Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang, melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam keperawatan. (Perry & Potter 2001) Cara pandang, keyakinan,
nilai-nilai dan konsep- konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang
sesuai latar belakang budya terhadap 4 konsep sentral, yaitu Manusia,
Keperawatan, Kesehatan dan Lingkungan.
Keperawatan transkultural adalah cabang dari keperawatan yang memfokuskan
pada studi komparatif dan analisis. Budaya yang berkenaan dengan keperawatan,
praktik asuhan sehat sakit, keyakinan dan nilai – nilai dengan tujuan
profesionalisme pelayanan asuhan keperawatan untuk individu sesuai dengan
budaya pasien.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dansosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial danekonomi.Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihatsebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsurfisik,mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakanbagian integral kesehatan.
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena
ada faktor -faktor lain di luarkenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama
faktor sosialbudaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertianyang
satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yanglain.Banyak ahli filsafat,
biologi, antropologi, sosiologi,kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan
telahmencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakitditinjau dari
masing-masing disiplin ilmu.
Definisi sehat menurut WHO Tahun 1947 merupakan keadaan yang sempurna
baik fisik,mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Definisi sakit merupakan seseorang dikatakan sakit apabila iamenderita penyakit
menahun (kronis), atau gangguan kesehatanlain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu.Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti
masukangin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untukmelaksanakan kegiatannya,
maka ia di anggap tidak sakit.
Masalah sehat dansakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan
atauketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baiksecara
biologis, psikologis maupun sosio budaya.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur atau status kesehatan adalah
rentang sehat sakit.Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang
untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala
yang bersifat dinamis ,individualis ,dan tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan.Menurut model ini,keadaan sehat selalu berubah secara
konstan,dimana rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal
dan kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada
dalam area sakit (ilness area),tetapi apabila status kesehatan itu bergerak kearah
sehat maka kita berada area sehat (wilness area).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paradigma keperawatan ?
2. Apa pengertian transcultural nursing ?
3. Bagaimana konsep dalam komponen paradigm keperawatan ?
4. Bagaimana konsep sehat sakit ?
5. Bagaimana Konsep paradigm keperawatan dihubungkan dengan kesehatan ?
6. Apa Peran agama dalam transcultural nursing ?
7. Bagaimana fenomena transcultural nursing mempengaruhi kesehatan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian paradigma keperawatan
2. Untuk memahami Apa pengertian transcultural nursing
3. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dalam komponen paradigm keperawatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana konsep sehat sakit
5. Untuk mengetahui Bagaimana Konsep paradigm keperawatan dihubungkan
dengan kesehatan
6. Untuk mengetahui Apa Peran agama dalam transcultural nursing
7. Untuk mengetahui Bagaimana fenomena transcultural nursing mempengaruhi
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang
sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah
laku. (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997). Paradigma memberikan dasar
dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Teori Keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984),sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu
lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Komponen paradigma kesehatan, antara lain :
1. Manusia
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta
melakukan tindakan. Menurut Leininger, manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun ia berada.
2. Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara
kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan
individu maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka
sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
3. Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau
pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia,
interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial
politik, dan atau susunan kebudayaan.
4. Keperawatan
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi
keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena
perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan
dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok
untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan
yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang
agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.

B. Transcultural Nursing
Keperawatan transkultural adalah cabang dari keperawatan yang
memfokuskan pada studi komparatif dan analisis. Budaya yang berkenaan
dengan keperawatan, praktik asuhan sehat sakit, keyakinan dan nilai – nilai
dengan tujuan profesionalisme pelayanan asuhan keperawatan untuk individu
sesuai dengan budaya pasien.
Keperawatan transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang
berfokus pada analisis dan studi pebandingan tentang perbedaan budaya
(Leninger, 1978 dalam Sudiharto, 2007). Keperawatan transkultural adalah
ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau
kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku
sehat atau perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang
budaya (Leninger, 1984 dalam Sudiharto, 2007).
Konsep Utama Transcultural Nursing:
1. Care: perawat memberikan bimbingan dukungan kepada klien untuk
meningkatkan kondisi klien
2. Caring : tindakan mendukung, berbentuk aksi atau tindakan
3. Culture : perawat mempelajari, saling share/berbagi pemahaman
tentangkepercayaan dan budaya klien
a. Cultural care : kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, norma/
kepercayaan
b. Nilai kultur: keputusan/kelayakan untuk bertindak
c. Perbedaan kultur : berupa variasi-variasi pola nilai yang ada di
masyarakat mengenai keperawatan
d. Cultural care university : hal-hal umum dalam sistem nilai, norma dan
budaya
e. Etnosentris :keyakinan ide, nilai, norma, kepercayaan lebih tinggi dari
yang lain
f. Cultural Imposion : kecenderungan tenaga kesehatan memaksakan
kepercayaan kepada klien

C. Konsep Kesehatan Dalam Komponen Paradigma Keperawatan


Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan
diri dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal
yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan
proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor
yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara
lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status
kesehatan adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala
hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat
seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan
tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut
model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat
sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila
status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit
(illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka
kita berada dalam area sehat (wellness area).

D. Konsep Sehat Sakit


Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk
pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
1. Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan.
b. Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian
potensial tertinggi untuk sehat.
c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak
pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen,
”here and now.”
d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari
lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk
mempengaruhi lingkungan sekitar.
e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status
kesehatan.
f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

Faktor pengaruh status kesehatan, antara lain :


a. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh
faktor usia.
b. Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status
kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
c. Pengalaman Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu
jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam
kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
e. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki
melalui faktor genetik.
f. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
g. Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang
dapat mempengaruhi status kesehatan
2. Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan
kematian.
Tahapan proses sakit yaitu :
a. Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan
ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena
timbulnya suatu gejala.
b. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit
yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau
gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan
dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
d. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses
belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan
seperti sebelum sakit.

Rentang sehat sakit

Sejahtera sehat sehat setengah sakit sakit mati


Sekali normal sakit kronis
E. Konsep Paradigma Keperawatan Dihubungkan Dengan Kesehatan
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap kedudukannya dalam sistem (ZaidinAli , 2002,).
Menurut Gaffar (1995) peran perawat adalah segenap kewenangan yang
dimiliki oleh perawat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
Agama adalah keyakinan yang dianut oleh individu dalam pedoman hidup
mereka yang dianggap benar.Agama sangat menghargai seorang petugas
kesehatan karena petugas ini adalah petugas Kemanusiaan yang sangat mulia.
Keperawatan di pandang sebagai suatu ilmu dan kiat yang di berikan
kepada klien dengan berfokus pada perilaku, fungsi dan proses untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan atau pemulihan dari sakit. (
Andrew& Boyle, 1995)
Manusia sebagai makhluk biopsikososial dan salah satu kesatuan yang utuh
antara aspek fisik, intelektual, emosional, sosial kultural, spiritual, dan
lingkungan.Pandangan tentang manusia sangat di pengaruhi oleh falsafah dan
kebudayaan bangsa.Pada masyarakat tertentu mempunyai kecenderungan
penyakit spesifik.Selain genetik atau ras faktor instrinsik seperti keperibadian
juga sangat berpengaruh terhadap kondisi sehat sakit.
Tradisi keagamaan dan kepercayaan yang berhubungan dengan
peningkatan kesehatan mengeplorasi pengaruh gaya hidup, sosial, budaya, dan
spiritual terhadap status kesehatan dan memberikan suatu dasar pengetahuan
untuk suatu asuhan keperawatan.
Kepercayaan kadang berbeda meskipun berasal dari suku yang sama,
misalnya masyarakat Irish di Amerika sebagian dari kelompok tersebut ada
yang menolak transfusi dan transplatasi Organ, sebab pada kelompok yang
menolak mempunyai keyakinan bahwa kedua hal tersebut tidak di anjurkan
dalam kepercayaannya. (Purnell,2003)
Hubungan antara Manusia, Agama, Kepercayaan dan Transkultural
Keperawatan.Psikologi Agama merupakan salah satu bukti adanya perhatian
khusus para ahli psikologi terhadap peran agama dalam kehidupan kejiwaan
manusia.Manusia lari kepada agama karena rasa ketidak berdayaannya
menghadapi bencana.Dengan demikian segala bentuk prilaku keagamaan
merupakan ciptaan manusia yang timbul dari dorongan agar dirinya terhindar
dari bahaya dan dapat memberikan rasa aman.Untuk mengatasi masalah ini
manusia menghadirkan tuhan dalam dirinya sebagai pelindung mereka tatkala
mereka merasa terancam dan memerlukan perlindungan terhadap segala
macam bentuk ancaman terhadap dirinya.
Menurut Abraham Maslow manusia membutuhkan kebutuhan yang paling
dasar hingga yang paling puncak, yaitu :
a. Fisiologis
b. Rasa aman dan nyaman
c. Cinta dan kasih sayang
d. Harga diri, dan
e. Aktulitas diri
Makna hidup merupakan segala hal yang mampu memberikan nilai khusus
bagi seseorang yang bila dipenuhi akan menjadikan hidupnya berharga dan
akhirnya akan menimbulkan penghayatan bahagian dalam dirinya.(Perry AG
dan Potter PA, 2009).
Peran agama dan kepercayaan sangat mempengaruhi pandangan klien
tentang kesehatan dan kondisi sakitnya.Rasa nyeri dan penderitaan serta
kehidupan dan kematian.Perawat harus memahami prespektif kliennya.Sehat
dan sakit atau kesehatan dalam perspektif transkultural nursing di artikan
dalam konteks budaya masing-masing pandangan masyarakat tentang
kesehatan spesifik bergantung pada kelompok kebudayaan.

F. Peran Agama Dalam Transkultural Nursing


Peran agama dalam keperawatan adalah topik yang jarang untuk dibahas,
padahal kita tahu hal ini sangat berpengaruh didalam pelayanan, hal ini
terbukti dengan didalam keperawatan kita juga mengenal tentang kebutuhan
spiritual (walaupun tidak benar-benar dapat disamakan dengan agama).Tapi
kali ini saya hanya ingin membagi ide atau pemikiran saya, bukan tentang
pemenuhan kebutuhan spiritual, tetapi yang berhubungan dengan pendidikan
agama bagi keperawatan.
Adapun peran agama dalam transkultural nursing adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pandangan dari penanganan kesehatan.
b. Budaya akan memengaruhi bagaimana orang menyebutkan
danmengkomunikasikan masalahnya.
c. Mempersepsikan pelayanan kesehatan jiwa.
d. Menggunakan atau merespon penanganan kesehatan jiwa.
e. Mengatasi masalah bahasa dan menciptakan dialog yangsensitive
budaya.Mengatasi masalah-masalah kesehatan mental.( Perry AG dan
Potter PA,2006)

G. Fenomena Transcultural Nursing Mempengaruhi Kesehatan


1. Studi Kasus
Tn. A berusia 21 tahun tinggal di Barito Raya Kalimantan keturunan
suku Bakumpai yang merupakan sub suku Dayak. Saat ini berada di ruang
perawatan interna dengan diagnosa medis Ulkus Peptikum.Klien masuk
ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di ulu hati, demam, hematemesis
melena, mual dan kurang nafsu makan.Saat ini Tn.A dijaga oleh ibunya.
Keluarga Tn. A menggunakan daun sawang untuk di usapkan dan
diurutkan ke sekujur tubuh Tn. A. Mereka percaya daun sawang dapat
mengeluarkan benda-benda dan roh-roh jahat yang bersemayam dalam
tubuh Tn. A.
Klien dan keluarga percaya bahwa sakit yang di dapat dan tidak bisa
sembuh merupakan hukuman para dewa. Keluarga Tn. A juga membaca
mantra tiap pagi kepada Tn.A dan meletakkan beberapa sesajen di dekat
tempat tidur Tn. A seperti kemenyan, minyak ikan, mayang pinang, beras
kuning, kelapa tua, gula serta piduduk (beras, gula merah, telur ayam dan
kelapa). Mereka percaya sesajen ini disukai oleh dewa kemdian
mempercepat penyembuhan penyakit.
2. Hasil Diskusi Kasus
a. Pandangan klien terhadap kondisi sakit
Klien merupakan suku Bakumpai terhadap tindakan keperawatan
kurang meyakini tindakan kesehatan yang diberikan kepada klien
yang tidak sesuai dengan keyakinannya.
b. Tindakan klien dalam menangani sakitnya
Klien dalam menangani sakitnya dengan menggunakan daun
sawang yang diusapkan keseluruh tubuhnya untuk mengusir roh-roh
jahat dalam tubuhnya.
c. Peran agama
Peran agama yang dianutnya terhadap kondisi sakitnya yaitu klien
meyakini bahwa adanya Tuhan yang Maha Kuasa yang dianggap
sebagai para dewa.Dan sakit yang dideritanya merupakan hukuman
dari para dewa tersebut.
d. Peran kepercayaan
Peran kepercayaan dalam penyembuhan sakitnya yaitu dengan
melakukan pemujaan paradewa dengan membacakan mantra dan
menyajikan sesajen untuk dipersembahkan kepada para dewa agar
dapat mempercepat kesembuhannya.

3. Penyelesaian Berdasarkan Ketentuan RS


a. Mencegah praktik ritual keagamaan atau budaya RS
b. Memberi penjelasan kepada klien dan keluarga klien tentang dampak
dari sesajen
c. Menyarankan keluarga klien untuk menjalankan ritual dan sesaji di
rumah dan mrndoakan dari rumah
d. Pastikan hak-hak klien untuk menolak semua atau sebagian dari
aturan pengobatan atau tindakan yang dianjurkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran agama dan kepercayaan sangat mempengaruhi pandangan klien
tentang kesehatan dan kondisi sakitnya.Rasa nyeri dan penderitaan serta
kehidupan dan kematian.Perawat harus memahami prespektif kliennya.
Sehat dan sakit atau kesehatan dalam perspektif transkultural nursing di
artikan dalam konteks budaya masing-masing pandangan masyarakat tentang
kesehatan spesifik bergantung pada kelompok kebudayaan.
Peran agama dalam keperawatan sangat berpengaruh, disini agama
dijadikan pedoman yang digunakan perawat dalam melakukan suatu tindakan
terhadap klien oleh karena itu pemahamaan tentamg peranan agama sangat
penting dan pendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai
spiritual pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.

B. Saran
Perawat diharapkan memahami betapa pentingnya peran agama dalam
keperawatan, karena perawat dituntut untuk bisa melayani kebutuhan klien
sesuai dengan ajaran ajaran agama.
Kami sebagai penulis makalah ini menyatakan siapapun yang membaca
makalah ini dapat memahami pengertian dan memahami model dan konsep
dari Peranan Agama dan Kepercayaan dalam Keperawatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menciptakan pemilihihan
kepemimpinan yang baik,dan semoga makalah ini memberikan dorongan,
semangat, bahkan pemikiran para pembaca,dengan makalah ini menjadi
pedoman kaidah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz.2008. Pengantar Konsep dasar Keperawatan Edisi 2.Jakarta : Salemba


Medika
De Launa dan Ladner. 2002. Fundamental of Nursing: standart and Practice
2nd edition. USA: Thompsons Learning Inc.
Julia. 1995. Nursing Theories: the base for professional nursing practice,
4th edition. Connecticut: Apleton & Lange.
Kozier. 2004. Fundamentals of nursing: Concepts, process and practice. New
Jersey: Pearson Education Inc.
Muhlisin, A. 2008. Aplikasi model konseptual caring Jean Watson dalam asuhan
keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan, 1(3), halaman 147-150
Parker. 2001. Nursing Theories and Nursing Practice. Philadelphia: FA Davis
Company.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
Praktik. Edisi 4.Alih bahasa oleh yasmin Asih. Jakarta: EGC.
Sudiharto. 2007. Asuhan keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. cetakan 1.Penerbit buku Kedokteran EGC.
Http://Wineralways.Blogspot.Co.Id/2012/05/Makalah-Peran-Agama-Dalam-
Keperawatan.Html
Http://Www.Academia.Edu/7087243/Asuhan_Keperawatan_Transkultural_Suku_
Dayak

Anda mungkin juga menyukai