DISUSUN OLEH :
RAGIL ANDRIYANI
A22020239
1. Latar Belakang
Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa,
akal, jasmani, harta, dan keturunannya. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan
dengan kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa islam amat kaya tentang tuntunan
kesehatan.
Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun
memberikan penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang
pentingnya kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan.
Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Islam”.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teori keperawatan dalam islam.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan.
2) Untuk mengetahui konsep sehat sakit dalam islam.
3) Untuk mengetahui prinsip – prinsip islam tentang kesehatan.
4) Untuk mengetahui upaya kesehatan dalam islam.
5) Untuk mengetahui etika perawat muslim.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Paradigma Keperawatan
1. Definisi Paradigma Keperawatan
a. Fegurson
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek-aspek
teertentu dari setiap kenyataan.
b. Poerwanto P (1997)
Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan cara
pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, member makna, menyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
c. Adam Smith (1975), cit Gaffar (1997)
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu.
Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma
memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
d. La Ode Jumadi (1999)
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, member makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
2. Konsep Paradigma Keperawatan Paradigma Keperawatan
a. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
(Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap
dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan
keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai
sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh.
Konsep manusia terdiri dari :
1) Manusia sebagai makhluk hidup
2) Manusia sebagai makhluk holistic keseluruhan/utuh
Terdiri dari :
Ø Bio – Bios = Hidup
· Manusia empunyai suatu susunan system organ tubuh,
· mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya,
· tidak lepas dari hokum alam : lahir,berkembang, mati.
Ø Psiko – psicha = jiwa, roh, sukma
· Mempunyai struktur kepribadian,
· mempunyai daya pikir, kecerdasan,
· mempunyai kebutuhan psikologis, berkembang.
Ø Spiritual
· Mempunyai keyakinan / mengakui adanya tuhan,
· memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religious
yang dianutnya.
Ø Kultural
· Mempunyai nilai budaya yang berbeda.
3) Manusia sebagai system
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-
pisahkan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial
dan spiritual sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon
maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai
mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi
apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi
rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .
Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia
adalah klien yang dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Ø Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari
aspek bio-psiko-sosial-spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan bio-psiko-
sosio-piritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
Ø Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara peroraan
maupun secara bersama- sama didalam lingkungan sendiri atau masyarakat
secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantu
keluarga meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan maslah kesehatan.
Perawat berperan sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan pemberi
askep pada anggota keluarga yang sakit, coordinator pelayanan kesehatan,
fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga sejauh menyangkut masalah-
maslah kesehatan yang dihadapi.
Ø Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara
manusia dan budaya dalam lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang mempunyai tujuan dan
norma sebagai system nilai, seperti halnya keluarga.
b. Konsep Keperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan dari paradigma keperwatanyang
disepakati sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
perawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan kedada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat serta
mencakup seluruh kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan
karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Bantuan
juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utaa dalam upaya
mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap
orang mencapai hidup sehat dan produktif.
c. Kosep kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat sakit yang
merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat merupakan keadaan seimbang
bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan individu untuk
menyesuaikan diri sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi
kebutuhan dasar melalui aktivitas hidup sehari – hari sesuai dengan tingkat tumbuh
kembangnya. Sakit adalah keadaan tidak seimbang antara bio-psiko-sosio-spiritual
sebagai respon tubuh terhadap interaksinya dengan lingkungan baik internal maupun
external.
d. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah
( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan
sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik,
psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu :
1) Lingkungan dalam terdiri dari:
a) Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus
bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik
bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat
tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan
bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
b) Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual
dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang
dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien
dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu
membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-
hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan
rasa nyaman.
c) Lingkungan actor (social environment)
Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik,
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari
sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga
hubungan komuniti dengan lingkungan actor dugaannya selalu dibicarakan
dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh
tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi
juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
2) Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara
terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh
terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita
kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak
penyakit – penyakit.
3. Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan
Lingkungan merupakan actor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila
lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia perlu
merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan
lingkungan juga sangat berpengaruh dimana jika seseorang sedang rehabilitasi maka
akan memerlukan lingkungan yang bersih.
1. Kesimpulan
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, member makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri dari 4 konsep,
yaitu konsep manusia, konsep keperawatan, konsep kesehatan dan konsep lingkungan.
Dari keempat konsep paradigma keperawatan tersebut, lingkungan merupakan actor yang
mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia
akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan
dari orang lain.
Dalam menjalankan tugas keperawatan kita harus mengenal dan menerapkan
konsep sehat sakit secara umum dan secara islam, prinsip – prisip islam tentang kesehatan,
upaya peningkatan kesehatan dalam islam dan etika perawat muslim karena dalam
menjalankan tugas sebagai perawat kita tidak boleh hanya berpegang pada satu sisi karena
profesionalitas akan terwujud saat kita menggunakan dua sisi yang seimbang.
2. Saran
Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu keperawatan
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan untuk selalu bersikap profesional dengan menerapkan prinsip –
prinsip keperawatan dalam islam dalam memberikan perawatan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA