Oleh:
Kelompok 3 :
1. SELVI SAFAATUN KASANAH (220301051)
2. ISNATUL LAILA (220301053)
3. NOVI TRIWULANSARI (220301055)
4. RIYA FITRIANA (220301058)
DAFTAR ISI................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................4
A.Latar Belakang...................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
C.Tujuan Penulisan................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
A.Definisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak...............................................................................6
B.Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.................................................................................7
C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak................................8
D. Kebutuhan Dasaa Anak untuk Tumbuh Kembang............................................................................8
E. Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.......................................................................9
F. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.........................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................12
A.Kesimpulan......................................................................................................................................12
B. Kritik dan Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................13
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu ENDANG PUSPITASARI , M .Pd.
sebagai dosen pengampu mata Kuliah Keselamatan ,Kesehatan dan Nutrisi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak
konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Tercapainya tumbuh kembang optimal
tergantung pada potensi biologi. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan
hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,
1011).
Menurut Soetjiningsih (1005) istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang
berbeda sifat. Peristiwa tersebut saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah dalam perubahan besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran
panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolis. Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang
teratur .
Perkembangan bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang digunakan dengan sukarela
dan dengan cara sosial, bahasa menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menyampaikan dan
menerima pesan dari satu orang ke orang lain.
Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegasi rendah, kurangnya interaksi anak dan
lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor keluarga (Adriana, 1011).
Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan tinggi badan
yang ideal mengikut umurnya. Seringkali didapati bahawa anak anak yang berada dalam umur
yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi badan mereka. Terlintas dalam fikiran kenapa
terdapat perbedaan dalam tinggi badan anak-anak sedangkan mereka dalam lingkungan umur
yang sama. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan
perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda
dan ciri tersendiri pada setiap anak.
4
B.Rumusan Masalah
a. Apa Apa definisi pertumbuhan dan perkembangan anak ?
b. Apa Saja Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan anak ?
c. Apa Saja Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ?
d. Apa Saja Kebutuhan Dasar anak untuk tumbuh kembang ?
e. Bagaimana cara Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan anak ?
f. Apa saja Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan anak ?
C.Tujuan Penulisan
a. Memberikan penjelasan secara terperinci terkait pengertian Pertumbuhan dan
Pekembangan Anak
b. Menjelaskan, Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan anak
c. Menjelaskan, Faktor – faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkenbangan
anak
d. Mengetahui Kebutuhan Dasar anak
e. Mengetahui Cara Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan anak
f. Mengetahui Gangguan Dan Pertumbuhan dan perkembangan anak
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Atien Nur Chamidah, ‘DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Atien Nur
Chamidah’, Jurnal Pendiidkan Khusus, 2020, 8.
6
B.Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi,
namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003) memaparkan tentang
tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua, yaitu masa pranatal dan masa
postnatal. Setiap masa tersebut memiliki ciri khas dan perbedaan dalam anatomi,fisiologi,
biokimia, dan karakternya.
1. Masa Pranatal
Masa Pranatal adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan. Masa ini dibagi
menjadi dua periode :
a. masa embrio dan masa fetus. Masa embrio adalah masa sejak
konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu
b. masa fetus adalah sejak umur 9
minggu sampai kelahiran.
2. Masa postnatal
Masa Postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari lima periode :
a. masa neonatal dimana bayi berusia 0 - 28 hari dilanjutkan masa bayi yaitu sampai
usia 2 tahun
b. Masa prasekolah adalah masa anak berusia 2 – 6 tahun, Sampai dengan masa ini, anak
laki-laki dan perempuan belum terdapat perbedaan
c. masa sekolah atau masa pubertas, perempuan berusia 6 – 10 tahun, sedangkan laki-laki
berusia 8 - 12 tahun.terdapat perbedaan anatara anak laki-laki dan perempuan
d. masa adolensensi atau masa remaja anak perempuan lebih awal memasuki masa ini
dibanding anak laki-laki, yaitu pada usia 10 tahun dan berakhir lebih cepat pada usia 18
tahun
e. masa pubertasa pada anak laki-laki usia 12 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun.
(Chamidah 2009)
7
C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu:
1. Faktor Genetik
Faktor genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut . Kemampuan anak merupakan
cir i-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.
2. Faktor lingkungan
Yang dimaksud lingkungan yait u suasana di mana anak itu berada. Dalam hal ini lingkungan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang sejak dalam
kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak,
sebaliknya lingkungan yang kur ang baik akan menghambat tumbuh kembangnya .2
2
Nia Kania, ‘Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang Yang Optimal’, Universitas
Padjajaran, 2006, 1–10.
3
Tahar Rachman, ‘Asuhan Keperawatan Pada Anak Dhf’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952., 2002, 2018, 10–27.
8
E. Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak
dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif
untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor
resiko pada balita, yang disebut juga anak usia dini.
Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini,
sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan
indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Penilaian pertumbuhan dan
perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian
perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur
tersendiri.
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian pertumbuhan fisik
adalah tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lipatan kulit, lingkar lengan atas, panjang
lengan, proporsi tubuh, dan panjang tungkai. Menurut Pedoman Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Balita (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997) dan Narendra (2003) macammacam
penilaian pertumbuhan fisik yang dapat digunakan adalah:
1) Pengukuran Berat Badan (BB)
Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita.
Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita)
sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika terjadi
penyimpangan.
2) Pengukuran Tinggi Badan (TB)
Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring.,
sedangkan di atas umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat
dicatat pada dalam KMS yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan.
3) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)
PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak
anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti perkembangan otak, sehingga bila
ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak anak juga terhambat.
Pengukuran dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali
pengukuran sebagai standar.
Untuk menilai perkembangan anak banyak instrumen yang dapat digunakan. Salah
satu instrumen skrining yang dipakai secara internasional untuk menilai perkembangan anak
adalah DDST II (Denver Development Screening Test). DDST II merupakan alat untuk
menemukan secara dini masalah penyimpangan perkembangan anak umur 0 s/d < 6 tahun.
Menurut Pedoman Pemantauan Perkembangan Denver II (Subbagian Tumbuh
Kembang Ilmu Kesehatan Anak RS Sardjito, 2004), formulir tes DDST II berisi 125 item yg
terdiri dari 4 sektor, yaitu: personal sosial, motorik halus-adaptif, bahasa, serta motorik
9
kasar. Sektor personal sosial meliputi komponen penilaian yang berkaitan dengan kemampuan
penyesuaian diri anak di masyarakat dan kemampuan memenuhi kebutuhan pribadi anak.
Sektor motorik halus-adaptif berisi kemampuan anak dalam hal koordinasi mata-tangan,
memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah.Sektor bahasa
meliputi kemampuan mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa. Sektor motorik kasar
terdiri dari penilaian kemampuan duduk, jalan, dan gerakan-gerakan umum otot besar. Selain
keempat sektor tersebut, itu perilaku anak juga dinilai secara umum untuk memperoleh taksiran
kasar bagaimana seorang anak menggunakan kemampuannya.
10
2. Gangguan perkembangan motorik
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu
penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit
neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan
motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum tulang
belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik.
Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam
kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya gangguan perkembangan motorik selalu
didasari adanya penyakit tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat
mempengaruhi keterlambatan dalamperkembangan motorik
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang diawali dari konsepsi
(pembuahan) sampai pematangan atau dewasa. Melalui proses tersebut anak tumbuh menjadi
lebih besar dan bertambah matang dalam segala aspek baik fisik, emosi, intelektual, maupun
psikososial. Apabila terdapat suatu masalah dalam proses tersebut maka yang akan berakibat
terhambatnya anak mencapai tingkat tumbuh kembang yang sesuai dengan usianya. Apabila
gangguan ini berlanjut maka akan menjadi suatu bentuk kecacatan yang menetap pada anak.
Namun, apabila sejak dini gangguan tumbuh kembang sudah terdeteksi, maka kita dapat
melakukan suatu intervensi sesuai dengan kebutuhan anak. Melalui intervensi yang dilakukan
sejak dini itulah tumbuh kembang anak pada tahap selanjutnya dapat berjalan dengan lebih
baik.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang banyak
dijumpai di masyarakat, sehingga sangatlah penting apabila semua komponen yang terlibat
dalam tumbuh kembang anak, yaitu orang tua, guru, dan masyarakat dapat bekerja sama
dalam melakukan pemantauan sejak dini. Tujuan akhir dari pemantauan dini gangguan
tumbuh kembang anak ini tentunya adalah harapan kita dalam terwujudnya generasi
harapan bangsa yang lebih baik dan berkualitas.
12
DAFTAR PUSTAKA
13