Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FALSAFAH DAN PARADIGMA

KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:
1. PUTRI NURFITAFERA
2. HARNACALIS
3. MAIKA
4. NORA SINURAIT
5. SITI FEBRIANTI HIA
6. FENI YURLINA
7. AMINAH
8. SAPARMAYA ERIANTI
9. RINA HASTUTI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH TANJUNG PINANG


PRODI S I KEPERAWATAN NON REGULER
TAHUN 2022 / 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT serta tidak lupa
kita mengirimkan salam dan shalawat kepada Baginda Rasullullah
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari alam kegelapan menuju
alam yang berderangseperti sekarang ini. Berkat hidayah – Nya kami
dapat menyelesaikan tugas kelompok ini berjudul “ MAKALAH
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN “ sebagai penugasan
mata kuliah keperawatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah
ini dapat berguna bagi pendidikan kesehatan khususnya bagi perawat
dan pembaca.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari it, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
seluruh pembaca sehingga makalah ini menjadi sempurna.

Kute Siantan, 29 Juni 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Falsafah

B. Pengertian Paradigma

C. Pengertian Keperawatan

D. Pengertian Paradigma Keperawatan

E. Komponen Paradigma Keperawatan

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta
pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat
itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen
manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan
membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus
dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.

Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan


perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal
dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata
keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab,
azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta. Falsafah keperawatan
adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan
kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..


Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-
psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam
arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta,
menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti
tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan
status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-
hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih
berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.

4
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi
keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang
sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang
masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di
beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum
sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.

Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum
maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang
melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik
keperawatan dan organisasi profesi.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,
dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-
bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien,
antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian falsafah?

2. Apa pengertian paradigma?

3. Apa pengertian keperawatan?

4. Apa pengertian paradigma keperawatan?

5. Apa saja komponen paradigma keperawatan?

6. Apa saja falsafah keperawatan di Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian falsafah

2. Untuk mengetahui pengertian paradigma

3. Untuk mengetahui pengertian keperawatan

4. Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan

5. Untuk mengetahui apa saja komponen paradigma keperawatan

5
6. Untuk mengetahui apa saja falsafah keperawatan di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Falsafah

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-
azas, hukum, dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).

Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.


Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-
psiko-sosial-spiritual.

Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi
keadilan bagi sesama manusia.

Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna
kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalah Falsafah
keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan
tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) : Roy memiliki delapan falsafah, empat
berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat
bahwa seorang individu :

1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi

2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-
reaksi

6
3. memiliki holism intrinsic

4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki


hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan
keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip
alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang
berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks :

a. tujuan eksistensi manusia

b. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia

c. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum

d. nilai dan arti kehidupanbagian integral dari pelayanan kesehatan.

Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama
dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.

B. Pengertian Paradigma

Paradigma adalah cara bagaimana kita menyerap dunia. Paradigma menjelaskan dunia kepada
kita dan menolong kita memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita (Adam Smith,
1975).

Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan (Masterman, 1970).

Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan
bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997).

Jadi paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam keperawatan.

C. Pengertian Keperawatan

Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada orang lain
dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, serta
masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata,

7
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.Sehingga bisa
disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan
umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan
proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan profesional.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi keperawatan:

1. American Nurses Association

Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respon manusia terhadap masalah - masalah kesehatan
yang sifatnya aktual atau potensial

2. International Council Of Nurses\

Keperawatan adalah fungsi yang unik membantu individu yang sakit atau sehat, dengan
penampilan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan (meninggal
dengan damai), hingga individu dapat merawat kesehatannya sendiri apabila memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan

3. Lokakarya Keperawatan, Januari 1983

Keperawatan adalah suatu bentuk pelyanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kita
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat baik yang sakit
maupun sehat, sejak lahir sampai meninggal.Pelayanan berupa bantuan diberikan karena
kelemahan fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari - hari.

4. Virginia Henderson

Keperawatan adalah membantu individu - baik dalam keadaan sakit maupun sehat - melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

5. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu 7

D. Pengertian Paradigma Keperawatan

Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan (Masterman,1970).

8
Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat menentukan
bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar kas dalam
memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia.

Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang mendasar
dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh
salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya
dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik
pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari
dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus
Tercinta, 1996 : 43).

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi
sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.

Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim.Fakta sosial dianggap sebagai
barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu
pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni.Tetapi untuk
memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri
atas dua jenis, yaitu :

1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,

2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia
hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)

Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang
fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara struktur
sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk tindakan
manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)

E. Komponen Paradigma Keperawatan

1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:

9
a. sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik
fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu
terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

b. sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya


yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.

c. sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi, pola kepribadian dan


tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat
dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah
dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada
manusia dalam rentang sehat sakit.

Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998) :

a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan

b. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi
untuk sehat

c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus,
kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”

d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer
melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.

e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan,
rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.

f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

10
4. Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

a. Lingkungan dalam terdiri dari:


- Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat
tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup,
jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi.

- Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress
fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas
manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan
emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi
tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien
dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang
kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau
cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.

- Lingkungan sosial (social environment)

11
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data
yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan
dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada
umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak
hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya )

Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi lingkungan
dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk
meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.

Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan tidak
bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.
F. Falsafah Keperawatan Di Indonesia

1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh

2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.

3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya


kemampuan perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling
percaya dan konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas
terhadap pekerjaan. Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru,
kurang berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja
semata-mata berorientasi pada uang, jabatan atau yang lainnya.

4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang
memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada
ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu
selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami
tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional
agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan
keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan

B. Saran

1. Bagi perawat diharapakan mampu memahami dan menerapkan falsafah dan paradigm
keperawatan dalam praktek lapangan

2. Bagi pendidikan diharapkan perlunya menyediakan buku refrensi yang ada kaitan dengan
judul sehingga bias menambah wawasan yang lebih luas

3. Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang falsafah


dan paradigm keperawatan agar nantiya bias mengaplikasikan di dalam hal nyata.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.

Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperaw

DeLaune, Sue C., Ladner, K. Patrcia. 2002. Fundamental of Nursing: Standard and Practice
2nd Edition. Delmar. New York

Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai