PENDAHULUAN
1
adalah untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan bedah minor
dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Bentuk
paling sederhana dari anestesi lokal adalah dengan menyuntikkan anestesi hanya pada
bagian di mana pembedahan akan dilakukan. Pelayanan anastesi lokal di Puskesmas
dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat,
pelayanan gigi,dan keluarga berencana sering di jumpai dibutuhkan tindakan-tindakan yang
memerlukan anastesi lokal. Dokumentasi pelayanan anastesi di puskesmas berfungsi untuk
menghindari kesalahan pasien, menghindari kesalahan jenis dan teknik anastesi yang
digunakan, menghindari pemberian dosis anastesi yang salah pada pasien. Anastesi dengan
dosis yang kurang dapat mengakibatkan efek anastesi tersebut hilang sebelum tindakan
selesai dilakukan sehingga mengakibatkan pasien dapat merasakan sakit saat pembedahan
masih berlangsung, anastesi dengan dosis yang terlalu banyak pada beberapa kasus dapat
mengakibatkan rasa sakit atau muntah, merasa kedinginan, kebingungan, dan kesulitan
buang air besar. Pada kasus yang fatal kesalahan pemberian anastesi dapat menyebabkan
kematian. Lembar pematauan anastesi juga berfungsi untuk memantau status fisiologis
pasien selama pemberian anastesi lokal oleh petugas kesehatan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama berada di Puskesmas
Liwuto Kota Baubau. Permasalahan mengenai belum adanya lembar formulir pemantauan
anastesi lokal di puskesmas liwuto sehingga apa bila dilakukan anastesi lokal atau
pembiusan di puskemas liwuto belum terdapat dokumentasi tertulis yang bisa menjadi bukti
tertulis apa bila dilakukan tindakan anastesi pada pasien di puskesmas liwuto apalagi
puskemas liwuto yang merupakan puskesmas rawat inap sering mendapat pasien yang
membutuhkan tindakan bedah ringan di unit gawat darurat,. Menurut data pada kartu stok
obat di UGD Puskesmas Liwuto selama bulan Januari sampai Agustus 2021 terdapat 72
ampul obat anastesi yang telah digunakan tanpa adanya pendokumentasian tindakan
keperawatan. Selain itu formulir pemantauan anastesi lokal tersebut juga dapat bermanfaat
untuk poli gigi dan poli KIA di puskemas liwuto. Lembar pemantauan anestesi lokal ini juga
juga bermanfaat sebagai kelengkapan akreditasi puskesmas pada BAB III UKP standar 3.4
elemen penilaian 3.4.1 poin 1 yang berisi diperlukan adanya dokumentasi pelayanan anastesi
lokal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sesuai dengan kebijakan dan
prosedur, juga poin 2 yang berisi diperlukan adanya dokumentasi jenis, dosis, dan teknik
anastesi lokal dan pemantauan status fisiologi pasien selama pemberian anastesi lokal oleh
petugas atau perawat.
Melalui permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Optimalisasi Dokumentasi Keperawatan Melalui Pembuatan Lembar Formulir
Pemantauan Anastesi Lokal Di Puskesmas Liwuto Kec. Kokalukuna Kota Baubau”
2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
3
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan habituasi atau off class dilakukan selama 30 hari mulai dari tanggal 01
Oktober - 07 November 2021. Tempat pelaksanaan habituasi dilakukan di Puskesmas
Liwuto Kota Baubau.