Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PARADIGMA KEPERAWATAN, KONSEP SEHAT SAKIT DALAM ISLAM,


PRINSI – PRINSIP ISLAM TENTANG KESEHATAN, UPAYA KESEHATAN
DALAM ISLAM DAN ETIKA PERAWAT MUSLIM

DISUSUN OLEH :
RAGIL ANDRIYANI
A22020239

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa,
akal, jasmani, harta, dan keturunannya. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan
dengan kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa islam amat kaya tentang tuntunan
kesehatan.
Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun
memberikan penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang
pentingnya kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan.
Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Islam”.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teori keperawatan dalam islam.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan.
2) Untuk mengetahui konsep sehat sakit dalam islam.
3) Untuk mengetahui prinsip – prinsip islam tentang kesehatan.
4) Untuk mengetahui upaya kesehatan dalam islam.
5) Untuk mengetahui etika perawat muslim.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Paradigma Keperawatan
1. Definisi Paradigma Keperawatan
a. Fegurson 
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek-aspek
teertentu dari setiap kenyataan.
b. Poerwanto P (1997)
Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan cara
pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, member makna, menyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
c. Adam Smith (1975), cit Gaffar (1997)
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu.
Paradigma menjelaskan sesuatu  dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma
memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
d. La Ode Jumadi (1999)
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau  cara
kita melihat, memikirkan, member makna, menyikapi  dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
2. Konsep Paradigma Keperawatan Paradigma Keperawatan
a. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
(Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap
dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan
keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai
sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh.
Konsep manusia terdiri dari :
1) Manusia sebagai makhluk hidup
2) Manusia sebagai makhluk holistic keseluruhan/utuh
Terdiri dari :
Ø  Bio – Bios = Hidup
·  Manusia empunyai suatu susunan system organ tubuh,
·  mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya,
·  tidak lepas dari hokum alam : lahir,berkembang, mati.
Ø  Psiko – psicha = jiwa, roh, sukma
·   Mempunyai struktur kepribadian,
·   mempunyai daya pikir, kecerdasan,
·   mempunyai kebutuhan psikologis, berkembang.
Ø  Spiritual
·   Mempunyai keyakinan / mengakui adanya tuhan,
·   memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religious
yang dianutnya.
Ø  Kultural
·  Mempunyai nilai budaya yang berbeda.
3) Manusia sebagai system
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-
pisahkan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial
dan spiritual sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon
maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai
mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi
apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi
rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .
Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia
adalah klien yang dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Ø  Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari
aspek bio-psiko-sosial-spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan bio-psiko-
sosio-piritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
Ø  Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara peroraan
maupun secara bersama- sama didalam lingkungan sendiri atau masyarakat
secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantu
keluarga meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan maslah kesehatan.
Perawat berperan sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan pemberi
askep pada anggota keluarga yang sakit, coordinator pelayanan kesehatan,
fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga sejauh menyangkut masalah-
maslah kesehatan yang dihadapi.
Ø  Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara
manusia dan budaya dalam lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang mempunyai tujuan dan
norma sebagai system nilai, seperti halnya keluarga.
b. Konsep Keperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan  dari paradigma keperwatanyang
disepakati sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
perawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan kedada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat serta
mencakup seluruh kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan
karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Bantuan
juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utaa dalam upaya
mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap
orang mencapai hidup sehat dan produktif.
c. Kosep kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat sakit yang
merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat merupakan keadaan seimbang
bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan individu untuk
menyesuaikan diri sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi
kebutuhan dasar melalui aktivitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh
kembangnya. Sakit adalah keadaan tidak seimbang antara bio-psiko-sosio-spiritual
sebagai respon tubuh terhadap interaksinya dengan lingkungan baik internal maupun
external.
d. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah
( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan
sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik,
psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu :
1) Lingkungan dalam terdiri dari:
a) Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus
bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik
bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat
tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan
bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
b) Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual
dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang
dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien
dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu
membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-
hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan
rasa nyaman.
c) Lingkungan actor (social environment)
Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik,
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari
sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga
hubungan komuniti dengan lingkungan actor dugaannya selalu dibicarakan
dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh
tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi
juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
2) Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara
terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh
terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita
kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak
penyakit – penyakit.
3. Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan
Lingkungan merupakan actor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila
lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia perlu
merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan
lingkungan juga sangat berpengaruh dimana jika seseorang sedang rehabilitasi maka
akan memerlukan lingkungan yang bersih.

B. Konsep Sehat Sakit Dalam Islam


1. Definisi Konsep Sehat Sakit secara Umum
Pengertian Sehat :
Ø   Menurut WHO
Sehat berarti keadan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak yhanya
bebas dari penyakit atau cacat.
Ø   Menurut Perkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan
fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaikan sehingga tubuh dapat mengatasi
gangguan dari luar.
Ø  Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya
sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing.
Ø  Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat  menguasai keadaan lingkungan tanpa
menimbulkan ketegangan dan tekanan serta tidak menimbulkan ketidakseimbangan
pada dirinya.
Pengertian Sakit :
Ø  Menurut Parkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yan menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani,
rohani dan sosial.
Ø  Menurut  Webster’s New Collegiate Dictionary
Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah
Ø  Sakit adalah keadaan yang disebabkan atau bermacam-macam hal, bisa suatu
kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan
tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
Keadaaan sehat sakit pada dasarnya adalah :
Ø  Produksi interaksi seseorang dengan lingkungannya
Ø  Sebagai manifestasi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mengadaptasi
diri dengan lingkungannya.
Ø  Gangguan kesehatan disebabkan terjadinya ketidakseimbangan antar faktor-faktor:
·   Penyebab penyakit (agent)
·   Tuan rumah (host) – keadaan individu manusia
·   Lingkungan (environment)
Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik maka para ahli
sepakat menggunakan suatu rentang atau skala seseorang. Salah satu ukuran yang
dipakai adalah healthillnes continum atau rentang sehat sakit.
Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk
mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang
bersifat dinamis, dan tergantung individualis dan tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan.
Menurut model ini keadaan sehat selalu berubah secara konstan → penyakit
meningkat menyebabkan tidak sehat → perasaan sakit menurut kemampuan
fungsional.
Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk mencapai sasaran
keperawatan → derajat kesehatan yang optimal untuk itu keperawatan memberikan
bantuan kepada indoividu, keluarga dan masyarakat untuk dapat merawat dirinya
sendiri.
2. Definisi Konsep Sehat Sakit Secara Islam
a. Mukadimah
Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup
manusia sejak jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa
manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan
takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat/kesembuhan? Lantas buat apa
dan apa manfaat berobat? dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami
sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.

b. Sehat dan Sakit Pandangan al-Quran


‫) فَا ْستَ َج ْبنَا لَهُ فَ َك َش ْفنَا َما بِ ِه‬٨٣( َ‫ُّوب إِ ْذ نَادَى َربَّهُ أَنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوأَ ْنتَ أَرْ َح ُم الرَّا ِح ِمين‬
َ ‫َوأَي‬
vَ ‫ض ٍّر َوآتَ ْينَاهُ أَ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُ ْم َم َعهُ ْم َرحْ َمةً ِم ْن ِع ْن ِدنَا َو ِذ ْك َرى لِ ْل َعابِ ِد‬
)٨٤( ‫ين‬ ُ ‫ِم ْن‬
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha
Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami
kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka,
sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua
yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’, 21: 83-84)
Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit,
kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya
yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap
baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan
Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s.
sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk
kepada Allah, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima
takdir Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah
menakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan
kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh.
‫ت فَهُ َو يَ ْشفِي ِن‬
ُ ْ‫) َوإِ َذا َم ِرض‬٧٩( ‫ُط ِع ُمنِي َويَ ْسقِي ِن‬ ْ ‫) َوالَّ ِذي هُ َو ي‬٧٨( ‫الَّ ِذي خَ لَقَنِي فَهُ َو يَ ْه ِدي ِن‬
(٨٠) )٨۲( ‫ِّين‬ ْ َ‫) َوالَّ ِذي أ‬٧۱( ‫َوالَّ ِذي يُ ِميتُنِي ثُ َّم يُحْ يِي ِن‬
ِ ‫ط َم ُع أَن يَ ْغفِ َر لِي َخ ِطيئَتِي يَوْ َم الد‬
“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi
petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum
kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan
mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku (kembali). Dan yang amat
kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’
26: 78-82)
1) Islam peduli kesehatan
Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad s.a.w.) melalui ayat-ayat al-
Quran dan sunnah Rasulullah s.a.w. memberi perhatian yang serius terhadap
kesehatan manusia. Nabi Muhammad s.a.w. bahkan  menganggap keselamatan
dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan
rasa syukur.
Firman Allah dalam QS Ibrâhîm, 14: 7,
‫َوإِ ْذ تَأ َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَئِن َشكَرْ تُ ْم ألَ ِزي َدنَّ ُك ْم َولَئِن َكفَرْ تُ ْم إِ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah
senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
ُ ‫اس الصِّ َّحةُ َو ْالفَ َرا‬
‫غ‬ ٌ ‫نِ ْع َمتَا ِن َم ْغب‬.
ِ َّ‫ُون فِي ِه َما َكثِي ٌر ِمنَ الن‬
“Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu
kesehatan dan waktu luang.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas)
Kesehatan Dalam Perspektif Islam :
Dalam surat Al Maidah ayat 3 yang artinya : “Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS. Al Maa'idah, 5: 3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka
bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan
manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki
aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis.
Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal
perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun
masyarakat.
“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia'' demikian
sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia,
sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya
istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-
satunya jalan dengan melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan
larangan-Nya. Allah berfirman dalam sura Yunus ayat 57 yang artinya:
''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman''
(QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup
yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat
jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang
pilihan.

2) Pandangan islam tentang penyakit


Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka
justeru memiliki kedudukan yang sangat mulia.Ada beberapa hadis yang
menegaskan bahwa sakit itu dapat menghapus kesalahan dan melenyapkan
dosa.
‫ب َواَل هَ ٍّم َواَل ح ُْز ٍن َواَل أَ ًذى َواَل َغ ٍّم َحتَّى‬ َ ‫ب َواَل َو‬
ٍ ‫ص‬ َ َ‫صيبُ ْال ُم ْسلِ َم ِم ْن ن‬
ٍ ‫ص‬ ِ ُ‫َما ي‬
 ُ‫ال َّشوْ َك ِة يُ َشا ُكهَا إِاَّل َكفَّ َر هَّللا ُ بِهَا ِم ْن خَ طَايَاه‬
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan,
kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan
duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-
kesalahannya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah)
Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar
dan berikhtiar dalam sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.
‫ق ال َّش َج ِر‬ ْ َّ‫صيبُهُ أَ ًذى ِإاَّل َحات‬
ُّ ‫ت َع ْنهُ خَ طَايَاهُ َك َما ت ََح‬
ُ ‫ات َو َر‬ ِ ُ‫َو َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم ي‬
“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah
hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-
dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat
al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud)Sakit sebagai salah satu ciptaan Allah
SWT yang ditimpakan kepada manusia juga pasti ada maksudnya. Salah satu
hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai ujian dan cobaan untuk
membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman Allah
SWT Q.S. Al Baqarah : 214 yang artinya :
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu
sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul
dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan
Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Q.S. Al
Baqarah : 214)
Demikianlah Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya dengan
kebaikan dan keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka
bersyukur dan mengetahui keutamaan Allah SWT serta kebaikan-Nya kepada
mereka. Kemudian Allah SWT juga akan menguji manusia dengan keburukan
seperti sakit dan miskin, agar mereka bersabar dan memohon perlindungan
serta berdo'a kepada-Nya.
Amat banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit,
sehingga secara tidak sadar ia menganggap bahwa penyakit yang dideritanya
tersebut sebagai malapetaka atau kutukan Allah yang dijatuhkan kepadanya.
Tidak sedikitpun orang yang tatkala ditimpa penyakit menjadi putus asa,
kehilangan pegangan, bahkan berburuk sangka kepada Allah SWT. Lalu
timbul rasa tidak puas kepada Allah SWT, merasa bahwa dengan sakitnya
itu Allah bersikap tidak adil, sehingga ia tidak lagi menjalankan kewajiban-
kewajiban-Nya sebagai hamba Allah. Padahal di waktu sehat, ia selalu
mengucapkan dalam salatnya :
Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan
Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang
sakit disana terkandung pahala, ampunan dan akan mengingatkan orang sakit
kepada Allah SWT. Aisyah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW
bersabda : 'Tidak ada musibah yang menimpa diri seorang muslim, kecuali
Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya karena tertusuk
duri sekalipun" (H.R. Buchari) Sabda Rasulullah SAW :
‫وإن هللا تعالى أذا أحب قوما ابتالهم فمن رضي فله الرضاومن فله السخط‬
(‫)رواه ابن ماجه و الترمذى‬
Artimya:
Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya
dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan
memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia
akan memperoleh kemurkaan Allah SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At
Turmudzi)

Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda :


‫لم من‬vv‫يب المس‬vv‫ا يص‬vv‫ م‬: ‫ال‬vv‫لم ق‬vv‫ه وس‬vv‫ عن النبي صلى هللا علي‬: ‫عن ابي هريرة رضي هللا عنه‬
‫ارى و‬v‫(رواه البخ‬ ‫اه‬v‫ا خطاي‬v‫ر هللا به‬v‫ف‬: ‫اكها إال‬v‫وكة يش‬v‫تى ش‬v‫زن وال أذى والغم ح‬v‫نصب وال هم وال ح‬
)‫مسلم‬
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW. Bersabda :
Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit,
gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-
dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).Allah SWT menciptakan cobaan antara
lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-rahmat yang telah
diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat
menyadari bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak.
Namun kesehatan yang dimilikinya itu sering kali di abaikan, bahkan mungkin
disia-siakan. Padahal ia mempunyai harga yang sangat bernilai tiada tolak
ukur dan bandingannya.Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah SWT
untuk memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan perbuatan jahatnya
selama hidup di dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat
kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya
manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untuk bertaubat dan
memohon ampunan kepada Allah SWT.
3) Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam
Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada
zaman Rasullulah SAW)
a) Pengobatan dengan meminum madu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar
dari perut lebah dalam surat An-Nahl ayat 69 yang artinya: “Dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (An-Nahl:69)
Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan
izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut.
b) Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua
penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu
'anha) bertanya: “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab: “Kematian.”
(HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai
Syuwainiz dalam bahasa Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun
India, disebut juga dengan biji al Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak
yang berkhasiat mengobati batuk, membantu pencernaan, menghilangkan
masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten hitam ini
dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata,
“Jinten hitam memiliki banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, ‘obat dari
segala jenis penyakit’, seperti firman Allah, ‘Menghancurkan segala sesuatu
dengan perintah Rabb-nya’, yakni segala sesuatu yang bisa hancur. Banyak
lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang berkkhasiat
mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan
berbagai penyakit panas karena faktor temporal” (Metode Pengobatan Nabi
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam, hal. 365)
c) Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta
Anas radhiallahu 'anhu menceritakan: “Ada sekelompok orang
‘Urainah dari penduduk Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau
keletihan). Mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah, berilah tempat kepada kami
dan berilah kami makan.’ Ketika telah sehat, mereka berkata:
‘Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami
menderita sakit).’ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun
menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta
beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: ‘Minumlah dari susu
dan kencing unta-unta itu.’Tatkala mereka telah sehat, mereka justru
membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
(setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta-
unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam). Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka,
hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan
kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 5685,
5686 dan Muslim no. 4329)
d) Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan:
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam
pada bagian kepalanya dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang
berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya.” (HR. Al-Bukhari no.
5701)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam
(HR.Al-Bukhari.No.5680) yang artinya: “Obat/kesembuhan itu (antara lain)
dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam dan dengan kay,
namun aku melarang umatku dari kay.”11 (HR.Al-Bukhari.No.5680)

C. Prinsip – Prinsip Islam tentang Kesehatan


Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita mengenai kesehatan, tidak sedikit dari
ucapannya mengandung unsur medis yang mutakhir. Dari ajaran beliau mengenai perihal
orang sakit ialah:
1. Perintah untuk berobat. Kewajiban bagi setiap muslim yang sakit untuk berobat.
2. Setiap penyakit ada obatnya Seperti:
a. Karantina penyakit, Nabi bersabda “jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua tombak
dari orang yang berpenyakit lepra.
b. Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar dalam penanggulangan berbagai
penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat. Sabda Nabi yang berbunyi
“jangan engkaulah masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit wabah, dan
bila dirimu berada di dalamnya janganlah pergi meninggalkannya” 
c. Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar) dari
berbagai penyakit infeksi, misalnya dengan imunisasi.
Menyembuhkan orang sakit. Kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam
menjalani aktivitas kehidupan manusia, bila tubuh manusia dalam keadaan sehat
mereka bisa melakukan aktivitas ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya),
aktivitas sosial (hubungan manusia dengan manusia), serta aktivitas dunia (hubungan
manusia dengan alam).
Oleh karena itu dibutuhkanlah metode untuk menjaga kesehatan manusia. Allah
memberikan petunjuk melalui perantara Nabi dengan segala aktivitas dan ucapan Nabi
yang telah di rancang sedemikian rupa untuk bisa diikuti manusiawi secara utuh.
Beberapa bentuk menjaga kesehatan antara lain:
1) Kesehatan jasmani
Manusia adalah makhluk yang selalu ingin memenuhi seluruh
kebutuhannya, keinginan manusia yang tidak terbatas kadang membuat manusia
menjadi rakus. Makan berlebih, pola hidup yang tidak baik, penggundulan hutan
untuk bahan bangunan, eksploitasi laut yang tidak bertanggung jawab, semuanya
itu akan membuat keseimbangan alam terganggu.  Di sadari maupun tidak,
manusia merupakan bagian dari alam. Dengan demikian dapat kita simpulkan
bahwa kesehatan jasmani berhubungan dengan alam. Nabi pernah bersabda
“sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”. 
Kesehatan fisik merupakan keadaan yang sangat penting dalam mendukung
aktivitas lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam perintah Allah pada manusia
banyak yang berupa aktivitas fisik yang memerlukan kondisi yang prima, seperti
shalat, puasa, ibadah haji dan ibadah lainnya. Ajaran Islam untuk menjaga
kesehatan fisik terlihat dalam beberapa perintah Allah, seperti shalat yang mampu
meregangkan otot. Karena setiap gerakan shalat seperti mempunyai kunci tubuh,
sehingga sendi-sendi bisa lentur dan menyehatkan. Wudhu yang menurut
penelitian bisa merangsang saraf-saraf pada daerah yang terusap air wudhu, puasa
yang menyehatkan, ibadah haji yang merupakan puncak dari ibadah yang membuat
tubuh kuat, karena rukun-rukunnya yang melatih kondisi stamina tubuh.
Islam yang sangat mementingkan kesehatan jasmani dan fisik yang
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, olahraga, menjaga asupan makanan.
Dan semuanya terintegrasi dalam setiap aktivitas ibadah. Hal ini agar menjadi
kebiasaan yang tidak disadari untuk umat Islam dan merupakan bentuk pendidikan
dari Allah.
2) Kesehatan rohani
Seperti yang dijelaskan dalam  Firman Allah yang tertuang dalam Al –
Qur’an surat Al- Ra’d : 28 yang berbunyi : “(yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram. (Q.S. Al-Ra’d: 28)
Menurut Prof Dr. Nasaruddin Umar M.A, Guru besar UIN Syarif
hidayatullah Jakarta mengatakan didalam manusia ada unsur jasad (jasadiyyah),
unsur nyawa, dan unsur ruh yang dalam Al-Qur’an di sebut KHALQAN AKHAR.
Seseorang baru disebut manusia jika memiliki ke 3 unsur ini.
Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan baik bila sang
makhluk menaati apa yang di perintahkan Allah, ciri-ciri jiwa yang sehat yang
dalam Al-Qur’an di sebut Qalbun Salim, seperti hati yang selalu bertobat (at-
taqwa), hati yang selalu menjaga dari hal-hal keduniaan (al-zuhd), hati yang selalu
ada manfaatnya (al-shumi), hati yang selalu butuh pertolongan Allah (al-faqir).
3) Kesehatan sosial
Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah salah satu
naluri manusia. Menurut Aristoteles menyebutkan manusia adalah Zone Polition,
yaitu manusia yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Oleh karena itulah
dalam Islam di kenal istilah Ukhuwah (persaudaraan) yang akan mendatangkan
muamalah (saling menguntungkan), hal ini memungkinkan rasa persaudaraan lebih
tinggi.
Hal ini sesuai dengan Q.S. Al – Hujurat ayat 13 yang menyatakan : “hai
manusia , sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Q.S. Al-Hujarat: 13)
Menjaga Kesehatan pribadi dan lingkungan dalam Islam :
a) Tubuh. Islam memerintahkan mandi bagi umatnya untuk membersihkan
tubuhnya dari najis dan hadas. Dia mengajarkan kepada umatnya, mulai
memotong kuku, membersihkan luas jari, mencabut bulu ketiak dan bersiwaq
hingga bagaimana cara dia makan.
b) Tangan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “cucilah kedua tanganmu sebelum
dah sesudah makan dan cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak
seorang pun tahu di mana tangannya berada di saat tidur.”
c) Makanan dan Minuman. Rasulullah SAW. bersabda “tutuplah bejana air dan
tempat minummu”.
d) Rumah. “Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu”, sebagaimana di
anjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan.
e) Perlindungan sumber air. Rasulullah melarang umatnya membuang kotoran di
tempat-tempat sembarangan, misalnya sumur, sungai, dan pantai. Perintah-
perintah Rasulullah tersebut memiliki makna bahwa kita harus menjaga
kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran
pencernaan.
Dalam ilmu kesehatan islam pun mengajarkan beberapa prinsip tentang
kesehatan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut:
1. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal, kesehatan dan harta
benda umat manusia,
2. anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah,
3. justice,
4. mengutamakan peluang hidup yang lebih tinggi.

D. Upaya Kesehatan dalam Islam


Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Kesehatan
terbagi dua, yaitu kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani yaitu jika koordinasi
organ-organ tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya dalam keadaan stabil atau normal.
Untuk menjaga kesehatan jasmani ini bisa dilakukan dengan cara berikut :
1. Menjaga makanan
Maksud menjaga makanan disini adalah kita harus mengkonsumsi makanan
yang baik dan halal, baik dzatnya maupun cara mendpatkannya, serta makan
secukupnya dalam artian tidak berlebih-lebihan karena Allah tidak menyukai sesuatu
hal yang berlebihan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Araf ayat 31 :
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid.
Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan."
2. Berolahraga
Nabi Muhamad SAW telah menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa
berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Olahraga yang dianjurkan adalah
Berenang, berkuda dan memanah. Olahraga bertujuan menjadikan diri kita kuat, karena
banyak ibadah dalam islam yang membutuhkan tubuh kuat misalnya shalat, puasa dan
haji.
3. Menjaga kebersihan (Thoharoh)
Penyakit berasal dari lingkungan yang kotor, maka dari itu kita harus senantiasa
menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit. Mulai dari kebersihan badan, pakaian,
tempat tinggal dan lingkungan.
Sedangkan kesehatan rohani adalah kesehatan jiwa manusia yang memiliki akal
atau pikiran, apabila seseorang tersebut memiliki koordinasi pikiran dan hati yang
tenang sekaligus nyaman. Utuk menjaga kesehatan rohani ini hal yang bisa dilakukan
adalah :
a. Mendekatkan diri kepada Allah
Dengan cara mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Allah baik yang wajib
maupun yang sunnah, dengan melaksanakan ibadah ini tentu akan merasa tentram,
nyaman dan damai.
b. Menjauhi segala larangan Allah
Sesungguhnya menjauhi diri dari  hal  yang dilarang Allah akan memberikan rasa
nyaman, karena kita terhindar dari hal-hal yang tidak baik.
c. Senantiasa berprasangka baik
Seseorang yang senantiasa berprasangka baik akan terhindar dari penyakit hati yang
dapat menyebabkan seseorang merasa tidak tentram dan nyaman.
d. Menjaga hati
Menjaga hati dari segala penyakit hati yaitu seperti iri, dengki, ujub, riya, sombong,
hasud, dan lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan senantiasa memelihara hati dari
membuat rencana dan angan-angan yang buruk.
Dengan melakukan hal-hal diatas insha Allah kita bisa terhindar dari segala
macam penyakit,baik penyakit jasmani maupun rohani. Dengan begitu kita dapat
meningkatkan ibadah kita kepada Allah, Aamiin.

E. Etika Perawat Muslim


Perawatan dapat dideskripsikan sebagai suatu tindakan, kebajikan pengaruh, suatu
prinsip etis atau suatu cara hidup di dunia. Perawatan sebagai etik tidak hanya dipandang
sebagai suatu revolusi dilemma etik, tetapi juga sebagai cara bagaimana seseorang saling
bertingkah laku. Etik perawat dihubungkan dengan hubungan antar masyarakat dan
dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain, dan tidak kalah pentingnya
adalah perlakuan perawat yang harus bisa berlandaskan dengan ajaran dan syariat islam.
Seorang perawat professional akan memiliki perasaan empati pada orang lain. Perawat
harus bias memahami situasi yang dialami orang lain dan mencoba sebanyak mungkin
memahami kehidupan dan pengalaman orang lain. Pemberi perawatan professional akan
mampu melakukan perubahan pada diri sendiri dan terutama pada orang lain apalagi bila
semua tindakan perawatan berlandaskan pada kode etik dan ajaran islam.
Masalah yang timbul dalam dunia kesehatan terutama pada perawat yang
melakukan tindakan medis dalam merawat orang lain adalah karena tidak memiliki
landasan akhlak yang diajarkan. Sehingga menimbulkan kesalan besar pada persepsi
mayarakat tentangnya. Tanpa kode etik dan dasar moral, perawatan dapat dengan mudah
terkikis di lingkungan yang menekankan penyembuhan tehnis dan tidak melihat
seseorang dalam konteks nilai dan kehidupan tertentu. Terdapat beberapa kode untuk
perawat professional yang semuanya merefleksikan autonomi (penentuan nasib diri oleh
klien), kemurahan hati dengan bertindak baik, nonmaleficiency (penghindaran dari
bahaya), keadilan dimaksudkan dengan memperlakukan semua secara adil, serta prinsip
sekunder dari kejujuran dengan berbicara sejujurnya berdasarkan kebenaran yang ada,
dan kesetiaan memegang janji dan tidak menyebarluaskan kerahasiaan klien sebagai
penghormatan pada klien. Semua ini pun berkaitan erat dengan ajaran islam yang selalu
memerintahkan setiap manusia untuk hidup saling menghargai dan menolong yang
lainnya dalam keadaan membutuhkan pertolongan. “ tolong – menolonglah kamu dalam
kebajikan, janganlah kamu tolong menolong dalam kejahatan”
Dan ayat yang menyebutkan: “Barang siapa menyelamatkan satu nyawa, maka
seolah-olah ia telah menyelamatkan umat manusia seluruhnya “ QS Al-Maidah,5:32 ,
Sistem pelayanan kesehatan yang Islamai dapat tercipta bila faktor-faktor dibawah ini
mendukung:
1. Petugas kesehatan: (baik dokter, perawat, paramedic, petugas-petugas maupun bagian
administrasi)
- Berakhlak dan berprilaku islami,
- ramah ( senyum sebagian dari iman),
- memiliki sifat yang memenuhi 4 konsep akhlak dalam islam : yaitu farirnest (adil),
accountabilitas/amanah (bertanggung jawab), transparency ( jujur), concistent
(istiqamah)},
- dapat menahan hawa nafsunya,
- menolong berdasarkan atas habluminannas dan habluminnAllah,
- Sebisa mungkin/ diusahakan agar dokter atau perawat memeriksa dan merawat
pasien yang sudah baligh sesama jenis ( laki-laki dengan laki-laki, perempuan
dengan perempuan, kecuali anak-anak yang belum mengerti).
Berdasarkan yang tertera dalam Al- Quran
Surat An-nur ayat 30-31:
Ayat 30: “katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman”hendaklah
mereka menahan pandangannyadan memelihara kemaluannya, yang demikian itu
adlah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
mereka perbuat.””
Ayat ke 31:“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘ hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya. Dan hendaklah
mereka meutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakan
perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau putra2 mereka, atau putra2 suami
mereka, atau sudara laki2 mereka, atau putra2 saudara laki2 mereka, atau putra2
saudara perempuan mereka, atau wanita2 islam, atau budak2 yang mereka miliki,
atau pelayan2 laki2 yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak2
yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan
kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orant yang beriman supaya kamu beruntung.”
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau  cara kita
melihat, memikirkan, member makna, menyikapi  dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri dari 4 konsep,
yaitu konsep manusia, konsep keperawatan, konsep kesehatan dan konsep lingkungan.
Dari keempat konsep paradigma keperawatan tersebut, lingkungan merupakan actor yang
mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia
akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan
dari orang lain.
Dalam menjalankan tugas keperawatan kita harus mengenal dan menerapkan
konsep sehat sakit secara umum dan secara islam, prinsip – prisip islam tentang kesehatan,
upaya peningkatan kesehatan dalam islam dan etika perawat muslim karena dalam
menjalankan tugas sebagai perawat kita tidak boleh hanya berpegang pada satu sisi karena
profesionalitas akan terwujud saat kita menggunakan dua sisi yang seimbang.
2. Saran
Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan  ilmu keperawatan
mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan untuk selalu bersikap profesional dengan menerapkan prinsip –
prinsip keperawatan dalam islam dalam memberikan perawatan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2005. AL-Qur’an dan Terjemahannya.PT Syamil Media Cipta.


Bandung
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba
Medika. Jakarta
Ns. Asmadi, S.Kep. 2008.  Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta
Sumijatun.2010.  Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional. Trans Info Media.
Jakarta.
Nur Aini, S.Kep.Ners.,M.Kep. 2018. Teori Model Keperawatan. UMM. Malang
http://psikumi.blogspot.com/2008/12/etika-perawat-islam.html
https://nurdiansyah89.wordpress.com/2009/12/02/keperawatan-islam/

Anda mungkin juga menyukai