Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TANDA-TANDA VITAL DAN PEMERIKSAAN FISIK

OLEH:

AHMAD GHOZALI (

ANISA NUR LAILI (2031800011)

DAFIYATIL HIKMAH (2031800016)

INAYATUL KARIMAH (2031800024)

LAILATUR ROFIQAH S.W (2031800047)

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWTAN

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO 2020/2021


KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “falsafah dan paradigma keperawatan”
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada
hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen
pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulisan makalah adalah salah satu tugas pelajaran ilmu dasar keperawatan Dalam
penulisan makalah ini,kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun penyampaian materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis
belum maksimal. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doa nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan
dapat mengetahui’falsafah dan paradigma keperawatan’Kami mohon maaf apabila makalah
ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap
pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun,
sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah
sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.

Paiton, 1 Maret 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena
berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan
unik sehingga praktik keperawatan membutuhkan penerapan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objek klien/pasien. Keunikan hubungan antara
prawat dan pasien harus dipelihara. Dalam dunia keperawatan masyarakat secara umum masih
memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau pekerja social yang sifatnya
membantu orang sakit atas intruksi-intruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun terkadang
masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesi nya sendiri. Untuk itulah paradigma
dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam
menyikapi dan menyelesaikan dalam berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti
aspek pendidikan dan pelayanan perawatan, praktik keshatan dan organisasi profesi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan falsafah keperawatan ?

2. Apa yang di maksud dengan paradigm keperawatan ?

3. Bagaimana perkembangan paradigm keperawatan ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui peran falsafah keperawata

1.3.2 Tujuan khusus Untuk mengetahui pengertian falsafah keperawatan

Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan Untuk mengetahui perkembangan paradigma


keperawatan

1.4 Manfaat Menambah pengetahuan dan wawasan tentang falsafah dan paradigma keperawatan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan merupakan cara pandang manusia dan keperawatan sebagai krangka dasar
pelaksanaan perawat yang baik kepada orang sehat dan sakit. Falsafah keperawatan adalah pandangan
dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik
keperawatan. Falsafah ini memiliki empat komponen dasar manusia yaitu manusia, lingkungan,
kesehatan, dan keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan
yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan
manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik,
dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta,
menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak
membedakan ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik dan status sosial
ekonomi. Keperawatan falsafah adalah keperawatan yang mengkaji penyebab dan hukum-hukum
yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada
alasan logis daripada metoda empiris. Falsafah Keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) adalah
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan
sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.
Sehingga ia berpendapat bahwa :

1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui masalah
yang dihadapi, mencari solusi.

2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksireaksi.

3. Memiliki holism intrinsic

4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain veritivity.Berarti kebenaran yang bermaksud mengungkap keyakinan Roy bahwa
ada hal benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang
mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah berdasarkan prinsip veritivity
adalah sebagai berikut : ▪ Tujuan eksistensi manusia. ▪ Gabungan dari beberapa tujuan peradaban
manusia. ▪ Aktifitas dan kratifitas untuk kebaikan-kebaikan umum. ▪ Nilai dan arti kehidupan. Bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif, dalam arti
perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.

2.2 Paradigma Keperawatan Masterman (1970) yang mendefinisikan paradigma sebagai pandangan
fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto (1997) mengartikan
paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi
penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikir,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia. Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan
berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat
professional. Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini

paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia, keperawatan,
kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu
berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang. Komponen Paradigma
Keperawatan : 1. Konsep Manusia Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu
fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma
keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat
meliputi : a) Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. b) Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap
perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c) Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola kepribadian dan
tumbuh kembang yang berbeda. 2. Konsep Keperawatan Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan
kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditunjukkan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian
konsep ini memamng bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam
proses pemenuhan kebutuhan dasar.

3. Konsep Sehat Sakit Rentang sehat ▪

Rentang sakit ▪


Sejahtera … sehat …sehat … setengah … sakit … sakit … mati Sekali

normal

sakit

kronis

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat sakit
memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit,
akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya
dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan
keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status
kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat
dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat
dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas. 4. Konsep lingkungan Paradigma keperwatan
dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan
spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan
dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan
keperawatan dapat tercapai.

2.3 Rentang Sehat Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera.
Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial
dan spiritual. Adapun faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

1) Perkembagan Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti
bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia. 2) Sosial dan Kultural Hal ini
dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang karena akan
mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan. 3) Pengalama Masa Lalu Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat
diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang
buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya 4) Harapan seseorang tentang
dirinya Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal. 5) Keturunan Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status
kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor
genetik. 6) Lingkungan Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik. 7) Pelayanan Pelayanan
dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan.

2.4 Rentang Sakit Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit yaitu sebagai berikut : 1. Tahap gejala Merupakan tahap awal seseorang
mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena
timbulnya suatu gejala. 2. Tahap asumsi terhadap sakit Pada tahap ini seseorang akan melakukan
interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau
gangguan yang di rasakan pada tubuhnya. 3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Tahap ini
seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi
kesehatan. 4. Tahap penyembuhan Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan
perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit. 2.5 Komponen dan perkembangan
paradigma keperawatan Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap
berpedoman pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara pandang dari
sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori yang ada. Dalam
perkembangannya, teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Di bawah ini adalh pandangan dari berbagai ahli tentang perkembangan paradigma
keperawatan diantaranya :

1. Jhonson, memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem mayor yaitu
biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan dengan tujuan primernya adalah
membantu keseimbangan individu khususnya pada sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan
dicapai status kesehatan yang berarti adanya respon adaptasi baik fisisk, mental, emosi maupun sosial
terhadap stimulasi internal dan eksternal untuk mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan. 2.
King, memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa, pengontrol,
bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu. 3. Leininger, memandang manusia sebagai kepedulian
akan kemampuan dalam mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain,
kesehatan dan mempertahankan hidup. 4. Levine, memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi
dengan lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap perubahan. 5. Newman, memandang manusia
sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri dari biopsikososial, kultur dan selalu
berkembang. 6. Orem, memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis,
interpesonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri melalui belajar dari
perilaku. 7. Roger, memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi pertukaran
energi dengan lingkunganny. 8. Roy, memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang
merupakan dasar bagi kehidupan yang baik. 9. Watson, manusia membutuhkan proses kepedulian
dalam mempertahankan kesehatan atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme
personal, internal dan mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang peling mendasar mengenai
keperawatan sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit yang sesuai dengan
sifat sains dan akan dikembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu sendiri. Pelayanan perawatan
yang profesional harus dilandasi oleh sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar
yaitu menusia, perawat, kesehatan dan lingkungan.

3.2 Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang
falsafah dan paradigma keperawatan dan makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi penulis
selanjutnya. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat
menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai