Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASPEK KEADILAN PADA ANAK DALAM TUMBUH KEMBANG

Dosen Pengampu:
Bahran Taib S.Psi.,M.Si.

OLEH:
Nama: Lita Wahyuni
NPM: 03332111010
Kelas: A/SemesterIII

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami
nikmat kesehatan hingga kami dapat membuat makalah tentang “Aspek Keadilan Pada Anak
Dalam tumbuh kembang” dengan baik.
Penyusun menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini. Semoga dengan di susunnya makalah ini dapat memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang
lainnya.

Ternate, 09-Maret-2023

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
C. Tujuan .......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6
A. Pengertian Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak ...................................... 6
B. Teori-Teori Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak .............................................. 7
C. Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Anak ............................................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN............................................................................................................. 11
B. SARAN ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang
diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanyanya yang menyangkut karakteristik fisik
dan psikis atau sifat-sifat mental. Lingkungan (environment) merupakan factor penting di
samping hereditas yang menentukan perkembangan individu yang meliputi fisik, psikis,
social dan relegius.
Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap orang tua.
Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan
merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara
alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. (
Nia, 2001)
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter), sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
berinteraksi dengan lingkungannya. (International paediatrics association, 1999)
Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan tinggi
badan yang ideal mengikut umurnya. Seringkali didapati bahawa anak anak yang berada
dalam umur yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi badan mereka. Terlintas dalam
fikiran kenapa terdapat perbedaan dalam tinggi badan anak-anak sedangkan mereka dalam
lingkungan umur yang sama. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-
fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga
memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
2. Apa saja teori-teori pertumbuhan dan perkembangan anak?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?

C. Tujuan
1. Mengetauhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik, intelektual, sosial,
emosional dan lain-lain
2. Mempelajari tumbuh kembang memberikan guide line untuk menilai rata-rata atau
perubahan fisik, intelektual, soaial dan emosional yang normal
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa,
misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan
penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah
faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut
hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Supriasa dalam Sarjanaku (Home 30 September 2003), pertumbuhan
adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran
fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif
sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau
satuan berat. Definisi pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah,
ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Hasil pertumbuhan antara lain berwujud
bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan
kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan mencangkup perubahan yang semakin sempurna
dalam sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Maka
dengan demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.
Menurut Hartono (2008: 39-41), “perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek,
baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori utama”,
yaitu:
1. Perubahan dalam ukuran
Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat
badan. Berat badan dan panjang badan saat baru dilahirkan akan terus berubah seiring
dengan bertambahnya umur diikkuti dengan oleh organ-organ tubuh lain yang
mengalami perubahan ukuran, antara lain perubahan volume otak yang membawa
akibat terjadinya perubahan kemampuan. Kemampuan mengenal objek-objek

6
dilingkungannya bertambah sedikit demi sedikit. Semua perubahan tersebut
menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang bisa diukur.
2. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota
badan, dan anggota gerak. Sampai pada umur tertentu perbandingan akan menetap,
yakni pada usia akhir belasan tahun. Perubahan secara proporsional juga terjadi pada
perkembangan mental. Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dan hal-hal
yang rasional semakin lama semakin besar. Dalam perkembang sosial mereka juga
sedikit demi sedikit berubah.
3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Hal-hal yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak akan berubah seiring dengan
bertambahnya usia dan kemampuan yang dimiliki dari diri sang anak. Seperti pada saat
bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut kelenjar thymus pada daerah dada yang
sedikit demi sedikit akan mengalami atrophy (penyusutan) dan menghilang setelah
dewasa.
4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal yang baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan
dan tingkatan/tahapan perkembangannya, ketika dilahirkan, bayi belum mempunyai
gigi dan beberapa waktu kemudian gigi tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi
memperoleh atau menambah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau
belum dumiliki. Begitu pula seterusnya hingga bayi tersebut tumbuh dewasa.
Selama perkembangannya manusia masih tetap menerima dan memperoleh hal-hal
yang baru, terutama yang berhubungan dengan kehidupan psikis. Proses perkembangan
untuk memperoleh hal-hal baru tersebut, sebagian besar dan untuk waktu yang relative
lama adalah mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang maju dan terus meningkat.

B. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Sigmeun Freud (Perkembangan Psychosexual)
a. Fase oral (0 – 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat
kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari
dan tangannya atau benda – benda sekitarnya.
b. Fase anal (2 – 3 tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat
BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

7
c. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh
sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki pada ibunya
menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
d. Fase latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – nak mencari
teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis
kelaminnya dari orang dewasa.
e. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin
hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.

2. Piaget (Perkembangan Kognitif)


Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan kemampuan
mengakses informasi, berfikir logika, memecahkan masalah kompleks menjadi simple
dan memahami ide yang abstrak menjadi konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi
dengan kemampuan yang dimiliki anak.
a. Tahap sensori – motor (0 – 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental
yang bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai bisa
melakukan operations, awal kemampuan berfikir.
b. Tahap pra operasional (2 – 7 tahun)
Tahap pra konseptual (2 – 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam
hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris. Pola berfikir ada dua yaitu :
transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu (ayam
bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri – ciri objek tertentu (truk dan
mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran sinkretik terjadi bila anak
mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifikasinya. Misal mula – mula ia
mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi kemudia
mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar – kecilnya
dst. Tahap intuitif ( 4 – 7 tahun) Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku,
terpusat pada bagian bagian terentu dari objek dan semata –mata didasarkan atas
penampakan objek.
c. Tahap operasional konkrit (7 – 12 tahun)
Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah
bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya

8
tetap. Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut
berbagai macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.

d. Tahap operasional – formal (mulai usia 12 tahun)


Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek –
objek yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari
berbagai sudut yang berbeda.

3. Kohlberg (Perkembangan Moral)


a. Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan
hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat
sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai
menyesuaikan diri dengan harapan – harapan lingkungan untuk memperoleh
hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.
b. Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau
ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis
c. Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip
pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di
sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap
orang lain.

4. Hurolck (Perkembangan Emosi)


Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi yang berupa kegairahan umum,
sebelum bayi bicara ia sudah mengembangkan emosi heran, malu, gembira, marah dan
takut. Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar.
Pengalaman emosional sangat tergantung dari seberapa jauh individu dapat mengerti
rangsangan yang diterimanya. Otak yang matang dan pengalaman belajar memberikan
sumbangan yang besar terhadap perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi
dipengaruhi oleh harapan orang tua dan lingkungan.

5. Perkembangan Psikososial
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan
bahwa : Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
a. Id : nangis, minta minum,makan, dll.
b. Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan .
c. Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.

9
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang
sebagai aktifitas yang menyenangkan. Insting seksual memainkan peranan penting dalam
perkembangan kepribadian. Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa
fase dimana setiap fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan
secara kontinyu.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak


Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai
yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak
dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang
menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut
perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor Keturunan (herediter)
2. Faktor Lingkungan
3. Lingkungan internal

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan

B. SARAN
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang
tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini
karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian
nutrisi dan gizi yang seimbang.

11
DAFTAR PUSTAKA
H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit : Rineka Cipta
Lee Salk dan Rita Karmer, 1981, Cara Membimbing Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit Alfabeta
http://www.bayisehat.com/child-development-mainmenu-35/256-pertumbuhan-dan-
perkembangan-anak.html
http://syacom.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-pengaruh-perkembangan.html

12

Anda mungkin juga menyukai