Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP TUMBUH KEMBANG

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing: Zainal Munir. Ns, M.Kep.

Oleh:

Inayatul Karimah
( 2031800024)

PRODI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON - PROBOLINGGO
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala petunjuk-
Nya sehingga makalah dengan judul “KONSEP TUMBUH KEMBANG” dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar. Penyusun mengucapankan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan makalah baik secara
moral, material dan spiritual. Tidak lupa terima kasih juga kepada dosen bapak
Zainal Munir. Ns, M.Kep. selaku dosen Pembimbing serta teman-teman sekalian
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Imunologi mengenai Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Dengan Limfoma Hodgkin.Serta penugasan kelompok ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai konsep dasar, pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi dari asuhan yang
diberikan. Demikian penulisan makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi
penulis khusunya, dan pembaca pada umumnya. Penyusun mohon maaf jika
dalam penulisan terdapat kesalahan. Tidak lupa penulis menantikan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan makalah yang akan datang.

Paiton, 27 Mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................4
Rumusan Masalah................................................................................................4
Tujuan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Definisi tumbuh kembang..............................................................................5
2.2 Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan......................................................5
2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak....6
2.4 Tahapan tumbuh kembang anak....................................................................9
2.5 Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang optimal.............................10
2.6 Teori-teori perkembangan anak (segi psikoseksual, psikososial, dan
kognitif)..............................................................................................................11
2.7 Monitoring tumbuh kembang anak.............................................................12
2.8 Upaya untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak......................13
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dua aspek penting yang


saling berkaitan dan perlu diperhatikan agar anak bisa mencapai kehidupan yang
lebih baik. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh
kembang anak yaitu dengan pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri
ini meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar
kepala, lingkar lengan atas (Hidayat, 2013).

Jumlah Balita yang mencapai 10% dari penduduk Indonesia, menjadikan


tumbuh kembang balita ini sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut
kualitas generasi masa depan bangsa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
terkait ini menurut, meliputi gizi yang baik, stimulasi yang memadai dan
terjangkaunya pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dini serta
intervensi dini penyimpangan tumbuh Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
penting karena pada tiga tahun pertama dari kehidupan anak merupakan periode
tumbuh kembang yang amat cepat (periode emas/ critical period / window of
opportunity). Kemenkes RI, 2010

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan permasalahan yang
penulis angkat adalah sebagai berikut:

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalh ini adalah:

1. Mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan


2. Mengetahui ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
4. Mengetahui tahapan dan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi tumbuh kembang


Pertumbuhna merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat di ukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat di capai melalui
tumbuh kematangan dan belajar (Wong, 2000).

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat dua peristiwa, yaitu


peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa tersebut akan berlainan dalam
satu organ tubuh. Peristiwa percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu
kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh, namun masih saling
berhubungan satu dengan yang lain, misalnya terjadi perubahan tentanf
besarnya,jumlahnya,dan ukuran di tingkat sel maupun organ pada indifidu serta
perubahan bentuk dan fungsi permatangan organ mulai dari aspek social,
emosional, dan intelektual.

Pertumbuhan dan perkembangan pada anak terjadi mulai dari


pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, intelektual, maupun emosional.
Pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dapat berupa perubahan ukuran
besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak dapat di lihat dari kemampuan
secara simbolik maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca,
dan lain-lain. Pertumbuhan dan perkembangan secara emosional anak dapat
dilihat dari perilaku social di lingkungan anak (Berhman, 2000)

2.2 Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan


Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai
ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain. Pertumbuhan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

5
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalahm hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat telihat
pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang
ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya
gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam pertumbuhan tedapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti
proses kematangan seperti adanya rambut di daerah aksila, pubis dan dada.

Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari


perubahan fungsi, seperti perkembangan system reprosuksi akan di ikuti
perubahan fungsi pada alat kelamin.
2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala kea rah kaudal atau dari
bagian proksimal kebagian distal.
3. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan
melakukan hal yang sederhana menuju melakaun hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
perkembanagan yang berbeda.
5. Perkembanagn dapat menentukan pertumbuhan tahapan selanjutnya,
dimana tahapan perkembangan harus di lewati tahapan demi tahapan
(Narendra, 2002).

2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


anak
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, setiap anak akan
mengalami siklus yang berbeda pada masa kehidupanmanusia. Peristiwa tesebut
dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individua tau lingkungan.

6
Proses percepatan dan perlambatan tersebut dapat di pengaruhi oleh herediter,
factor lingkungan, dan factor hormonal.

a. Factor herediter
Faktor herediter merupakan factor yang dapat diturunkan sebagai dasar
dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping factor-faktor yang lain.
Factor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa.
Factor ini dapat di tentukan dengan intensitas, kecepatan dalam
pembelahan sel telur, tingkat sensifitas jaringan trehadap rangsangan, usia
pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Factor lingkungan
Merupakan factor yang memegang peran penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki, meliputi lingkungan
prenatal (yaitu lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal
(yaitu, lingkungan setelah bayi lahir)
1. Lingkungan prenatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi
sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan
mekanis, zat kimia atau toksin, dan hormonal.
a. Lingkungan mekanis adalah segala yang memengaruhi
janin atau posisi janin dalam uterus
1. Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada organ
otak janin
2. Infeksi dalam kandungan memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan janin
3. Stres dapat memengaruhi kegagalan tumbuh kembang
janin

b. Zat kimia atau toksin


Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat-obatan, alcohol,
atau kebiasaan merokok oleh ibu hamil
c. Hormonal

7
Hormone ini mencakup hormone somatotropin, plasenta,
tiroid,dan insulin.
2. Lingkungan postnatal
Selain factor lingkungan intrauteri terdapat lingkungan setelah
lahir yang juga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, seperti
budaya lingkungan, social ekonomi keluarga, nutrisi, iklim atau
cuaca, olahraga, posisi anak dalam keluarga, dan status Kesehatan
a) Budaya lingkungan
Budaya ini adalah budaya di masyarakat yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
b) Status ekonomi social
Hal ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak dengan keluarga yang memiliki
social ekonomi yang tinggi umumnya pemenuhan gizinya
cukup baik dibandingkan dengan anak dengan social
ekomoni rendah.
c) Nutrisi
Nutrisi adalah komponen penting dalam menjaga
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang
selama masa pertumbuhan. Apabila kebutuhan nutrisi
seseorang tidak terpenuhi, maka dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya.
d) Iklim dan cuaca
e) Olahraga dan Latihan fisik
Olahraga dan Latihan dapat memicu pertumbuhan dan
perkembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi
darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat
teratur serta dapat dapat meningkatkan stimulasi
perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan sel lainnya.
f) Posisi anak dalam keluarga
g) Status Kesehatan

8
c. Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain
hormone somatotropin, tiroid dan glukokortikoid. Hormone somatotropin
berperan dalam memengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan stimulasi
terjadinya proliferasi sel karilago dan system skeletal. Hormone tidoid
berperan menstimulasi metabolism tubuh. Hormone glikokortikoid
berperan menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis (untuk
memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk memproduksi estrogen),
selanjutnya hormone tersebut akan menstimulasi perkembangan seks,
baik pada anak laki-laki maupun anak perempuanyang sesuai dengan
peran hormonnya (Wong, 2000)

2.4 Tahapan tumbuh kembang anak


Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat di tentukan oleh masa
atau waktu kehidupan anak. Secara umum terdiri atas masa prenatal dan postnatal.

1) Masa prenatal
Masa prenatal terdiri dari dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus. Pada
masa mebrio, masa pertumbuhan dapat di mulai dari konsepsi hingga 8
minggu pertama yang dapat terjadi perubahan yang cepat dari sebuah
organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu ke-2, terjadi
perubahan sel dan pemisahan jaringan antara endoterm dan ectoderm.
Pada minggu ke-3 terbentuk lapisan medoterm. Pada masa ini sampai usia
7 minggu belum tampak adanya Gerakan yang berarti melainkan hanya
tedapat denyut jantung janin, yaitu sudah mulai dapat berdenyut sejak 4
minggu. Pada masa fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran,
sedangkan minggu ke-12 sampai ke-40 terjadi peningkatan fungsi organ,
yaitu bertambah ukuran Panjang dan berat badan terutama pertumbuhan
serta penambahan jaringan subkutan dan jaringan otot.

2) Masa postnatal
Terdiri dari atas masa neonatus, masa bayi, masa prasekolah, masa
sekolah, dan masa remaja.

9
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Masa ini merupakan masa terjadinya kehidupan baru dalam
ekstrauteri, yaitu adanya proses adaptasi semua system organ
tubuh.
b. Masa bayi
Di bagi menjadi 2 tahapan perkembangan. Tahapan pertama
(antara 1-12 bulan), tahapan ke-2 (antara usia 1-2 tahun).
c. Masa prasekolah
Masa ini dapat berlangsung stabil dan masih terjadi peningkatan
pertumbuhan serta perkembangan, khususnya pada aktifitas fisik
dan kemampuan koginitif.
d. Masa sekolah
Perkembangan masa sekolah ini lebih cepat dalam kemampuan
fisik dan kognitif dibandingkan dengan masa prasekolah.
e. Masa remaja
Pada tahap ini tejadi perbedaan pada perempuan dan laki-laki. Pada
umumnya Wanita 2 tahun lebih cepat untuk masuk kedalam tahap
remaja/pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki dan
perkembangan ini ditunjukkan pada masa pubertas.

2.5 Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang optimal


Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum di bagi menjadi
3 kebutuhan dasar, yaitu:

1. Kebutuhan dasar fisik-biomedis ('’ASUH’’)


Meliputi:
1. Pangan/ gizi
2. Perawatan Kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan yang teratur, pengobatan
3. Pemukiman yang layak
4. Kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan
5. Pakaian
6. Reaksi, kesegaran jasmani

10
2. Kebutuhan emosi/ kasih sayang (‘’ASIH’’)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang tang selaras baik
fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (‘’ASAH’’)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan ,
kemandirian, kreativitas, agama ,kepribadian, moral-etika,produktifitas,
dan sebagainya(Soetjiningsih, 2005).

2.6 Teori-teori perkembangan anak (segi psikoseksual, psikososial, dan


kognitif)
a) Teori psikoseksual menurut Sigmund Freud (1856-1939)
Tahapan Psikoseksual ( Sigmund Freud ) Fase Oral (0 – 1 Tahun) Sumber
kenikmatan utama bayi melibatkan aktifitas berorientasi mulut, seperti
menelan (makan, minum ) dan menghisap ( menyusu, memasukkan jari-jari
tanagn ke mulut ). Fase Anal (1 – 3 Tahun) Anak mendapatkan kepusan
seksual dengan menahan atau melepaskan feces. Zona kepuasnnya adalh
daerah anal dan toilet training merupakan aktivitas penting. Fase Falik (3 –
6 Tahun) Anak menjadi lengket dengan ornag tua dari jenis kelamin
berlainan dan kemudian 2 mengidentifikasinya dengan orang tua berjenis
kelamin sama. Superego berkembang. Zona kepuasannya bergeser ke
daerah genital. Periode Laten (6 – 12 Tahun) Masa yang relative tenang
diantara tahapan-tahapan yang lebih bergelora. Fase Genital (12 Tahun ke
atas) Kemunculan kembali dorongan seksual tahap falik, disalurkan kepada
kematangan seksualitas masa dewasa.

b) Teori psikososial menurut Erik Erikson


Perkembangan psikososial adalah tahap-tahap kehidupan seseorang dari
lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi
dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis,
perkembangan psikososial juga berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana
individu berhubungan dengan orang lain.

11
c) Teori kognitif menurut pandangan Jean Piaget
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia
yang berkaitan dengan semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
Teori piaget beranggapan bahwa setiap organisme hidup dilahirkan dengan
dua kecenderungan fundamental, yaitu adaptasi dan organisasi.
Perkembangan kognitif pada anak usia 10 tahun keatas merupakan
perkembangan kognitif yang dimulai dari masa pra remaja. Usia 10 tahun
merupakan masa akhir anak-anak atau pra remaja. Usia 11-12 tahun yaitu
masa pra remaja dan pra pubertas. Usia 12-15 tahun yaitu masa remaja
awal atau pubertas. Usia 15-18 tahun yaitu masa remaja pertengahan dan
usia 18-21 tahun yaitu masa remaja akhir. Dari masa remaja awal hingga
remaja akhir disebut dengan masa adolosen. Sederhananya, Perkembangan
kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan
dengan semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. Sederhananya
tentang perubahan dalam kemampuan berfikir.

2.7 Monitoring tumbuh kembang anak


Dunia kesehatan modern memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan dengan
mengaplikasikan penggunaan sistem pakar. Sistem Pakar (Expert System)
merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Salah satu metode pada sistem
pakar yaitu Certainty Factor. Certanity Factor (CF) merupakan nilai parameter
klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. CF
menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Certanity factor
menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar
terhadap suatu data.

12
Dalam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara
yangdapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, di antaranya
dengan pengukuran antopometri. Pengukuran antropometri ini meliputi
pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala, lingkar
lengan atas [2]. Sedangkan dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan
anak terdapat beberapa jenis penilaian, salah satunya adalah DDST (Denver
Development Screnning Test). DDST adalah skrining formal yang telah banyak
digunakan oleh profesi kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Kesadaran orang
tua dalam memonitoring anak secara rutin di Puskesmas masih terbilang rendah.
Pentingnya pemeriksaan rutin di Puskesmas sangat diperlukan agar dapat
mendeteksi kelainan pada anak sedini mungkin. Beberapa alasan seperti
kesibukan orang tua, malas, serta biaya menjadi penghalang orang tua untuk rutin
memeriksakan anak mereka ke Puskesmas.

2.8 Upaya untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak


Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi faktor genetik dan
faktor lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan maupun lingkungan
setelah anak itu lahir.

a. Faktor pralahir
Supaya janin selama dikandung dapat tumbuh dengan baik, harus dijaga
agar setiap kelainan diketahui sedini mungkin dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan yang teratur. Hal-hal yang perlu mendapatkan
perhatian diantaranya:
1. Gizi ibu pada waktu hamil
Kenaikan berat badan wanita hamil yang baik selama kehamilan
adalah 10 – 12,5 kg, supaya pada saat lahir berat badan bayi tidak
rendah. Berat badan bayi rendah selain menyebabkan tingginya jumlah
bayi yang sakit/meninggal, juga lebih beresiko buruk terhadap tumbuh
kembang anak selanjutnya. Untuk mencapai hal tersebut dianjurkan
pada ibu hamil untuk meningkatkan kalori makanan yang dimakan
dengan tambahan sekitar satu porsi makanan lebih banyak daripada
sebelum hamil dan juga yang mengandung gizi lengkap. Juga
ditambah vitamin-vitamin yang terutama mengandung zat besi supaya

13
ibu tidak menderita anemia yang juga akan berpengaruh buruk pada
janin yang dikandungnya.
2. Penyakit pada ibu
Hampir semua penyakit berat yang diderita ibu pada saat hamil dapat
mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau berat badan bayi rendah.
Juga beberapa dapat menyebabkan infeksi pada janin, gangguan
pertumbuhan janin, bahkan cacat bawaan. Infeksi yang sering
menyebabkan cacat bawaan, yang terkenal adalah TORCH
(Toksoplasosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex), yang
lainnya yang juga berpengaruh adalah cacar air, hepatitis, campak, dan
lain-lain. Selain yang tersebut diatas beberapa penyakit ibu yang
berpengaruh buruk pada janin diantaranya adalah hipertensi, penyakit
jantung, ginjal, asma, kencing manis. Oleh karena itu dianjurkan
sebelum dan selama hamil ibu memeriksakan kesehatannya secara
teratur.
b. Faktor pada saat lahir
Persalinan yang berjalan mulus tanpa komplikasi pada bayinya akan
memberi dampak yang baik bagi tumbuh kembang anak di kemudian hari.
Karena berbagai komplikasi persalinan seperti anak tidak segera menangis
saat lahir (asfiksia), trauma lahir, dapat mengakibatkan kelainan tumbuh
kembang. Oleh karena itu perawatan pralahir sangat penting, dengan
perawatan pralahir yang baik, akan dapat dilakukan tindakan secara lebih
awal sehingga bayi lahir dengan selamat.
c. Faktor setelah lahir
Bagaimana caranya untuk medapatkan anak yang sehat? Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan diantaranya:
1. Gizi anak
Makanan memegang peranan amat penting dalam tumbuh kembang
anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda
dengan orang dewasa. Pemberian ASI sangat penting bagi bayi karena
selain nilai gizinya yang tinggi, terdapat zat-zat kekebalan yang
melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Disamping itu dengan

14
menyusui akan mendekatkan hubungan anak-ibu. Sentuhan serta
belaian ibu saat bayi berada dalam dekapannya memberikan rasa aman
sehingga menenangkan bayi. ASI adalah makanan terbaik yang dapat
memenuhi kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang bayi dibulan-bulan
pertama kehidupannya. Dianjurkan pemberian ASI saja tanpa makanan
apapun pada bayi sampai 6 bulan (ASI ekslusif).
2. Kesehatan anak
Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari orang tua, yaitu dengan
cara segera membawa anaknya yang sakit ke tempat pelayanan
kesehatan yang terdekat. Anak yang sehat pada umumnya akan
tumbuh dan berkembang dengan baik. Monitoring pertumbuhan anak
dengan KMS, merupakan usaha untuk mencegah terjadinya gangguan
pertumbuhan pada anak. Sebaiknya anak sampai umur 3 tahun
ditimbang tiap bulan. Dengan KMS kita bisa mengetahui status
kesehatan anak.
3. Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan agar anak tidak mudah
terserang atau tertular penyakit. Pemberian imunisasi harus sedini
mungkin dan lengkap. Imunisasi yang wajib diberikan adalah BCG,
hepatitis B, polio, DPT, dan campak, sedangkan yang dianjurkan
adalah Hib, MMR, tifoid, hepatitis A, dan varisela.
4. Stimulasi (perangsangan)
Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran,
perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat
stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan
anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Memberikan
perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi yang penting pada
awal perkembangan anak, misalnya dengan bercakap-cakap,
membelai, mencium, bermain dll. Buku bacaan anak akan menambah
kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan
terhadap lingkungannya. Bermain dan olah raga

15
(melempar/menangkap bola, melompat, naik sepeda dll) baik untuk
perkembangan motorik dan pertumbuhan otot-otot tubuh.
5. Perumahan
Perumahan yang layak, ventilasi dan pencahayaan cukup, tidak penuh
sesak, akan menjamin keselamatan dan kesehatan penghuninya.
6. Sanitasi lingkungan
Kebersihan baik perorangan maupun lingkungan memegang peranan
penting dalam tumbuh kembang anak. Dengan kebersihan yang baik
dapat mencegah/ mengurangi terjadinya penyakit-penyakit kulit, diare,
saluran pernafasan, demam berdarah dll.
7. Keluarga
Suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting dalam
tumbuh kembang anak.

16
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhna merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat di ukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat di capai melalui
tumbuh kematangan dan belajar (Wong, 2000).

3.2 Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. (2008). Buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Penerbit
Salemba Medika. Jakarta.

Soetjiningsih. (2005). Upaya Peningkatan Kualitas Tumbuh Kembang Anak.


Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja, 8–135.

18

Anda mungkin juga menyukai