Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kamidapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehatnya baik ituberupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga kami mampu
menyelesaikan pembuatan makalahtentang “FALSAFAH DAN PARADIGMA
KEPERAWATAN”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masihbanyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik sertasaran supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
yang memberikan tugas ini. Demikian semoga dapatbermanfaat, Terima Kasih.

Bukittinggi, 11 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. FALSAFAH KEPERAWATAN...................................................................................2
B. PARADIGMA KEPERAWATAN................................................................................3
C. RENTANG SEHAT.......................................................................................................5
D. RENTANG SAKIT........................................................................................................6
E. KOMPONEN DAN PERKEMBANGAN PARADIGMA KEPERAWATAN............7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..............................................................................................................9
B. SARAN..........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu


keperawatan,pada perkembangan ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain. Mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan jaman.

Dalam dunia keperawatan masyarakat masih memandang profesi keperawatan


sebagai asisten dokter atau pekerja social yang sifatnya membantu orang sakit atau
instruksi dokter, untuk itu paradigma dalam keperawatan sangat membantu
masyarakat secara umum dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan
yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan, pelayanan
keperawatan, praktek keperawatan dan organisasi profesi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Falsafah Keperawatan?
2. Apa definisi dari Paradigma Keperawatan ?
3. Apa itu Rentang Sehat ?
4. Apa itu Rentang Sakit ?
5. Apa saja Komponen dan Perkembangan Paradigma Keperawatan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari Falsafah Keperawatan.
2. Untuk mengetahui definisi dari Paradigma Keperawatan.
3. Untuk mengetahui apa itu Rentang Sehat.
4. Untuk mengetahui apa itu Rentang Sakit.
5. Untuk mengetahui Komponen dan Perkembangan Paradigma Keperawatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah Keperawatan merupakan cara pandang manusia dan keperawatan sebagai
kerangka dasar pelaksanaan perawat yang baik kepada orang sehat dan sakit. Falsafah
keperawatan adalah pandangan dasar atentang hakikat manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah ini memiliki empat
komponen dasar manusia yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.
Falsafah keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan
humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi
perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etik, agama, aliran politik dan status sosial ekonomi. Keperawatan falsafah
adalah keperawatan yang mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas,
serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis
daripada metode empiris.

Falsafah Keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) adalah Roy memiliki
delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan
prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan
sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa
menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa :

1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi.
2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksireaksi.
3. Memiliki holism intrinsic

2
4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki
hubungan dengan orang lain veritivity.Berarti kebenaran yang bermaksud
mengungkap keyakinan Roy bahwa ada hal benar absolut. Ia mendefinisikan
veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum
keberadaan manusia”. Empat falsafah berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan eksistensi manusia.
2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.
3. Aktifitas dan kratifitas untuk kebaikan-kebaikan umum.
4. Nilai dan arti kehidupan.

Bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien


sebagai partner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
pemberian asuhan keperawatan. 

B. PARADIGMA KEPERAWATAN

Masterman (1970) yang mendefinisikan paradigma sebagai pandangan


fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto (1997)
mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan
sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar
khas dalam melihat, memikir, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Paradigma keperawatan
menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan
berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang
bersifat professional. Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan
sampai saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang
diantaranya manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan.
Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang
mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma
keperawatan akan terus berkembang. Komponen Paradigma Keperawatan :

3
1. Konsep Manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari
pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma
keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem
tersebut dapat meliputi :

a. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan


baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c. Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep Keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,
keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini
memamng bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam
bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak
mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

3. Konsep Sehat Sakit


Rentang Sehat Rentang Sakit

. . . . . . .
Sejahtera …. Sehat …. Sehat …. Setengah …. Sakit …. Sakit …. Mati
Sekali Normal Sakit Kronis

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam


konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan
diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan
dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit
akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang

4
akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status
kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan
yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini
dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.

4. Konsep Lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang


bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan
meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan
keperawatan dapat tercapai.

C. RENTANG SEHAT

Rentang Sehat Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali
dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi
aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual. Adapun faktor pengaruh stasus kesehatan, antara
lain:

1. Perkembagan

Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai


arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.

2. Sosial dan Kultural

Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan
seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat
menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.

3. Pengalaman Masa Lalu

Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika


ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang
buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya

4. Harapan seseorang tentang dirinya

5
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahan status kesehatan kearah yang optimal.

5. Keturunan

Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang


mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.

6. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

7. Pelayanan

Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan.

D. RENTANG SAKIT

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit yaitu sebagai berikut :

1. Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai


adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.

2. Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di
alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan
pada tubuhnya.

3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan


meminta nasehat dari profesi kesehatan.

4. Tahap penyembuhan

6
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana seseorang akan melakukan proses belajar
untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum
sakit.

E. KOMPONEN DAN PERKEMBANGAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap


berpedoman pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara
pandang dari sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori
yang ada. Dalam perkembangannya, teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Di bawah ini adalah pandangan dari berbagai
ahli tentang perkembangan paradigma keperawatan diantaranya :

1. Jhonson, memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem
mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan
dengan tujuan primernya adalah membantu keseimbangan individu khususnya pada
sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan dicapai status kesehatan yang berarti
adanya respon adaptasi baik fisisk, mental, emosi maupun sosial terhadap stimulasi
internal dan eksternal untuk mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan.
2. King, memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa,
pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.
3. Leininger, memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan
mempertahankan hidup.
4. Levine, memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Newman, memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri
dari biopsikososial, kultur dan selalu berkembang.
6. Orem, memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis,
interpesonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri melalui
belajar dari perilaku.

7
7. Roger, memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi pertukaran
energi dengan lingkunganny.
8. Roy, memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi
kehidupan yang baik.
9. Watson, manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan
atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan
mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang paling mendasar mengenai


keperawatan sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit yang
sesuai dengan sifat sains dan akan dikembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu
sendiri. Pelayanan perawatan yang professional harus dilandasi oleh sains keperawatan
yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu manusia, perawat, Kesehatan dan
lingkungan.

B. SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
tentang falsafah dan paradigma keperawatan dan makalah kami ini, dapat dijadikan
referensi bagi penulis selanjutnya. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami
kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-
makalah kami selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Mustika.2021. “Makalah Falsafah dan Paradigma Keperawatan”,


https://pdfcoffee.com/makalah-falsafah-dan-paradigma-keperawatan-3-pdf-free.html , diakses
pada 11 Oktober 2021 pukul 02.09

Kuacitampan.2019. “Makalah Falsafah dan Paradigma Keperawatan”,


https://www.coursehero.com/file/63300083/makalah-kel-3docx/, diakses pada 12 Oktober 2021
pukul 03.29

Nurseviliansyah.2015. “Falsafah dan Paradigma Keperawatan”,


https://nurseviliansyah.blogspot.com/2015/01/falsafah-dan-paradigma-
keperawatan.html#.YWVH9hpBw2w, diakses pada 12 Oktober 2021 pukul 03.31

10

Anda mungkin juga menyukai