga sebagai klien merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus-menerus dan terjadi interaksi satu sama lain
baik secara perorangan maupun bersama-sama di dalam lingkungan sendiri
atau masyarakat secara keseluruhan.
Mayarakat sebagia klien adalah pranata yang terbentuk karena
interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungannya, bersifat
dinamis yang terdiri dari individu, keluarga dan masyarakat.
Sedangkan menurut Hildegard E.Peplau dalam konsep utama
paradigma keperawatan pada point pertama yaitu manusia bahwa manusia
adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil yang
berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik,
mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan
penting untuk interpersonal.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia, mencangkup lingkungan interna dan lingkungan eksterna.
Lingkungan interna adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu
sendiri, mencangkup faktor genetik, mutasi biologi, jenis kelamin,
psikologis, faktor prediposisi terhadap penyakit dan faktor lingkungan.
Sedangkan lingkungan eksterna adalah lingkungan disekitar manusia yang
mencangkup lingkungan fisik dan biologis, lingkungan sosial, cultural dan
spiritual. Untuk memahami lingkungan, dapat digunakan model segitiga
oleh Leavel, 1965.
Agen

Lingkungan Hospes/manusia

Agen adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit,


contoh faktor biologi, mekanik dan kimiawi. Hospes adalah makhluk hidup
yang dapat tertular oleh penyakit. Lingkungan adalah faktor yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan manusia dan agen.
Menurut Peplau, lingkungan didefinisikan sebagai bentuk diluar
organisme dalam konteks kebudayaan, dari sini kebudayaan dan
kepercayaan diaktualisasikan sehingga menjadi faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi individu.
3. Kesehatan (Sehat-sakit)
Sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan (WHO). Sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi (UU no.23/92). Sedangkan sakit
merupakan keadaan terganggunyafungsi tubuh yang normal, baik fungsi
fisiologis maupun fungsi sosialnya. Faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap kesehatan, yaitu:
 Perawatan diri yang baik
 Pencegahan terhadap penyakit/cedera
 Menggunakan potensial intelektual
 Manajemen stress dan mengekspresikan emosi secara baik
 Hubungan interpersonal yang baik
 Peduli terhadap lingkungan dan kondisi sekitar
Peplau sendiri mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif
individu dan proses makluk hidup secara terus menerus dalam kelangsungan
kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari kehidupan masyarakat.
4. Keperawatan
Lokakarya Keperawatan Nasional (1983) menyebutkan bahwa
keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencangkup bio
psikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan diberikan secara humanistik, menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian pada klien serta
menjunjung tinggi keadilan bagi setiap manusia. Pelayanan keperawatan
ditunjukan untuk,
 Mempertahankan kesehatan
 Meningkatkan kesehatan
 Menolong klien untuk mengatasi secara tepat masalah yang
dihadapinya
Tujuan pelayanan keperawatan adalah untuk mencapai kemandirian
klien dalam meningkatkan status kesehatan secara optimal dengan
pencegahan sakit dan peningkatan keadaan sehat. Pelayanan keperawatan
juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan keseahatan utama dalam usaha
mengadakan perbaikan sistem pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan
setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif. Keperawatan mempelajari
bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta
mempelajari berbagai upaya untuk mencaapi kebutuhan dasara tersebut.
Keperawatan menurut Hildegard E.Pelau yaitu proses interpersoal
yang bermakna, bersifat tarapeutik. Keperawatan menurut Peplau yaitu alat
pendidikan yang kekuatannya bertujuan untuk mendukung kekuatan
seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat.

3. Apa itu teori? Apa itu teori keperawatan?


Teori adalah satu set terdiri atas konsep-konsep yang berhubungan. Teori
memperlihatkan hubungan antar variabel atau antar konsep yang menyajikan
suatu pandangan yang sistematik tentang fenomena, menjelaskan variabel dan
bagaimana variabel itu berhubungan. Teori adalah cara simbolik untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi hubungan antar banyak konsep.
Contohnya teori Einstein tentang relativitas , Teori psikoanalitik (S. Freud), teori
hierarki (A. Naslow) dan teori-teori lainnya.
Teori keperwatan yaitu satu kesatuan konsep-konsep, definisi-definisi dan
asumsi-asumsi yang tersusun secara sistematis yang menjelaskan fenomena-
fenomena tentang asuhan keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai
usaha menguraikan dan menjelaskan berbagi fenomena dalam keperawatan
(Sevens, 1984). Teori keperawatan menuntun perawat:
1. Memberikan tujuan pengkajian
2. Memberikan diagnosa keperawatan
3. Memberikan intervensi keperawatan
4. Landasan dasar berkomunikasi
5. Autonomi
6. Akuntabilitas profesional
Teori Peplau (1952) mengemukakan tentang “Psycho-dynamic nursing
theory” menekankan pentingnya hubungan antar manusia melalui pemahaman
perilaku dapat diidentifikasikan masalah seseorang dan menerapkan prinsip-
prinsip hubungan antara manusia pada masalah yang timbul. Menurut Peplau
keperawatan adalah suatu proses interpersonal yang bersifat terapeutik
(significant therapeutic interpersonal process) yang mempunyai seni
penyembuhan dalam membantu orang yang sakit atau orang yang
membutuhkan perawatan kesehaatn. Keperawatan dapat dianggap sebagai
proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 orang atau lebih
individu dengan tujuan tertentu.
Terdapat empat fase dalam teori keperawatan Peplau, yaitu:
1. Fase orientasi = Perawat dan pasien melakukan kontak awal untuk
menjalin trust (kepercayaan). Fase ini terjadinya proses
pengumpulan data
2. Fase identifikasi = Perawat sebaagi fasilitator untuk memfasilitasi ekspresi
perasaan klien, melaksanakan asuhan keperawatan.
3. Fase eksplorasi = Perawat membantu pasien dalam memberikan gambaran
Kondisi pasein

4. Fase resolusi = Perawat berusaha secara bertahap untuk membebaskan


pasien dari ketergantungan terhadap mereka. Disini
fokusnya untuk mengakhiri hubungan profesional.

4. Komponen Suatu Teori


A. Konsep
Formulasi tentang obyek/kejadian yang dapat diaamti, dirasakan karena
konsep itu abstrak, harus dijabarkan dalam bentuk variabel. Variabel adalah konsep
yang bisa diukur atau di analisis. Contoh konsep mengenai pengetahuan politik.
B. Definisi
Menjelaskan atau menggambarkan teori, konsep, ataupun komponen-komponen
yang menyusun teori tersebut. Tidak dapat dikatakan salah atau benar. Intinya
definisi yaitu suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal dan biasanya
lebih kompleks.
C. Asumsi
Pernyataan-pernyataan yang menjelaskan konsep-konsep atau menggabungkan
konsep-konsep . Asumsi merupakan suatu kenyataan, diterima sebaagi kebenaran.
Contohnya manusia adalah makhluk sosial. Pernyataan ini memang sautu kenyataan
diterima sebaagi kebenaran. Dalam teori Peplau terdapat asumsi eksplisit dan
implisit. Asumsi eksplisit memberikan pandangan bahwa:
 Perawat akan membuat pasien belajar ketika ia menerima penaganan
perawatan
 Menjalankan fungsi keperawatn dan pendidikan keperawatan dengan
membantu perkembangan pasien ke arah kedewasaan
 Keperawatan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode yang
membimbing proses ke resolusi dari masalah interpersonal.
Asumsi implisit yaitu mempertegas profesi keperawatan, memiliki tanggung
jawab legal dalam penggunaan keperawatan secara efektif dan dan segala
konsekuensinya kepada pasien.

D. Fenomena
Kejadian-kejadian yang ada di dalam obyek/ aspek-aspek yang dirasakan/alami.
Sesuatu yang dapat dirasakan/dilihat dengan panca indra, kenyataan-kenyataan yang
ada, tanda-tanda, gejala-gejala, sesuatu yang luar biasa, keajaiban, fakta
(KBBI,2008). Contoh : fenomena bunuh diri, pembunuhan, pencurian. Bisa kita
simpulkan bahwa konsepnya merupakan perilaku menyimpang.
Fenomena yang terjadi pada teori Peplau merupakan fenomena individu dan
dieksplorasi dalam hubungan perawat-pasien. Thomas, Baker, dan Estes
menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai suatu makna untuk memecahkan
perasaan marah secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada hubungan
perawat-pasien (Tomey & Alligood,1998).

Daftar Pustaka
Afifah,E. “Konsep dan Teori Keperawatan.” PDF.
http://staff.ui.ac.id/system/files/uders/afifah/material/konsepdanteorikeperawatanppl.p
df .
Amadi.2008. “Konsep Dasar Keperawatan” Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kusnanto.2004. “Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.” Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nursalam,Efendi. 2009. “Pendidikan dalam Keperawatan.” Jakarta: Salemba Medika.
Rachman,M. “Paradigma Keperawatan.” Slide share.
http://www.slideshare.net/arrachman73/paradigma-keperawatan. (19 Dec 2012)
Suwignyo,P. “Aplikasi teori Ida Jean Orlando dalam asuhan keperawatan di Rumah
Sakit.” Documen.
http://pkko.fik.ui.ac.id/files/aplikasi%20teori%20Orlando%20dalam%20asuhan%20ke
perawataan.doc.

Anda mungkin juga menyukai