Oleh:
Inayatul Karimah
( 2031800024)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala petunjuk-
Nya sehingga makalah dengan judul “KONSEP TUMBUH KEMBANG” dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar. Penyusun mengucapankan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan makalah baik secara
moral, material dan spiritual. Tidak lupa terima kasih juga kepada dosen bapak
Zainal Munir. Ns, M.Kep. selaku dosen Pembimbing serta teman-teman sekalian
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Imunologi mengenai Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Dengan Limfoma Hodgkin.Serta penugasan kelompok ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai konsep dasar, pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi dari asuhan yang
diberikan. Demikian penulisan makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi
penulis khusunya, dan pembaca pada umumnya. Penyusun mohon maaf jika
dalam penulisan terdapat kesalahan. Tidak lupa penulis menantikan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan makalah yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................4
Rumusan Masalah................................................................................................4
Tujuan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Definisi tumbuh kembang..............................................................................5
2.2 Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan......................................................5
2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak....6
2.4 Tahapan tumbuh kembang anak....................................................................9
2.5 Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang optimal.............................10
2.6 Teori-teori perkembangan anak (segi psikoseksual, psikososial, dan
kognitif)..............................................................................................................11
2.7 Monitoring tumbuh kembang anak.............................................................12
2.8 Upaya untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak......................13
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan permasalahan yang
penulis angkat adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalh ini adalah:
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalahm hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat telihat
pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang
ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya
gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam pertumbuhan tedapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti
proses kematangan seperti adanya rambut di daerah aksila, pubis dan dada.
6
Proses percepatan dan perlambatan tersebut dapat di pengaruhi oleh herediter,
factor lingkungan, dan factor hormonal.
a. Factor herediter
Faktor herediter merupakan factor yang dapat diturunkan sebagai dasar
dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping factor-faktor yang lain.
Factor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa.
Factor ini dapat di tentukan dengan intensitas, kecepatan dalam
pembelahan sel telur, tingkat sensifitas jaringan trehadap rangsangan, usia
pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Factor lingkungan
Merupakan factor yang memegang peran penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki, meliputi lingkungan
prenatal (yaitu lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal
(yaitu, lingkungan setelah bayi lahir)
1. Lingkungan prenatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi
sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan
mekanis, zat kimia atau toksin, dan hormonal.
a. Lingkungan mekanis adalah segala yang memengaruhi
janin atau posisi janin dalam uterus
1. Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada organ
otak janin
2. Infeksi dalam kandungan memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan janin
3. Stres dapat memengaruhi kegagalan tumbuh kembang
janin
7
Hormone ini mencakup hormone somatotropin, plasenta,
tiroid,dan insulin.
2. Lingkungan postnatal
Selain factor lingkungan intrauteri terdapat lingkungan setelah
lahir yang juga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, seperti
budaya lingkungan, social ekonomi keluarga, nutrisi, iklim atau
cuaca, olahraga, posisi anak dalam keluarga, dan status Kesehatan
a) Budaya lingkungan
Budaya ini adalah budaya di masyarakat yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
b) Status ekonomi social
Hal ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak dengan keluarga yang memiliki
social ekonomi yang tinggi umumnya pemenuhan gizinya
cukup baik dibandingkan dengan anak dengan social
ekomoni rendah.
c) Nutrisi
Nutrisi adalah komponen penting dalam menjaga
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang
selama masa pertumbuhan. Apabila kebutuhan nutrisi
seseorang tidak terpenuhi, maka dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya.
d) Iklim dan cuaca
e) Olahraga dan Latihan fisik
Olahraga dan Latihan dapat memicu pertumbuhan dan
perkembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi
darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat
teratur serta dapat dapat meningkatkan stimulasi
perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan sel lainnya.
f) Posisi anak dalam keluarga
g) Status Kesehatan
8
c. Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain
hormone somatotropin, tiroid dan glukokortikoid. Hormone somatotropin
berperan dalam memengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan stimulasi
terjadinya proliferasi sel karilago dan system skeletal. Hormone tidoid
berperan menstimulasi metabolism tubuh. Hormone glikokortikoid
berperan menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis (untuk
memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk memproduksi estrogen),
selanjutnya hormone tersebut akan menstimulasi perkembangan seks,
baik pada anak laki-laki maupun anak perempuanyang sesuai dengan
peran hormonnya (Wong, 2000)
1) Masa prenatal
Masa prenatal terdiri dari dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus. Pada
masa mebrio, masa pertumbuhan dapat di mulai dari konsepsi hingga 8
minggu pertama yang dapat terjadi perubahan yang cepat dari sebuah
organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu ke-2, terjadi
perubahan sel dan pemisahan jaringan antara endoterm dan ectoderm.
Pada minggu ke-3 terbentuk lapisan medoterm. Pada masa ini sampai usia
7 minggu belum tampak adanya Gerakan yang berarti melainkan hanya
tedapat denyut jantung janin, yaitu sudah mulai dapat berdenyut sejak 4
minggu. Pada masa fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran,
sedangkan minggu ke-12 sampai ke-40 terjadi peningkatan fungsi organ,
yaitu bertambah ukuran Panjang dan berat badan terutama pertumbuhan
serta penambahan jaringan subkutan dan jaringan otot.
2) Masa postnatal
Terdiri dari atas masa neonatus, masa bayi, masa prasekolah, masa
sekolah, dan masa remaja.
9
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Masa ini merupakan masa terjadinya kehidupan baru dalam
ekstrauteri, yaitu adanya proses adaptasi semua system organ
tubuh.
b. Masa bayi
Di bagi menjadi 2 tahapan perkembangan. Tahapan pertama
(antara 1-12 bulan), tahapan ke-2 (antara usia 1-2 tahun).
c. Masa prasekolah
Masa ini dapat berlangsung stabil dan masih terjadi peningkatan
pertumbuhan serta perkembangan, khususnya pada aktifitas fisik
dan kemampuan koginitif.
d. Masa sekolah
Perkembangan masa sekolah ini lebih cepat dalam kemampuan
fisik dan kognitif dibandingkan dengan masa prasekolah.
e. Masa remaja
Pada tahap ini tejadi perbedaan pada perempuan dan laki-laki. Pada
umumnya Wanita 2 tahun lebih cepat untuk masuk kedalam tahap
remaja/pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki dan
perkembangan ini ditunjukkan pada masa pubertas.
10
2. Kebutuhan emosi/ kasih sayang (‘’ASIH’’)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang tang selaras baik
fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (‘’ASAH’’)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan ,
kemandirian, kreativitas, agama ,kepribadian, moral-etika,produktifitas,
dan sebagainya(Soetjiningsih, 2005).
11
c) Teori kognitif menurut pandangan Jean Piaget
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia
yang berkaitan dengan semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
Teori piaget beranggapan bahwa setiap organisme hidup dilahirkan dengan
dua kecenderungan fundamental, yaitu adaptasi dan organisasi.
Perkembangan kognitif pada anak usia 10 tahun keatas merupakan
perkembangan kognitif yang dimulai dari masa pra remaja. Usia 10 tahun
merupakan masa akhir anak-anak atau pra remaja. Usia 11-12 tahun yaitu
masa pra remaja dan pra pubertas. Usia 12-15 tahun yaitu masa remaja
awal atau pubertas. Usia 15-18 tahun yaitu masa remaja pertengahan dan
usia 18-21 tahun yaitu masa remaja akhir. Dari masa remaja awal hingga
remaja akhir disebut dengan masa adolosen. Sederhananya, Perkembangan
kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan
dengan semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. Sederhananya
tentang perubahan dalam kemampuan berfikir.
12
Dalam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara
yangdapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, di antaranya
dengan pengukuran antopometri. Pengukuran antropometri ini meliputi
pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala, lingkar
lengan atas [2]. Sedangkan dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan
anak terdapat beberapa jenis penilaian, salah satunya adalah DDST (Denver
Development Screnning Test). DDST adalah skrining formal yang telah banyak
digunakan oleh profesi kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Kesadaran orang
tua dalam memonitoring anak secara rutin di Puskesmas masih terbilang rendah.
Pentingnya pemeriksaan rutin di Puskesmas sangat diperlukan agar dapat
mendeteksi kelainan pada anak sedini mungkin. Beberapa alasan seperti
kesibukan orang tua, malas, serta biaya menjadi penghalang orang tua untuk rutin
memeriksakan anak mereka ke Puskesmas.
a. Faktor pralahir
Supaya janin selama dikandung dapat tumbuh dengan baik, harus dijaga
agar setiap kelainan diketahui sedini mungkin dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan yang teratur. Hal-hal yang perlu mendapatkan
perhatian diantaranya:
1. Gizi ibu pada waktu hamil
Kenaikan berat badan wanita hamil yang baik selama kehamilan
adalah 10 – 12,5 kg, supaya pada saat lahir berat badan bayi tidak
rendah. Berat badan bayi rendah selain menyebabkan tingginya jumlah
bayi yang sakit/meninggal, juga lebih beresiko buruk terhadap tumbuh
kembang anak selanjutnya. Untuk mencapai hal tersebut dianjurkan
pada ibu hamil untuk meningkatkan kalori makanan yang dimakan
dengan tambahan sekitar satu porsi makanan lebih banyak daripada
sebelum hamil dan juga yang mengandung gizi lengkap. Juga
ditambah vitamin-vitamin yang terutama mengandung zat besi supaya
13
ibu tidak menderita anemia yang juga akan berpengaruh buruk pada
janin yang dikandungnya.
2. Penyakit pada ibu
Hampir semua penyakit berat yang diderita ibu pada saat hamil dapat
mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau berat badan bayi rendah.
Juga beberapa dapat menyebabkan infeksi pada janin, gangguan
pertumbuhan janin, bahkan cacat bawaan. Infeksi yang sering
menyebabkan cacat bawaan, yang terkenal adalah TORCH
(Toksoplasosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex), yang
lainnya yang juga berpengaruh adalah cacar air, hepatitis, campak, dan
lain-lain. Selain yang tersebut diatas beberapa penyakit ibu yang
berpengaruh buruk pada janin diantaranya adalah hipertensi, penyakit
jantung, ginjal, asma, kencing manis. Oleh karena itu dianjurkan
sebelum dan selama hamil ibu memeriksakan kesehatannya secara
teratur.
b. Faktor pada saat lahir
Persalinan yang berjalan mulus tanpa komplikasi pada bayinya akan
memberi dampak yang baik bagi tumbuh kembang anak di kemudian hari.
Karena berbagai komplikasi persalinan seperti anak tidak segera menangis
saat lahir (asfiksia), trauma lahir, dapat mengakibatkan kelainan tumbuh
kembang. Oleh karena itu perawatan pralahir sangat penting, dengan
perawatan pralahir yang baik, akan dapat dilakukan tindakan secara lebih
awal sehingga bayi lahir dengan selamat.
c. Faktor setelah lahir
Bagaimana caranya untuk medapatkan anak yang sehat? Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan diantaranya:
1. Gizi anak
Makanan memegang peranan amat penting dalam tumbuh kembang
anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda
dengan orang dewasa. Pemberian ASI sangat penting bagi bayi karena
selain nilai gizinya yang tinggi, terdapat zat-zat kekebalan yang
melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Disamping itu dengan
14
menyusui akan mendekatkan hubungan anak-ibu. Sentuhan serta
belaian ibu saat bayi berada dalam dekapannya memberikan rasa aman
sehingga menenangkan bayi. ASI adalah makanan terbaik yang dapat
memenuhi kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang bayi dibulan-bulan
pertama kehidupannya. Dianjurkan pemberian ASI saja tanpa makanan
apapun pada bayi sampai 6 bulan (ASI ekslusif).
2. Kesehatan anak
Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari orang tua, yaitu dengan
cara segera membawa anaknya yang sakit ke tempat pelayanan
kesehatan yang terdekat. Anak yang sehat pada umumnya akan
tumbuh dan berkembang dengan baik. Monitoring pertumbuhan anak
dengan KMS, merupakan usaha untuk mencegah terjadinya gangguan
pertumbuhan pada anak. Sebaiknya anak sampai umur 3 tahun
ditimbang tiap bulan. Dengan KMS kita bisa mengetahui status
kesehatan anak.
3. Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan agar anak tidak mudah
terserang atau tertular penyakit. Pemberian imunisasi harus sedini
mungkin dan lengkap. Imunisasi yang wajib diberikan adalah BCG,
hepatitis B, polio, DPT, dan campak, sedangkan yang dianjurkan
adalah Hib, MMR, tifoid, hepatitis A, dan varisela.
4. Stimulasi (perangsangan)
Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran,
perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat
stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan
anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Memberikan
perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi yang penting pada
awal perkembangan anak, misalnya dengan bercakap-cakap,
membelai, mencium, bermain dll. Buku bacaan anak akan menambah
kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan
terhadap lingkungannya. Bermain dan olah raga
15
(melempar/menangkap bola, melompat, naik sepeda dll) baik untuk
perkembangan motorik dan pertumbuhan otot-otot tubuh.
5. Perumahan
Perumahan yang layak, ventilasi dan pencahayaan cukup, tidak penuh
sesak, akan menjamin keselamatan dan kesehatan penghuninya.
6. Sanitasi lingkungan
Kebersihan baik perorangan maupun lingkungan memegang peranan
penting dalam tumbuh kembang anak. Dengan kebersihan yang baik
dapat mencegah/ mengurangi terjadinya penyakit-penyakit kulit, diare,
saluran pernafasan, demam berdarah dll.
7. Keluarga
Suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting dalam
tumbuh kembang anak.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhna merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat di ukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat di capai melalui
tumbuh kematangan dan belajar (Wong, 2000).
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. (2008). Buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Penerbit
Salemba Medika. Jakarta.
18