Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FALSAFAH KEPERAWATAN

OLEH

NURDIANA NINGSIH

2120243123

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHARTAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN 202
BAB I

PENDAHULUAAN

1.1.Latar Belakang Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system
pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act),
dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan
dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan
potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan
membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien.Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara
interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai
pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya
perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi
tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang
sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan

1.2.Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti program pembelajaran diharap kita mampu memahami tentang falsafah dan
paradigma keperawatan dalam praktek keperawatan

1.2.2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti progam pembelajaran “ Falsafah dan Paradigma
Keperawatan” diharapkan kita mampu memahami tentang :

a.Pengertian Falsafah

b.Pengertian Paradigma

c.Pengertian Keperawatan

d.Pengertian Paradigma Keperawatan

e.Komponen Paradigma Keperawatan

f.Falsafah Keperawatan di Indonesia


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.PENGERTIAN FALSAFAH

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas,
hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran
dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.

Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..Keperawatan


menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan
bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis
kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan
adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta
keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda
empiris.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) : Roy memiliki delapan falsafah, empat
berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity. falsafah
humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya
sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.

Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :

1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi

2.bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi- reaksi

3.memiliki holism intrinsic

4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy
bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia
yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia

2.2.PENGERTIAN PARADIGMA

Paradigma adalah cara bagaimana kita menyerap dunia. Paradigma menjelaskan dunia kepada kita
dan menolong kita memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita (Adam Smith, 1975).
Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan (Masterman, 1970). Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai
tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar
khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997). Jadi paradigma keperawatan
adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

2.3.PENGERTIAN KEPERAWATAN

Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada orang lain
dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, serta
masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata, pencegahan
penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.Sehingga bisa disimpulkan bahwa
keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam
menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses keperawatan sebagai
metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan
profesional. 2.3.PENGERTIAN KEPERAWATAN Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah
memberikan asuhan keperawatan kepada orang lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah
untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan
kesehatan.Sehingga bisa disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai
tujuan untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan
seni serta mnggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman
dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi keperawatan:

1. AMERICAN NURSES ASSOCIATION

Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respon manusia terhadap masalah - masalah kesehatan
yang sifatnya aktual atau potensial

2. INTERNATIONAL COUNCIL OF NURSES

Keperawatan adalah fungsi yang unik membantu individu yang sakit atau sehat, dengan penampilan
kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan (meninggal dengan damai),
hingga individu dapat merawat kesehatannya sendiri apabila memiliki kekuatan, kemauan dan
pengetahuan

3. LOKAKARYA KEPERAWATAN, JANUARI 1983

Keperawatan adalah suatu bentuk pelyanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kita
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat baik yang sakit
maupun sehat, sejak lahir sampai meninggal.Pelayanan berupa bantuan diberikan karena kelemahan
fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri
memenuhi kebutuhan fisik sehari - hari.
4. VIRGINIA HENDERSON Keperawatan adalah membantu individu - baik dalam keadaan sakit
maupun sehat - melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

5. PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI) Keperawatan adalah suatu ilmu yang
berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang
keperawatan.

6. NURSALAM, 8;2003 Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi


kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan
fisik, spikis, sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.

7. CHITY; 1997

Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang bersifat humanism, holism, dan care

8 ROBERT PRIHARJO; 1995

Keperawatan merypakan suatu bentuk asuhan yang ditujukan untuk kehidupan orang lain

2.4.PENGERTIAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan(Masterman,1970). Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki
nilai tanggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang
dasar kas dalam memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia.

Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang mendasar dari
para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu
cabang atau disiplin ilmu pengetahuan.

Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan
terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan
yang masing-masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok
persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad
sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi
sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim.Fakta sosial dianggap sebagai
barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu
pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni.Tetapi untuk memahaminya
diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia.
Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

1.Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,

2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia hanya
muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)

Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang fakta
sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara struktur sosial
dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk tindakan manusia
yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)

2.5.KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN

1. Konsep manusia Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari
pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem.

sistem tersebut dapat meliputi:

a. sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik


fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

b. sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang
akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.

c. sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan


tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat
profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada
individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep ini
memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu
dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada
manusia dalam rentang sehat sakit.

Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)

1.Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan

2.Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk sehat
3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan
dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”

4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui
manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.

5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan dan
percaya akan mempengaruhi status kesehatan.

6.Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

a. Rentang sehat

Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera.dikatakan sehat
bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.

maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah:

-pertama, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;

-kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan;

-ketiga, memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit.

Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran


sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah.Karena keyakinan terhadap kesehatan
biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara
positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.

Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi tentang
tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat
perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku
sehat yang positif.

Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

1.Perkembagan Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti
bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.

2.Sosial dan Kultural Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan
seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.

3.Pengalama Masa Lalu Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika
ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga
berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.

4.Harapan seseorang tentang dirinya Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat
potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.

6.Lingkungan Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

7.Pelayanan Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan

b.Rentang sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian. Tahapan proses
sakit:

1.Tahap gejala Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.

2.Tahap asumsi terhadap sakit Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap
sakit yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan
pada tubuhnya.

3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan
pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan. 5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi,di
mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan
kembali berperan seperti sebelum sakit.Diagram rentang sehat sakit

4. Konsep lingkungan Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang
bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh
yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai

2.6.FALSAFAH KEPERAWATAN DI INDONESIA

1.Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh

2.Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.

3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan
konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan.
Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi dengan
orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata berorientasi pada uang,
jabatan atau yang lainnya.

4.Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Cara Agar Paradigma Keperawatan Dapat Diaplikasikan.

Karena keperawatan merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang tugasnya memberikan asuhan
keperawatan pada individu, keluarga dan masyarakat maka diperlukan sebuah paradigma untuk
dijadikan sebagai landasan, tetapi bukan hanya sekedar untuk dihapal secara konseptual tetapi lebih
untuk dapat memberi makna, menyikapi, memikirkan, memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena tindakan keperawatan yang akan diberikan.

- Melihat, yaitu memperhatikan tanda dan gejala yang muncul dari individu, keluarga dan
masyarakat.

- Memberi makna, yaitu sejauh mana masalah itu mempengaruhinya.

- Menyikapi, yaitu respon perawat dalam melihat masalah yang dihadapi klien.

-Memikirkan tindakan, yaitu mencari alternatif tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.

-Memilih tindakan, yaitu dari berbagai alternatif tindakan mana yang paling tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.

Sejauh ini konsep paradigma keperawatan sudah dikenal dan disosialisasikan pada keperawatan
namun pemahaman konsep tersebut dalam praktek keperawatan sejauh ini belum ada yang tahu
perkembangannya karena untuk memantau hal tersebut dilapangan cukup sulit karena terbatasnya
sumber daya manusia yang berkompeten dalam hal tersebut, juga cukup sulit untuk mengukurnya
karena paradigma tersebut adalah hal yang cukup abstrak tetapi dampaknya cukup nyata dalam
praktek keperawatan.

Orang yang berasal dari latar belakang budaya yang sama dan atau status sosial ekonomi yang sama
seringkali membagi sikap, mitos dan nilai-nilai yang dapat diperbandingkan dalam hubungannya
dengan kesehatan mereka.

Hal ini secara khusus telah didokumentasikan dalam masyarakat miskin (Mc. Lachlan, 1958).
Beberapa masalah kesehatan yang menjadi endemik diseluruh komunitas atau kelompok boleh jadi
dianggap sebagai suatu persoalan biasa, bukan dianggap sebagai penyakit. Kebiasaan dan norma
dalam masyarakat, seringkali menentukan apakah perilaku tertentu dianggap sakit atau sehat
(Johada, 1958).

Orang mempunyai cara yang berbeda dalam menentukan apakah mereka sehat atau sakit. Beberapa
orang merasa bahwa mereka sakit hanya bila mereka tidak dapat bekerja lagi atau melakukuan
aktivitas dan peran yang biasa mereka lakukan, beberapa orang lain sangat menyesuaikan diri
terhadap fungsi fisiologis mereka dan bahkan mengenal tanda dan gejala minor yang
menunjukanpenyakit dan sakit. Orientasi ketiga terhadap sakit adalah bahwa orang sakit bila mereka
merasa tidak enak.

3.2. Perbedaan falsafah keperawatan dengan falsafah dari disiplin ilmu lainnya Falsafah keperawatan
memandang manusia secara holistic sehingga harus dipenuhi kebutuhannya secara utuh/ holistic
dan komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada falsafah profesi yang lainya

falsafah keperwatan dalam situasi layanan kesehatan di Indonesia adalah

a.Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional

b.Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada beragamnya
pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam pelaksanaan praktek keperawatan

c.Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap professional (altruism) sesuai dengan falsafah
yang mnejadi keyakinannya.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas,
hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran
dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.

Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi
penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia (Poerwanto. P, 1997).

keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia.
Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses keperawatan
sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan
profesional. Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..Keperawatan


menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.
paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan.

Komponen paradigm kesehatan meliputi :

1.Konsep manusia

2.Konsep keperawatan

3.Konsep sehat sakit

4.Konsep lingkungan

FALSAFAH KEPERAWATAN DI INDONESIA

1.Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh

2.Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.


3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan
konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan.
Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi dengan
orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata berorientasi pada uang,
jabatan atau yang lainnya

4.Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

4.2. Saran ·

Bagi perawat diharapakan mampu memahami dan menerapkan falsafah dan paradigm keperawatan
dalam praktek lapangan · Bagi pendidikan diharapkan perlunya menyediakan buku refrensi yang ada
kaitan dengan judul sehingga biasa menambah wawasan yang lebih luas · Bagi mahasiswa
keperawatan diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang falsafah dan paradigm
keperawatan agar nantiya biasa mengaplikasikan di dalam hal nyata.
DAFTAR PUSTAKA

http://erathenurse.blogspot.com/2007/12/model-konseptual-keperawatan.html september 2008

Jean Watson. http://diven.tv/pages/lgorman/ di akses tanggal 6 september 2008

Albritton JE, Carey KM & Gorman LB,

http://a2z.org/nursing3a/theory.htm diakses tanggal 5 september 2008


http://www.lotsofessays.com/viewpaper/1694201.html

Anda mungkin juga menyukai