Dosen Pengampu:
Bahran Taib S.Psi.,M.Si.
OLEH:
Nama: Lita Wahyuni
NPM: 03332111010
Kelas: A/SemesterIII
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami
nikmat kesehatan hingga kami dapat membuat makalah tentang “Aspek Keadilan Pada Anak
Dalam tumbuh kembang” dengan baik.
Penyusun menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini. Semoga dengan di susunnya makalah ini dapat memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang
lainnya.
Ternate, 09-Maret-2023
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang
diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanyanya yang menyangkut karakteristik fisik
dan psikis atau sifat-sifat mental. Lingkungan (environment) merupakan factor penting di
samping hereditas yang menentukan perkembangan individu yang meliputi fisik, psikis,
social dan relegius.
Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap orang tua.
Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan
merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara
alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. (
Nia, 2001)
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter), sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
berinteraksi dengan lingkungannya. (International paediatrics association, 1999)
Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan tinggi
badan yang ideal mengikut umurnya. Seringkali didapati bahawa anak anak yang berada
dalam umur yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi badan mereka. Terlintas dalam
fikiran kenapa terdapat perbedaan dalam tinggi badan anak-anak sedangkan mereka dalam
lingkungan umur yang sama. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-
fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga
memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
2. Apa saja teori-teori pertumbuhan dan perkembangan anak?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?
C. Tujuan
1. Mengetauhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik, intelektual, sosial,
emosional dan lain-lain
2. Mempelajari tumbuh kembang memberikan guide line untuk menilai rata-rata atau
perubahan fisik, intelektual, soaial dan emosional yang normal
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa,
misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan
penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah
faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut
hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Supriasa dalam Sarjanaku (Home 30 September 2003), pertumbuhan
adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran
fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif
sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau
satuan berat. Definisi pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah,
ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Hasil pertumbuhan antara lain berwujud
bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan
kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan mencangkup perubahan yang semakin sempurna
dalam sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Maka
dengan demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.
Menurut Hartono (2008: 39-41), “perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek,
baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori utama”,
yaitu:
1. Perubahan dalam ukuran
Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat
badan. Berat badan dan panjang badan saat baru dilahirkan akan terus berubah seiring
dengan bertambahnya umur diikkuti dengan oleh organ-organ tubuh lain yang
mengalami perubahan ukuran, antara lain perubahan volume otak yang membawa
akibat terjadinya perubahan kemampuan. Kemampuan mengenal objek-objek
6
dilingkungannya bertambah sedikit demi sedikit. Semua perubahan tersebut
menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang bisa diukur.
2. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota
badan, dan anggota gerak. Sampai pada umur tertentu perbandingan akan menetap,
yakni pada usia akhir belasan tahun. Perubahan secara proporsional juga terjadi pada
perkembangan mental. Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dan hal-hal
yang rasional semakin lama semakin besar. Dalam perkembang sosial mereka juga
sedikit demi sedikit berubah.
3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama
Hal-hal yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak akan berubah seiring dengan
bertambahnya usia dan kemampuan yang dimiliki dari diri sang anak. Seperti pada saat
bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut kelenjar thymus pada daerah dada yang
sedikit demi sedikit akan mengalami atrophy (penyusutan) dan menghilang setelah
dewasa.
4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru
Banyak hal yang baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan
dan tingkatan/tahapan perkembangannya, ketika dilahirkan, bayi belum mempunyai
gigi dan beberapa waktu kemudian gigi tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi
memperoleh atau menambah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau
belum dumiliki. Begitu pula seterusnya hingga bayi tersebut tumbuh dewasa.
Selama perkembangannya manusia masih tetap menerima dan memperoleh hal-hal
yang baru, terutama yang berhubungan dengan kehidupan psikis. Proses perkembangan
untuk memperoleh hal-hal baru tersebut, sebagian besar dan untuk waktu yang relative
lama adalah mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang maju dan terus meningkat.
7
c. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh
sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki pada ibunya
menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
d. Fase latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – nak mencari
teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis
kelaminnya dari orang dewasa.
e. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin
hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.
8
tetap. Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut
berbagai macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.
5. Perkembangan Psikososial
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan
bahwa : Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
a. Id : nangis, minta minum,makan, dll.
b. Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan .
c. Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
9
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang
sebagai aktifitas yang menyenangkan. Insting seksual memainkan peranan penting dalam
perkembangan kepribadian. Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa
fase dimana setiap fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan
secara kontinyu.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan
B. SARAN
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang
tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini
karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian
nutrisi dan gizi yang seimbang.
11
DAFTAR PUSTAKA
H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit : Rineka Cipta
Lee Salk dan Rita Karmer, 1981, Cara Membimbing Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit Alfabeta
http://www.bayisehat.com/child-development-mainmenu-35/256-pertumbuhan-dan-
perkembangan-anak.html
http://syacom.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-pengaruh-perkembangan.html
12