net/publication/342169934
CITATION READS
1 6,226
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Rahmah Hida Nurrizka on 15 June 2020.
1. Kesehatan Masyarakat. I. Judul. III. Yanita Nur Indah Sari.
362.1
1jh1. Ketenagakerjaan -- Aspek hukum. II J
344.01
PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Anggota IKAPI
Kantor Pusat:
Jl. Raya Leuwinanggung, No.112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16956
Tel/Fax : (021) 84311162 – (021) 84311163
E-mail : rajapers@rajagrafindo.co.id http: // www.rajagrafindo.co.id
Perwakilan:
Jakarta-16956 Jl. Raya Leuwinanggung No. 112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Depok, Telp. (021) 84311162.
Bandung-40243, Jl. H. Kurdi Timur No. 8 Komplek Kurdi, Telp. 022-5206202. Yogyakarta-Perum. Pondok Soragan
Indah Blok A1, Jl. Soragan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Telp. 0274-625093. Surabaya-60118, Jl. Rungkut Harapan
Blok A No. 09, Telp. 031-8700819. Palembang-30137, Jl. Macan Kumbang III No. 10/4459 RT 78 Kel. Demang Lebar
Daun, Telp. 0711-445062. Pekanbaru-28294, Perum De' Diandra Land Blok C 1 No. 1, Jl. Kartama Marpoyan Damai,
Telp. 0761-65807. Medan-20144, Jl. Eka Rasmi Gg. Eka Rossa No. 3A Blok A Komplek Johor Residence Kec. Medan
Johor, Telp. 061-7871546. Makassar-90221, Jl. Sultan Alauddin Komp. Bumi Permata Hijau Bumi 14 Blok A14 No.
3, Telp. 0411-861618. Banjarmasin-70114, Jl. Bali No. 31 Rt 05, Telp. 0511-3352060. Bali, Jl. Imam Bonjol Gg 100/V
No. 2, Denpasar Telp. (0361) 8607995. Bandar Lampung-35115, Perum. Bilabong Jaya Block B8 No. 3 Susunan Baru,
Langkapura, Hp. 081299047094.
“Verba volant, scripta manent”
Apa yang terucap bisa lenyap,
tetapi yang ditulis tetap abadi
Kupersembahkan untuk:
Amirudin (alm.), Sawinar,
Azwar Mufni, Mulyati (orang tua)
Wiko Saputra (suami) dan
Alya Mukhbita Fajriah (putri)
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
Kata Sambutan
Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Jakarta
vii
Harapan saya untuk penulis, terus berkarya untuk memberi
kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan, memberi manfaat untuk
mahasiswa, masyarakat, dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Jakarta. Semoga karya ini dapat memotivasi seluruh dosen
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta untuk
menulis buku seperti yang dilakukan oleh Rahmah Hida Nurrizka,
S.K.M., M.K.M.
Selamat berkarya, salam bela negara.
ix
Puji syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, kini telah
hadir buku Kesehatan Ibu dan Anak dalam Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dijabarkan dalam bentuk konsep dan aplikasinya. Tentu kehadiran buku
ini disambut dengan rasa syukur atas karunia Allah Swt. dan penuh
suka cita karena ditulis dari seorang pendidik kesehatan masyarakat dari
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Jakarta, yang membuktikan kontribusinya dalam membangun
kesehatan ibu dan anak bagi masyarakat Indonesia.
Meskipun tidak memberikan dampak langsung terhadap
peningkatan kesehatan ibu dan anak, buku ini memberikan informasi
dari fakta lapangan khas Indonesia, yang ditunjang dari penelitian
kesehatan masyarakat. Sehingga, layak menjadi salah satu referensi, bagi
pengambil kebijakan, para pengamat kesehatan masyarakat, peneliti,
hingga mahasiswa sebagai peserta didik.
Sebagai pendidik di kampus beridentitaskan bela negara, maka
menulis buku yang berisikan pembangunan kesehatan masyarakat untuk
memajukan bangsa dan negara merupakan perwujudan dari bela negara
seorang dosen kesehatan masyarakat dari Universitas Pembangunan
Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta.
Akhirnya, selamat kepada penulis. Teruslah berkarya dan beramal
saleh melalui pendidikan kesehatan masyarakat dengan meninggalkan
amal jariah yang pahalanya mengalir tidak pernah henti-hentinya,
melalui karya berupa buku-buku ilmiah yang berkualitas. Buku yang
menjadi referensi bagi generasi berikut, generasi yang akan mewarisi
bangsa dan negara Indonesia. Semoga buku ini turut memacu dan
memicu semua dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Jakarta untuk aktif menuliskan karya tinta emasnya menjadi
buku berkualitas.
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Salam sejahtera dan bela negara.
xi
tahan tubuh menjadi baik, optimalnya pengembangan kognitif, serta
menurunkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif ketika dewasa.
Bila terwujud, mereka menjadi generasi unggul dengan produktivitas
tinggi, sehingga menjadi modal pembangunan.
Oleh karena itu, menjaga ibu sejak kehamilan sampai bayi
berumur dua tahun penting dilakukan. Ibu perlu mendapatkan asupan
gizi yang baik dan berimbang, menjaga aspek psikologisnya supaya
tidak mengalami tekanan, memperhatikan faktor lingkungan, dan
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan.
Meski demikian, kondisi ideal tersebut tidak terjadi di sebagian
besar masyarakat. KIA belum menjadi prioritas pembangunan. Faktanya,
tingkat kematian ibu hamil dan melahirkan masih tinggi di Indonesia.
Begitu juga, kematian anak termasuk tinggi dibandingkan negara lain di
ASEAN. Mirisnya, banyak anak yang terindikasi stunting, yaitu masalah
kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu cukup lama, sehingga anak memiliki tinggi badan lebih rendah
dibandingkan rata-rata usianya.
Tentu itu jadi berita buruk. Bonus demografi (demographic dividend)
yang diagung-agungkan bisa mempercepat transformasi pembangunan
menuju negara maju, sulit tercapai. Bila persoalan KIA tersebut
tidak segera dibenahi. Semua pihak harus pro-aktif memperbaiki
KIA. Pemerintah harus fokus membenahi KIA, terutama mendukung
secara penuh—lewat program dan anggaran untuk 1000 HPK. Peranan
masyarakat pun harus ditingkatkan, terutama dalam pengetahuan KIA.
Buku yang Anda baca ini, bagian kontribusi dalam pembangunan
KIA lewat pengetahuan. Buku dengan judul Kesehatan Ibu dan Anak dalam
Upaya Kesehatan Masyarakat: Konsep dan Aplikasi membahas dinamika
KIA dari berbagai dimensi. Tidak hanya dari konsep, tapi mengulas
fakta yang terjadi di masyarakat, yang dihasilkan dari hasil penelitian
lapangan. Perpaduan konsep dan fakta itu menjadikan buku ini menjadi
sumber informasi tepat untuk memahami KIA.
Banyak pihak membantu proses terbitnya buku ini. Terima kasih
kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang
banyak berkontribusi membantu terbitnya buku ini. Hal yang sama juga
disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jakarta. Penulis
Prakata xiii
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
KATA SAMBUTAN
Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
"Veteran" Jakarta vii
KATA SAMBUTAN
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jakarta ix
PRAKATA xi
DAFTAR ISI xv
DAFTAR TABEL xxi
DAFTAR GAMBAR xxv
DAFTAR SINGKATAN xxvii
PENDAHULUAN 1
BAGIAN I
KONSEP KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
BAB 1 KONSEP DASAR KESEHATAN IBU DAN ANAK 9
A. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam
Upaya Kesehatan Masyarakat 10
B. Ruang Lingkup KIA 12
C. 1000 Hari Pertama Kehidupan 13
xv
D. KIA dan Bonus Demografi 15
E. Pelayanan KIA 16
BAB 2 KESEHATAN IBU PADA MASA KEHAMILAN 19
A. Kesehatan Fisik, Mental, dan Sosial Ibu Hamil 21
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin 28
C. Asupan Makanan dan Gizi Masa Hamil 31
D. Pemeriksaan Kehamilan 37
E. Perawatan Payudara pada Masa Kehamilan 39
F. Kebersihan Tubuh dan Pakaian 40
G. Kebersihan Organ Genetalia Wanita 41
H. Kebersihan Gigi dan Mulut 43
I. Imunisasi pada Saat Hamil 44
J. Mitos dan Kepercayaan pada Masa Kehamilan 48
BAB 3 KESEHATAN IBU PADA MASA NIFAS
DAN MENYUSUI 53
A. Kesehatan Ibu pada Masa Nifas 54
B. Tanda-tanda Bahaya pada Masa Nifas 56
C. Tindakan yang Baik untuk Kebutuhan
Masa Nifas Normal pada Ibu 58
D. Fisiologi Laktasi 60
E. Asupan Gizi pada Ibu Menyusui 62
F. Cara Menyusui 64
G. Cara Memerah dan Menyimpan ASI 66
H. Pemberian ASIP 69
I. Kontraindikasi Pemberian ASI 70
J. Pemberian ASI Khusus dari Ibu
yang Memiliki Penyakit 74
K. Rawat Gabung Pasca-Melahirkan 76
L. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 77
M. Mitos dan Kepercayaan pada Ibu Menyusui 80
xx
Daftar Tabel
xxi
Tabel 4.4. Jadwal Pemberian Imunisasi 90
Tabel 4.5. Pola Pemberian ASI dan MP-ASI untuk Bayi 93
Tabel 4.6. Frekuensi dan Jumlah MP-ASI yang Diberikan 93
Tabel 4.7. Stimulasi Kemampuan Gerak pada Bayi
Umur 0-3 Bulan 95
Tabel 4.8. Stimulasi Lain pada Bayi Umur 0-3 Bulan 96
Tabel 4.9. Stimulasi Kemampuan Gerak pada Bayi
Umur 3-6 Bulan 98
Tabel 4.10. Stimulasi Lain pada Bayi Umur 3-6 Bulan 99
Tabel 4.11. Stimulasi Kemampuan Gerak pada Bayi
Umur 6-9 Bulan 100
Tabel 4.12. Stimulasi Lain pada Bayi Umur 6-9 Bulan 101
Tabel 4.13. Stimulasi Kemampuan Gerak pada Bayi
Umur 9-12 Bulan 102
Tabel 4.14. Stimulasi Lain pada Bayi Umur 9-12 Bulan 103
Tabel 5.1. Tahapan Pertumbuhan Balita 110
Tabel 5.2. Tahapan Perkembangan Balita 110
Tabel 5.3. Angka Kebutuhan Zat Gizi pada Balita 113
Tabel 5.4. Zat Gizi Penting dan Perlu Mendapatkan Perhatian
dalam Menyusun Menu Makan pada Balita 114
Tabel 5.5. Tabel Makanan untuk Memenuhi Gizi Seimbang
pada Balita 116
Tabel 6.1. Batasan Kadar Hemoglobin Anemia
Berdasarkan Usia 136
Tabel 6.2. Parameter Defisiensi Besi 138
Tabel 7.1. Uji Bivariat Kematian Ibu dengan
Faktor Intermediet 165
Tabel 7.2. Uji Multivariat Kematian Ibu dengan
Faktor Intermediet 167
Tabel 8.1. Jumlah Sampel Menurut Komunitas 179
Tabel 8.2. Definisi Operasional Variabel Model
Kualitas Gizi Balita 180
Tabel 8.3. Hasil Estimasi Model Kualitas Gizi Balita,
Uji Wald, Signifikansi, dan Odd Ratio 186
xxv
Gambar 7.1. Faktor Penyebab Langsung dan Tidak Langsung
Kematian Ibu 154
Gambar 7.2. Analisis Spasial Disparitas Kematian Ibu
Menurut Kabupaten/Kota di Indonesia 164
Gambar 8.1. Skema Persoalan Gizi Buruk 175
Gambar 8.2. Penilaian Status Gizi Balita Menurut Komunitas 183
Gambar 8.3. Penilaian Status Gizi Balita Menurut Tingkat
Pendidikan Kepala Rumah Tangga 183
Gambar 8.4. Penilaian Status Gizi Balita Menurut Tingkat
Pendidikan Ibu 183
Gambar 8.5. Penilaian Status Gizi Balita Menurut Tingkat
Kesejahteraan Keluarga 184
Gambar 10.1. Hubungan Antara Kualitas Hidup Anak
dan Faktor Determinan 211
xxvii
KF : Kunjungan nifas
KIA : Kesehatan ibu dan anak
KMS : Kartu menuju sehat
LLC : Long life card
MTBS : Manajemen terpadu balita sakit
MDGs : Millenium development goals
MMR : Mumps, measles, rubella
NKKBS : Norma keluarga kecil bahagia sejahtera
OCS : Obsessive-compulsive disorder
PAUD : Pendidikan anak usia dini
PONED : Pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar
PONEK : Pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif
RAMOS : Reproductive-age mortality studies
SDGs : Sustainable development goals
SDKI : Survey demografi dan kesehatan Indonesia
SDM : Sumber daya manusia
SUN : Scaling up nutrition
TBC : Tuberculosis
TFR : Total fertility rate
TN : Tetanus neonatorum
TT : Tetanus toksoid
UN : United nations
UNDP : United nations development programme
UNICEF : United nations international children’s fund
USG : Ultrasonografi
WHO : World health organization
1
Selain tujuan dan target langsung, dalam SDGs juga terdapat
tujuan dan target tidak langsung terkait KIA, seperti “Memastikan
akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi,
termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, serta
mengintegrasikan kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program
nasional,” (SDGs 3.7) dan “Mengakhiri segala bentuk diskriminasi
terhadap semua perempuan dan anak perempuan di mana saja” (SDGs
5.1), dan sebagainya.
Tidak hanya dalam SDGs, KIA berperan penting dalam menentukan
arah transformasi pembangunan. Keberhasilan suatu negara menjadi
negara maju, ditentukan oleh strategi pembangunan, yang menjadikan
KIA sebagai fondasi menuju transformasi pembangunan. Hal itu bisa
dilihat di negara maju (high income country), yang menginvestasikan
pembelanjaan publiknya lebih besar untuk KIA (Amiri dan Gerdtman,
2013). Dampaknya, mereka sekarang menikmati pengembalian investasi
berupa sumber daya manusia (SDM) unggul, produktif, dan inovatif
(Wang, 2014).
Salah satu fokus pembangunan KIA adalah perbaikan asupan gizi
pada ibu hamil dan menyusui, serta anak. Kenapa kita harus fokus ke
sana? Ternyata, peranan gizi sangat penting untuk memastikan ibu
dan anak mendapatkan asupan gizi yang baik dan seimbang di saat
seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK), yang merupakan fase emas
tumbuh kembang anak (Kattula, et al., 2014; Mameli, et al., 2016). Fase
ini menentukan apakah anak tersebut nantinya menjadi SDM yang
unggul dan produktif atau tidak. Secara global pun, kesadaran terhadap
asupan gizi pada 1000 HPK sudah digalakkan. Contoh nyatanya adalah
program Scaling up Nutrition (SUN) telah menjadi salah satu komitmen
global untuk memperbaiki kualitas asupan gizi, yang dimulai dari 1000
HPK (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2012).
Selain gizi, penanganan terhadap kesehatan ibu, baik pada fase pra-
kehamilan, hamil, menyusui, maupun setelah menyusui juga berperan
penting dalam pembangunan KIA. Cakupan programnya bervariasi,
misalnya perbaikan pelayanan KIA, perbaikan pola dan perilaku
kehidupan sehari-hari yang terkait KIA, peningkatan pengetahuan
tentang KIA, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta
mewujudkan keluarga sehat. Dalam hal tersebut, kita harus memastikan
ibu pada pra-kehamilan, hamil, menyusui, dan setelah menyusui
Pendahaluan 3
pentingnya KIA. Faktanya, orang tua yang tidak memahami masalah
KIA berisiko tinggi terhadap kematian ibu dan anak (Syafiq, 2013;
Ahmed, et al., 2010).
Kedua, persoalan lingkungan yang buruk, seperti sanitasi dan akses
terhadap air bersih. Hal tersebut tidak hanya ditemukan di pedesaan,
namun juga terjadi di perkotaan. Dampaknya adalah sering kali ibu
hamil dan balita terkontaminasi dengan berbagai macam bakteri,
sehingga mengalami infeksi. Infeksi merupakan salah satu penyebab
terbesar kematian ibu dan anak di dunia (Mellisa, et al., 2015; Jones
K.D., et al., 2014; Walson dan Berkley, 2018).
Ketiga, masalah kemiskinan yang masih tinggi. Kemiskinan
menyebabkan rumah tangga tidak mampu mengonsumsi kebutuhan
gizi seimbang, yang diperlukan oleh ibu saat kehamilan dan menyusui
serta balita (Daka, et al., 2018; Jonah, et al., 2018). Ketika akses tersebut
terkendala maka muncul risiko ibu hamil dan balita kekurangan gizi
(Nababan, et al., 2018). Ibu hamil yang menderita kekurangan gizi
memiliki risiko kematian tinggi dan bila anak yang dilahirkan hidup,
anak tersebut berisiko gizi buruk (Black, et al., 2013).
Dari persoalan-persoalan di atas, pembangunan KIA menjadi
penting dalam upaya kita mentransformasi pembangunan nasional.
Strateginya pun tidak hanya mendesain program-program KIA
semata, seperti perbaikan pelayanan kesehatan maternal, tetapi
harus mengintegrasikannya dengan program lainnya. Salah satunya
adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap KIA, seperti
peningkatan literasi masyarakat terhadap KIA. Karena, selama ini, itulah
yang belum banyak disentuh dalam program KIA.
Buku ini hadir sebagai upaya meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap KIA. Tidak mudah menyarikan pengetahuan yang
sangat banyak ke dalam sebuah buku. Apalagi, fakta-fakta lapangan yang
sangat beranekaragam—tidak hanya soal KIA, tetapi bersinggungan juga
dengan isu pembangunan lainnya—semua itu, harus disarikan dengan
komprehensif, agar pembaca bisa memahami KIA dalam berbagai
perspektif.
Belum ada buku yang secara komprehensif membahas isu KIA
dalam sudut pandang upaya kesehatan masyarakat. Padahal, isu tersebut
penting. Karena KIA bukan saja tindakan kesehatan yang bersifat
Pendahaluan 5
Kesehatan anak disajikan dalam pada bab berikutnya (Bab 4).
Pada Bab 4 ini akan membahas tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan bayi, pola asuh bayi, pemantauan tumbuh kembang
bayi, asupan makanan dan gizi bayi, stimulus pada bayi, dan mitos
atau kepercayaan dalam pengasuhan bayi. Selanjutnya, dibahas tentang
kesehatan balita (Bab 5). Bab ini menganalisis konsep pertumbuhan dan
perkembangan balita, pola asuh balita, pemantauan tumbuh kembang
balita, asupan makanan dan gizi balita, serta mitos atau kepercayaan
dalam pengasuhan balita. Bagian I buku ini akan ditutup dengan
pembahasan mengenai masalah KIA di Indonesia (Bab 6). Beberapa
isu yang disajikan antara lain kematian ibu, kematian anak, anemia,
kekurangan energi protein, dan energi kronik.
Bagian II: Aplikasi Konsep KIA dalam Upaya Kesehatan
Masyarakat. Bagian kedua ini menyajikan ulasan mendalam dari hasil
penelitian lapangan mengenai beberapa masalah gizi di Indonesia. Pada
bagian ini terdapat empat bab yang disajikan antara lain pembahasan
tentang faktor determinan kematian ibu di Indonesia (Bab 7), faktor
determinan status gizi pada balita (Bab 8), status gizi balita di wilayah
pesisir (Bab 9), dan kualitas hidup anak di perkotaan (Bab 10).
Akhirnya, buku ini ditutup oleh Bagian III: Kisi-Kisi Soal Ujian
Kompetensi Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKAKMI)
terkait KIA. Bagian ini dapat menjadi pedoman dan latihan bagi
mahasiswa yang akan mengikuti ujian kompetensi ahli kesehatan
masyarakat.
Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan yang batasannya adalah kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram.
Anemia
Kondisi medis di mana kadar sel darah merah atau hemoglobin
lebih rendah dari seharusnya.
293
pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup.
ASI eksklusif
Pemberian hanya ASI saja sejak bayi lahir sampai bayi berumur
6 bulan. Pemberian hanya ASI saja tanpa diberikan makanan dan
minuman lain apa pun (termasuk air putih) kecuali beberapa tetes
obat-obatan, vitamin, dan mineral.
BBLR
Bayi baru lahir yang mempunyai berat badan lahir kurang dari 2500
gram.
Bipolar disorder
Gangguan yang terjadi secara kambuhan pada ibu hamil, namun
kejadiannya lebih sering terjadi pascamelahirkan.
Buku KMS
Buku Kartu Menuju Sehat yang berisi panduan umum kesehatan ibu
dan anak balita yang merupakan bagian dari program gizi nasional
yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Cath up growth
Periode pertumbuhan yang lebih cepat daripada periode
pertumbuhan normal yang biasanya terjadi pada usia anak.
Danger period
Fase berbahaya yang rentan pada masa pertumbuhan anak, di mana
sering terjadi penurunan status gizi. Biasanya dialami oleh anak
ketika berusia 6 hingga 36 bulan.
Diare
Suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang lembek sampai cair, serta frekuensi buang air
besar yang lebih sering, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang
mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja berdarah.
Esklampsia
Gejala kejang yang terjadi pada masa kehamilan yang disebabkan
oleh tekanan darah tinggi (hipertensi) tidak terkendali. Eklampsia
disebabkan oleh beberapa gejala pre-eklampsia yang kompleks.
Energi
Salah satu bentuk hasil metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak yang berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme,
pertumbuhan, pengaturan suhu tubuh, dan kegiatan fisik.
Gizi seimbang
Susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan
prinsip variasi makanan, kebersihan, aktivitas fisik, dan berat badan
ideal.
Hipertensi
Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90
mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensi.
Hipertensi gestasional
Hipertensi jenis ini ketika tekanan darah meningkat setelah lima
bulan kehamilan. Tidak ada kandungan protein pada urin atau
tanda-tanda rusaknya organ pada tubuh ketika mengidap hipertensi
gestasional.
Glosarium 295
Hipertensi kronik
Jika hipertensi terjadi sebelum hamil atau lima bulan sebelum
hamil, maka kondisi tersebut disebut hipertensi kronik.
Ilmu gizi
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman
terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit
yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu, sehingga
mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Imunisasi
Suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap
penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Infeksi
Merupakan keadaan abnormal pada masa nifas, yang disebabkan
oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat genetalia pada waktu
persalinan dalam nifas.
Kalsium
Senyawa organic dengan simbol kimia Ca, merupakan salah satu
mineral penting untuk pertumbuhan dan mineralisasi tulang.
Kematian ibu
Kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan
atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/cedera.
Malnutrisi
Disebut juga gizi salah yaitu kekurangan atau kelebihan gizi yang
menyebabkan pertumbuhan, perkembangan, fungsi tubuh, dan
kesehatan tidak optimal atau terganggu.
Mineral
Senyawa organik yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah
kecil untuk membantu pengaturan dan kelangsungan aktivitas
dalam tubuh.
MP-ASI
Singkatan dari Makanan Pendamping ASI yaitu makanan tambahan
yang diberikan kepada bayi untuk mendampingi ASI sebagai
makanan utamanya.
Obesitas
Dapat diartikan sebagai overweight dalam tingkat parah, di mana
terjadi penumpukan lemah tubuh secara sangat berlebih.
Glosarium 297
Overweight
Keadaan di mana berat badan melebihi batas normal.
Perdarahan
Kondisi ketika darah keluar dari pembuluh darah, dan
menyebabkan penderita kehilangan darah dalam tubuhnya akibat
kerusakan (robekan) pembuluh darah.
Penyakit degeneratif
Penyakit akibat penurunan fungsi organ atau alat tubuh seiring
pertambahan usia. Tubuh akan mengalami defisiensi produksi
enzim dan hormone, imunodefisiensi, peroksida lipid, kerusakan sel
(DNA), pembuluh darah, jaringan protein, dan kulit.
Penyapihan
Proses perubahan makan bayi dari ASI atau susu formula menjadi
makanan atau cairan lainnya.
Perkembangan
Proses pematangan atau maturase fungsi organ tubuh, yang
diperhatikan oleh berkembangnya kemampuan, inteligensi, dan
perilaku.
Persalinan lama
Persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari
tanda–tanda persalinan.
Pertumbuhan
Proses bertambahnya ukuran atau dimensi tubuh akibat
bertambahnya jumlah dan ukuran sel.
Postnatal
Periode enam minggu pertama setelah lahir.
Preeklampsia
Timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada usia
kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Rubella
Infeksi yang disebabkan oleh virus yang ditandai oleh adanya ruam
merah pada tubuh.
Skizofrenia
Gangguan psikosis yang dapat meningkat ataupun menurun pada
masa kehamilan.
Stunting
Gagal tinggi atau pendek, merupakan dampak dari gagal tumbuh
pada periode sebelumnya, dinilai dari rendahnya nilai panjang
badan menurut umur atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau
TB/U < -2 SD standar WHO).
Tetanus
Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani
yang memproduksi toksin (racun).
Toxoplasmosis
Penyakit yang sering ditemukan di daerah tropis dan disebabkan
oleh toxoplasma gondii. Protozoa ini banyak terdapat pada anjing,
kucing, tikus, dan binatang lainnya.
Underweight
Kekurangan berat badan disebabkan oleh kurangnya jumlah energi
yang diasup dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan.
Vitamin
Senyawa organik yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah
kecil untuk membantu pengaturan dan kelangsungan aktivitas
dalam tubuh.
Windows of opportunity
Periode kritis selama 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai
pada saat kehamilan (270 hari) sampai anak berusia dua tahun
Glosarium 299
(730 hari) di mana terjadi pertumbuhan dan perkembangan anak
yang dapat berdampak pada masa dewasa.
Zat besi
Zat kimia esensial bagi tubuh, di mana ada dua jenis, yaitu
heme (ditemukan pada daging dan makanan laut) dan non heme
(ditemukan pada tumbuhan).
Zat gizi
Substansi dari makanana atau minuman yang dibutuhkan
organisme untuk fungsi normal dari metabolisme, pertumbuhan,
dan pemiliharaan kesehatan.
301
272, 279, 281, 282, 285, 287, D
289, 292 Danger period, 294
BAPPENAS, xxvii darah, 22-24, 29, 33-39, 46, 49, 50,
batita, 91 55-57, 59, 61, 62, 70, 74, 75, 79,
bayi, xii, xxv, xxvii, 1, 6, 14, 16-18, 91, 114, 115, 119, 125-128, 131,
23, 24, 26, 29-31, 34, 37-39, 136, 138-140, 142, 143, 156,
43, 44, 46, 49-54, 56-62, 64-66, 157, 178, 236, 238, 247, 258,
69-105, 107, 109, 113, 118, 125, 264, 293, 295, 298
126, 128-131, 134, 135, 141, Darah, xxv, 138
146-148, 159, 164, 197, 200, demografi, xii, xxviii, 5, 9, 15, 16,
221, 225, 229, 241, 243, 247, 140, 155, 165, 180, 191, 192,
249, 250, 253, 254, 261, 262, 194, 224, 227, 234, 252
264, 272, 286, 287, 290, 291, Depresi, 25, 295
294, 296-298 Determinan, xvii, xviii, xxvi, 153,
BBLR, xxvii, 26, 43, 135, 199, 228, 155, 164, 165, 174, 175, 186,
243, 253, 262, 282, 284, 294 194, 212, 213, 280-282, 284
BCG, xxvii, 48, 75, 89, 90, 238 diabetes, 10, 130, 135, 157
berat badan, xi, 13, 14, 21, 26, 32, diare, 46, 54, 71, 79, 88, 112, 135,
38, 39, 77, 89, 107, 109, 128, 136, 138, 140, 143, 144, 256,
130, 143, 145, 146, 148, 157, 287
180-182, 186, 193, 199, 243, DNA, xxvii, 34, 46, 298
253, 257, 258, 293-295, 297,
dokter, 26, 43, 46, 48, 49, 51, 79, 80,
298, 299
88, 89, 105, 125, 134, 238, 239,
bidan, 46, 77, 88, 89, 149, 219, 228, 242, 259, 261, 294
249, 294, 307
dosis, 44-46, 50, 129
Bipolar disorder, 294
dukun, 125, 126, 132, 159, 161, 219,
bius, 80 220, 241, 249, 261
BKKBN, xxvii, 19, 132, 154, 273
Bonus demografi, xii, 15, 252 E
Buku KMS, 294 Edema, 23, 24
embrio, 28, 29
C emosional, 22-24, 76, 83, 85, 118,
caesar, 53, 125, 261 204, 205, 207, 212
cairan, 22, 24, 31, 34, 41, 43, 46, 48, Energi, xvii, xxi, 63, 64, 113, 143,
50, 51, 55, 56, 71, 74, 79, 80, 145, 147, 148, 262, 279, 295,
87, 90, 91, 131, 136, 143, 145, 297
247, 264, 298 Esklampsia, 295
Cath up growth, 294
F
fasilitas kesehatan, 3, 11, 17, 20, 53,
54, 109, 112, 133, 154, 156,
159, 160, 171, 172, 200, 209,
214, 219, 225, 226, 245, 249,
253-255, 257
Indeks 303
kognitif, xii, 25, 94, 105, 118, 146, mineral, 34, 35, 63, 85, 100, 117, 119,
206 138, 148, 294, 296
Kolostrum, 55, 80, 86, 88, 280 Mitos, xvi, xvii, 48, 49, 51, 52, 80,
komplikasi, 19, 54, 56, 124, 129, 104, 105, 117
130, 134, 141, 148, 149, 158, MMR, xxviii, 47
160, 161, 170, 246, 253, 261, MP-ASI, xvii, xxii, 62, 86, 92, 93,
264, 278 176, 297
Komunitas, xxii, xxvi, 181, 182, 185, multidimensi, 189, 203, 204
188, 284
Kualitas Hidup, xviii, xxiii, xxvi, 202, N
203, 205, 206, 209, 211, 212, Nelayan, 181-183, 188
213, 282
neonatal, xxvii, xxviii, 1, 17, 45, 82,
kuantitatif, 84, 251 83, 86, 134, 161, 226, 242, 254
kunjungan nifas (KF), 53, 165-170, Nieburg, 160, 282
172, 173
Nifas, xvi, 53, 54, 56-58, 272, 288
Kurang Energi Kronis (KEK), 145,
Nurrizka, iv, vii, viii, xiii, 3, 9-11, 17,
262, 297
20, 53, 121, 124, 170, 178, 192,
Kurang Energi Protein (KEP), 145, 282, 283, 287, 307
262, 297
Nusa Tenggara Timur, 172, 175, 288
Nutrisi, xxi, 31
L
Laktasi, xvi, xxv, 60
O
Lawn, 53, 280
obat, 25, 26, 49, 52, 72-75, 85, 86,
lee, 88 98, 125, 126, 129, 131, 133, 241,
Lemak, xxi, 33, 60, 63, 64, 113, 115 261, 294
Lestari, 21, 91, 274, 280 obesitas, xii, 14, 81, 234, 258
lochea, 56 Obsessive-compulsive disorder (OCD),
297
M Odd Ratio, xxii, xxiii, 168, 186-189,
malaria, 70, 124, 232, 233, 250, 257 197
malnutrisi, 1, 57, 136, 179, 262 oral, 74, 178, 247, 264
Marasmus, xxv, 143, 144, 231, 256 Organ, xvi, 30, 41
Maternal, 158, 271-274, 276-282, otak, 13, 29, 30, 33, 35, 48, 51, 61, 91,
284, 286-289, 291, 308 105, 118, 119, 129, 257
MDGs, xxviii, 120, 122, 154, 174, 273 otot, 29, 30, 36, 57-60, 62, 67, 79,
menstruasi, 21, 28, 29, 63, 140 84, 87, 94, 98, 105, 115, 126,
Mental, xvi, 21, 24, 276 127, 129, 130, 143, 178, 236,
Menyusui, xvi, xxi, xxv, 5, 31, 53, 55, 241, 258, 261
59, 62, 64, 65, 77, 80, 274, 282 Overweight, 274, 298
metabolisme, 31, 34-36, 56, 105, 115,
201, 295, 300
mikroorganisme, 40-42
Indeks 305
Tetanus Neonatorum (TN), 44 Z
Tetanus Toksoid (TT), xxi, 44, 45 Zat besi, 32, 35, 138, 140, 300
toxoplasmosis, 157 zat gizi, 32, 35, 84, 85, 92, 112, 114,
147, 176, 178, 179, 293, 295
U Zayinur, 136, 292
underweight, 108, 192 Zhang, 177, 199, 292
UNICEF, xxviii, 62, 122 Zottarelli, 108, 175, 176, 192, 292
urine, 38, 57, 126, 127, 128, 178 Z-score, 180, 193, 210, 234, 257
USG, xxviii, 38
usia subur, 14, 19, 44, 145, 161, 165-
169, 171, 172, 262
uterus, 22, 23, 31, 55, 128, 130, 131,
157, 262
V
vagina, 24, 41, 42, 49-51, 56, 57, 59,
130, 131, 157, 158, 243, 247,
248, 264, 265
vaksin, 44-48, 296
variabel, 160, 162, 164-166, 168,
169, 172, 179, 181, 182, 186,
195-198, 222, 251, 258
Virus, 46, 47, 74, 75
Vitamin, 31, 32, 34-36, 63, 112-115,
299
W
Wahyono, xiii, 3, 10, 11, 20, 53, 121,
124, 178, 282
wanita usia subur (WUS), 145, 262
Webster, 20, 291
WHO, xxviii, 62, 123, 126-132, 136,
137, 145, 153, 159, 160, 171,
174, 180-182, 186, 193, 194,
204, 257, 262, 280, 283, 287,
291, 297, 299
Widyawati, 46, 290
Y
Yodium, 36, 114
Yuliastanti, 76, 292
307
masyarakat) kepada remaja dan anak jalanan yang belum tersentuh
dengan pengetahuan kesehatan.
Penulis aktif melakukan penelitian, menulis buku dan jurnal.
Bukunya bersama beberapa penulis (editor Prof. Adik Wibowo) dengan
judul Kesehatan Masyarakat di Indonesia: Konsep, Aplikasi dan Tantangan
diterbitkan oleh PT RajaGrafindo Persada pada tahun 2015. Beberapa
tulisannya telah terbit di jurnal internasional dan nasional antara lain:
Indonesian Children’s Quality of Life: A Case Study Residents Relocation to Flats
in Jakarta Province (Malaysian Journal of Public Health Medicine, Vol.
19 No. 2 (2019). p61-67, Demographic Factors and Risk of Malnutrition for
Less at Three Different Communities in West Sumatra (Makara UI Health
Science, Vol. 16 No. 2 December 2012, Disparitas Kematian Maternal di
Indonesia Studi Ekologi dengan Analisis Spasial (Jurnal Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 02 Juni 2018), Analisis Sistem
Rujukan Berjenjang dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia, Volume 8, Nomor 1, 2019) Analisis
Efektivitas Kebijakan Daerah dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Anak di Indonesia (Jurnal Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 35 Nomor 01
Juni 2015), Pengukuran Indeks Kesehatan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Kesehatan (Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Universitas Gadjah
Mada, Volume 14 Nomor 01, Maret 2011).
Aktivitas menulis juga telah mengantarkan penulis menjuarai
Lomba Penulisan Essay Kategori Dosen dalam Rangka Peringatan Dies
Natalis ke-3 Penegrian dan 54 Tahun Berdirinya UPN Veteran Jakarta.
Penulis dapat dihubungi melalui alamat surel: rh.nurrizka@upnvj.
ac.id dan rh.nurrizka@gmail.com.